Hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan kepada manusia untuk menghargai kebaikan dan keindahan hidup.
___Bima Mahendra
*********"Happy Reading*********
Seorang lelaki memasuki rumahnya dengan menyeret koper di tangannya,
Ia mencari kedua orang tua-Nya dan adik tercinta yang sangat di rindukan. Lelaki itu adalah Abimana Arsenio Mahendra.
"Ayah, Bunda......". Sapa Bima kepada kedua orang tua-Nya.
"Ah Ayah! lihat lah Capten Pilot sudah sampai ternyata". Kata Rike menghampiri anaknya dan memeluk erat tubuh pria jangkung itu.
Bima melepas pelukan lalu berjalan menghampiri Ayah-Nya. "Ayah apa kabar".
"Seperti yang kamu lihat, ternyata anak Ayah gagah juga pakai seragam pilot". Jawab Pria paruh baya itu di iringi kekehan kecil.
"Iya dong Yah, kan keturunan Ayah".
"Bisa saja kau ini".
Rike menghampiri anaknya dengan membawa teh hangat.
"Kamu minum dulu Bim, ini sudah Bunda buatkan teh hangat".
"Trima kasih Bun. Oh ya Nanda kemana ya" Tanya Bima, matanya menyusuri ruangan mencari keberadaan adik tersayangnya.
"Kamu seperti tak tau adik mu saja. Nanda ada dikamarnya".
"Masih saja pendiam anak itu, Yah".
"Ya, sama seperti Bunda mu dulu, Nak".
"Yang pentingkan Bunda sudah tidak terlalu pendiam lagi ya Yah, Ayah selalu saja menggoda Bunda seperti itu".
"Liatlah, selain pendiam Bunda mu juga suka sekali merajuk".
"Sudahlah Bim, jangan di dengar kan perkataan Ayah mu itu, pergilah ke kamar adik mu, dia pasti senang melihat mu sudah pulang".
"Baiklah Bunda, aku pergi kekamar adik tercintaku dulu".
Bima melangkahkan kaki kekamar adik tersayangnya.
...******...
Bima membuka pintu kamar adiknya.
Ia melihat adiknya sedang membaca buku dengan headset menempel di telinga.
Bima segera menghampiri gadis itu yang sama sekali tak menyadari kedatangannya. Iya memeluk adik yang sangat cintainya dari belakang dan mengecup kepalanya sayang.
Perbuataannya itu membuat adiknya sedikit terkejut, karena tiba-tiba ada yang memeluknya.
"Adik tersayang Kakak lagi apa" Tanya Bima masih dengan memeluk adik nya dari belakang.
Gadis itu membalikkan tubuhnya dengan senyum mengembang di bibir. "Kakak udah pulang, kok gak ngasih tau Nanda kalau pulang?".
"Kan Kakak mau ngasih suprise, kalau ngasih tau kamu nanti gak suprise lagi dong" Kata Bima dengan mencubit gemas kedua pipi Nanda.
Nanda memeluk kakak-Nya dan menengelamkan wajah di dada bidang Bima.
"Nanda seneng kakak udah pulang, lama banget sih tugasnya, Nanda kan mau curhat sama Kakak"
Bima mengacak gemas rambut Nanda.
"Mau curhat apa sih Dek, biar kakak dengerin coba?". Kata Bima melepas pelukan adiknya
"Kakak kapan pulang? " Tanya Nanda mengalihkan perhatian Kakak nya.
"Baru aja kok. Kamu masih gak ada teman yang cocok sama kamu? hmm".
Nanda hanya diam. Bima yang tau arti teridiamnya Nanda sudah mengerti jawaban pertanyaannya.
"Kamu mau punya teman yang seperti apa sih Nda?".
"Nanda mau punya teman yang gak cuma manfaatin aku, dan juga mau memiliki teman yang bisa melindungi aku, berteman sama aku dalam suka maupun duka, dan bersikap apa ada nya". Kata Nanda menatap kakak nya.
Iqbal menganggukkan kepala nya. Ia mengerti jika adik nya tak ingin salah dalam memilih teman.
"Bagaimana dengan Desi, apa dia masih saja mengganggumu di kampus? ".
Nanda menganggukkan kepalanya.
"Dia masih saja mengangguku, apalagi sekarang Aldi cowok populer di kampusku nenyukaiku, ia semakin membuat gara gara dengan ku".
Bima menghela nasaf kasar, ia tak tega melihat Nanda yang di sakiti oleh orang lain. Bima ingin sekali memarahi orang yang berani-berani nya mencari masalah dengan adik nya, akan tetapi adiknya itu selalu melarang ia melakukan itu.
"Biar kakak temui senior mu yang bernama Desi itu, kamu tak bisa diam saja terus jika dia mengganggu mu"
"Sudahlah kak, Nanda juga tidak apa apa".
"Tapi Nda....".
"Aku mohon...". Pinta Nanda memohon
"Baiklah jika itu mau mu".
"Trimakasih Kak". Kata Nanda tersenyum manis.
"Iya Nanda ku sayang". Kata Bima menarik hidung mancung Nanda.
"Oh iya Kak, Kakak lama kan di sini, ah tidak! Pokoknya harus lama, awas aja cuma sebentar"
"Maaf Dek, Kakak hanya tiga hari di sini, soalnya Kakak harus melakukan penerbangan lagi"
"Kak ayolah. Kakak setiap pulang gak pernah lama, malah keseringan pergi dari pada di rumah sendiri". Kata Nanda merajuk.
"Kamu marah sama kakak". Tanya Bima karena melihat wajah bete adik nya.
Nanda tak menjawab pertanyaannya, malah ia membuang pandangan ke arah lain.
"Ya sudah kalau marah, Kakak pergi aja lagi, percuma pulang kalau yang di kangenin aja malah marah". Kata Bima berjalan meninggalakan adik nya. Namun sebelum keluar dari kamar Nanda, tiba-tiba ada yang memeluk nya dari belakang. Siapa lagi jika bukan Nanda.
"Kok jadi Kakak yang ngambek sih".
Kata Nanda.
"Habisnya kamu tuh, Kakak nya pulang bukannya seneng malah pake acara ngambek".
"Ih.. Nanda kan cuma becanda". Kata Nanda membalikkan badan Kakak nya untuk menghadapnya.
Bimw hanya diam dan membuang wajah ke arah lain.
"Ih kok malingin wajah nya sih, marah beneran ya?.
"Bodo...." Ketus Bima.
"Kak maaf". Pinta Nanda, gadis itu menjewer kedua telinganya sebagai permintaan maaf.
"Sudahlah Kakak tidak marah kok.
Sebaiknya kamu istirahat saja, besok kuliah kan, biar Kakak yang antar".
Bima mengacak rambut Nanda gemas.
"Baiklah Capten". Kata Nanda dengan mengangkat tanggannya hormat.
Bima terkekeh geli dengan tingakah laku Nanda. Ini yang membuatnya selalu ingin pulang jika bekerja, yaitu merindukan tingkah lucu adiknya.
"Baiklah, cepat laksanakan tugas dengan benar, dan jangan sampai ada kesalahan, atau Capten Pilot akan memberi hukuman untuk mu".
"Ah tidak, saya tidak akan melakukan kesalahan, tapi sebelum itu, bisakah kita menonton film bersama di kamar ku".
"Tentu saja".
Bima dan Nanda menonton film kesukaan mereka. Mereka tertawa bersama saat tokoh di dalam film itu membuat tingkah yang lucu.
"Lihatlah Nda, kelakuannya jahil lucu sekali". Kata Bima menolehkan ke palanya ke arah adiknya.
"Sudah tidur dia ternyata" Gumam Bima dan memperhatikan wajah Nanda yang tertidur nyeyak di bahu nya.
Bima memindah kan Nanda ke kasur nya dan menyelimutinya agar tak kedinginan.
"Good night princes kakak" Kata Bima mencium lembut kening Nanda.
Bima meninggalkan kamar adiknya menuju ke kamar nya yang berada di sebelah kamar adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments