Shota sudah berada di sisi pintu dengan sangat percaya diri dia membuka pintu tersebut dengan perlahan.
Saat pintu terbuka, Hoshiko sudah memegang jarumnya dan hendak mengarahkannya ke Shota yang berada di balik pintu, setidaknya itulah yang dia yakini.
Saat dia akan menusuk sosok Shota yang dianggapnya berada tepat di belakang pintu tersebut, sosok Shota tidak terlihat sama sekali di depan matanya.
Shota langsung memeluk Hoshiko dengan begitu cepat, dia memegang tangan Hoshiko untuk menjaga agar jarum yang berada di tangannya tidak dapat melukainya sama sekali.
Hoshiko langsung memberontak, "Hei! Sebenarnya siapa Kamu? Apakah kamu mengetahui siapa diriku?" tanya Hoshiko dengan wajah yang panik.
Shota tidak membalas ucapan dari Hoshiko, sedangkan gadis itu mulai mengeluarkan air matanya karena takut.
"Dia mengetahui siapa sebenarnya aku?" batin Hoshiko yang mulai ketakutan.
Hoshiko langsung menggigit tangan Shota karena takut, dia menggigit kuat hingga tangan Shota mengeluarkan darah.
"Ah!" Shota mendorong Hoshiko dengan lemah, dia mengusap tangannya dengan perlahan.
"Kenapa kau menggigit ku?" tanya Shota sedikit membentak.
Tiba-tiba saja, sebuah bayangan yang samar terlihat dalam pandangan Hoshiko. Bayangan yang selalu terlihat di dalam mimpinya, bayangan tentang beberapa orang yang terlihat membentak dirinya sendiri karena merasa takut terhadap sosok Hoshiko.
"Berhenti!" teriak Hoshiko dengan tangisan yang menyertainya.
Kulit wajah Hoshiko mulai memucat, mata merahnya mulai terlihat kosong dengan melihat ke arah Shota, tubuhnya gemetar hingga membuat Shota membulatkan matanya menatap sosok seorang gadis yang kini terlihat sangat ketakutan.
"Ada apa dengannya?" batin Shota mulai penasaran.
"Jangan! Ampuni aku! Jangan mendekat!" teriak Hoshiko yang membuat Shota semakin waspada.
"Ampuni aku! Aku tidak sengaja melukaimu! Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku! Maafkan aku, Ibu!" terdengar suara hati Hoshiko yang benar-benar membuat Shota mengerti.
Shota melangkahkan kakinya mendekati Hoshiko yang terus berteriak untuk tidak mendekati Hoshiko, meskipun begitu Shota berjalan dengan perlahan dan langsung mengusap rambut Hoshiko dengan lembut.
"Lain kali, jangan melakukan hal itu lagi!" ucap Shota yang membuat Hoshiko kebingungan untuk sesaat.
Dia pun melihat bayangan dari seseorang yang sangat dicintainya, dia melihat bayangan ibunya yang mengusap rambutnya untuk memaafkan apa yang telah Hoshiko perbuat kepada Ibunya.
Hoshiko mulai kembali menangis, dengan tangannya yang terus menyapu air matanya yang derasnya tiada henti.
"Mama! Maafkah Hoshiko—Hoshiko tidak sengaja melukai Mama!" ujar Hoshiko dengan berterus terang.
Shota pun akhirnya memeluk Hoshiko sembari mengusap kepalanya dengan lembut.
"Sebenarnya, apa yang terjadi dengan gadis ini?" batin Shota mulai merasa kebingungan.
Gadis itu terus menangis hingga sampai dia mulai kelelahan, Shota menggendongnya ke atas kasur hingga samai Hoshiko pun akhirnya mulai tertidur dengan pakaian yang masih terbuka.
Shota pun menyelimuti gadis itu dengan dirinya sendiri yang ikut terlelap di atas kasur tersebut.
Fajar menyingsing, sinar mentari menyilaukan mata Hoshiko yang tertutup. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya dan terkejut saat tangan kanannya menabrak sesuatu.
Saat Hoshiko menoleh ke arah kanan, dia benar-benar terkejut karena melihat sosok seorang pemuda yang kini tengah tenang tidur di sisinya. Hoshiko masuk ke dalam selimut dan menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan pakaian, rona merah mulai memenuhi pipinya yang kini merasa malu dengan apa yang telah terjadi.
"Sebenarnya apa yang kemarin malam terjadi? Bukankah seharusnya aku membunuhnya?" batin Hoshiko sangat kebingungan. Dia kembali mengingat tentang apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri. Namun, ingatannya seketika buram.
"Ah, itu benar! Seharusnya setiap malam aku melukai seseorang! Tapi, hari ini aku tidak melakukannya? Sebenarnya kenapa?" batin Hoshiko yang mulai kebingungan.
Sedangkan Shota sedari tadi sudah mulai bangun, dirinya masih memejamkan mata dan mendengarkan setiap suara hati yang keluar dari dalam diri Hoshiko.
"Oh! Jadi, dia akan berubah menjadi psikopat saat malam saja? Begitu rupanya." Shota benar-benar sudah mengerti tentang Hoshiko yang ternyata memiliki kepribadian yang cukup aneh. Benar-benar aneh.
Shota membuka matanya, "Aku tidak melakukan sesuatu terhadap tubuhmu! Tenang saja!" ucap Shota dengan datar.
"Hah! Apakah kamu berbohong?" ucap Hoshiko dengan tidak percaya.
"Ah, aku hanya ingin melakukan itu jika dengan seseorang yang aku cintai saja!" jawab Shota sekenanya.
Shota meregangkan tubuhnya sembari dirinya yang mulai berdiri dan pergi ke kamar mandi.
Sedangkan di sisi lain, Hoshiko telah mengenakan pakaiannya dan bergegas ke keluar dari kamar hotel tersebut. Namun, saat dirinya keluar dari hotel itu, dua mobil hitam telah menanti dirinya dengan seorang pria yang tidak asing lagi dalam penglihatan Hoshiko.
"Aku tidak mau pulang!" ucap Hoshiko kepada pria itu. Namun, pria itu menarik lengan Hoshiko dengan paksaan, dirinya membuat Hoshiko masuk ke dalam mobil dengan sedikit kejam.
Meskipun Hoshiko sudah berada di dalam mobil, kedua mobil itu masih belum pergi dari sana.
Shota telah membersihkan dirinya, dia kembali ke atas kasur dengan kebingungan.
"Aneh? Dimana dia?" batin Shota kebingungan.
Dia pun akhirnya mengenakan kembali pakaiannya dan segera keluar dari hotel tersebut yang juga disambut oleh seorang pria yang langsung memberinya hormat.
"Tuan, bisakah kamu ikut denganku? Ayahku ingin bertemu denganmu!" ucap pria itu dan memperlihatkan sebuah kartu nama, kartu perusahaan nomor satu di negeri Jepang.
Shota langsung membulatkan matanya karena terkejut. Dia bukan terkejut karena kartu perusahaan itu, melainkan dia hanya terkejut saat mendengar pikiran pria yang berada di depannya.
"B r e n g s e k! Jika Ayah tidak memanggilnya, aku akan membunuhmu bocah sialan! Berani-beraninya kau menyentuh tubuh Adikku!" batin pria itu yang terdengar di telinga Shota.
"Hee? Apakah dia juga seorang psikopat? Ini benar-benar aneh!" batin Shota yang menyadari bahwa sosok di depannya adalah sang kakak dari Hoshiko.
"Baiklah, aku akan menemuinya!" jawab Shota dengan tenang.
Shota pun dipersilahkan masuk ke dalam mobil hitam itu. Namun, dia masuk ke mobil yang berbeda dari Hoshiko karena sang kakak lah yang menemani Hoshiko di mobil satunya.
Tidak berlangsung lama, sebuah kediaman mewah dan super besar pun telah terlihat di depan matanya.
"Oh? Jadi, itu rumah Hoshiko? Aku bahkan tidak mengerti kenapa bisa jadi seperti ini? Aku bahkan tidak mengetahui kenapa aku masuk ke dalam tubuh seseorang!" batin Shota kebingungan.
Mobil pun masuk ke dalam kediaman mewah itu dengan saat pintu mobilnya terbuka, beberapa pelayan langsung menyambut kedatangan Hoshiko dan kakaknya.
Hoshiko dipersilahkan untuk masuk terlebih dahulu bersamaan dengan seorang wanita yang terlihat ketakutan saat berada di sisi Hoshiko.
Sedangkan sang kakak langsung menuju ke pintu mobil Shota berada, dia pun membawa Shota masuk ke dalam kediaman itu.
"Ini salah! Seharusnya aku tidak masuk! Lihat itu! Banyak sekali bodyguard disini yang menatap ku! Sungguh menyeramkan! Tidak, aku ingin pulang!" batin Shota berteriak ketakutan.
"Hee? Pulang kemana?" lanjutnya yang juga ikut kebingungan dengan perkataannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
ESH
eh ko tiba tiba ngk pakai baju
2023-07-12
2
ESH
kayak nya trauma ya
2023-07-12
0