Bab 2
Tak disangka ternyata Lian melihat Rayna yang saat ini sedang menangis, saat ini Lian tengah berada di dapur karena dia akan mengambil kopi untuk nya.
"Oh jadi dia itu punya masalah" gumam Lian dari kejauhan.
Namun Lian tak berniat akan mendekat pada Rayna dia tak mau mengganggu Rayna yang sedang menangis.
Hingga selesai Rayna menghapus air mata nya.
"Awas saja kalian, aku sudah membantu kalian untuk bersekolah di sekolah itu tapi kenapa kalian malah melakukan itu pada ku, aku janji aku akan mencabut uang sekolah kalian" geram Rayna.
Dia langsung melanjutkan membereskan suite room bosnya itu, Rayna sangat cantik dia bahkan punya badan yang sangat bagus, namun sekarang tak lagi karena Rayna sangat jarang perawatan, kulit dia mulai kusam bahkan kukunya saja dia biarkan panjang.
Alasannya hanya satu karena Rayna tak bisa menggunting kukunya sendiri.
Lian menatap pada Rayna yang saat ini sudah membereskan kamarnya lagi.
"Hey kamu" sahut Lian yang langsung membuat Rayna menatap ke arahnya.
"Ya tuan" tanya Rayna.
"Buatkan aku mie instan" titah Lian yang langsung duduk di sofa yang sangat empuk itu, "Jangan lama lama aku lapar" pinta Lian.
"Ya tuan" ucap Rayna patuh.
Rayna menatap pada peralatan masak yang ada di dapur itu, Rayna bingung harus memakai alat apa untuk memasak mie.
Dia tak bisa memasak mie, jangan kan mie instan untuk memasak telor saja Rayna masih berantakan.
"Bagaimana aku memasaknya" gumam Rayna melihat kalau di bungkus mie itu ada panci untuk memasaknya.
Rayna memasukan sedikit air lalu memasukan mie dan semua bumbunya ke dalam panci itu.
Rayna menyalakan kompor gasnya, dia menunggu di sana sampai mienya matang namun Rayna tak mengaduknya.
Dia membiarkan mienya tak tercampur dengan bumbu, Rayna menyuguhkan mie itu pada Lian namun Rayna tak memindah kan dahulu mie nya pada mangkuk, dia langsung memberikan nya pada Lian bersama dengan panci nya.
"Tuan silahkan" ucap Rayna menyuguhkan mie itu di hadapan Lian.
"Astaga kau gi la, kenapa dengan pancinya" protes Lian.
"Tuan orang Korea juga makannya dari panci" bela Rayna.
"Terserah lah aku lapar" ketus Lian.
Lian memakan mie itu namun rasanya sangat asin Lian yang tadinya lapar mendadak tak bernafsu untuk makan.
Lian menatap pada Rayna dia menyuruh Rayna untuk duduk di sana, "Duduk lah" pinta Lian.
Rayna menuruti perintah bosnya itu.
Ide gi la terlintas di benak Lian dia ingin menjadikan Rayna sebagai kekasih kontraknya, Lian saat ini tengah didesak oleh Neneknya untuk membawa pacarnya menemui keluarga nya.
Lian heran dia tak bisa berpikir lagi, Neneknya mendesak dia untuk membawa pacarnya ke rumah, Lian tak punya pacar dia tak terlalu memikirkan tentang pacar.
Hingga Lian berpikir untuk mencari kekasih kontrak untuk dia kenalkan pada Neneknya, namun sampai saat ini dia belum mendapatkan wanita untuk dia jadikan kekasih kontrak nya.
Lian menatap wajah Rayna yang sangat cantik, "Dia lumayan cantik aku taksir usia nya juga pasti masih muda, apa mungkin dia mau menjadi kekasih ku, Dengan masalah yang dia hadapi ini aku yakin dia mau menerima tawaran aku" batin Lian melihat Rayna dari atas sampai bawah.
"Mau gak jadi pacar aku" tanya Lian menatap pada Rayna.
Rayna menatap heran dia tak bisa menahan tawanya saat mendengar ucapan itu, Lian terlihat kikuk dia tak pandai mengungkapkan perasaan apa lagi pada orang yang tak dia kenal.
"Hahahah tuan kau lucu" gemas Rayna tertawa dia langsung mengambil lap dan membersihkan meja yang ada dihadapannya itu.
Lian menyesali apa yang sudah dia lakukan barusan, "Ya aku tau kau sedang kesusahan kan" tanya Lian yang langsung membuat Rayna terdiam dia melihat pada Lian.
"Aku ingin membantu mu keluar dari masalah dan tolong bantu aku untuk keluar dari masalah aku" ucap Lian.
Rayna menatap pada Lian dia tak menyangka kalau bosnya itu tau masalahnya.
"Apa yang kau tau tentang aku" tanya Rayna ketus.
"Aku tau kau bangkrut dan teman mu menjauhi mu" jawab Lian.
"Apa yang harus aku lakukan" tanya Rayna.
"Aku hanya meminta kau menjadi Kekasih ku" timbal Lian.
"Kenapa tak mencari kekasih di luaran sana tuan banyak kan wanita di luaran sana" saran Rayna.
"Aku takut mereka menolak" ucap Lian menatap pada Rayna yang masih membersihkan pas bunga di sana, "Kau bisa meminta apa saja pada ku, kau mau uang atau perhiasan aku akan memberikan pada mu" ucap Lian.
"Alasan nya meminta aku menjadi kekasih kontrak kamu apa" tanya Rayna.
"Kamu cantik, pekerja keras, aku yakin Nenek suka pada mu" jawab Lian.
"Maaf tuan aku tak tertarik" ucap Rayna yang masih melanjutkan mengelap laci yang ada di sana.
CK, Lian berdecak kesal dia tak bisa membayangkan kalau Rayna akan jual mahal begitu, "Apa yang istimewa dari dia sampai dia berani sekali menolak aku" batin Lian marah.
Namun Lian tak akan putus asa, "Coba pikirkan lagi" ucap Lian berharap kalau Rayna mengiyakan keinginan nya itu.
"Aku bilang aku gak ter...." ucap Rayna terpotong saat dia mendengar kan kalau ponsel nya bersuara karena ada yang menelpon.
Rayna sedikit menjauh saat dia melihat siapa yang menelpon.
📞📞
"Ya ada apa" tanya Rayna.
"Obat nya sudah ada kapan kamu akan menebus nya" tanya Dokter yang menangani papahnya itu.
"Dokter bisakah nanti saja" pinta Rayna.
"Itu terserah kalau kamu mau papah kamu sembuh ya segera tebus tapi kalau tidak, ya aku gak akan rugi" ucap dokter itu.
"Ya baiklah aku akan tebus" timbal Rayna.
📞📞
Rayna ingin papahnya sembuh namun dia tak punya uang untuk menebus obatnya.
Rayna menatap pada Lian yang masih duduk di sana karena Lian masih menunggu Jawaban dari Rayna.
"Baiklah apa yang harus aku lakukan" tanya Rayna.
Rayna pasrah dia berpikir kalau tawaran dari Lian itu adalah jalan keluar dari semua masalahnya.
Rayna sudah mentok di sana dia tak bisa berpikir lagi, dia melakukan ini karena dia ingin papahnya segera sembuh.
"Kau hanya perlu menjadi kekasih ku" ucap Lian.
"Baiklah aku setuju" ucap Rayna sedikit angkuh.
Lian menyodorkan kartu namanya bahkan di kartu itu ada nomor telepon nya.
Lian keluar dari kamar nya itu karena dia ada urusan mendadak.
Rayna terduduk lemas dia tau ini salah karena secara tak langsung dia sudah membohongi keluarga Lian nantinya.
Rayna mengambil kartu nama itu dia menyimpan nya ke dalam saku celana nya.
malam harinya Rayna pulang dia melihat papahnya yang sekarang tak berbuat ulah lagi, Rayna merasa bersalah karena dia harus mengunci papahnya itu di kamar.
Rayna ingat pada nomor bosnya itu, dia langsung mengambil ponselnya dia memasukkan nomor bosnya itu.
Rayna memberikan pesan pada bosnya itu.
{Rayna} pesan dari Rayna memberitahu kan pada Lian kalau itu nomornya.
"Apa ini benar? apa aku melakukan hal yang benar? tapi aku sangat butuh uang" gumam Rayna.
Pagi hari nya Rayna sudah bersiap akan bekerja, seperti biasa dia berjalan kaki menuju ke hotel bosnya itu.
Namun tiba tiba saja mobil merah berhenti di samping Rayna, kaca mobil nya turun memperlihatkan bos nya Rayna yang masih sangat muda sekitar berusia 20 tahunan.
Wajah tampan dengan badan yang tegap membuat dia sangat tampan, Lian Altaf sudardjo Laki laki Incaran para wanita.
Dia masih kuliah namun dia ambil kelas siang bahkan dia juga sering ambil kelas daring.
"Masuk" perintah Lian namun tatapan matanya lurus ke depan.
"Tak apa tuan aku bisa jalan kaki" sahut Rayna.
"Aku bilang masuk ya masuk" Titah Lian tegas.
Rayna menghela nafas nya dia langsung ikut perintah bosnya itu, dia masuk ke dalam mobil tepat di samping bosnya itu.
"Hari ini Nenek mau menemui mu" ucap Lian datar.
"Sekarang" tanya Rayna.
"Tahun depan" jawab Lian yang langsung melajukan mobilnya.
ck, Rayna berdecak kesal mendengar bosnya itu.
Mereka menuju ke arah butik yang paling besar di sana, butik itu milik Mamahnya Lian jadi dia tak ragu lagi untuk membawa Rayna ke sana.
"Tuan untuk apa kita ke butik" tanya Rayna.
"membeli kan baju untuk mu" ketus Lian.
"Kenapa apa baju ku gak bagus, lihat bahkan baju ku ada namanya, LAS Hostelry bagus kan aku yakin Nenek mu akan suka kalau aku memakai baju ini" ucap Rayna memamerkan baju seragam dari hotel itu.
"Sudah ngocehnya" tanya Lian yang langsung masuk ke dalam butik itu, terpaksa Rayna mengikutinya karena tak mau bosnya itu marah apa lagi mood bosnya seperti sedang tak baik baik saja.
Rayna kagum melihat deretan gaun yang berjajar di sana dia ingin membeli semua nya tapi dia tak punya uang untuk membeli nya.
"Tolong pilihkan baju untuk dia" titah Lian pada pegawai di sana.
"Baik tuan, mari Nona ikut Kami" pinta pegawai di sana.
Rayna mengikuti pegawai itu, sedang kan Lian duduk di sana menunggu Rayna yang tengah di make over oleh pegawai butik itu.
Rayna memilih baju yang sangat bagus dia mencoba nya, Rayna memperlihatkan baju itu pada Lian.
"Tuan bagus gak" tanya Rayna.
"No" ucap Lian.
Rayna masuk lagi dia mengganti pakaian itu dengan pakaian yang sudah di pilih kan oleh pegawai butik itu.
Rayna memperlihatkan baju itu pada Lian, menurut Rayna sangat bagus bahkan sangat cocok di badannya.
"Tuan" tanya Rayna.
"No" ketus Lian.
Rayna menganti lagi dia memperlihatkan pada tuannya itu.
"Tuan" tanya Rayna.
"No" jawab Lian.
gaun merah, gaun hitam tanpa tali, gaun putih dengan banyak renda, gaun motif bunga, gaun Navy dengan lengan panjang, Semua nya ditolak oleh Lian.
Hingga gaun yang terakhir berwarna hitam dengan lengan pendek, akhirnya setelah sekian banyak baju yang Rayna coba Lian mengiyakan juga.
Rayna langsung dimake over dia di rias sedikit supaya wajah nya tak terlalu kusam.
rambut nya juga bahkan dibiarkan terurai.
Rayna keluar dari ruangan make over dengan gaun hitam, hills yang cukup tinggi dan tas yang senada dengan pakaiannya.
Lian sangat terpana melihat Rayna yang sangat cantik itu dia tak bisa berkutik lagi apa lagi jantung nya malah berdebar saat melihat Rayna dihadapan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments