Sesampainya di ruang UKS Claudia di tangani oleh dokter yang berada disana. Dua orang siswa ,pak bagas dan satpam yang menolong tadi pun menunggu Claudia siuman. Seorang guru wanita masuk ke ruang UKS, dia tersenyum pada pak bagas dan yang lainnya. Guru tersebut berjalan menghampiri Claudia yang tengah terbaring di ranjang UKS.
Sekolah ini benar-benar memiliki fasilitas yang lengkap, terutama mengenai kesehatan para muridnya. Memiliki lapangan sepak bola yang luas serta lapangan basket yang menjadi tempat populer para siswi bersorak ria menonton siswa-siswa tampan pemain basket. Gurunya pun terlihat masih muda dan bergaya modern, berbeda dengan guru-guru di desa yang notabennya adalah orang tua.
Terlihat jari jemari Claudia pelan-pelan mulai bergerak. Perasaan dalam hatinya mengetahui ada sosok yang tengah memperhatikannya. Perlahan Claudia mulai membuka matanya, hingga dia menyadari ada sosok seorang guru wanita dengan pakaian yang rapi dan berparas cantik berada di sebelah ranjangnya, menatapnya dengan senyum kecil dari bibir pinknya.
Claudia menatap sosok itu dengan seksama dari atas sampak bawah. Claudia menoleh ke arah tirai biru dekat sang wanita tersebut dan dilihatnya lagi sekeliling ruangan itu, ada 4 orang lainnya disana. Dokter, murid lelaki dan gadis yang menolongnya serta pak bagas yang juga ikut menangani kejadian yang terjadi beberapa menit lalu tersenyum ada Claudia.
Tangisnya pecah, kala ia mulai sadar akan kejadian yang menimpanya tadi. Semua orang disana menjadi panik dan khawatir dengan keadaan Claudia. Sungguh suasana yang tak pernah dibayangkan olehnya akan terjadi seperti ini. Kesan pertama di sekolah baru sebagai siswa pindahan sangat jelek untuk di kenang.
"Kamu kenapa nak?" Tanya sosok guru wanita cantik yang berada di sebelah ranjangnya tadi. Guru itu bernama bu Joana, wali kelas XI-MIA1 yaitu kelas yang akan di tempati oleh Claudia.
Claudia pun menoleh ke arah sumber suara. Di tatapnya mata sang guru, dia berusaha menarik nafas pelan melupakan kejadian tadi.
Claudia menyeka air matanya. "Gak kenapa-kenapa kok bu. maaf ya, hari ini saya banyak merepotkan semua orang, terutama bapak dan ibu guru." Claudia mengutarakan permintaan maafnya kepada semua orang yang berada di dalam ruang UKS sambil tertunduk menyesali kejadian tadi.
"Syukurlah kalau tidak kenapa-kenapa. Ibu khawatir, terlebih lagi kamu masih anak baru disini. Bisa-bisa nama baik sekolah tercoreng karena kejadian ini." Jelas bu Joana pada Claudia. Claudia mengangguk tanda mengerti maksud dari ucapan bu Joana.
"Sekali lagi maaf ya bu, pak, teman-teman." Ucap Claudia dengan tutur kata yang lembut.
"Aman, Sans Ae lah, yang terpenting lo gak kenapa-kenapa. Diapain aja lo tadi sama genk the girls bajingan itu?" Ucap gadis cantik yang berperawakan tomboy.
"Huss, mulut kamu di jaga Nora !" Ucap bu Joana pada gadis itu, namanya Nora.
"Hehe,, iya bu maaf." Tuturnya pada bu Joana yang menggeleng melihat Nora.
"Kebiasaan lo." Bisik siswa yang dari tadi tepat berada disebelahnya. Nora hanya cengar cengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Nora gadis tomboy yang sangat membenci genk the girls, dia tidak suka Riana bertindak semaunya hanya karena sekolah ini menerima banyak sumbangan fasilitas dari keluarganya. Nora membenci gadis manja yang hanya bergantung pada orang tuanya sebab Nora bukanlah gadis demikian. Nora menjadi tomboy bukan karena alasan. Dia begitu karena ingin menjaga adik-adiknya dari penjahat dan orang-orang yang suka membully dan menindas orang lain sesuka hatinya seperti yang dilakukan Riana.
Nora anak yatim piatu yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap adik-adiknya, menjadi tulang punggung sekaligus siswi yang masih harus meraih mimpinya. Nora memiliki 2 orang adik, laki-laki dan perempuan. Keduanya bersekolah tidak jauh dari SMA Trisatya.
Nora memiliki cita-cita ingin menjadi atlit renang, ia sangat jago sekali berenang. Renang menjadi olahraga favorite pertamanya sebelum akhirnya dia beralih pada taekwondo. Nora tak hanya jago dalam dunia olahraga, dia juga suka melukis dan mengikuti ekskul seni lukis di sekolah ini.
"Kami mewakili para guru yang lain, mohon maaf ya nak. Oiya, siapa nama kamu? " tanya pak Bagas pada Claudia.
"nama saya Claudia Amora pak, bu, teman-teman." Jawab Claudia.
"ooh, baiklah Claudia, saya dan pak satpam mau kembali melakukan tugas masing-masing. Kalau sudah membaik, silahkan pergi ke kelas bersama bu Joana dan teman-temanmu ini ya nak." Jelas pak Bagas pada Claudia. Beliau dan pk satpam pun beranjak keluar dari ruang UKS.
"Permisi bu Joana, Jason, Nora." Ucap pak Bagas lagi.
"Ya pak." Jawab Jason dan Nora bersamaan.
Bu Joana pun menjawab demikian dengan memanggutkan kepalanya dan tersenyum pada pak Bagas dan satpam tersebut.
Menyadari mereka berdua menjawab ucapan pak Bagas secara bersamaan, refleks Nora berkata "Idiih sok kompak lo." pada Jason yang kala itu masih menatap kepergian pak Bagas dan si satpam sekolah.
"Apaan si, mana gue tahu kalo kompakan. Lo kali yng ngikutin gue". Sahut Jason sedikit lesal pada Nora karena ucapannya barusan.
"Enak aja, lo kali tu. " Ucap Nora tak mau kalah.
"Serah lo deh Nor." Sambung Jason malas menanggapi ucapan Nora yang tak akan pernah selesai. Kali ini bu Joana menatap mereka berdua dengan tatapan malas. Nora yang melirik bu Joana pun tertunduk takut ditatal demikian.
Murid laki-laki tersebut ternyata bernama Jason. Jason memiliki sikap yang cuek, berpenampilan rapi, bersih dan wangi ditambah dengan wajahnya yang tampan membuat para siswi di SMA Tri Satya jatuh hati padanya.
Jason sangat suka berolahraga terutama basket. Di sekolah Jason menjadi kapten basket dan namanya sangat populer di penjuru kelas. Meski sangat populer, Jason tidak pernah sombong ataupun bertindak semena-mena pada teman yang lain. Dia tetap care meski terkesan cuek seakan tak perduli.
Jason juga punya hobby memasak, hal itu membuatnya juga mengikuti ekskul tataboga di sekolah. Dari sekian banyak anggota ekskul tersebut hanya dia saja yang berjenis kelamin laki-laki. Karena demikian semakin hari penggemar Jason semakin bertambah, tak jarang dia menerima banyak kado dari para fansnya.
Terkadang kado-kado dan makanan dari para fansnya tersebut diberikannya untuk Nora dan adik-adiknya. Jason juga sangat akrab dengan adik-adik Nora, terutama dengan Gembala. Adik laki-laki Nora yang masih SMP namun memiliki hobby yang sama dengan Jason yaitu memasak. Jason sering memasak bersama dengan Gembala.
Meski kedekatannya dengan Nora sudah seperti keluarga, Jason dan Nora tetal berpegang teguh untuk fokus belajar dan mengejar impian, mereka tidam ingin menaruh rasa cinta satu sama lain karena itu akan merepotkan masa depan mereka. Jason dan Nora juga memiliki teman akrab bernama Sesil. Si centil yang hobbynya marah-marah. Dia sangat cerewet dan suaranya juga sangat lantang, terutama untuk memaki Genk The Girls. Hari ini Sesil tidak masuk sekolah, Sesil mengalami sakit cacar di sekujur tubuhnya. Kalau saja hari ini Sesil datang, Genk The Girls akan habis di caci maki olehnya.
Jason adalah anak lelaki yang menolong ibunya Claudia. Anak dari cinta pertama sang ibu saat masih muda dulu. Jason adalah anak piatu, ia sangat menyayangi almarhumah ibunya. Kehilangan ibunya menjadi trauma terberat dalam hidupnya. Ibunya merupakan sosok wanita yang lemah lembut, sabar dan berparas cantik bak bidadari.
Jason berteman akrab dengan Nora, bisa dibilang mereka berdua adalah sohib dari SMP. Nora juga senang bermain basket, saat SMP Nora pernah mencoba untuk ikut ekskul basket dan saat itulah dia mulai mengenal Jason hingga menjadi teman akrab sampai saat ini. Namun sayang, karena Nora berjenis kelamin perempuan tidak dibolehkan mengikuti ekskul bola basket oleh pihak sekolah.
Jason sama dengan Nora, dia juga membenci Genk The Girls. Meski Riana terus-terusan mengejar Jason, dia sama sekali tidak menggubris dan justru sangat jijik di sukai oleh perempuan seperti Riana. semua telah dilakukan Riana untuk memenangkan hati Jason, namun Jason tetap kekeh untuk tidak tergoyahkan oleh bujuk rayu palsu Riana. Jason sangat membenci ketidak adilan. Jason juga membenci sikap manja dan semena-menanya Riana.
Setelah pak Bagas dan satpam sekolah keluar dari ruang UKS. Bu Joana pun mulai mengajak Claudia untuk berusaha beranjak dari ranjangnya untuk masuk ke dalam ruang kelas. Saat itu Claudia masih merasa badannya sedikit lemas, namun dia juga tidak sabar untuk memasuki ruang kelasnya dan memulai pelajaran baru di sekolah barunya.
"Pelan-pelan Clau." Ucap Bu Joana pada Claudia sambil memegangi lengan muridnya itu. Claudia mengangguk mengerti dan perlahan turun dari ranjang UKS tersebut.
Akhirnya Claudia pun turun dari ranjangnya dan mulai berjalan keluar dari ruang UKS.
"Kami permisi ya dok, terimakasih untuk bantuannya hari ini." Ucap bu Joana pada Dokter UKS tersebut. Dokter itu hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan bu Joana.
Merekapun berjalan keluar ruangan UKS menuju ruang kelas. Claudia membuntui mereka dari belakang, mengekor kemana arah ruang kelasnya. Tak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah kelas bertuliskan XI-MIA1. Mereka pun masuk bersamaan ke dalam ruang kelas. Jason dan Nora duduk dikursinya masing-masing, sedangkan Claudia masih berdiri berdampingan dengan bu Joana.
"Pagi semua". Sapa bu Joana pada para muridnya.
"Pagi buu.. "Jawab mereka serempak.
"Aduuuh aduuhh aduuuh,, sekelas sama cewek pembawa masalah" Ucap Valen kuat dengan nada yang sangat menjijikkan.
"Valen!! Jaga ucapan kamu ya atau kamu mau saya hukum berdiri diluar sekarang? " Bentak bu Joana pada Valen.
"Enggak bu." Jawab Valen lemah.
"Ibu mau memperkenalkan teman baru kalian, silahkan Clau perkenalkan diri kamu sama teman!". Bu Joana mempersilahkan Claudia untuk memperkenalkan dirinya di hadapan para murid lainnya.
"Hai semuanya, perkenalkan nama saya Claudia Amora biasa dipanggil Claudia. Salam kenal! " Ucapnya memperkenalkan diri.
"Salam kenal juga". Ucap mereka serempak.
Ada yang mengucapkan itu dengan senang hati dan tersenyum ada juga yang terlihat tak senang terutama Valen. Mei terlihat tertunduk lesu denga pandangan kosong seakan ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"Segitu aja perkenalan dari Claudia, silahkan Clau kamu boleh dudum di kursi kosong bersebelahan dengan Jason! " Titah bu Joana pada Claudia.
"Baik bu." Ucap Claudia menurut perkataan bu Joana.
Claudia pun berjalan menuju kursi yang di tunjuk bu Joana. Claudia pun duduk dan tersenyum pada Jason dan Nora, mereka pun membalas senyum Claudia.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Capit
aaahhh. mksh
2023-07-14
1
Amai Kizoku
Bagus banget deh, bikin nagih!
2023-07-14
2
dziyyo
Nggak percaya aku bisa habisin baca cerita ini dalam sehari!
2023-07-14
3