Episode 3

"Maaf-maaf, saya tidak sengaja Pak," ucap Elena meminta maaf.

Pria itu melihat tas Elena yang jatuh dia mau mengambil nya namun bersamaan dengan Elena, tangan mereka tidak sengaja bersentuhan.

Elena bisa melihat jelas Tato ceklis yang ada di punggung tangan pria itu.

Elena tidak berani menatap wajah pria itu karena dia sudah menangis.

Elena pergi dan di susul oleh Cika.

"Cika kamu mau kemana?" tanya Pria yang baru saja di tabrak oleh Elena.

"Om Radit?" Cika cukup terkejut melihat Pria yang sangat jarang dia lihat itu.

"Kenapa Om bisa di sini?" tanya Cika.

"Seperti yang kamu tau, saya datang ke sini mau menghadiri acara pernikahan kakak mu."

"Nanti kita bicara Om, aku harus mencari Kak Elena dulu."

Radit melihat Cika pergi.

"Maaf pak, ijinkan saya membersihkan debu yang ada di jas anda ucap asistennya.

Radit menyadari kalau yang di jas nya bukan lah debu, melainkan bedak Elena yang luntur karena basah dan menempel di jas nya yang kebetulan warna hitam juga.

"Pak Radit.. Bagaimana bisa anda sampai di sini?" tanya Fika.

Radit menunjuk ke arah Ibu nya Fika.

"Beliau mengundang saya, tidak sopan jika saya tidak datang. Kalau begitu saya ke depan dulu."

Radit meninggal kan Fika di depan. "Ishh perasaan sikap sombong nya tidak pernah berubah, aku seperti mimpi melihat nya datang ke sini," ucap Fika.

"Radit akhirnya kamu datang, mari duduk."

"Saya tidak bisa lama-lama di sini, saya ingin menyapa pengantin sebentar dan setelah itu saya akan pergi."

Bu Rosa seketika langsung terdiam karena Radit sangat dingin sekali kepada nya, dia melihat Radit datang sudah sangat senang karena Radit adalah orang terpandang.

Radit berjalan ke pelaminan. Farel dan Jihan melihat Radit.

"Sayang kenapa dia bisa datang ke sini? Apa kamu mengundang nya?" tanya Jihan kepada Farel.

"Selamat atas pernikahan kedua anda, saya turut bahagia." Radit menyalim tangan Farel. Farel menyambut nya sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak Anda sudah mau datang ke acara pernikahan saya, ini sebuah kehormatan bagi kami."

Radit tersenyum tipis, dia memberikan hadiah nya basa-basi sedikit dan setelah itu pergi.

Radit Adalah rekan Farel. Dia adalah pengusaha yang sangat terkenal, dan masih ada sangkut pautnya dengan Ayah Farel.

Namun setelah Ayah Farel meninggal Radit tidak lagi dekat dengan keluarga itu, hanya sekedar rekan kerja saja karena Radit masih bekerja sama dengan salah satu perusahan terbesar milik Radit.

Radit berhasil mengambil perhatian para tamu, namun Radit tidak memiliki waktu untuk melayani mereka semua.

Radit keluar dari gedung itu dan tidak sengaja berpapasan dengan Cika yang mau masuk ke dalam.

"Cika ada apa dengan wajah mu? Kenapa kamu kelihatan sangat sedih?" tanya Radit.

"Aku tidak apa-apa Om."

Radit mengelus rambut Cika.

"Om sudah lama tidak bertemu dengan kamu, kita juga sudah lama tidak berbicara, ayo cari tempat minum terdekat," ajak Radit.

Namun Cika menolak nya, dia takut Ibu nya akan marah kalau dia tidak kembali.

"Ngomong-ngomong Elena mana?" tanya Radit sebelum Cika masuk ke dalam.

"Kak Elena tidak mau di ganggu Om, dia sangat..." tiba-tiba Cika berhenti.

"Untuk apa aku mengatakan nya kepada om Radit, sebaiknya aku diam saja."

"Cika, tunggu dulu."

"Maaf om aku harus masuk ke dalam."

Radit menghela nafas panjang melihat Cika.

"Apa yang sedang di sembunyikan oleh nya?"

Di antara mereka semua hanya Cika yang sangat di perduli kan oleh Radit.

"Pak sebentar lagi kita akan ada meeting sebaik nya kita segera berangkat."

Radit menginyakan, mereka segera meninggalkan gedung pernikahan itu.

Lagi-lagi ada saja yang menghentikan langkah Radit yaitu suara isakan tangis wanita.

Radit mengikuti suara isakan itu dan ternyata itu adalah Elena.

Elena menangis sendiri di samping bangunan itu. Tidak ada satu orang pun yang tau hanya Radit dan asisten nya.

"Pak kita harus pergi."

Radit akhirnya meninggal kan Elena.

Elena dan Cika setelah selesai acara langsung pulang. Cika lebih memilih untuk kembali bersama Elena karena semua nya mereka akan tidur di hotel.

"Cika, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kakak yah, maafin kakak yang sudah banyak merepotkan kamu, tapi alangkah baik nya kamu menghargai kakak kamu yang menikah."

"Tapi aku ingin bersama kakak, aku tidak ingin sana."

"Cika jangan membuat ibu marah, karena kakak kamu bisa kena marah."

"Kakak yakin bisa sendiri di sini? Aku takut."

Elena meyakinkan Cika. Akhirnya Cika kembali ke hotel.

Elena masuk ke kamar nya dengan Farel.

"Kehangatan yang ada di dalam kamar ini dulu nya sekarang sudah tidak ada, harapan ku untuk bahagia bersama orang yang aku cintai sudah usai dan tidak akan pernah terjadi lagi."

Elena masuk ke dalam kamar mandi dan merendam badan nya di dalam sana.

Elena keluar dia melihat jam.

"Malam ini adalah malam yang begitu sakit, aku harus membayangkan suami ku sendiri tidur bersama wanita lain yang tidak asing adalah madu ku.

"Penghianatan Farel benar-benar sangat menyiksa ku, aku selama ini sangat bodoh membiarkan suami ku sendiri berhubungan dengan sekretaris nya."

Dia beberapa kali sadar kalau hubungan suami nya dengan Jihan sudah kelewatan, namun karena mereka sudah seperti sahabat Elena tidak bisa melarang dan kalau dia melarang mereka dekat, suami nya akan marah dan menuduh nya terlalu posesif.

Beberapa kali Farel mengancam nya untuk meninggalkan Elena, karena Elena sangat mencintai Farel dia tidak mau dan akhirnya memilih untuk tutup mata dan melakukan tugas nya sebagai istri.

Keesokan harinya Elena bangun kesiangan. Dia terbangun karena suara Bel rumah yang berbunyi tidak berhenti.

"Iyah-iyah aku datang sayang, kamu sudah pulang?" Elena membuka pintu seakan lupa kalau suami nya sudah menikah lagi.

Dia sangat kaget melihat banyak orang di depan pintu rumah nya.

"Mulai hari ini Elena akan tinggal di sini karena dia sudah menjadi istri ku."

Elena tidak mengatakan apapun dia membuka pintu agar semua tamu bisa masuk.

keluarga Jihan dan keluarga Farel masih di sana jadi Elena tidak mau membuat keributan dia hanya menginyakan semua nya.

Elena layak nya bagai pembantu melayani semua tamu sendirian, biasa nya selalu ada Cika namun hari ini Cika kuliah.

Hari sudah sore mereka semua sudah pulang tinggal hanya Jihan dan Suami nya.

"Aku akan menyiapkan kamar untuk Jihan." ucap Elena.

"Tidak perlu repot-repot, Jihan akan tidur di kamar kita sebelum nya bersama aku, dan kamu pindah ke kamar mana saja yang kamu mau."

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

yang sabar ya Elena 🥺 kk keren 😘😘

2023-07-07

1

IndraAsya

IndraAsya

elena atau jihan

2023-07-07

1

IndraAsya

IndraAsya

emang kamu bodoh ,gak nyadar2 dasar 😠😠😠

2023-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!