Pagi yang berharga bagi Allenka , karena hari ini adalah hari pemberitahuan diterima atau tidaknya di perusahaan itu.
Allenka tampak duduk dengan tegang dan bersiap di depan laptopnya, karena pemberitahuan dikirim lewat email.
Dengan hati berdebar Allenka berdoa dan sangat berharap bisa diterima kerja .
Tok tok tok
Ceklekkk, Allenka membuka pintu kamar kostnya.
" Allenka, ada yang mencarimu di depan" ucap bu Lina ibu kostnya yang masih cantik dan seorang janda dengan anak satu yang sudah kuliah.
" iya bu, siapa ya bu , pagi pagi begini datang kemari " tanya Allenka.
Bu Lina mengangkat bahunya menandakan tidak tahu .
" ya kamu temui sana kasihan Lo , dan ganteng lagi , kalau kamu gak mau ibu juga mau , hahaaaaa bercanda kali Len , dah sana kasihan nunggu kamu dari tadi " ucap bu Lina yang ternyata suka bercanda.
Allenka mengeryitkan keningnya dan melangkah menemui seseorang yang sudah menunggunya dari tadi.
" hahhh, kamu " tanya Allenka heran.
Gevan tersenyum " hhh...jangan GeEr kamu aku ke sini karena tadi kebetulan aku lewat depan dan ingat pasti kamu belum sarapan.
" kok kamu tahu alamat kostanku "
" kan kemarin aku anterin kamu, masa dah lupa sih ,dasar amnesia lu " jawab Gevan dengan ketus.
" o iya ya " ucap Allenka sambil tersenyum dan menggaruk garuk kepalanya.
Gevan mendengus kesal dan menatap Allenka dari atas ke bawah .
" kamu baru bangun , jam segini juga belum mandi , ya elah cewek kok jorok banget sih , hi amit amit deh " ucap Gevan sambil bergidik membuat Allenka melotot.
" ngapain juga kamu pagi pagi ke sini , ya suka suka aku lah yang belum mandi .apa urusannya dengan lu, hhh " jawab Allenka.
" lagi pula emangnya lu gak kerja , gak ngaterin bos " imbuh Allenka .
" ya kerja dong, tadi aku baru saja anterin bos ke kantor terus langsung cari makan , ini aku bawakan makanan pasti kamu juga belum sarapan" ucap Gevan sambil menyodorkan sekotak nasi untuk Allenka.
Allenka mengeryitkan keningnya " kok kamu baik banget sih , ada maksutnya atau gimana nich" tanya Allenka.
Gevan mendengus kesal dan berdiri menatap ke arah Allenka.
" hehhh, gadis sombong bisa gak bilang terimakasih saja gak usah pakai ngatain aneh aneh segala, sini gak usah dimakan kalau gak mau " ketus Gevan kemudian merebut kotak makan itu dari tangan Allenka, namun Allenka berusaha mempertahankan dan saling tarik-menarik.
" sini kembalikan "
" jangan , gak usah "
" dikembalikan gak , sini"
" enggak "
Dan brus
Kotak makan itu terjatuh dan keduanya geram tak rela serta saling berpandangan.
" ihh, kamu sih " rengek Allenka.
" ye , kok aku yang disalahin , kamu kan yang jatuhin " jawab Gevan tak mau kalah.
Allenka pun mulai kesal karena sikap Gevan.
Mereka berdua saling membuang muka dan Allenka diam diam mengambil kotak nasi milik Gevan dan mulai memakannya.
Saat Gevan menoleh dia pun kaget dengan lahap Allenka memakan makanannya di dalam kotak nasinya.
Gevan duduk dan mendengus kesal di samping Allenka.
" hhhh..dah pelan pelan saja makannya, aku gak akan rebut kembali kok " ucap Gevan sambil tersenyum.
Dengan rakus Allenka memakan habis sampai tak tersisa.
" ya elah , nih anak gak ada jaim jaimnya sih jadi cewek ,lu benar benar laper atau doyan sih makanan sebanyak ini Lo habisin semua , awas melar perut Lo" gumam Gevan sambil menggeleng .
" biarin " jawab Allenka sambil berjalan ke kamar untuk mengambil laptopnya.
Yeah...
Yesssss
Suara teriakan Allenka membuat Gevan tersentak kaget dan ikut berlari ke kamarnya Allenka.
" ada apa sih, bikin jantungan aja " tanya Gevan.
Allenka yang melihat Gevan langsung memeluknya karena bahagianya di terima kerja di perusahaan impiannya.
deg deg
Jantung Gevan seperti mau loncat dari tempatnya .
" aduhh, sialan nih cewek , main peluk peluk sembarangan " batin Gevan dengan mata melotot tak percaya.
" Gevan , Gevan aku diterima kerja di perusahaan itu, aduh aku bahagia sekali " ucap Allenka sambil mencium pipi Gevan kanan dan kiri .
Ecmuah acmuah...
Gevan pun terdiam tak percaya dan mencoba mentralisir hatinya yang bergetar hebat.
" Se se selamat ya Allenka " ucap Gevan sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
Allenka tampak begitu bahagia , dia bernyanyi dan menari dengan menyambar handuk kemudian masuk ke kamar mandi.
Gevan hanya tertegun melihatnya
" sesederhana inikah bahagiamu Allenka " gumamnya sambil tersenyum tipis.
Dret 🎵🎵🎵🎵
Ponsel Gevan berdering dilihatnya nama Alvin kemudian di jawab oleh Gevan.
" iya, ada apa vin"
{ van, ada di mana lu sekarang, aku telp sekertarismu katanya lu gak ngantor hari ini, ehm, jangan jangan lu sekarang lagi nyamperin tu cewek ya siapa lupa gue namanya Allenka ya kalau gak salah}
" eh , kok Lo tau sih , jangan jangan Lo mantan dukun ya "
{ eh..sialan lu , ya enggak lah .
O iya van si Allenka dudah gue rekrut, gue jadikan dia sekertaris gue ,sekarang apa lagi mau lu }
" Hmmmm...rekrut juga yang bernama Siska dia sahabatnya Allenka , kayaknya Allenka akan lebih senang kalau sahabatnya juga bekerja di sana , ya gue nyaman aja ngobrol sama mereka, dari pada sama lu , bikin emosi Mulu !!!" ucap Gevan ketus.
{ ye }
" dah , gue tutup telponnya , ingat nanti kalau si Allenka dan Siska masuk kerja awas jangan sampai bilang yang sesungguhnya , atau gue hajar Lo"
{ iya iya ih bawel amat sudah kayak emak emak lu }
kemudian Gevan menutup panggilan dan melangkah keluar dari kamar Allenka.
Gevan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Allenka keluar dari kamarnya dengan dandanan yang begitu luwes .
" wah, cantik sekali " gumam Gevan sambil mengusap mukanya dengan kasar.
" hahhh, kamu ngomong apa Van " tanya Allenka.
" e e ehm, tidak tidak gak ngomong apa apa kok , udah yuk bareng sama aku sekalian aku juga mau jalan ke kantor" ajak Gevan.
Allenka mendengus dan berjalan di belakangnya Gevan.
Mereka pun berangkat ke kantor bersamaan .
Hati Allenka rasanya bergemuruh dan bergetar hebat, impiannya selama ini untuk bisa bekerja di kantoran akhirnya bisa terwujud .
" Gevan, aku kok grogi ya , gimana nih pak Alvin galak gak " tanya Allenka yang membuat Gevan tersenyum senyum sendirian.
" galak sih , tapi tergantung suasana " jawab Gevan.
Allenka mengeryitkan keningnya .
" o iya kamu diterima di bagian apa ? " tanya Gevan.
" ehm...gak tau tadi lupa gak baca dengan teliti , terus bagaimana dong , aduh kok ceroboh banget sih , ayo balik balik balik " ucap Allenka.
Gevan mendengus dan memegangi jidatnya
" lu yakin Vin mau dia jadi sekertaris lu , yang ada lu jadi tambah pusing , udah sombong, ceroboh lagi " batin Gevan sambil mengusap kasar wajahnya sendiri.
" Van, ayo balik aku lupa laptop ku " ucap Allenka yang membuat Gevan menghentikan laju mobilnya mendadak.
" hahhhh apa lu bilang , laptop lu ketinggalan , aduh benar benar lu , apa lagi yang ketinggalan , sekali ada yang ketinggalan gue turunin lu di jalan berangkat saja sendiri " ketus Gevan dengan muka sewotnya.
Allenka Anya tersenyum dan mencoba tersenyum manis sama Gevan.
" ye , gitu aja marah , gak ganteng lagi lu kalau suka marah marah " goda Allenka yang membuat Gevan senyum senyum sendiri.
" apaan sih " gumam Gevan.
Dan mereka pun balik ke kostan Allenka untuk mengambil laptop Allenka yang ketinggalan sebelum akhirnya berangkat ke kantor untuk mulai bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Allenka maen nyosor2 aja nih 🤭
2023-07-09
1