Chapter 04: Misi bagian 1

2235

Sekitar tembok tengah Benteng Selatan

Jumlah Populasi 3.536.756

Suara tembok dua dan tiga terdengar di seluruh penjuru kota, bunyi pelan namun tajam memenuhi udara saat Tembok Dua dan Tiga muncul dari jalanan. Suara ini terdengar seperti deringan metalik yang melintasi ruang, dengan nada yang menusuk telinga.

Sedetik kemudian alarm peringatan berbunyi, Nada-nada pendek dan panjang bergantian, membentuk pola bunyi yang intens. Suara alarm ini menambahkan elemen darurat dan serius, memperingatkan orang-orang tentang situasi yang membutuhkan respons cepat dan evakuasi yang segera.

Mengikuti suara alarm, suara Lily menggema melalui pengeras suara yang terpasang di tiap sudut kota, membangunkan dan mengguncang warga dari keheningan malam.Dalam sekejap, jalanan yang sebelumnya sunyi menjadi penuh sesak dengan orang-orang yang keluar dari rumah mereka, wajah-wajah yang penuh kekhawatiran dan tergesa-gesa.

"Wah, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini serangan?" tanya seorang warga dengan wajah penuh ketakutan.

Warga lainnya, yang juga tampak cemas, menjawab dengan suara gemetar, "Saya tidak tahu persis apa yang sedang terjadi, tetapi terlihat ada ancaman yang serius. Instruksi Lily melalui pengeras suara tadi mengatakan kita harus segera melakukan evakuasi. Mungkin ada bahaya yang mengancam keamanan kita."

Kaos dan kepanikan menciptakan lalu lintas manusia yang padat, namun mereka dengan cepat berusaha menyesuaikan diri dan mematuhi instruksi Lily. Suara alarm peringatan masih mengaung di belakang, mewarnai keadaan dengan intensitas dan kecemasan. Sementara itu, Lily terus memberikan instruksi dengan suaranya yang lantang dan tegas.

"Dengan ini, saya meminta perhatian semua warga! Kita sedang menghadapi situasi darurat yang membutuhkan evakuasi segera," ucap Lily, suaranya terdengar melalui setiap jengkal kota yang padat. "Segera cari jalan menuju titik kumpul terdekat dengan tertib dan segera. Saya ulangi, jangan panik, tetap tenang, dan bantu orang lain jika memungkinkan. Petugas evakuasi akan membantu Anda di jalan-jalan, ikuti instruksi mereka dengan seksama. Ingatlah, keselamatan anda adalah yang utama!"

Para warga mendengarkan instruksi dengan seksama, merespons dengan tindakan cepat. Mereka berlarian, menyusuri pintu-pintu darurat tembok dua dan tiga, jalanan terus dipadati oleh orang-orang yang berlomba-lomba mencari tempat yang aman.

Terlihat petugas evakuasi yang bergerak lincah di antara kerumunan, mengarahkan dan memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkannya. Mereka menggunakan pengeras suara portabel dan memberikan perintah dengan suara yang tegas.

"Silakan berjalan dengan tertib menuju titik kumpul! Jangan berdesak-desakan dan berikan prioritas kepada yang lebih rentan!" ucap seorang petugas sambil mengarahkan penduduk.

"Mohon tetap tenang dan bergerak maju dengan teratur!Tolong jangan panik!" ucap petugas lainnya dengan suara lantang.

...****************...

Sementara itu, dari atas terlihat helikopter-helikopter militer yang sedang menuju suatu tempat dengan formasi yang terkoordinasi. Terlihat bahwa setiap helikopter hanya mengangkut satu tim kecil yang terdiri dari tiga orang. Suara deru mesin mereka memenuhi udara, menciptakan suasana tegang dan menegangkan.

"Wow, begitu indahnya benteng ini. Aku baru pertama kali melihatnya," ucap salah seorang prajurit dengan wajah kagum sambil memandangi pemandangan di bawahnya.

"Kamu benar, benteng ini merupakan karya terhebat dari Profesor Aster sampai saat ini. Aku sendiri hanya pernah melihatnya dua kali," jawab seorang prajurit senior.

"Sungguh indah, ya. Saat benteng ini menunjukkan pertahanan terkuatnya, yang sebelumnya hanya terlihat dua tembok oktagon, sekarang kamu bisa melihat tiga tembok oktagon dengan empat diagonal yang membentuk delapan distrik besar. Sangat kokoh," lanjutnya.

"Benar juga, tapi jika benteng ini sedang menunjukkan kekokohannya, itu menunjukkan seberapa rentannya kita akan bahaya yang akan kita hadapi," jawab prajurit lainnya.

"Lihat di sekitar pusat benteng, banyak kapal yang telah disiapkan. Ini benar-benar menunjukkan betapa rentannya posisi kita," tambahnya sambil melihat ke sekeliling dengan tawa yang penuh arti.

Prajurit senior ikut tersenyum, lalu berkata, "Tapi jangan khawatir, kita telah dilatih dengan baik untuk menghadapi bahaya ini. Benteng ini adalah benteng pertahanan terbaik yang kita miliki, dan kita memiliki keahlian yang diperlukan untuk menjaga keamanannya."

Prajurit baru yang sebelumnya terkagum-kagum melihat benteng itu sedikit cemas,"Tetapi bagaimana jika kita diserang oleh musuh yang sangat kuat? Apakah benteng ini mampu bertahan?"

Prajurit senior menenangkan, "Kita memiliki tim ahli strategi yang telah merancang pertahanan yang kuat. Selain itu, kita juga memiliki senjata ini yang akan melindungi kita. Jadi, jangan ragu-ragu, kita akan menghadapinya dengan keberanian dan kecerdikan yang kita miliki."

Prajurit-prajurit itu melanjutkan perjalanan mereka menggunakan helikopter. Dari ketinggian udara, prajurit-prajurit itu dapat melihat pemandangan yang meliputi dataran luas dan beberapa pemukiman. Mereka terbang melintasi daerah terbuka, dengan perkebunan, ladang, sungai besar di utara dan selatan, dan jalan besar yang telah menjadi tembok dua dan tiga.

Prajurit-prajurit itu tetap tenang dan fokus, menatap ke depan dengan peralatan dan senjata mereka yang siap digunakan. Mereka mengetahui bahwa setiap perjalanan bisa menjadi misi yang berpotensi berbahaya.

Helikopter melanjutkan penerbangan mereka, menuju tujuan yang merupakan area operasi militer atau daerah konflik. Prajurit-prajurit itu siap menghadapi segala tantangan yang akan mereka temui, dengan tekad dan semangat yang tinggi untuk melindungi dan mempertahankan wilayah mereka.

...****************...

Disisi lain, terlihat konvoi mobil-mobil tim R&D (Penelitian dan Pengembangan) yang sedang menuju bagian tenggara dan barat daya. Konvoi ini terdiri dari beberapa mobil yang membawa puluhan prajurit yang terlihat siap bekerja. Mereka melewati jalan-jalan yang dibuat khusus untuk keadaan darurat. Mereka terlihat membawa peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk tugas yang akan mereka jalankan.

Misi tim R&D ini tampaknya terkait dengan pembukaan hutan untuk membentuk area pemukiman dan pertanian bagi para pengungsi yang akan tiba. Tujuannya adalah memberikan tempat yang aman dan layak bagi mereka untuk tinggal, serta memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya pertanian yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan mereka.

Melalui pembukaan hutan untuk area pemukiman dan pertanian, tim ini berharap dapat memberikan solusi jangka panjang bagi para pengungsi, memungkinkan mereka untuk membangun kembali hidup mereka dan menjadi mandiri secara ekonomi.

Setelah perjalanan yang tidak begitu lama, konvoi mobil tim R&D akhirnya tiba di lokasi tujuan mereka, sebuah daerah hutan yang terletak di bagian tenggara dan barat daya. Para prajurit keluar dari mobil dan segera mempersiapkan diri untuk memulai tugas mereka. Mereka berkumpul di distrik selatan, yang merupakan distrik pelabuhan dengan sungai besar yang mengalir di tengahnya. Sungai ini mengalir lurus ke distrik utara melintasi parit-parit di tembok pusat, dengan kapal-kapal besar yang berlabuh di sepanjang jalurnya.

Anderson, yang memimpin tim R&D, mengumpulkan semua anggota tim untuk memberikan instruksi. Para prajurit berkumpul di sekitar Anderson, yang menjelaskan tujuan misi mereka dengan jelas.

"Baik, mari kita mulai. Kita semua tahu bahwa tugas kita hari ini adalah membuka hutan ini untuk area pemukiman dan pertanian bagi para pengungsi yang akan segera tiba. Prioritas utama kita adalah memastikan keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan jangka panjang masyarakat yang akan kita bantu. Setiap langkah harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Siapkah kita?"

"Siap, Pak!" jawab anggota tim R&D dengan semangat.

Terlihat prajurit sambil mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk tugas tersebut. Beberapa dari mereka sedang memeriksa dan menyusun peta lokasi, memastikan mereka memiliki informasi yang diperlukan untuk navigasi dan perencanaan.

Sementara itu, yang lain sedang memeriksa peralatan pertanian dan mempersiapkannya untuk digunakan di lapangan.

Prajurit lainnya sedang mempersiapkan alat-alat pembersih dan perlindungan diri, memastikan kebersihan dan keamanan saat mereka bekerja. Mereka memakai perlengkapan pelindung seperti helm, sarung tangan, dan masker debu untuk menjaga kesehatan mereka saat melakukan tugas di lingkungan yang mungkin berdebu atau berbahaya.

Tidak jauh dari situ, terlihat beberapa prajurit sedang membawa alat-alat kehutanan seperti gergaji, kapak, dan traktor kecil untuk membantu dalam pembukaan hutan. Mereka terlihat berkomunikasi dengan lancar, saling berbagi instruksi dan memastikan bahwa semua alat yang dibutuhkan tersedia dan dalam kondisi baik.

Di tempat lain, helikopter-helikopter militer telah mencapai tujuan mereka dengan sukses. Mereka mendarat dengan hati-hati di lokasi yang telah ditentukan dan para prajurit keluar dari helikopter dengan penuh kewaspadaan. Mereka terlihat membawa senjata-senjata canggih.

Setelah mendarat, para prajurit segera menghubungkan alat komunikasi di telinga mereka untuk menerima instruksi selanjutnya dari markas pusat. Alat komunikasi ini memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan komandan mereka dan menerima petunjuk operasional secara real-time.

Sambil menunggu instruksi, prajurit-prajurit ini tetap waspada, mengamati sekitar dan memastikan keamanan di sekitar mereka. Mereka memegang senjata mereka dengan hati-hati, siap untuk bertindak sesuai dengan perintah yang akan mereka terima.

Episodes
1 Chapter 01: Memeluk yang tak dikenal
2 Chapter 02: Serangan atau berkah?
3 Chapter 03: Keberlanjutan
4 Chapter 04: Misi bagian 1
5 Chapter 05: Misi bagian 2
6 Chapter 06: Perkiraan meleset
7 Chapter 07: Kehilangan dan Basilica
8 Chapter 08: Hasil
9 Chapter 09: Kedatangan
10 Chapter 10: Awal baru
11 Chapter 11: Menuju Ibukota Benteng Selatan
12 Chapter 12: Penyambutan Ibukota Benteng Selatan
13 Chapter 13: Pendaftaran
14 Chapter 14: Salam kenal, aku Noy.
15 Chapter 15: Besama Noy
16 Chapter 16: Mekanisme Hari Pertama
17 Chapter 17: Tes Fisik
18 Chapter 18: Mekanisme Hari Kedua
19 Chapter 19: Tes Kognitif dan Bertahan Hidup
20 Chapter 20: Menuju Akhir Tes
21 Chapter 21: Mimpi masa lalu
22 Chapter 22: Menuju tenggara
23 Chapter 23: Menikmati Malam
24 Chapter 24: Berpisah
25 Chapter 25: Catatan Misterius
26 Chapter 26: Penyambutan Prajurit Baru
27 Chapter 27: Defensive
28 Chapter 28: Offensive
29 Chapter 29: Para Mentor
30 Chapter 30: Pembagian
31 Chapter 31: Hari Pertama
32 Chapter 32: Mimpi dan Tujuan
33 Chapter 33: Kelas Sely
34 Chapter 34: Orion
35 Chapter 35: Menuju Barat Laut
36 Chapter 36: Kelas Instruktur Santai
37 Chapter 37: Menghormati
38 Chapter 38: Persiapan Kelas Celi
39 Chapter 39: Kelas Medis Celi
40 Chapter 40: Rencana Menghabiskan Senja
41 Chapter 41: Sungai Besar
42 Chapter 42: Ke Tempat Wili
43 Chapter 43: Dasar Bertahan Hidup
44 Chapter 44: Kotak Misterius
45 Chapter 45: Menuju Kelas Denia
46 Chapter 46: Indra
47 Chapter 47: Urgensi
48 Chapter 48: Hobi Hegi
49 Chapter 49: Bertemu Zara
50 Chapter 50: Kelas Senjata
51 Chapter 51: Rencana Noy
52 Chapter 52: Liburan Di Distrik Utara
53 Chapter 53: Kembali ke Rutinitas
54 Chapter 54: Rutinitas Enam Bulan
55 Chapter 55: Rutinitas Enam Bulan 2
56 Chapter 56: Rekan Baru
57 Chapter 57: Menuju Lokasi Ujian
58 Chapter 58: Tiba di Neraka
59 Chapter 59 : Patroli Noy
60 Chapter 60 : Last Drive
61 Chapter 61: Selamat Tinggal?
62 Pengumuman 1
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Chapter 01: Memeluk yang tak dikenal
2
Chapter 02: Serangan atau berkah?
3
Chapter 03: Keberlanjutan
4
Chapter 04: Misi bagian 1
5
Chapter 05: Misi bagian 2
6
Chapter 06: Perkiraan meleset
7
Chapter 07: Kehilangan dan Basilica
8
Chapter 08: Hasil
9
Chapter 09: Kedatangan
10
Chapter 10: Awal baru
11
Chapter 11: Menuju Ibukota Benteng Selatan
12
Chapter 12: Penyambutan Ibukota Benteng Selatan
13
Chapter 13: Pendaftaran
14
Chapter 14: Salam kenal, aku Noy.
15
Chapter 15: Besama Noy
16
Chapter 16: Mekanisme Hari Pertama
17
Chapter 17: Tes Fisik
18
Chapter 18: Mekanisme Hari Kedua
19
Chapter 19: Tes Kognitif dan Bertahan Hidup
20
Chapter 20: Menuju Akhir Tes
21
Chapter 21: Mimpi masa lalu
22
Chapter 22: Menuju tenggara
23
Chapter 23: Menikmati Malam
24
Chapter 24: Berpisah
25
Chapter 25: Catatan Misterius
26
Chapter 26: Penyambutan Prajurit Baru
27
Chapter 27: Defensive
28
Chapter 28: Offensive
29
Chapter 29: Para Mentor
30
Chapter 30: Pembagian
31
Chapter 31: Hari Pertama
32
Chapter 32: Mimpi dan Tujuan
33
Chapter 33: Kelas Sely
34
Chapter 34: Orion
35
Chapter 35: Menuju Barat Laut
36
Chapter 36: Kelas Instruktur Santai
37
Chapter 37: Menghormati
38
Chapter 38: Persiapan Kelas Celi
39
Chapter 39: Kelas Medis Celi
40
Chapter 40: Rencana Menghabiskan Senja
41
Chapter 41: Sungai Besar
42
Chapter 42: Ke Tempat Wili
43
Chapter 43: Dasar Bertahan Hidup
44
Chapter 44: Kotak Misterius
45
Chapter 45: Menuju Kelas Denia
46
Chapter 46: Indra
47
Chapter 47: Urgensi
48
Chapter 48: Hobi Hegi
49
Chapter 49: Bertemu Zara
50
Chapter 50: Kelas Senjata
51
Chapter 51: Rencana Noy
52
Chapter 52: Liburan Di Distrik Utara
53
Chapter 53: Kembali ke Rutinitas
54
Chapter 54: Rutinitas Enam Bulan
55
Chapter 55: Rutinitas Enam Bulan 2
56
Chapter 56: Rekan Baru
57
Chapter 57: Menuju Lokasi Ujian
58
Chapter 58: Tiba di Neraka
59
Chapter 59 : Patroli Noy
60
Chapter 60 : Last Drive
61
Chapter 61: Selamat Tinggal?
62
Pengumuman 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!