Tubuh ratu Illeana yang sudah di tikam dengan bersimbah darah, kemudian di buang ke laut oleh Morona dan Karmila dibantu oleh bawahan mereka.
Keesokan harinya, berita tentang kematian ratu Illeana yang di bunuh oleh mata-mata kerajaan tetangga tersebar ke seluruh pelosok negeri.
Kerajaan berduka dan seluruh masyarakat bersedih hingga berbulan-bulan lamanya yang membuat Morona menjadi kesal adalah dia tak kunjung dijadikan raja negeri itu.
Karmila dan Morona sedang berunding,"Apa ini? Sudah 3 bulan kan? Kenapa aku belum juga di angkat menjadi raja? Illeana sudah mati dan kursi tahta itu sudah kosong!" Ucap Morona kepada Karmila dengan sangat kecewa disertai marah.
Karmila lalu mendekat dan memeluk tubuh Morona,"Owh sayang, kamu harus sabar sedikit lagi, karena mau bagaimana pun juga tahta itu akan menjadi milik kamu, lagi pula ayah kamu adalah Grand Duke yang merupakan bangsawan tertinggi!" Ucap Karmila dengan penuh menggoda.
Morona memegang tangan Karmila,"Aku tahu, tapi aku ingin segera menjadi raja, kalau aku tidak menjadi raja, aku juga tidak akan menjadi grand duke, kamu kan tau sendiri kalau ayah akan meneruskan tahtanya kepada kakakku!" Ucap Morona dengan ketus.
"Apa kakak mu? Apa kamu yakin dengan ucapan mu?" Tanya Karmila dengan tak percaya.
"huuh...." Morona hanya menghela nafas.
"Bukankah kakak mu hanya seorang anak pembantu? Bagaimana bisa grand duke Samael meneruskan tahtanya kepada seorang anak pembantu?" Ucap Karmila yang merasa heran.
Karmila dan Morona sudah menjalin hubungan selama 3 tahun lamanya, bisa dikatakan hubungan itu sudah terjalin sejak Morona berpacaran dengan Illeana selama 1 tahun, Karmila memang merupakan seorang pelakor, padahal sudah jelas Morona adalah pacar sahabatnya Illeana.
"Entahlah hanya karena prestasinya, ayah jadi sangat menyayanginya, padahal jelas-jelas seharusnya aku yang lebih dibanggakan, aku yang berhasil mendapatkan cinta dari ratu Illeana dan akulah yang akan menjadi raja negeri ini!" Ucapnya dengan tegas sambil menggenggam erat tangan Karmila.
Karmila merasa sedikit kesakitan dengan genggaman keras tangan Morona, akan tetapi dia berusaha menahannya,"Owh sayang tidak apa-apa, yang penting sekarang kerajaan ini adalah milik mu dan satu hal lagi gelar grand duke tetap berada di bawah raja meskipun dia adalah ayah mu, jadi kau tidak perlu memperdulikan dengan gelar grand duke!" Ucapnya sambil tersenyum, "lagipula aku juga akan menjadi ratu negeri ini, aku yang hanya seorang anak count miskin, kini menjadi ratu negeri Adhrika yang kaya raya! Illeana bagaimana sekarang? Aku menjadi ratu? " Ucapnya dalam hati sambil tersenyum serimingan.
Morona semakin menggenggam erat tangan Karmila,"Karena itulah aku ingin segera menjadi raja, sampai kapan mereka berkabung? Ini kan sudah tiga bulan! Sudah seharusnya aku dinobatkan sebagai raja negeri ini!" Ucapnya dengan tegas.
"Bukankah besok akan di adakan rapat bangsawan?" Tanya Karmila.
"Iya, tapi isi rapat bangsawan itu pasti seperti seminggu yang lalu yang terus menerus membahas tentang makam keluarga kerajaan, padahal makam mereka sudah jelas berada di makam kerajaan, arghh sial!!!!" Suaranya terdengar keras dan tegas.
"Sayang seharusnya kamu bisa paksa mereka!" Ucap Karmila.
"Maksud kamu?" Tanya Morona.
"Maksud aku adalah kamu harus paksa mereka untuk segera mengisi kekosongan tahta, kamu enggak perlu takut, karena keluarga kerajaan sudah tidak ada lagi yang tersisa! Sudah waktunya kamu sebagai pemilik kerajaan yang baru untuk bertindak!" Karmila berusaha menghasut Morona untuk bersikap kejam dengan memaksa para bangsawan.
Morona terdiam dan berpikir sejenak.
Sambil memeluk Morona dengan erat dan berbisik di telinganya,"Ingat kaulah pemimpin mereka yang baru, keluarga Badhrika sudah mati! Sekarang Samael adalah pemilik kerajaan ini!" Ucap Karmila dengan mendesis di telinga Morona.
Morona lalu memeluk erat pinggang Karmila dan mendekat ke wajah Karmila,"Baiklah jika kau ingin aku menjadi kejam!" Ucap Morona yang lalu mencium bibir Karmila dan hal itu berlanjut menjadi hubungan suami istri.
Keesokan harinya, rapat para bangsawan pun dimulai.
"Mendiang ratu Illeana sudah meninggal 3 bulan yang lalu dan saya kira kita sudah seharusnya membahas tentang kekosongan tahta!" Ucap Morona dengan penuh kesedihan yang dia buat-buat.
Seorang pria kemudian berbicara,"Mohon ijin yang mulia, tapi saat ini masyarakat masih dalam masa berkabung, kematian ratu Illeana menjadi dampak besar bagi kerajaan dan masyarakat!" Pria ini adalah Marques De Silva, dia adalah orang yang paling berpengaruh di kerajaan selain Grand Duke Samael.
"Saya paham, tapi kerajaan tetap harus berjalan...." Pinta Morona.
"Tapi yang mulia ratu Illeana akan tetap menjadi pemimpin kerajaan ini, apalagi yang mulia belakangan sangat dekat dengan lady Karmila, apa jangan-jangan kalian punya hubungan spesial? Karena Ratu Illeana sudah meninggal!" Ucap grand Duke Samael, yang tak lain adalah ayah kandung Morona.
Grand Duke Samael adalah orang sangat mencintai kerajaan Adhrika, beliau sangat dekat dengan mendiang raja Adelardo Badhrika dan ratu Illeana, dia hanya berpegang teguh dengan kewajibannya terhadap negeri Adhrika.
Ucapan itu benar-benar membuat Morona naik pitam, "Illeana sudah matiiiii! Dia sudah matiii!!!!" Teriak Morona di persidangan dengan penuh amarah kebencian.
Teriakan Morona seketika membuat seluruh orang di dalam ruangan menjadi kaget dan terdiam.
Morona yang menyadari jika para bangsawan akan curiga nantinya, lantas berusaha membalikkan keadaan,"Hmm maksud saya yang mulia ratu sudah pergi begitu juga dengan anak saya, ratu itu istri saya, dia orang yang paling saya cintai, jadi tolong kalian jangan membahas lagi, karena itu akan membuat saya menjadi teringat dengan mendiang istri saya apalagi anak di dalam kandungan nya yang bahkan belum lahir!"Ucap Morona dengan penuh kesedihan.
Para bangsawan kemudian saling menoleh satu sama lain,"Maafkan kami yang mulia! Tak seharusnya kami melakukan itu lagi!" Ucap para bangsawan dengan kompak, karena mereka berpikir orang yang paling terluka atas kematian mendiang ratu Illeana adalah suaminya yaitu yang mulia Morona Samael.
"Kalau begitu saya rasa sudah seharusnya kita mengisi kekosongan tahta kerajaan yang sudah lama di diamkan! Saya kira seminggu lagi kita akan menobatkan upacara saya untuk menjadi pewaris tahta kerajaan ini!" Ucap Morona dengan penuh bijaksana yang sebenarnya itu semua palsu dan dia hanya memikirkan dirinya sendiri.
Para bangsawan kemudian saling berbicara satu sama lain, karena merasa heran dengan apa yang di katakan oleh Morona.
"Kalian tenang dulu, sudah sepantasnya saya menjadi raja kalian, apalagi keluarga yang mulia Badhrika sudah tidak tersisa lagi, maka dari itu saya sebagai suami dah Ratu Illeana akan menjadi raja kerajaan Adhrika yang adil dan bijaksana!" Ucap Morona dengan penuh percaya diri.
Prok...Prok....Prok.....
Para bangsawan kemudian bertepuk tangan
Berita itu menjadi pro kontra bagi seluruh masyarakat kerajaan Adhrika, banyak dari mereka yang kurang setuju lantaran masih berkabung atas meninggalnya mendiang ratu Illeana, apalagi Morona bukanlah keturunan langsung keluarga Badhrika, sang pemilik kerajaan ini, akan tetapi upacara penobatan itu tetap terjadi.
1 Minggu kemudian, diadakan lah upacara penobatan Morona sebagai penguasa dan pemimpin baru kerajaan Badhrika, dia di nobatkan sebagai Raja Morona Samael untuk menggantikan istrinya yang sudah meninggal yaitu Ratu Illeana Badhrika yang disaksikan oleh seluruh rakyat kerajaan Adhrika.
Penobatan itu dilaksanakan dengan penuh meriah dan megah melebihi penobatan ratu Illeana, bisa di pastikan jika anggaran yang dikeluarkan oleh kas kerajaan akan membengkak, akan tetapi nyatanya banyak dari masyarakat yang kurang setuju dengan upacara penobatan tersebut.
Ditempat lain yang jauh dari kerajaan Adhrika tepatnya di tengah hutan, seorang wanita tengah duduk santai sambil menikmati udara segar di hutan.
Kemudian seorang pria dengan tubuh yang gagah dan wajah yang tampan menghampiri.
"Yang mulia, izin Lapor jika upacara penobatan sudah di laksanakan, mereka telah menobatkan Raja Morona Samael sebagai penguasa baru kerajaan Adhrika!" Lapor pria itu kepada sang wanita.
"Huuh... Ternyata cepat sekali dia bertindak!" Ucap wanita itu yang tak lain adalah Ratu Illeana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Wortini 72
lanjutkan thor
2023-07-17
1