Pembalasan Ratu Yang Di Khianati

Pembalasan Ratu Yang Di Khianati

Kematian Pemimpin

Hari itu hujan turun dengan lebat, seorang wanita terus memperhatikan jendela dengan sangat khawatir.

"Bagaimana ini? Kenapa mama dan papa belum pulang? Dan hujan tak kunjung reda?"Ucapnya dengan cemas dan khawatir.

Kemudian, seorang wanita menghampirinya"Tuan putri! Sudah waktunya anda untuk tidur!" Pinta wanita itu yang tak lain adalah seorang pelayan.

Wanita itu lalu menoleh ke arah pelayannya "Tapi, bagaimana dengan mama dan papa? Apa mereka akan baik-baik saja?" Ucap wanita dengan paras cantik yang bernama Putri Illeana Badhrika yang sekarang berusia 22 tahun, dia merupakan putri tunggal dan pewaris tahta kerajaan Adhrika.

"Raja dan permaisuri pasti akan baik-baik saja, sekarang sudah pukul 12 malam, sudah seharusnya tuan putri tidur!" Pelayan ini adalah kepala dayang kerajaan sekaligus orang yang membesarkan putri Illeana, namanya adalah Masia.

"Hmmm.." Putri Illeana menghela nafas dalam-dalam.

Pelayan itu lalu menarik pelan-pelan tangan putri Illeana untuk membawanya tidur,"Ayo tuan putri,lagi pula besok tuan putri akan bertemu dengan tunangan tuan putri kan." Ucap pelayan itu.

Putri Illeana lalu tidur di dalam kamarnya, di dalam tidurnya putri Illeana bermimpi buruk.

"Lho aku ada di mana ini?" Dia mendapati dirinya berada di tengah jalan yang disertai dengan hujan yang sangat lebat.

"Itu kan kereta kuta mama dan papa!" Ucapnya yang melihat sebuah kereta kuda tak jauh dari tempatnya berdiri.

Kereta kuda itu melaju dengan kecepatan penuh dan tiba-tiba sebuah Kereta kuda lain menerobos dari arah yang berlawanan, kereta kuda kerajaan lantas menghindari kereta kuda tersebut tersebut dan mereka berhasil menghindar, akan tetapi sayangnya kereta kuda kerajaan itu justru menabrak pembatas jalan dengan sangat parah.

"Mama!!! Papa!!!! Tidakkkk!" Teriak putri Illeana yang seketika terbangun dari tidurnya.

"Huuh........Huuh........." Nafasnya terengah-engah dan jantungnya berdetak sangat kencang.

"Ini enggak mungkin! Ini cuman mimpi!" Tanpa disadari air mata jatuh menetes.

"Enggak! Enggak! Aku enggak boleh nangis! Ini cuman mimpi! Sekarang jam berapa ya?" Putri Illeana lantas melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 5 pagi.

"Seharusnya sekarang mama dan papa sudah sampai rumah!" Putri Illeana lantas beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamarnya untuk mencari keberadaan kedua orang tuanya.

Tok tok tok tok

Illeana mengetuk pintu kamar orangtuanya

"Maa! Paa! Kalian didalam? Bicaralah mama atau papa kalau kalian ada di dalam!" Suaranya terdengar serak dan sedih.

Seorang pelayan di istana tak sengaja melihat putri Illeana di depan kamar yang mulia raja dan permaisuri, pelayan itu lantas menghampiri putri Illeana,"Tuan putri mencari raja dan permaisuri? Maaf tuan putri, mereka belum kembali, alangkah lebih baik jika tuan putri kembali ke kamar!" Ucap pelayan itu.

"Sampai kapan aku harus menunggu? Mereka tak pernah seperti ini? Aku sangat khawatir! Apa jangan jangan terjadi sesuatu dengan mereka! Tidak kan? Jawab aku?" Tanya Illeana dengan sangat sedih.

"Tenang saja tuan putri! Mereka pasti baik-baik saja!" Ucap pelayan itu.

Tiba-tiba terdengar suara riuh dalam istana karena mendapatkan kabar raja dan permaisuri mengalam kecelakaan parah.

"Ada apa ini? Kenapa riuh sekali? Hei kau! Kemari!" Ucap Putri Illeana.

"Sa-ya tuan putri!" Ucapnya dengan panik.

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian panik?" Tanya Putri Illeana.

"Ra-ja dan per-maisuri ..." Ucapnya terbata-bata.

"Ada apa? Katakan! Mereka kenapa?" Ucap Putri Illeana dengan berteriak keras.

"Mereka kecelakaan parah dan sekarang berada di rumah sakit kerajaan!" Ucap pelayan itu dengan penuh kesedihan.

"Apaaaa? Aku harus segera segera!" Putri Illeana langsung bergegas pergi ke rumah sakit kerajaan.

Sesampainya di rumah sakit kerajaan, Putri Illeana langsung bergegas mencari keberadaan kedua orangtuanya dan bertanya kepada dokter.

"Dokter! Bagaimana keadaan kedua orang tua saya? Apa yang terjadi kepada mereka? Mereka tidak apa-apa kan?" Tanya Illeana dengan menggebu-gebu.

"Yang mulia, keadaan raja dan permaisuri sangat memperihatinkan,sekarang raja ingin bertemu dengan anda!" Ucap dokter tersebut dengan meneteskan air mata.

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Putri Illeana hanya menangis dan langsung masuk ke dalam ruangan untuk menemui keberadaan kedua orangtuanya.

"Papa! Mama! Hiks....hikss......" Sambil menangis bercucuran air mata, putri Illeana memeluk kedua orang tuanya dengan keadaan yang sangat memprihatikan.

"Nak! Pa-pa cuma mau bilang kalau pa-pa dan ma-ma sayang sama kamu, ma-ma sudah enggak bisa bangun, kamu pas-ti bi-sa jadi ra-tu yang baik, dan kamu harus berhati-hati de-ngan...." Seketika yang mulia Raja Adelardo Badhrika meninggal dunia sedangkan permaisuri Sarafina Badhrika sudah meninggal di tempat kecelakaan.

"Dengan siapa paa? Papa? Mama? Huaaa.....kenapa kalian pergi secepat ini? Padahal aku belum menikah dan aku belum siap menjadi ratu! Hiks...." Tangis Putri Illeana pecah dan air mata mengalir dengan deras.

Seorang pria dengan wajah yang tampan dan tubuh yang tegap datang menghampiri putri Illeana.

"Yang mulia! Putri Illeana!" Pria itu lantas memeluk putri Illeana, pria itu bernama Morona Samael yang tak lain adalah tunangan putri Illeana Badhrika, sekarang dia berusia 27 tahun.

"Morona! Mama dan papa meninggal! Hiks...hiks....." Putri Illeana menangis di dalam pelukan Morona.

Berita kematian yang mulia raja dan permaisuri lantas menjadi trending topik dan kerajaan sangat bersedih atas kematian raja dan permaisuri kerajaan Adhrika.

3 bulan kemudian putri Illeana Badhrika dinobatkan sebagai sang penguasa dan ratu dari kerajaan Adhrika.

Penobatan sang ratu di adakan dengan sangat meriah dan megah, banyak masyarakat yang gembira setelah lama berduka atas kematian raja mereka terdahulu.

Setelah 3 bulan menjadi ratu, Putri Adhikari menikah kemudian dengan tunangannya Morona Samael saat dia tepat berusia 23 tahun.

Selama menjadi ratu, Putri Illeana terkenal dengan sifatnya yang sangat bijaksana, dibawah kepimpinannya kerajaan Adhrika menjadi semakin maju dan makmur dan seluruh rakyat sangat mencintainya.

5 bulan setelah menikah, Ratu Illeana positif hamil, hal itu menjadi berita paling bahagia di seluruh negeri, akan tetapi terjadi hal yang sangat mengejutkan.

"Pelayan!pelayan!"Panggil Ratu Illeana yang merasa sangat mual karena dia sedang hamil.

"Dimana para pelayan? Sudahlah sebaiknya aku keluar saja dari kamar ini!" Ratu Illeana lantas beranjak dari tempat tidurnya untuk mencari para pelayan.

Sebelumnya ratu Illeana merasa sangat mual dan mengantuk, jadi dia ingin tidur dan tak diganggu oleh siapapun, akan tetapi 1 jam kemudian dia terbangun dari tidurnya.

Dengan keadaan yang susah berjalan, Ratu Illeana justru tak sengaja menabrak sebuah dokumen.

"Arghhh! Dokumen apa ini?" Ratu Illeana lantas berusaha mengemasi dokumen yang berserakan itu, akan tetapi dia justru tak sengaja membaca dokumen tersebut.

"Apa ini? Terbakar? Bukankah mama dan papa meninggal karena tak sengaja menabrak pembatas jalan? Tapi kenapa di sini justru keretanya terbakar?" Seketika Illeana menjadi naik pitam setelah membaca dokumen tersebut.

"Aku harus mengusut kasus ini, tapi Morona pasti tidak akan membiarkan aku melakukan hal ini, lebih baik aku melakukan ini secara diam-diam!" Pikir Illeana yang langsung bergegas mengemasi dokumen yang berserakan.

Dengan pikiran dan cara kerjanya yang bijaksana, dalam waktu 3 hari Illeana dapat mengetahui siapa yang sudah membuat kereta kuda kerajaan terbakar sehingga menewaskan raja dan permaisuri .

"Apa?? Asisten Morona? Bagaimana bisa dia yang melakukan semua ini? Ini tidak mungkin! Morona tidak mungkin melakukan semua ini!" Seketika hati Illeana hancur mendapati asisten suaminya lah penyebab dari kecelakaan itu terjadi.

"Ya tuhan! Ini enggak mungkin! Enggak mungkin!" Tanpa sadar Illeana menangis.

Semenjak saat itu, Illeana menjadi cuek dan tak banyak berbicara ketika berhadapan dengan Morona.

5 hari kemudian, Illeana terbangun tepat pukul 12 malam dan mendapati Morona tidak berada di tempat.

Illeana lantas keluar dari kamarnya dan pergi mencari keberadaan Morona, sampai dia berhenti di depan sebuah kamar tamu kerajaan yang di isi oleh sahabatnya Karmila.

"Ahhhh! Sayang!! Kamu bisa-bisanya ya diam-diam keluar kamar istri kamu untuk kesini!" Ucap perempuan itu dengan suara mendesah yang menggoda.

"Habisnya gimana wangi tubuh kamu sangat membuat aku rindu!" Ucap Morona yang lantas memeluk Karmila dengan erat sambil menciumnya.

Hati Illeana sekali lagi benar-benar hancur tak tersisa, sejenak dia menangis tersedu-sedu mendengar semua ucapan suami dan sahabatnya.

Illeana lalu menghapus air matanya dan menerobos kamar itu.

"Kalian berdua berani-beraninya seperti ini! Penjaga! Penjaga!" Teriak Illeana dengan penuh amarah.

"Sayanggg aku takutttt!" Karmila langsung memeluk Morona dengan erat.

"Kami datang yang mulia!" Ucap beberapa penjaga.

"Sekarang tangkap para pezina itu dan jebloskan mereka ke penjara!" Perintah Ratu Illeana.

Para penjaga justru diam tak berkutik.

"Kenapa kalian diam? Saya suruh kalian tangkap mereka! Tangkap!" Ucap Illeana dengan tegas.

"Hahahaha.....hahahaha...." Karmila dan Morona justru tertawa terbahak-bahak.

"Kau memang tidak tahu apa-apa ternyata yang mulia ratu! Hahahah..." Ucap Karmila sambil tertawa.

"Kalian semua tangkap ratu dan ikat dia!" Perintah Morona.

Para penjaga itu langsung menangkap dan mengikat Illeana dan membaringkannya di lantai.

"Apa ini semua? Apa yang kalian lakukan? Morona apa yang kau lakukan?" Ucap Illeana dengan terengah-engah.

"Ternyata kau masih bodoh yaa! Aku hanya mencintai Karmila dan aku hanya menginginkan tahta mu! Sekarang juga aku akan membunuh mu!" Ucap Morona dengan penuh kemarahan sambil memegang sebuah pisau.

"Apa kau gila? Aku sedang mengandung anak mu! Apa kau tega? Setidaknya tolong jangan bunuh anak kita!" Pinta Illeana dengan memohon.

"Hahahah.... Aku tidak perduli dan satu hal lagi memang aku yang membunuh kedua orang tuamu, jadi kau tak perlu memaksa untuk berpikir jika bukan aku pelakunya, hahahaha......" Mereka semua lantas tertawa bahagia.

Mendengar itu Illeana seketika menangis, dia tak menyangka jika Morona adalah pelaku di balik kematian kedua orangtuanya dan dia sekarang tahu kalau ayahnya mengingatkan dia untuk berhati-hati kepada Morona.

"Sekarang mati lah kauuuu!" Morona langsung menusukkan pisah tersebut ke perut Illena.

Terpopuler

Comments

Syarifah Nur'aini

Syarifah Nur'aini

kalau bisa updatemya cepat nungguin soalnya hehehe

2023-08-01

1

Syarifah Nur'aini

Syarifah Nur'aini

semngatt lanjutkan ceritanya

2023-08-01

1

Zolojulo

Zolojulo

Semangattt, thor.

Mampir ya

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Kematian Pemimpin
2 Merebut Tahta
3 Aku Masih Hidup
4 Bangkit
5 Karmila
6 Waktunya Kembali
7 Aku kembali
8 Awal Pembalasan
9 Rencana Gila
10 Berita buruk
11 Karmila Di Usir
12 Rencana Pernikahan
13 Pembalasan Kecil
14 Memaksa Masuk
15 Fakta Tak diketahui
16 Kekesalan Karmila
17 Bantuan Lain
18 Penjebakan
19 Terjebak
20 Aku Memang
21 Pendukung Karmila
22 Siasat Lain
23 Usut Tuntas
24 Khawatir?
25 Kecewa
26 Patah Hati
27 Kekecewaan
28 Tak Terduga
29 Salah Paham
30 Mencoba Memperbaiki
31 Berbaikan
32 Menguak Fakta
33 Penyidik
34 Selidiki
35 Perasaan Lain
36 Perhatian
37 Salah Tingkah
38 Pedang
39 Curiga
40 Hamil
41 Siapa ayahnya?
42 Rasa Bersalah
43 Tamu Tak diundang
44 Pinta Tanggung Jawab
45 Tanggung jawab
46 Tak Ingin di Salahkan
47 Kerjasama
48 Rencana Kejam
49 Tega
50 Kejam
51 Dilema
52 Perasaan Cemas
53 Jalankan Rencana
54 Failed
55 Aku Kecewa
56 Mencari
57 Berlebihan
58 Kecewa Berat
59 Anastasia Kembali
60 Maafkan atau tidak?
61 Mencari Bukti
62 Menemukan Bukti
63 Jalan Buntu
64 Mencari Jalan
65 Bantuan Baru
66 Marah
67 Rasa Sayang
68 Harapan
69 Siapa mata-matanya?
70 Mencari Kambing Hitam
71 Menegur
72 Saudara
73 Hancur Hati
74 Pulang
75 Makan Bersama
76 Fakta Baru
77 Sesuai Keinginan Ibu
78 Tidak Penting
79 Dalang Sesungguhnya
80 Keinginan ibu
81 Rencana
82 Giliran mu
83 Grand duches
84 Pingsan
85 Senang
86 Kedatangan Marquez
87 Mesra
88 Gaun Pernikahan
89 Menjelang Pernikahan
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kematian Pemimpin
2
Merebut Tahta
3
Aku Masih Hidup
4
Bangkit
5
Karmila
6
Waktunya Kembali
7
Aku kembali
8
Awal Pembalasan
9
Rencana Gila
10
Berita buruk
11
Karmila Di Usir
12
Rencana Pernikahan
13
Pembalasan Kecil
14
Memaksa Masuk
15
Fakta Tak diketahui
16
Kekesalan Karmila
17
Bantuan Lain
18
Penjebakan
19
Terjebak
20
Aku Memang
21
Pendukung Karmila
22
Siasat Lain
23
Usut Tuntas
24
Khawatir?
25
Kecewa
26
Patah Hati
27
Kekecewaan
28
Tak Terduga
29
Salah Paham
30
Mencoba Memperbaiki
31
Berbaikan
32
Menguak Fakta
33
Penyidik
34
Selidiki
35
Perasaan Lain
36
Perhatian
37
Salah Tingkah
38
Pedang
39
Curiga
40
Hamil
41
Siapa ayahnya?
42
Rasa Bersalah
43
Tamu Tak diundang
44
Pinta Tanggung Jawab
45
Tanggung jawab
46
Tak Ingin di Salahkan
47
Kerjasama
48
Rencana Kejam
49
Tega
50
Kejam
51
Dilema
52
Perasaan Cemas
53
Jalankan Rencana
54
Failed
55
Aku Kecewa
56
Mencari
57
Berlebihan
58
Kecewa Berat
59
Anastasia Kembali
60
Maafkan atau tidak?
61
Mencari Bukti
62
Menemukan Bukti
63
Jalan Buntu
64
Mencari Jalan
65
Bantuan Baru
66
Marah
67
Rasa Sayang
68
Harapan
69
Siapa mata-matanya?
70
Mencari Kambing Hitam
71
Menegur
72
Saudara
73
Hancur Hati
74
Pulang
75
Makan Bersama
76
Fakta Baru
77
Sesuai Keinginan Ibu
78
Tidak Penting
79
Dalang Sesungguhnya
80
Keinginan ibu
81
Rencana
82
Giliran mu
83
Grand duches
84
Pingsan
85
Senang
86
Kedatangan Marquez
87
Mesra
88
Gaun Pernikahan
89
Menjelang Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!