Sudah hampir jam dua belas malam, tapi Rangga belum juga kembali. Cinta mulai gelisah. Dia memgambil ponsel dan mencoba menghubungi suaminya.
Rangga mengangkat ponsel, tapi tidak terdengar suara pria itu. Yang di dengar Cinta hanya suara musik yang begitu kerasnya.
"Di mana kamu, Mas? Apa selama ini kamu telah melakukan hubungan badan dengan Arimbi?" Cinta bertanya dengan diri sendiri sambil menangis.
Jarum jam di dinding terus saja bergerak. Malam juga semakin pekat. Tidak ada tanda-tanda suaminya itu akan pulang. Cinta tidak bisa memejamkan matanya. Dia gelisah dan mondar mandir di dalam rumah.
Di suatu tempat hiburan, suasana makin terlihat ramai. Pengunjung makin banyak berdatangan. Walau suasana malam begitu dingin, karena hujan yang turun membasahi bumi, tapi tidak menyurutkan langkah mereka masuki klub malam itu.
Berbeda dengan pasangan lain, Rangga dan Arimbi hanya duduk menyaksikan manusia yang berada di satu titik lantai, menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama.
Arimbi tampak cemberut karena selalu saja begini, setiap ke klub malam, kekasihnya itu hanya duduk sambil memandangi orang-orang bergoyang. Wanita itu mendekatkan tubuhnya dan memeluk pria itu.
"Sayang, kita ikut goyang, yuk?" Rayu Arimbi sambil mengecup pipi pria itu.
"Kamu saja, aku capek! Aku akan menunggu kamu hingga bosan bergoyang," ucap Rangga dengan tersenyum.
Rangga ingat jika Rafael ikut dengan mereka, adiknya itu selalu bersemangat ikut bergoyang. Dia akan dengan senang hati menemani Arimbi bergoyang di arena itu. Rafael dan Arimbi memiliki banyak kesamaan sifat. Mereka suka Dugem dan terkadang minum.
Rangga sering memarahi adiknya jika dia sampai kebablasan minum hingga mabuk. Namun, dia tidak bisa melarang ataupun Zmelakukan apa pun pada Rafael. Rasa sayangnya begitu besar pada adiknya itu.
Arimbi telah bergabung dengan pengunjung lainnya. Bergoyang mengikuti irama. Rangga menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. Matanya mulai mengantuk. Namun, dia malas pulang ke rumah.
Melihat sikap Cinta selama satu minggu pernikahan mereka, terkadang Rangga ragu pada diri sendiri, apa benar Cinta penyebab kematian adiknya? Cinta yang dia lihat begitu lembut dan penyabar, bertolak belakang dengan Arimbi.
.Arimbi masih terus menggerakkan tubuhnya mengikuti irama lagu yang begitu keras. Lampu bersinar dengan cahaya yang kelap-kelip serta redup.
Hingga pagi menjelang, barulah Arimbi dan Rangga pulang. Kekasihnya sudah tidak sadar lagi. Terlalu banyak minum beralkohol hingga mabuk.
Rangga mengantar Arimbi ke apartemen; kekasihnya itu tinggal berdua dengan sahabatnya. Setelah memastikan wanita itu masuk ke apartemen, barulah Rangga pulang.
Matanya terasa berat. Tubuhnya letih, rasanya sudah tidak sabar sampai rumah. Merebahkan tubuhnya yang penat. Satu jam perjalanan sampailah dia di halaman rumahnya. Rangga turun dari mobil dengan cepat, sudah ingin istirahat.
Saat memasuki rumah, dia melihat Cinta tertidur di sofa. Rangga mendekati wanita itu. Menarik kakinya hingga terjatuh ke lantai. Cinta begitu terkejutnya. Dia berusaha mengembalikan kesadaran setelah bangun tidur.
"Apa kamu pikir sofa ini aku beli untuk kamu tiduri? Bau ilermu nanti akan membuat tamuku jadi muntah." Rangga berkata dengan suara lantang.
"Maaf, Mas. Aku tadi ketiduran karena menunggu kamu pulang. Syukurlah kalau akhirnya kamu pulang dalam keadaan baik dan sehat." Cinta berusaha berdiri, tapi kembali dia di dorong hingga kembali jatuh tersungkur.
"Apa kamu berharap aku mati?" tanya Rangga dengan nada yang tinggi.
Cinta menarik napas mendengar ucapan Rangga. Kenapa suaminya jadi salah paham begini? Pikir Cinta dalam hatinya.
"Mana mungkin aku berharap begitu, Mas. Aku justru kuatir karena kamu telat pulang."
"Jangan banyak bicara. Aku tahu kamu menginginkan aku mati seperti adikku," ucap Rangga.
"Adik kamu, Mas?" tanya Cinta.
Rangga jadi terdiam mendengar pertanyaan Cinta. Dia tidak ingin wanita itu tahu mengenai Rafael. Dia merasa belum puas menyiksa Cinta. Jangan sampai istrinya itu pergi sebelum dendamnya terbatas.
"Sudahlah ...! Jangan banyak tanya!" Rangga lalu pergi meninggalkan Cinta, masuk ke kamar tidurnya.
Setelah Rangga masuk ke kamarnya, Cinta juga ikutan masuk ke kamar tempat dia tidur. Wanita itu masih memikirkan ucapan Rangga. Siapa adiknya? Apa penyebab kematian adik Rangga? Banyak pertanyaan yang berputar diotaknya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
suatu masa kebenaran akan terbukti sendiri nya.... berharap Rangga tidak menyesal 😏
2024-07-13
0
Nanang Hardyantp
serasa andil AAAH emak syukaaa
2023-08-31
0
Masfaah Emah
Rangga menuduh orang tanpa bukti,,🙈
2023-08-21
0