Last Star

Last Star

Bab 1 - Last Star

Cerita ini hanya imajinasi author belaka, bila ada kesalahan nama tempat Author harap teman-teman bisa memakluminya karena Author hanya pernah singgah beberapa saat saja saat di negeri sakura 🙏

Novel Ringan pendek pertama author, selamat membaca ~

Dunia mulai terasa gelap, matahari terbenam dan seorang pemuda melangkahkan kakinya masuk dengan kesal ke dalam sebuah apartemen kecil miliknya yang berada di lantai paling atas.

Pemuda itu menutup pintunya dengan kasar, dia menjatuhkan dirinya sendiri dengan lututnya yang terhentak keras ke lantai hingga ngilu pasti dia rasakan.

Meskipun begitu, pemuda itu tidak merasakan kesakitan sama sekali. Dia melihat jauh ke dalam ingatannya saat dimana kejadian sebelumnya yang dia bayangkan.

Bayangan dari seorang gadis terlihat sedang menumpahkan segalas anggur merah dengan seorang pria yang tiba-tiba saja merangkul gadis tersebut yang menatap jijik ke arah pemuda ini.

"Memangnya, orang seperti mu pantas bersamaku?" ketus gadis itu dengan tersenyum jijik melihat ke arah pemuda tersebut.

Pemuda itu hanya diam di tempat, keadaan pakaiannya kini telah basah. Dia hanya seorang pria pengantar paket yang kebetulan melihat kekasihnya yang tengah berada di sebuah bar.

"Rupanya, selama ini Kau berselingkuh!" gumamnya dengan amarah.

"Hah? Kau b o d o h ya? Dia tidak pernah berselingkuh dan dia tidak pernah mencintai mu sama sekali!" ketus seorang pria yang kini merangkul gadis tersebut.

Seketika, pandangan ingatannya mulai jelas menampakkan sosok seorang gadis yang terlihat tidak tahu malu.

"Aku tidak pernah mau berhubungan dengan orang seperti mu!" ucap gadis itu yang membuat pemuda ini membulatkan matanya dengan tidak percaya.

Dia menelan ludahnya secara paksa, dia mengepalkan tangannya dan melemparkan sebuah serangan yang ditujukan kepada pria yang sedang merangkul gadis tersebut.

Namun, pukulannya tidak benar-benar mendarat tepat dari apa yang dia inginkan karena sebuah tangan telah menahan serangan dari pemuda itu, pria besar dengan jas hitam yang gagah berani langsung menarik lengan pemuda itu dan melemparnya jatuh ke lantai.

Pria itu melemparkan gelas yang masih berisi sebuah bir dengan berkata, "Ini ambil saja! Aku yang traktir!" ucap pria itu dengan senyuman menyeringainya.

Merasa tidak terima, pemuda ini bangkit kembali dan dengan cepat menendang pria itu dengan kasar tepat di antara pahanya, lebih tepatnya tendangannya itu mengenai inti kehidupan dari semua pria.

Setelah menendangnya, dia pun dilempar kembali oleh seorang pria besar yang mengenakan sebuah jas hitam yang merupakan seorang bodyguard pria sebelumnya yang kini telah menahan rasa sakitnya.

"S i a l a n! Buat dia menderita!" teriaknya dengan kesal dan pergi begitu saja bersamaan dengan gadis sebelumnya.

Dengan begitu, pemuda itu pun akhirnya dilempar ke tempat sampah yang berada di belakang bar dengan kondisi yang babak belur.

Hingga sampai dia mengingat kejadian itu terus-menerus, dia benar-benar merasa sangat kecewa. Tangisannya terus berlangsung hanya karena seorang gadis yang telah dia cintai.

Satu minggu telah berlalu, pria itu masih merasa kebingungan sama sekali. Dia tidak pernah pergi bekerja semenjak hari dimana dirinya babak belur, dia sudah izin kepada atasannya untuk tidak masuk kerja karena alasan tidak sehat.

Dalam heningnya suasana, ketukan pintu terdengar dan menyadarkan lamunannya meskipun responnya sedikit lambat.

Dia membuka pintu tersebut dengan penasaran, "Memangnya siapa orang yang mau mengunjungi ku selain pengantar paket?" batin pemuda itu kebingungan.

Saat pintu terbuka, seorang wanita cantik yang dia kenali berada tepat di depan matanya.

"Manajer, ada perlu apa kemari? Seharusnya, kamu tidak perlu repot-repot datang kemari untuk menjenguk ku!" ujar pemuda itu dengan gugup.

Wanita itu tidak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya memberikan sebuah berkas kepada pria itu dengan dirinya yang langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Hm? Memang aneh dia!" gumam pemuda itu dan membawa berkas di tangannya masuk ke dalam dengan jalannya yang tertatih-tatih.

Saat dirinya duduk di sebuah kursi, dia pun dengan perlahan membuka berkas yang telah diberikan oleh atasannya. Saat membukanya, pemuda itu melihat sebuah judul berkas yang membuatnya patah semangat.

"Surat pemecatan, ya?" gumam pemuda itu dan langsung tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha?. Akhirnya aku dipecat juga!"

Pemuda itu merasa bersedih, meskipun begitu dia tidak mampu untuk meneteskan air mata sama sekali karena kesedihannya.

Dia terus menerus tertawa karena bingung dengan apa yang harus dia lakukan di kemudian hari. Tidak memiliki keluarga, tidak memiliki kenalan, hanya seorang pemuda dengan ijasah SMA. Tidak ada harapan lagi untuknya.

Dia langsung merobek-robek berkas yang ada di depan matanya dengan sangat kesal. Dia melupakan semua lebam di sekujur bagian tubuhnya, dia melempar banyak sekali barang yang berada di depan matanya.

Sebuah suara pun membuatnya diam untuk seketika itu juga, "Sudah berapa lama aku tidak makan, ya?" batinnya memikirkan tentang dirinya yang sudah benar-benar merasa kelaparan.

Pemuda itu langsung terpikirkan sebuah ide brilian, dia beranjak pergi ke dapurnya dan mengambil beberapa bawang yang dia simpan. Setelah dibawanya bawang yang dia perlukan. Dia langsung memotong bawang tersebut begitu saja hingga aroma bawang dia hirup dengan rasa haus.

Aroma bawang telah dihirupnya hingga saat ini dia merasakan perih yang benar-benar perih di dalam matanya. Dia tidak mampu untuk menahan rasa perih itu yang membuat air matanya mulai membanjiri matanya.

Dia pun akhirnya mengedipkan matanya hingga air mata miliknya mulai terjatuh dan membasahi pipinya.

Dia kembali menangis sekencang-kencangnya di dalam hatinya. Dia tidak berani berteriak, dia melangkah keluar tanpa menyelesaikan pekerjaannya sama sekali.

Selera makannya pun telah hilang untuk saat ini, "Sudah cukup! Aku sudah lelah hidup di dunia ini!" batin pemuda itu dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari apartemen miliknya yang berada tepat di lantai tujuh.

Tinggi bangunan itu membuat pemuda ku menatap ke bawah dengan rasa.penasaran.

Dia mulai menaiki pagar pembatas dan berdiam diri di pagar tersebut hanya untuk beberapa saat.

Malam hari, penuh bintang di langit gelap dengan seorang pemuda berada di atas pagar yang saat ini berniat menjatuhkan dirinya untuk melakukan aksi bunuh diri.

"Aku sudah muak! Selamat tinggal duni—" ucap pemuda itu tidak lengkap dikarenakan saat akan mengucapkan kata-kata terakhirnya, dia terpeleset dan jatuh dari atas pagar itu.

Karena panik, dia benar-benar tidak berani untuk bunuh diri untuk saat ini. Dia mencoba menyelamatkan dirinya menggunakan satu kakinya yang lain yang tepat berada di sisi bangunan dan satunya lagi tepat di posisi yang akan jatuh hingga saat dirinya terjatuh, sebuah rasa sakit di bagian miliknya terbanting dan dirinya tidak bisa mengendalikan dirinya hingga saat ini dirinya benar-benar jatuh ke bawah dari atas bangunan tinggi tersebut.

Dia memejamkan matanya karena takut, hanya saja. Terpaan angin terasa menyejukkan dan membuat dirinya kebingungan karena hingga saat ini dia tidak merasa kesakitan sama sekali.

"Aneh? Mungkinkah aku sudah mati dan masuk ke surga? Sejuk sekali rasanya!" batin pemuda itu dan mulai membuka matanya.

Saat dirinya membuka mata, dia benar-benar terkejut karena saat ini dirinya bukan berada di surga melainkan dirinya kini berada jauh di atas langit perkotaan Tokyo yang baru saja menembus awan dan segera jatuh ke kota tersebut.

Terpopuler

Comments

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

pemuda ku?

2023-07-27

0

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

omedettou, akhirnya bebas dari status budak korporat XD

2023-07-27

0

Mafufu Rawr

Mafufu Rawr

Berasa moment NTR😏

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!