..."Sebelum janur kuning melengkung berlarilah bagai ubur-ubur"...
...----------------------...
...-----------------...
Keesokan harinya, Elfesta bangun terlambat.Dia menyadari jika Aca telah pergi meninggalkannya dan berangkat ke kampus lebih dulu, Elfesta pun mendengus kesal dan berteriak "Aca kampret, tega lu ya ninggalin gue gak bangunin gue, aaaa gue belum mandi, ok gausah mandi cuci poni aja sabi kali yaa"
Dia panik dan terburu-buru bersiap-siap untuk ke kampus tanpa mandi.Dalam kekacauan pagi itu, dia tanpa sadar mengambil sandal jepit kodok berwarna hijau yang biasanya dia pakai di rumah. Saat dia sampai di kampus, mata kuliah Fisika Pak Alvares sudah dimulai.
"Astaga, aku terlambat,masuk gak ya?" gumam Elfesta saat melihat jam di ponselnya. Dia berlari menuju kelas dengan harapan bisa masuk tanpa diketahui.
Pak Alvares sedang menjelaskan teori relativitas ketika Elfesta membuka pintu dengan pelan. Dia mencoba masuk secara mengendap-ngendap, sepelan mungkin dia berjalan agar tidak diketahui kedatangannya oleh Alvares.Langkahnya tertahan ketika mendengar suara lantang Pak Alvares.
"Ekhemm Elfesta, apa yang kamu lakukan?" tanya Pak Alvares dengan nada tegas, membuat semua mata di kelas tertuju padanya.
Elfesta menelan ludah, mencoba tersenyum meski canggung. "Hehe Maaf, Pak. Saya terlambat.Tapi saya terlambat ada alasan nya loh pak, bapak mau dengar?"
"Saya tidak ingin mendengar alasan apapun dari kamu?" Jawab Alvares tegas yang membuat Elfesta terdiam.
Pak Alvares memperhatikan penampilan Elfesta dengan seksama. Matanya berhenti di sandal jepit kodok berwarna hijau yang dipakai Elfesta. Dia mengangkat alis dan berkata dengan sarkasme, "Elfesta, kamu tahu ini kelas Fisika, bukan? Atau mungkin kamu berpikir ini taman bermain?"
Tawa kecil terdengar dari beberapa mahasiswa. Elfesta menunduk malu, tapi dia mencoba membela diri dengan gumaman. "Apa salahnya pakai sandal? Toh ini juga sandal kodok yang cantik, ya kan tutu sandal kesayangan nya El, Memangnya hanya karena sandal bisa mengganggu pelajaran?"
(tutu nama sandal kesayangannya el)
Pak Alvares menghela napas panjang. "Sepertinya kamu tidak memahami aturan kelas ini. Mau saya bacakan ulang nona Elfesta?"Ucap Alvares dan di jawab Elfesta dengan gelengan kepala yang mengisyaratkan tidak. Namun, Alvares tetap melanjutkan perkataan nya
"Pertama, datang tepat waktu. Kedua, berpakaian yang pantas. Ketiga, hormati kelas dan materi yang sedang diajarkan. Memakai sandal jepit ke kelas adalah bentuk ketidaksopanan. Kita berada di lingkungan akademis, Elfesta. Berpakaian yang pantas adalah bagian dari etika dan menunjukkan rasa hormat pada diri sendiri serta orang lain."
Elfesta hanya bisa diam, merasa malu dan kesal pada dirinya sendiri.
"Saya seharusnya mengeluarkanmu dari kelas ini," lanjut Pak Alvares, "tetapi sebagai hukuman, kamu harus membuat tugas tambahan. Baca dan rangkum beberapa artikel dari jurnal fisika terbaru, serta berikan analisis kritis terhadap temuan dan metodologi yang digunakan. Serahkan tugas ini dalam 2 hari."
Elfesta mendengus kesal. " what?2 hari?seminggu dong pak,ya pak seminggu ya"
"Kamu ajak saya tawar menawar?kamu kira ini pasar?saya akan tambah 1 hari dalam waktu 3 hari harus selesai dan serahkan ke saya"
"Tapi Pak"
"Gak ada tapi-tapi!"
"Baiklah Pak."Elfesta hanya bisa menjawab dengan pasrah sekaligus malu.
Pak Alvares menatapnya tajam. "Sekarang duduklah, dan pastikan kamu lebih siap untuk kelas berikutnya."
Elfesta berjalan ke tempat duduknya dengan kepala tertunduk, merasa malu dan marah pada dirinya sendiri. Saat dia duduk, bukunya jatuh dengan suara keras. Dia mengumpulkan bukunya sambil berbisik kepada Ara dan Aca.
"Gue gak percaya ini. Kenapa hari ini gue bisa seceroboh ini, kayaknya hari ini hari sial gue deh, mana salah bawa buku lagi, apa gue ikutan cek khodam ya biar gak sial?" kata Elfesta pada kedua temannya.
"Kenapa lu bisa terlambat El, mana punya ide buat cek khodam lagi, aneh ihh?" tanya Ara dengan suara pelan.
Elfesta menghela napas. "Gue bangun kesiangan dan buru-buru, itu semua salah aca yang gak bangunin gue tadi pagi. Mana gue gak sadar lagi kalau pakai sandal ini dan salah bawa buku, telat lagi."
Aca menambahkan, "Emang boleh semenyalahkan bestienya, lu mah di banguni kebo banget,btw lu bawa buku apa?"
Elfesta melihat bukunya dan berbisik, "Novel cinta tentang gadis penakluk sang dosen dan Harry Potter. Seharusnya aku bawa buku teks Fisika Modern dan buku catatan.Ini gegara tadi malem maraton novel jadi salah bawa.
Pak Alvares, yang mendengar percakapan mereka, mendekati meja Elfesta dengan cepat. "Elfesta, apa yang kamu bawa?"
Elfesta terkejut dan melihat Pak Alvares berdiri di sampingnya. "Um, Pak... ini..."
"Ini apa??" tanya Alvares sambil mengernyitkan alis.
Pak Alvares mengambil buku yang ada di meja Elfesta. "Novel roman dan Harry Potter? Apakah ini yang kamu anggap penting untuk kelas Fisika?Berapa usiamu masih membaca hal tidak berguna seperti ini hmm?"
Elfesta gugup dan akhirnya mengaku, "Saya salah membawa buku, Pak. Saya benar-benar tidak sengaja."
Pak Alvares menatap Elfesta dengan tajam. "Ini menunjukkan ketidaksiapanmu. Bagaimana bisa kamu tidak sengaja. Mulai dari sandal kodokmu hingga buku yang kamu bawa. Pastikan ini tidak terulang lagi, jika terulang lagi jangan pernah masuk ke kelas saya.
Elfesta hanya bisa menunduk malu, merasakan tatapan dan tawa pelan dari teman-teman sekelasnya. Betapa buruknya hari ini, pikirnya. Mulai dari asal memakai sandal hingga salah membawa buku. Tapi kali ini ia tetap mengikuti kelas.
Saat jam kuliah berakhir, Ara dan Aca menghampirinya. "Jangan terlalu dipikirkan, Elfesta," kata Ara, mencoba menghibur.
"Hooh bener, semua orang pasti pernah mengalami hari buruk, ya setidaknya gak seburuk lu yang pagi-pagi di omelin dogan" tambah Aca.
"Dogan-dogan mata lu, es doger tu yang ada.. lagian tuh dosen gak ada tampan-tampannya, ngeselin iya, tau ah males gue ketemu sama dia. Memang bener yaa didunia ini cuma cowok fiksi yang terbaik, atau gak cowok kpop seperti jungkook ku tersayang." Ucap Elfesta.
" Bener juga sih El gue setujuu, meskipun dia hanya coretan dalam sebuah buku namun kehadirannya tampak begitu nyata." Tambah Ara
" Emang si bener yang kalian bilang tapi gue gak mau nyerah, sebelum janur kuning melengkung berlarilah bagai ubur-ubur, jadi intinya sebelum pak Al punya bini gas dong buat deketin, doain gue ya bestie-bestie terbaik gue, moga gue jadi bini dogan."Ucap aca sambil berkhayal.
" Terus lu mau ikutan nyiksa gue??tega lu mah,"kata Elfesta kepada Aca
"Gak yaa, khusus lu berdua ntar gue bakal bilang yang baik-baik ke dogan."
"Iyain ya kan el?"
"Iya deh iyaa, semoga kenyataan.Kalo gue mah benci bangetttt ma tuh dokam."
" Jangan benci El, takutnya jodoh terus bucin baru tau." Kata Ara menasihati.
" Ahhhh udah skipp ....udah ya Ara dan Aca jangan bahas diaa lagi, pusing gue dengernya."
" Yaudah si." Jawab Aca dan Ara bersamaan.
Mereka pun berjalan bersama meninggalkan kelas. Elfesta dengan tekad baru untuk lebih siap dan profesional ke depannya. Meskipun hari itu menjadi pengalaman yang memalukan, dia tahu itu adalah pelajaran berharga yang akan membantunya tumbuh. Sementara Aca masih terus bermimpi menjadi istri dosen.
**Flashback On**
Pagi hari yang cerah di sebuah kos-kosan mereka dimulai dengan kegaduhan. Aca, yang telah bangun lebih awal, menyadari bahwa Elfesta masih tidur dengan nyenyak di kamarnya. Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi, Aca tahu mereka harus segera bersiap jika tidak ingin terlambat untuk kuliah.
Aca berdiri di depan pintu kamar Elfesta dan mulai mengetuk pintu dengan keras. “Elfesta! Bangun, sudah pagi!Ni anak ngapain dah di dalem?” serunya dengan nada memaksa.
Namun, suara ketukan itu tampaknya tidak menyentuh Elfesta. Aca semakin cemas dan memutuskan untuk mencoba metode yang lebih drastis. Dia berlari ke dapur, mengambil panci dan sendok besar, lalu mulai mengetuk-ngetuk panci dengan suara berisik. “Bangun bangun sahurrrrr woii! El kita bisa telat loh kalau gini !” teriaknya sambil terus mengetuk panci.
Di dalam kamar, Elfesta hanya berguling dan mengerang, tampaknya tidak terganggu oleh kebisingan dan malah tidur lebih nyenyak. Aca masuk ke dalam kamar, mendapati Elfesta masih tidur dengan nyaman. Dengan tekad yang menggebu, Aca menarik kaki Elfesta dari bawah selimut, mencoba membangunkannya dengan cara fisik. “Bangunlah! Ini tidak lucu lagi keboo!”
Elfesta hanya menggerutu dan memutar badan, tetap tidak terjaga. Aca mulai kehabisan ide. Dia berpikir untuk mencoba metode yang lebih ekstrem. Dengan gerakan cepat, dia menutup hidung Elfesta dengan tangannya, berharap bahwa ketidaknyamanan itu akan membangunkan Elfesta. “Ayo, jangan malas tuan putri El!”
Elfesta menggeliat sedikit tapi tidak bangun. Akhirnya, Aca memutuskan untuk mengambil langkah terakhir. Dia meraih kaus kaki bekas dari lantai dan mengibas-ngibaskan di depan hidung Elfesta, berharap bau tidak sedapnya akan membuat Elfesta terjaga.
“Ayo bangun! lu hampir telat, gue kasih ketiak yaaa biar lu bangun!” Aca berteriak, mengibas-kaus kaki dan bersiap memberikan aroma luar biasa pada dirinya dengan penuh semangat.
Namun, Elfesta tetap tidur, tampaknya tidak terpengaruh oleh semua usaha Aca. Dengan frustasi, Aca memutuskan untuk meninggalkan Elfesta yang masih tertidur. Dia berdiri di pintu kamar, menghela napas panjang. “Baiklah, kalau lu gak mau bangun, gue izin pergi dulu. Selamat tidur.”
Aca meninggalkan kos-kosan dengan langkah yang penuh kekesalan dan kebingungan, merasa lelah dan putus asa setelah semua usaha yang sia-sia.
**Flashback Off**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
minsook123
Got me hooked, dari awal sampe akhir!
2024-07-26
2