bab 5 Meninggal?

Rayna terus saja kepikiran dengan penyakit nya itu, dia bahkan tak bisa berpikir lagi dia sangat sedih bagaimana mungkin dia bisa melewati itu semua sendirian.

Rayna melihat pada Papahnya yang hanya melamun saja tanpa bicara apa apa, Rayna sangat khawatir apa lagi dulunya papahnya itu adalah orang yang sangat ceria dan bahagia.

Namun sekarang apa Rayna seperti tak melihat papahnya dalam diri papahnya sekarang.

"Aku hanya ingin Papah sembuh dan aku sembuh" gumam Rayna.

Sedangkan di kediaman keluarga Sudardjo saat ini Lian pulang dia juga merasa sedih pada kehidupan Rayna, baru kali ini hati dia merasa goyah karena nasib seorang wanita.

Dahulu Lian tak pernah memperdulikan wanita yang sedang kesusahan namun pada Rayna, Lian seperti tak tega pada kesedihan yang Rayna hadapi.

Lian masuk dia melihat mamahnya yang saat ini sedang menikmati kopi yang ada di dalam gelas kesayangan nya.

Rahma sosok mamah yang elegan bahkan untuk minum pun seperti nya Rahma mengukur jarak gelas dan mulut nya.

Saat makan pun dia belum pernah mengambil makanan dalam piring kalau orang lain belum memakannya, alasan nya cukup masuk akal dia takut makanan nya itu ada racun nya, dan rasanya tak sopan saja kalau kita langsung memakan makanan apalagi ada orang tua di dekat kita.

Itu lah yang Rahma lakukan sehari hari nya.

"Lian Mamah lihat kalau kamu baru saja mentransfer kan uang pada Ayna, untuk apa dia uang sebanyak itu bukannya dia keturunan Widirdja group ya" ucap Rahma menaruh gelas nya ke atas meja dengan sangat pelan.

"Mah berhenti mengurusi hidup aku" ucap Lian.

"What, mamah mengurusi kehidupan kamu, Lian ingat ya hotel itu masih punya Nenek dan mamah yang mengurusnya jadi uang gaji kamu mamah yang atur, sedang kan di ATM kamu itu uang pemberian dari ayah kamu kan, jaga dengan baik" ucap Rahma.

"Mah aku juga kan kerja" ucap Lian.

"No jangan pacaran dahulu mamah gak setuju kamu laki laki harus nya kamu itu belajar lebih giat" ucap Rahma.

"Siapa yang membuat ide ini" tanya Lian.

"Ya nenek tapi kamu gak perlu sebegini peduli nya pada seorang wanita, Lian kamu tau kan saat ini itu kalian gak punya hubungan apa apa jadi jangan seroyal itu" ucap Rahma.

"Mah Ayolah aku bosan di atur terus" ucap Lian.

"Ya tak apa lain kali jangan ya" ucap Rahma.

"Ya mah aku akan berangkat kuliah sekarang" ucap Lian yang langsung menyalami tangan Rahma.

Lian mendapatkan didikan yang cukup bagus dari Rahma, selama ini orang tua Lian belum pernah mendengar kabar kurang baik di luar sana.

Lian punya geng motor namun dia berusaha menyembunyikan nya dari orang tuanya.

Namun selama ini Lian belum pernah mabuk atau pun minum apa pun, dia sangat di Kekang dalam hal itu bahkan saking ketatnya Rahma selalu memeriksa putra putranya setiap satu bulan sekali takutnya Lian dan Kenan minum di luaran sana.

Lian berangkat kuliah dia baru masuk kuliah lagi karena selama ini Lian belajar dari rumah saja dengan pelajaran yang di kirimkan dari laptop.

Lian bersiap begitu lah dia, kadang Lian mengambil kelas sore atau malam jika dia sibuk di hotel.

Lian memakai motor menuju ke arah kampusnya mungkin beberapa bulan lagi dia akan naik kelas,

Hari ini pelajaran ilmu pengetahuan alam.

Lian mengambil jurusan administrasi namun tetap Lian juga mempelajari yang lain nya juga.

Pelajaran di mulai Lian mendengarkan apa saja yang dikatakan oleh dosennya.

"Penyakit yang bahaya adalah kanker, serangan jantung, karena kalau akan mengakibatkan kematian" ucap dosen yang membuat Lian terkejut mendengar nya.

"Meninggal? apa mungkin?" gumam Lian, Lian penasaran dia mengacung kan tanyanya.

"Bu saya mau tanya kata ibu meninggal maksud nya orang yang menderita kanker akan meninggal" tanya Lian.

"Ya kalau sudah stadium akhir jarang yang bisa selamat karena penyakit kanker itu sudah menyebar" ucap Dosen dan banyak lagi namun Lian tak mendengar kan semuanya.

"Tapi Bu kapan meninggal nya" tanya Lian lagi.

"Bisa jadi perkiraan satu bulan lah, tapi balik lagi pada takdir masing masing kalau takdir berkata kita sembuh ya sembuh kalau meninggal ya meninggal, sebenarnya jangan menyalahkan penyakit Karena kematian itu pasti, mau kita sakit atau tidak tetap kita akan meninggal kalau sudah waktunya" jelas dosen itu.

Lian tak terlalu mendengar kan dia justru berpikir pada kondisi Rayna yang saat ini mengalami penyakit itu.

"Apa dia akan meninggal" gumam Lian merasa seperti tak mau kehilangan Rayna.

Lian menepis pikiran itu dia tak mau pikiran nya berpikir Sangat jauh tentang nasib orang lain.

Namun tetap rasa takut hinggap di hati Lian.

Malam ini Lian baru saja pulang kuliah dia menuju ke apartemen Rayna, sebenarnya Lian tak ada kebutuhan apa apa hanya saja dia ingin tau kabar Rayna sekarang.

Lian menatap apartemen itu dari jalan raya.

Lian tak tau kamar mana yang Rayna tempati karena selama ini Rayna belum pernah bercerita.

Lian memandang satu persatu pintu kamar apartemen itu.

"Apa apaan aku ini kenapa harus kemari" gumam Lian.

Lian akan melajukan mobilnya namun dia melihat Rayna keluar dari salah satu kamar apartemen itu, dengan membawa sampah yang ada di tangannya.

"Itu Ayna kan" ucap Lian.

Lian langsung turun dia masuk ke halaman apartemen itu, ternyata Rayna menuju ke arah belakang apartemen besar itu ingin membuang sampah.

"Ray" ucap Lian yang menghentikan langkah Rayna.

"Tuan ada apa datang" tanya Rayna dengan mata yang sembab.

"Aku kebetulan lewat sini aku hanya ingin mengingat kan kamu kalau besok kamu harus bekerja lagi" ucap Lian.

"Tuan kau memakai baju olahraga" tanya Rayna.

"Ya aku baru olahraga malam" ucap Lian.

"Oh" ucap Rayna.

Lian menyadari kebodo han nya itu dia susah payah menutupi kalau saat ini dia adalah Mahasiswa, tetapi tetap saja dia selalu lupa untuk mengganti pakaian jika baru pulang dari kuliah.

"Baiklah tuan pulang lah, aku mau istirahat" ucap Rayna.

"Ya selamat malam" ucap Lian.

"Malam tuan" ucap Rayna.

Lian berjalan ke arah mobil nya tapi dia melihat lagi pada Rayna.

"Besok jangan telat" ucap Lian.

"Ya Tuan" ucap Rayna.

"Ya" ucap Lian berjalan lagi namun dia melihat lagi pada Rayna.

Rayna heran dia merasa aneh pada bosnya itu.

"Mimpi indah tuan" ucap Rayna.

Lian merasakan jantungnya yang berdetak kencang dia merasa grogi di hadapan Rayna padahal mereka tak ada apa apa.

"Jantung ku tak aman" gumam Lian yang langsung pergi dari sana meninggal kan Rayna yang masih ada di sana.

Episodes
1 bab 1 Papah Rayna mengamuk
2 bab 2 membeli baju
3 bab 3 pertemuan
4 bab 4 kanker hati
5 bab 5 Meninggal?
6 bab 6 Flower
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 egois
9 bab 9 jadilah menguntungkan
10 bab 10 cari tau kehidupan nya
11 bab 11 Rezeki anak Sholeh
12 bab 12 kekasih
13 bab 13 Malam itu
14 bab 14 Terima kasih
15 bab 15 luka ku manja
16 bab 16 kemana papah
17 bab 17 Rayna di siram
18 bab 18 Ada aku
19 bab 19 identitas Rayna
20 bab 20 Rahma Marah
21 bab 21 Lian di marahi
22 bab 22 Putus
23 bab 23 Rayna pulang
24 bab 24 wanita di seberang jalan
25 bab 25 Rindu
26 bab 26 tidur bersama
27 bab 27 pura pura tak terjadi apa apa
28 bab 28 Kenangan Rayna
29 bab 29 hari pertama Rayna sekolah
30 bab 30 Pertemuan Rayna dan Gisella
31 bab 31 di pecat
32 bab 32 wanita itu
33 bab 33 di antar pulang Aditya
34 bab 34 Apa kamu hamil
35 bab 35 kebohongan orang tua Rayna
36 Bab 36 Hadiah dari Rayna
37 bab 37 jam tangan
38 bab 38 Blokir
39 bab 39 Ayo menikah
40 bab 40 Lian bekerja
41 bab 41 Ketakutan Lian
42 bab 42 Melamar pekerjaan
43 bab 43 Kak Ian
44 bab 44 beberapa bulan kemudian
45 bab 45 membuat teman Rayna malu
46 bab 46 permohonan Rahma
47 Bab 47 Selingkuh
48 Bab 48 Lian pulang
49 Bab 49 jangan tinggalkan aku
50 bab 50 Rayna di hotel
51 Bab 51 Putus
52 bab 52 luka tembak
53 Bab 53 Meminjam uang
54 Bab 54 membantu Rayna
55 Bab 55 masuk kuliah
56 Bab 56 Belajar menjahit
57 Bab 57 foto siapa
58 Bab 58 Rahma tau tentang Lian
59 Bab 59 Lian siuman
60 Bab 60 Terjatuh
61 bab 61 Piknik sederhana
62 Bab 62 Permintaan maaf
63 Bab 63 membuka masker
64 Bab 64 Pirasat aku benar
65 Bab 65 kekacauan di Hotel
66 bab 66 Rayna di culik
67 Bab 67 Pernikahan
68 bab 68 Acara pernikahan
69 bab 69 Membatalkan acara
70 Bab 70 Aku akan tanggung jawab
71 Bab 71 Kebenaran malam itu
72 Bab 72 Buaya
73 Bab 73 Permintaan Rayna
74 Bab 74 Siapa calon suami Rayna
75 Bab 75 pernikahan
76 Bab 76 Ke Kota
77 Bab 77 Foto
78 Bab 78 Kehamilan
79 Bab 79 Semua orang tau
80 Bab 80 Tamat
81 promosi Novel baru "Akhir kata cinta"
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1 Papah Rayna mengamuk
2
bab 2 membeli baju
3
bab 3 pertemuan
4
bab 4 kanker hati
5
bab 5 Meninggal?
6
bab 6 Flower
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 egois
9
bab 9 jadilah menguntungkan
10
bab 10 cari tau kehidupan nya
11
bab 11 Rezeki anak Sholeh
12
bab 12 kekasih
13
bab 13 Malam itu
14
bab 14 Terima kasih
15
bab 15 luka ku manja
16
bab 16 kemana papah
17
bab 17 Rayna di siram
18
bab 18 Ada aku
19
bab 19 identitas Rayna
20
bab 20 Rahma Marah
21
bab 21 Lian di marahi
22
bab 22 Putus
23
bab 23 Rayna pulang
24
bab 24 wanita di seberang jalan
25
bab 25 Rindu
26
bab 26 tidur bersama
27
bab 27 pura pura tak terjadi apa apa
28
bab 28 Kenangan Rayna
29
bab 29 hari pertama Rayna sekolah
30
bab 30 Pertemuan Rayna dan Gisella
31
bab 31 di pecat
32
bab 32 wanita itu
33
bab 33 di antar pulang Aditya
34
bab 34 Apa kamu hamil
35
bab 35 kebohongan orang tua Rayna
36
Bab 36 Hadiah dari Rayna
37
bab 37 jam tangan
38
bab 38 Blokir
39
bab 39 Ayo menikah
40
bab 40 Lian bekerja
41
bab 41 Ketakutan Lian
42
bab 42 Melamar pekerjaan
43
bab 43 Kak Ian
44
bab 44 beberapa bulan kemudian
45
bab 45 membuat teman Rayna malu
46
bab 46 permohonan Rahma
47
Bab 47 Selingkuh
48
Bab 48 Lian pulang
49
Bab 49 jangan tinggalkan aku
50
bab 50 Rayna di hotel
51
Bab 51 Putus
52
bab 52 luka tembak
53
Bab 53 Meminjam uang
54
Bab 54 membantu Rayna
55
Bab 55 masuk kuliah
56
Bab 56 Belajar menjahit
57
Bab 57 foto siapa
58
Bab 58 Rahma tau tentang Lian
59
Bab 59 Lian siuman
60
Bab 60 Terjatuh
61
bab 61 Piknik sederhana
62
Bab 62 Permintaan maaf
63
Bab 63 membuka masker
64
Bab 64 Pirasat aku benar
65
Bab 65 kekacauan di Hotel
66
bab 66 Rayna di culik
67
Bab 67 Pernikahan
68
bab 68 Acara pernikahan
69
bab 69 Membatalkan acara
70
Bab 70 Aku akan tanggung jawab
71
Bab 71 Kebenaran malam itu
72
Bab 72 Buaya
73
Bab 73 Permintaan Rayna
74
Bab 74 Siapa calon suami Rayna
75
Bab 75 pernikahan
76
Bab 76 Ke Kota
77
Bab 77 Foto
78
Bab 78 Kehamilan
79
Bab 79 Semua orang tau
80
Bab 80 Tamat
81
promosi Novel baru "Akhir kata cinta"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!