“ Dari mana saja tuan?” bisik Sky dari belakang, sampai membuat Arsena terlonjak kaget.
“ Sky.”
“ Iya tuan.”
“ Kau membuatku terkejut.”
“ Masa.”
Sky menjawab dengan acuh, pemuda itu mencoba membalas keisengan sang bos, namun saat melihat Arsena merengut, ia langsung merangkul dan mengajak Arsena pergi dari sana, mereka hendak beristirahat sejenak di hotel, sebelum pergi menuju king grup.
Setelah beristirahat sejenak, Arsena dan Sky bersiap untuk pergi, mereka berjalan dengan santai di koridor, namun begitu pintu lift terbuka, Arsena tiba-tiba bersembunyi di balik tubuh Sky, dengan terburu-buru masuk ke dalam lift, iya jadi terkesan tengah menghindari wanita cantik yang keluar dari lift kala itu.
“ Kau baik?” Tanya Sky yang jadi cemas melihat tingkah Arsena.
“ Ya, aku baik-baik saja.”
Jawaban itu justru semakin membuat Sky penasaran, ia pun mengirim pesan pada anak buahnya untuk mencari tahu tentang gadis itu, dan apa yang telah terjadi pada Arsena saat mereka tak bersama.
Setibanya di lobby, sikap Sky langsung berubah, dan itu terjadi bukan tanpa alasan, mereka bertemu dengan kolega yang hendak mereka temui.
“ Senior, aku baru saja hendak pergi ke perusahaanmu” ucap Arsena
Pria itu tersenyum, ia merangkul Arsena dengan akrab seraya berkata “ Karena kau baru tiba, aku pikir kau pasti masih merasa lelah, jadi aku mendatangimu untuk mentraktir makan siang.”
“ Aisss... Sayang sekali, tapi aku sudah makan tadi.” jawab Arsena.
“ Yah... Sayang sekali, kalau begitu ngopi mau?” Tawarnya
“Bolehlah.” Jawab Arsena kemudian
Mereka pun pergi ke kafe hotel, menikmati kopi sambil membicarakan pekerjaan, diskusi mereka tak berlangsung lama, karna masalah yang dibahas hannyalah perkara kapal pesiar yang belum rampung, pengerjaannya tertunda karna masalah distribusi bahan.
Proyek wisata pelayaran yang tengah direncanakan tetap harus bisa berjalan sesuai rencana, karna Arsena sudah mengeluarkan dana yang cukup besar, memang tak sampai membuatnya bangkrut, tapi terlalu sayang untuk di relakan begitu saja.
Pada akhirnya, Arsena mengajukan diri untuk menangani masalah itu, ia memang sudah terpikir beberapa solusi untuk masalah itu, tapi ia belum berani memberikan kepastian.
Setelah bertemu rekan kerja yang juga seniornya, Arsena dan Sky kembali ke bandara, sang paman sudah menunggu mereka untuk terbang ke bali.
Setelah kurang lebih 2 jam mereka tiba di bali, sang paman pun mengajak Arsena mengunjungi sebuah rumah.
“ Ini rumah siapa paman?” Tanya Arsena
Bukan hanya Arsena, tapi Sky juga penasaran, karna ia tidak tahu menahu dengan rencana Gusty, yang ia tahu mereka datang ke Indonesia untuk mencari peluang bisnis di beberapa tempat yang terkenal sebagai tempat wisata.
“ Ini rumah tuan Bart lake dan nyonya Lina lake”
Mendengar nama belakang sang ibu disebut, Arsena pun merasa sedikit senang, karna menganggap akan bertemu dengan anggota keluarga dari pihak ibu, yang sama sekali belum pernah di temuinya.
Cukup lama mereka menunggu pintu rumah itu terbuka, hingga akhirnya seorang pria tua keluar dari rumah itu.
“ Untuk apa kau datang kemari? Ibumu sudah tidak tinggal di sini lagi.” Ucap pria tua itu dengan ketus.
“ Jika bukan atas permintaan adikku, Aku juga enggan datang kemari.” Sahut Gusty tak kalah ketus.
Mendengar itu, wajah yang semula masam mulai terlihat senang, pria tua itu pun mengajukan tanya “ Apa kau datang kemari bersama Iren? Di mana Iren putri kesayanganku?”
“ Tidak dengan Iren, tapi dengan putranya.” Jawab Gusty, ia merangkul Arsena dan memperkenalkan keduanya.
Bart bersikap ramah pada Arsena, ia bahkan memuji cucunya yang tampan itu, ia juga mengajukan banyak pertanyaan, karna terlalu senang tanpa sadar ia juga tak memberikan kesempatan Arsena untuk menjawab setiap pertanyaan itu.
Bart juga mengajak Arsena berkeliling rumah itu, bahkan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
Wajah Arsena berubah pucat saat Bart membawanya masuk ke kamar Celine, Arsena mengenali wajah itu.
“ Dia?”
“ Dia Celine, anak bungsu kakek, adik ibumu, bibimu.” Ucap Bart yang membuat Arsena kehilangan kata-kata.
Sky meletakan tangannya di pundak Arsena, seolah memberi tahu Arsena, bahwa Sky ada di sana bersamanya.
Air mata Arsena jatuh tanpa permisi, namun pemuda itu dengan cepat menghapusnya, tak ingin menerima kenyataan, Arsena pun lari dari sana.
“ Aku dan Lika sepupu, tidak mungkin? Tidak mau...” Ucap Arsena lirih.
Di hadapannya, Gusty merentangkan tangan, dan pemuda itu pun berhambur memeluk seng paman.
“ Ayahmu sudah ingin memberitahu hal ini sejak lama Sena, tapi ibumu bilang, kau tidak akan percaya jika hanya di beri tahu, kakekmu menyayangi Iren hanya karna ibumu menikah dengan orang kaya, aku sendiri sudah pergi karna membencinya, dan dia mengusir Celine hanya karna dia menikah dengan seorang pengangguran.”
Gusty juga memberi tahu Arsena bahwa Lina di jual sebagai budak ke luar negeri, cerita setelahnya Arsena dan Sky tahu dengan pasti.
Arsena pernah meminta Sky untuk mencari tahu tentang ibunya Lika, dan dari sana Arsena mengetahui fakta bahwa Lina mendapat penyiksaan yang kejam, tak tahan dengan itu ia meminta bantuan pada Celine, tapi pada akhirnya ia menghasut putrinya sendiri untuk menjadi selir dari seorang raja.
Kemewahan dan kenyamanan membuat Celine lupa bahwa dia seorang ibu, hingga begitu tega meninggalkan anak dan suaminya.
Kehidupan mereka memang indah pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai menerima teror dari berbagai pihak, terlibat perang saudara demi sebuah kedudukan, bahkan kini Celine tengah aktif mencari sang putri untuk ia nikahkan dengan pangeran, hanya untuk memperkuat posisinya sendiri.
“ jadi itu alasannya, kenapa paman Gunawan meminta bantuanku untuk selalu mengecoh detektif bayaran tante Celine.” Ucap Arsena lirih.
Tabir yang selama ini menutup mata kini mulai terlihat, pemuda itu pun kini mengerti kenapa sang ibu selalu berkata “Tidak boleh dengan Lika”
Bukan karna tak peduli dengan kebahagiaannya, namun ada ikatan yang tidak boleh dilewati.
Dengan tersedu-sedu Arsena berkata “ Ayo kita pulang Paman, aku mau bertemu dengan amih” merengek pada sang paman.
Gusty mengangguk setuju, tapi bukanya ke bandara untuk kembali, Gusty malah membawa Arsena pulang ke vila, tempat di mana Arsena bertumbuh, belajar merangkak dan berjalan.
Dan pemuda itu bertemu dengan sang ibu lewat sambungan video call.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments