Diam-diam aku penasaran

Dengan wajah bingung aku berjalan sambil geleng-geleng kepala, bingung dan heran perasaanku bercampur aduk membayangkan kejadian barusan. Aku merasa aneh dan penasaran dengan sikap bang Niko barusan.

Sepanjang jalan aku bingung dan berpikir keras seraya menarik nafas dalam-dalam. Aku tetap berjalan dengan mata memandang sekitar kampus, kurasakan angin yang bertiup sepoi-sepoi di sore hari.

Tidak terasa sampai di pintu tembok kecil nan sempit yang jadi batas kampus dengan pasar 1 (biasa disebut pasar buah).

Aku akhirnya keluar dari pintu tembok kampus yang sempit itu, dan memang hanya diperuntukkan untuk anak mahasiswa saja

agar bisa keluar masuk kampus. Tidak bisa

dilewati motor ataupun sepeda.

Aku terus berjalan ke arah pedagang buah yang ada disitu. Aku sengaja kesana untuk membeli buah dan membawanya ke kosan temanku yang bernama Endah.

Aku  mengetok pintu kamar kos nya Endah, namun tidak ada sahutan. Aku berteriak dan memanggil-manggil namanya.

“Endah!! Endah..., dah!!”, seruku berteriak dari luar sambil mengetuk-ngetuk pintu

kamarnya. Tiba-tiba seorang pria muncul dan berkata.

“Endah nya lagi ke kampus”, ujar pria itu sambil melihatku dari belakang.

Aku membalikkan badanku dan menoleh ke sumber suara tersebut, dan ternyata pria tersebut adalah bang Roy.

“Bang Roy!!” ujarku sambil sedikit terkejut melihatnya ada disana.

“Ehh…Dini, kenal sama Endah juga?”, tanya bang Roy sambil tersenyum melihatku.

“Iya bang…, kemaren kenal di ibadah muda-mudi Gereja!”, sahutku sambil bersandar ke pintu kamar kos Endah.

“Mungkin dia masih lama coba deh telpon atau sms Endah nya!” ujar bang Roy sembari melirik arlojinya.

“Sudah bang.., tapi gak diangkat dan SMSku belum dibalas juga!”, sahutku dengan nada lesu dan suara melemah.

“By the way…abang ngekos di sini ya?”, tanyaku dengan menatap wajahnya yang

hitam manis dan brewokan itu.

“Iya din…, abang kos di sini!” sahut bang Roy sambil mengajakku duduk di ruang tamu.

"Abang udah lama ngekos di sini?" ucapku bertanya sambil menatap bang Roy yang sedang duduk di sofa.

"Udah Din, abang udah ada 2 tahun ngekos di sini" sahut bang Roy sambil menoleh kepadaku.

"Ohh gitu bang, kalau bang Niko pernah ngekos juga gak sih bang?" tanyaku tiba-tiba karena penasaran.

"Niko? Ohh iya dulu pernah dia ngekos di dekat tembok itu" sahut bang Roy sambil menyuguhkan air putih di atas meja.

"Uhm kenapa emang Din? Kok tiba-tiba nanya Niko?" imbuh bang Roy dengan dahi yang mengernyit.

Aku sontak berdehem mendengar bang Roy balik bertanya kepadaku. Sambil tersipu-sipu aku menggaruk-garuk kepalaku.

"Ahh enggak apa-apa kok bang, cuma nanya aja hehehe!" sahutku sambil mengalihkan pandangan mataku ke arah luar pintu.

"Niko dulu ngekos disitu kurang lebih satu tahun, terus dia ikut ngontrak setelah orang tuanya pindah kesini!" tutur bang Roy seraya menatapku datar.

"Ohh gitu ya bang Roy, abang udah kenal sama keluarga atau orang tuanya bang Niko?" Ucapku bertanya semakin penasaran.

"Udah, Abang sering main ke rumahnya Niko dan kenal sama keluarganya" sahut bang Roy.

"Oh gitu ya bang, bang Niko ada berapa bersaudara sih bang?" tanyaku sambil menatap bang Roy dengan serius.

"Niko punya dua saudara, satu cowok abangnya paling besar, satu lagi adeknya cewek bernama Ester" sahut bang Roy menuturkan.

"Oh gitu, kalau orangtuanya kerjanya apa bang?" ujarku makin penasaran.

"Uhmm orang tuanya Niko, bapaknya kalau gak salah kerjanya di kapal pesiar jadi pulangnya bisa 1 tahun sekali baru bisa pulang. Emang kenapa nanya sampai ke pekerjaan orang tuanya Din?" celetuk bang Roy mulai mencurigai ku.

"Ahh a anu, eem pengen tau aja kok bang! Hehehe! Emang salah bertanya soal anggota ibadah komsel (komunitas sel) kita?" sahutku dengan terbata-bata karena terkejut mendengar pertanyaan bang Roy.

"Ohh..ya enggak apa-apa sih Din! Abang heran aja kamu nanya Niko terus dari tadi soalnya", jawab bang Roy sambil meneguk air putih yang ada di atas meja.

"Silahkan diminum Din! Adanya air putih doang, maklum anak kost! Hehehe!" ujar bang Roy membuyarkan topik pembicaraan kami.

"Ohh iya bang gak apa-apa kok, aku juga maklum sesama anak kost! Hehehe!" sahutku sambil tertawa kecil dan meneguk air putih yang ditawarkan bang Roy.

Setelah duduk dan ngobrol-ngobrol sebentar dengan bang Roy. Aku pun akhirnya pamitan karena aku merasa tidak nyaman duduk berduaan dengan bang Roy. Karena temanku Endah tak kunjung datang akhirnya aku berencana untuk langsung pulang saja.

“Bang Roy! Endah nya gak balas-membalas SMS ku. Kalau gitu aku langsung pulang aja deh bang!”, ucapku seraya berdiri untuk pamit

pulang.

“Baiklah Din…hati-hati ya di jalan!!”, seru bang Roy sambil memandangiku dari pintu depan.

Aku hanya tersenyum berdiri sembari menganggukkan kepalaku menoleh ke bang Roy lalu bergegas beranjak pergi.

Kemudian aku pergi berjalan kaki dan naik angkot dari pasar 1 ke kosanku yang berada di simpang Kampus, karena jaraknya lumayan jauh.

Saat aku mau naik angkot, tiba-tiba mataku melihat sosok seorang pria yang postur tubuhnya mirip seperti bang Niko di seberang jalan. Dia sedang naik angkutan menuju arah yang berlawanan dengan tujuanku.

Aku pun hanya menatapnya dari kejauhan dan melihatnya pergi dibawa angkutan yang sedang dinaikinya.

"Iya benar cowok itu adalah bang Niko! Untuk apa tadi dia pergi ke arah kosan pria?" bisikku sambil terus memandangi bang Niko dari seberang jalan.

“Berarti tadi dia sedang mampir ke sini”, desis ku sambil berpikir sejenak.

"Ngapain bang Niko tadi mampir kesini ya?, apa dia lagi main ke tempat kost temannya?" gumamku bertanya dalam hati coba menerka.

"Ahh... untuk apa aku pusing mikirin dia? Terserah dia mau kemana, apa urusanku? Ohh astaga...aku kenapa jadi begini? Apa bener aku suka sama dia?" pekikku berbicara dalam hati sambil menggaruk-garuk kepalaku seperti orang konyol.

Aku pun segera naik angkot yang sedang kutunggu yang jurusannya ke arah Dr Mansur atau yang jurusan Petisah karena pasti melewati kosanku.

Sepanjang perjalanan di dalam angkot, aku berpikir keras dan bertanya-tanya.

"Ada apa sebenarnya dengan bang Niko? Kenapa tingkahnya agak aneh satu hari ini?" bisikku sambil terus berpikir mengernyitkan kening dan memijat-mijat pelipis ku.

Beberapa saat berpikir dan bertanya-tanya dalam hati, tidak terasa angkotnya pun sudah berhenti di dekat kosanku. Aku pun segera turun dan berjalan masuk ke dalam kosan.

"Ahh capek kali satu hari ini!" desis ku sambil membuka pintu kamarku dengan lesu seraya menghempaskan tubuhku di atas kasur.

Dengan tubuh terlentang di atas kasur, aku menghela napas dalam-dalam. Mataku sejenak menatap langit-langit kamar, dan tiba-tiba terbayang dengan tingkah aneh bang Niko di kampus.

"Ohh ya ampun! Kenapa yang muncul di benakku hanya Niko dan Niko?" ucapku berbicara sendiri sambil memukul-mukul keningku seperti orang kurang waras.

Terpopuler

Comments

Dark Dynamix

Dark Dynamix

Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍

2023-07-13

1

Vivi imut i love you

Vivi imut i love you

Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊

2023-07-13

1

shora_ryuuka shoyo

shora_ryuuka shoyo

Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!

2023-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Dia Membuatku Terpesona
2 Getaran dan rasa itu semakin kuat
3 Inikah Namanya Cinta?
4 Tingkah Aneh Niko
5 Diam-diam aku penasaran
6 Ikut acara Outing dari komunitas paduan suara
7 Cinta pada pandangan pertama
8 Terbayang Masa-masa Registrasi
9 Semakin lama semakin besar
10 Ditaksir tetangga kost
11 Pulang Kampung Sebentar
12 Kembali ke kota Medan
13 Diajak Join Bisnis
14 Mengantuk Di Ruang Kelas
15 Sakit setelah membesuk yang sakit
16 Diam-diam Terus Memperhatikan
17 Fall in love for the first time
18 Tiba-tiba Merasa Trauma
19 Ikut Acara Pameran Seni Budaya
20 Dikejar dan Mengejar
21 Teman Baru Nan Asik
22 Selangkah lebih dekat
23 Ohh My God... Aku lupa!
24 Horor dan Misterius...
25 Sengaja Membuat Niko Cemburu
26 Tingkah Konyol Diriku
27 Merasakan cinta tanpa berkata-kata
28 Bab 28
29 Mengharapkan Kedatangan Seorang Hero
30 Matthew Dihajar & Dikeroyok
31 Dia Benar-benar Seorang Hero
32 Bekerja di Swalayan
33 Kesan Pertama Begitu...
34 Benar-benar Cowok Menyebalkan!
35 Senang nya Terima Gaji Pertama
36 Didekati Tiga Pria
37 Benar-benar Cowok Menyebalkan
38 Benar-benar Diluar Dugaan!
39 Berbicara Dengan Bos
40 Ohh My God... Rasanya Seperti Kesetrum!
41 Diajak Menikah?
42 Birthday Party & Surprise
43 Sahabat Menaruh Kasih
44 Mengharap kado dari Niko
45 Tiba-tiba Hampa dan Kesepian
46 Youth Summer Camp in Gundaling
47 Berakhirnya Summer Camp
48 Berpapasan Dengan Matthew
49 Bercanda ria dengan Matthew
50 Jogging Keliling Kampus Bersama Teman-teman
51 Menemani Harry Registrasi
52 Kemarahan Bang Wilman
53 Lebih Dekat Dengan Niko
54 Makan Romantis Bersama Niko
55 Bahagiaku Bersama Niko
56 Harry Tiba-tiba Sakit
57 Harry Akhirnya Masuk Rumah Sakit
58 Kepikiran Terus
59 Rasanya Kok Begini Ya?
60 Pulang Dari Rumah Sakit
61 Kecemburuan Wilman
62 Hatiku Sedang Berbunga-bunga
63 Firasat Yang Buruk
64 Penyakit Harry Kambuh
65 Episode 65
66 Apa itu Adenocarsinoma Ceruminois?
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Dia Membuatku Terpesona
2
Getaran dan rasa itu semakin kuat
3
Inikah Namanya Cinta?
4
Tingkah Aneh Niko
5
Diam-diam aku penasaran
6
Ikut acara Outing dari komunitas paduan suara
7
Cinta pada pandangan pertama
8
Terbayang Masa-masa Registrasi
9
Semakin lama semakin besar
10
Ditaksir tetangga kost
11
Pulang Kampung Sebentar
12
Kembali ke kota Medan
13
Diajak Join Bisnis
14
Mengantuk Di Ruang Kelas
15
Sakit setelah membesuk yang sakit
16
Diam-diam Terus Memperhatikan
17
Fall in love for the first time
18
Tiba-tiba Merasa Trauma
19
Ikut Acara Pameran Seni Budaya
20
Dikejar dan Mengejar
21
Teman Baru Nan Asik
22
Selangkah lebih dekat
23
Ohh My God... Aku lupa!
24
Horor dan Misterius...
25
Sengaja Membuat Niko Cemburu
26
Tingkah Konyol Diriku
27
Merasakan cinta tanpa berkata-kata
28
Bab 28
29
Mengharapkan Kedatangan Seorang Hero
30
Matthew Dihajar & Dikeroyok
31
Dia Benar-benar Seorang Hero
32
Bekerja di Swalayan
33
Kesan Pertama Begitu...
34
Benar-benar Cowok Menyebalkan!
35
Senang nya Terima Gaji Pertama
36
Didekati Tiga Pria
37
Benar-benar Cowok Menyebalkan
38
Benar-benar Diluar Dugaan!
39
Berbicara Dengan Bos
40
Ohh My God... Rasanya Seperti Kesetrum!
41
Diajak Menikah?
42
Birthday Party & Surprise
43
Sahabat Menaruh Kasih
44
Mengharap kado dari Niko
45
Tiba-tiba Hampa dan Kesepian
46
Youth Summer Camp in Gundaling
47
Berakhirnya Summer Camp
48
Berpapasan Dengan Matthew
49
Bercanda ria dengan Matthew
50
Jogging Keliling Kampus Bersama Teman-teman
51
Menemani Harry Registrasi
52
Kemarahan Bang Wilman
53
Lebih Dekat Dengan Niko
54
Makan Romantis Bersama Niko
55
Bahagiaku Bersama Niko
56
Harry Tiba-tiba Sakit
57
Harry Akhirnya Masuk Rumah Sakit
58
Kepikiran Terus
59
Rasanya Kok Begini Ya?
60
Pulang Dari Rumah Sakit
61
Kecemburuan Wilman
62
Hatiku Sedang Berbunga-bunga
63
Firasat Yang Buruk
64
Penyakit Harry Kambuh
65
Episode 65
66
Apa itu Adenocarsinoma Ceruminois?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!