Setelah mereka bertiga keluar dari ruang kelas mereka pun menuju parkiran
" Lu mah gak asik El main narik-narik tangan guee, mana lagi memandangi keindahan pria tampan." Ucap Aca sambil mendengus kesal.
"Lagian kalian berdua ngeselinnn."
"Udahlah Bestie-bestie gue yang cakep poll. Berenti debat dogan lagi ok.Btw nongkrong yuk. ntar malem kan malming, jomblo nih, siapa tau kan pas nongkrong ketemu abang-abang cakep, hehe." Kata Ara mengajak kedua bestienya.
" Setujuuuuu, yuk El daripada bosen di kos-kosan kayak mengheningkan cipta, mendingan kita nongkrong."
" Yaudah boleh... apa sih yang nggak buat kamu." Jawab Elfesta
" Idih malah gombal. Sorry yee gak baper kak, ya kan raa."
" Iyee, gue juga kagak baper. Kalau cogan yang gombal mah baru meleyot."
" Auah ngeselin, tapi yaudah deh mau gimana pun juga kalian kan Bestie guee, Eh ra gue jadi keinget pertemuan pertama kita deh. Itu loh waktu lu ospek, sumpah gue ngakak banget. Waktu itu Lu malah pake topi bentuknya lain. padahal di suruh topi tani, mana pas lagi baris sepatu lu kayak minta makan lagi hahaha ...gak kuat gue, apalagi tu dulu pas aca di tanyain apa malah di jawab apa, mana mukanya mau nangis. Untung gue lupa fotoin lu berduaa kalau gaa kan bisa buat pamer ke calon husbu kalian di masa depan." Ujar Elfesta mengenang awal pertemuan mereka sembari tertawa.
" Stop ya, malu gue tapi syukur ada lu yang bawa sepatu cadangan El, entah deh gue gak tau apa isi otak lu yang bawa apa-apa gak pernah satu, mirip doraemon. Tapi di situ gue makasih banget sama lu." Ucap Ara sambil memeluk El.
" Lu juga baik ma gue El kalau gak ada lu gue udah nangis, ini karna mulut ketus lu huwaa makkk kenapa gue ketemu sahabat kayak gini, tapi udah deh lop u, ikut peluk jugaaaa." Balas aca yang ikut berpelukan bersama Ara dan El bak teletubis.
" Udah-udah jangan mewek, ayo pulang ntar malam kan mau nongkrong, eh iya nongkrong di tempat biasa kan, Kafe moonlight?"
" Yoi bestie, yaudah kalau gitu kami luan ya raa, papay araaa."
" Papay juga ."
Aca dan Elfesta tiba di kafe yang telah menjadi tempat favorit mereka bertiga. Ara sudah menunggu di meja pojok dekat jendela. Setelah beberapa menit berbincang, Aca dan Ara memutuskan bahwa Elfesta yang akan memesan makanan mereka.
"Aca, Ara, kalian mau pesan apa?" tanya Elfesta sambil berdiri.
"Aku mau latte dan sandwich tuna," jawab Aca.
"Aku ambil cappuccino dan salad buah," kata Ara dengan senyum.
Elfesta mengangguk dan berjalan menuju kasir. Namun, langkahnya terhenti saat ia melihat dosennya, Pak Alvares, di meja sebelah. Ia tidak sendiri, melainkan bersama seorang wanita yang sangat menarik perhatian dengan penampilannya yang anggun dan seksi. Elfesta terkejut, tetapi memutuskan untuk tidak menyapa. Sementara dari meja sebelah terlihat sepasang mata yang melihat ke arahnya.
Elfesta melanjutkan ke kasir dan memberikan pesanan mereka. Setelah selesai, ia kembali ke meja mereka.
"Tebak siapa yang aku lihat?" bisik Elfesta setelah duduk.
"Siapa?" tanya Ara penasaran.
"Pak Alvares, dosen kampus kita. Dia duduk di sana bersama seorang wanita," jawab Elfesta sambil mengarahkan pandangannya ke meja di mana dosennya duduk.
"Benarkah? Wah, menarik sekali, tapi gue cemburu tau El. Mana pak Al guanteng banget lagi, tuh cewek juga seksott."kata Aca sambil terbakar cemburu.
"Gue juga cemburu tapi apa boleh buat. kayaknya tuh pacarnya Pak Al deh? tapi bisa jadi tunangannya kan?tauah urusannya."
"Udah-udah mau ceweknya, istrinya atau apapun itu bukan urusan kita. Senyum dong kan kita mau nongkrong bukan kebakar cemburu sama pak Al, lagian dia biasa aja kok, gak ganteng bosen gue denger dia mulu." Ujar Elfesta.
Tak lama kemudian, seorang barista datang membawa pesanan mereka. Namun, saat mereka mulai menikmati makanan, Elfesta menyadari bahwa pesanan mereka tertukar. Sandwich tuna Aca justru diantarkan ke meja Pak Alvares, dan makanan yang seharusnya untuk wanita tersebut ada di meja mereka.
"Astaga, pesanan kita tertukar," keluh Elfesta.
Saat itu juga terdengar suara marah dari meja Pak Alvares. "Ini tidak bisa diterima! Teman saya alergi tuna, dan sekarang dia mengalami reaksi alergi!"
Elfesta segera berdiri dan berjalan cepat ke meja Pak Alvares. "Maaf, Pak. Sepertinya ada kesalahan dalam pesanan. Saya yakin barista tidak sengaja melakukan ini."
Pak Alvares memandang Elfesta dengan tatapan tajam. "Elfesta, kamu tahu betapa seriusnya ini. Ini bisa sangat berbahaya."
Elfesta tetap tenang dan berkata, "Saya mengerti, Pak. Saya juga punya obat alergi di tas saya. Boleh saya membantu?"
Wanita yang bersama Pak Alvares mulai menunjukkan gejala alergi yang semakin parah. Elfesta dengan cepat mengambil obat alergi dari tasnya dan memberikannya.
"Tapi apa kamu yakin jika obat itu tidak berbahaya baginya? coba sini saya lihat."
" Bapak percaya saya kan, jangan takut pak saya gak akan bunuh teman bapak, saya juga punya alergi meski beda, tapi saya yakin obat saya bisa atasi alergi teman bapak meski sementara,ini mbak obatnya."Jawab Elfesta segera memberikan obatnya.
Wanita tersebut menerimanya dengan terima kasih di matanya. Obat pun segera diminum beberapa menit kemudian gejala alergi mulai berkurang.
"Terima kasih, Elfesta," kata Pak Alvares, sedikit melunak. "Tapi ini tetap tidak bisa dibiarkan. Saya akan melaporkan insiden ini ke manajer kafe."
Tak lama kemudian, barista yang tadi mengantar pesanan datang mendekat dengan wajah penuh penyesalan."Maafkan saya, Pak," kata barista tersebut.
"Ini kesalahan saya. Saya seharusnya lebih teliti."
Pak Alvares menghela napas, lalu menjawab, "Kesalahan memang bisa terjadi, tetapi pastikan ini tidak terulang lagi. Ini adalah masalah kesehatan yang serius."
Elfesta menambahkan, "Barista ini sudah meminta maaf dan kita semua bisa belajar dari kejadian ini. Lagipula Kesalahan bisa terjadi pada siapa saja. Yang penting sekarang teman Anda sudah ditangani.Dan jika bisa periksa ke dokter lagi untuk periksa dan di berikan obat yang lebih bagus."
Pak Alvares hanya menghela napas dan mengangguk. "Baiklah, terimakasih sarannya.Dan untuk kamu, saya tidak akan mempermasalahkan lagi."
Barista tersebut mengangguk penuh rasa terima kasih. "Sekali lagi, saya minta maaf, saya sangat menyesal. Jika ada yang bisa kami lakukan untuk memperbaiki situasi ini, tolong beri tahu kami."
Wanita yang bersama Pak Alvares tersenyum lemah ke Arah Barista tersebut sembari melihat ke arah Elfesta dengan penuh rasa terimakasih. "Terima kasih, saya sudah merasa lebih baik. berkat nya."
Setelah itu, Elfesta kembali ke mejanya. Aca dan Ara menatapnya dengan kagum. Sementara Alvares dan temannya pergi dari Kafe itu.
"Lu hebat El," kata Ara.
"Ya, lu itu benar-benar tahu cara mengatasi situasi,mana yang di hadapi dogan yang mirip kulkas 20 pintu lagi." tambah Aca.
Elfesta hanya tersenyum, "gue cuma berusaha melakukan yang terbaik. Mari kita nikmati makanan kita sekarang." Mereka melanjutkan percakapan dan menikmati waktu bersama di kafe, meski insiden tadi sempat membuat suasana tegang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
kawaiko
Ceritanya begitu memukau, sulit dilupakan.
2024-07-21
1