Sesampainya dirumah singgah, Leona bergegas untuk mengunjungi ruangan para pengurus tempat itu, tanpa ragu-ragu gadis kecil itu mengeluarkan segepok uang yang ditinggalkan oleh pria tak dikenal yang ditemuinya saat berada di pasar. Hal itu tentu saja membuat para pengurus rumah singgah langsung membulatkan mata mereka, dalam hati ibu-ibu berusia 35 tahun itu berpikir, dari mana Leona bisa mendapatkan uang sedemikian banyak? Padahal selama ini gadis kecil itu hanya membantu keuangan rumah singgah dengan berjualan buah-buahan milik orang lain.
Namun lihatlah kini, segepok uang dengan jumlah yang cukup untuk kebutuhan rumah singgah dikeluarkannya, bahkan tanpa mengedipkan mata sedikitpun. Meskipun para pengurus rumah singgah selama ini mengetahui sifat Leona yang selalu tertutup dan tidak pernah mau bergaul dengan siapapun, namun mereka meyakini bahwa gadis kecil itu memiliki hati yang baik, hanya saja pemandangan hari ini benar-benar sangat tidak masuk akal, seorang gadis berusia 6 tahun memiliki setumpuk uang secara tiba-tiba.
"Leona! Katakan pada ibu, dari mana kau mendapatkan semua uang itu?" tanya pemilik rumah singgah tanpa melepaskan pandangannya pada Leona.
Namun gadis kecil itu tetap terdiam di tempatnya, dia seolah tak ingin memberitahu asal-usul dari uang yang dibawanya.
"Leona, bicaralah! Kau tidak mencuri bukan? Ingatlah jika mencuri itu adalah dosa dan Ibu tidak pernah mengajarkanmu untuk menjadi seorang pencuri." salah seorang pengurus rumah singgah berbicara dengan sangat lemah lembut sambil berjalan ke arah Leona, tangannya terulur untuk mengelus surai hitam gadis kecil itu.
Dia sangat mengerti jika Leona begitu kesepian selama ini, meskipun terkadang dirinya mencurahkan perhatian dan kasih sayang, namun Leona seolah selalu menolak kehadirannya, dia tetap menjadi sosok yang tak tersentuh bahkan tidak ingin didekati oleh siapapun.
"Leona..!" pemilik rumah singgah mulai meninggikan suaranya, selama ini wanita itu memang terkenal sangat tegas, sehingga dia tidak bisa mentolerir jika ada salah seorang anak yang melakukan kesalahan, tanpa ragu-ragu wanita itu akan memberikan hukuman dengan sangat berat.
Beberapa bulan yang lalu pernah ada kejadian seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang mencuri buah-buahan milik tetangga, karena ketahuan oleh sang pemilik rumah singgah itu, akhirnya bocah laki-laki itu diberikan hukuman untuk membersihkan rumah singgah selama satu minggu, dia bahkan tidak diberikan kesempatan untuk bermain sedikit pun. Setelah itu bocah laki-laki itu pun diharuskan untuk meminta maaf kepada pemilik pohon yang mana buahnya pernah dicuri olehnya.
"Kenapa kau terus diam? Jawab pertanyaan ibu, Leona! Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu?" pemilik rumah singgah semakin meninggikan suaranya, hingga membuat anak-anak yang sejak tadi bermain dengan sangat riang di depan ruangan itu akhirnya menghentikan kegiatan mereka.
Sementara Leona menatap tajam ke arah pemilik rumah singgah itu, awalnya dia memang tidak ingin memberitahukan asal usul uang yang dibawanya, namun setelah diberikan tekanan dengan begitu besar, akhirnya gadis kecil itu pun mau tak mau harus jujur dan mengatakan yang sebenarnya.
"Ada seorang pria yang memberikan uang itu padaku, dia juga akan mengajakku keluar dari tempat ini." ucap Leona, nada bicaranya datar namun wajahnya terlihat sangat tenang. Dia benar-benar tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun, meskipun sejak tadi dirinya terus di brondong oleh pertanyaan-pertanyaan dari para pengurus rumah singgah.
"Apa kau mengenal pria itu? Ingat Leona! Jangan berbicara dengan orang yang tidak dikenal, meskipun kau tidak terlahir dari rahimku, tapi setelah berada di rumah ini selama satu tahun, aku telah menganggapmu seperti putriku sendiri dan aku tidak ingin hal buruk terjadi padamu." ibu pemilik rumah singgah itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca, saat ini ketakutan merembet di dalam hatinya, dia tak ingin Leona mengalami nasib buruk, apalagi banyak sekali berita tentang penculikan anak-anak di bawah umur.
Leona tersenyum tipis mendengar ucapan pemilik rumah singgah, kemudian melangkahkan kaki kecilnya dan memeluk wanita itu, "Aku juga menyayangi kalian, tapi saat ini ada hal besar yang harus kulakukan dan tempat ini bukanlah tempat yang tepat untukku tinggal. Terima kasih untuk kebaikan kalian selama ini, Leona tak akan pernah melupakan kalian."
Para pengurus rumah singgah yang mendengar ucapan Leona berhamburan memeluk bocah kecil itu, mereka menangis dengan tersedu-sedu, tak menyangka jika bocah berusia 6 tahun bisa mengeluarkan kata-kata yang begitu bijaksana, namun sangat menyakitkan untuk mereka.
Pertemuan dengan Leona 1 tahun yang lalu saat dirinya mencari tempat tinggal membuat para pengurus rumah singgah itu menjadi sangat senang, meskipun Leona selalu bersikap tertutup, gadis kecil itu terkenal paling rajin dan disiplin. Dia akan selalu membereskan tempat tidurnya sendiri, bahkan alat makan yang dia pakai pun tak pernah dicuci oleh orang lain.
Setelah menghabiskan makanan, Leona akan selalu mencuci piring dan juga sendok yang digunakannya, dia tidak ingin merepotkan siapapun.
"Berjanjilah pada ibu, jika kau pergi dari tempat ini, jangan lupa untuk memberi kabar, kita adalah keluarga." ucap Ibu pemilik rumah singgah itu sambil menciumi wajah Leona.
Raut wajahnya menunjukkan bahwa dia masih belum bisa melepaskan gadis kecil itu dengan ikhlas, apalagi saat ini dia masih belum mengetahui Siapa orang yang akan membawa Leona.
.
.
.
Sebuah Maybach exelero berwarna hitam meluncur dengan sangat cepat di jalanan kota A, diikuti oleh puluhan mobil yang lain, saat ini sepertinya mereka akan menuju ke suatu tempat yang telah dijanjikan.
Seorang pria tampan berusia 28 tahun duduk dengan sangat tenang di jok belakang mobil mewahnya. Mengenakan jas hitam yang terlihat begitu elegan dan kacamata hitam yang menambah kesan misterius pada wajahnya, dia adalah Willson Smith, sosok yang paling berkuasa dan penuh keberhasilan.
Sebagai pemilik perusahaan tambang terbesar di kota C, Willson Smith memiliki segalanya yang diimpikan banyak orang. Namun, di balik kekayaan dan prestasi gemilang yang menyertainya, dia merupakan orang paling berbahaya dan ditakuti di dunia bawah.
Hari ini, Willson berencana menjemput Leona yang telah lama tinggal di rumah singgah. Gadis dingin dan penuh potensi ini akan menjadi putri angkat Willson. Dengan kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia ingin memberikan Leona kesempatan yang tak terbatas untuk gadis kecil itu menggapai impian dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Seiring mobilnya melaju di jalan yang padat, Willson mengamati sekeliling. Dia selama ini hanya tertarik pada kepentingan bisnisnya, tetapi pertemuan pertamanya dengan Leona 1 tahun yang lalu, berhasil menggoyahkan pikiran pria itu hingga dia akhirnya memutuskan untuk menjadikan Leona sebagai Putri angkatnya.
Willson Smith akan memberikan dukungan penuh untuk gadis kecil itu agar berkembang, dia juga akan memberikan kesempatan untuk Leona, agar menjadi pribadi yang tangguh dan berwawasan luas.
Setelah menghabiskan waktu hampir 30 menit, akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Willson Smith sampai di depan rumah singgah, puluhan orang berpakaian hitam langsung turun dari mobil, tak lama salah seorang diantaranya langsung membuka pintu belakang sebuah mobil mewah dan menunjukkan siapakah orang penting yang saat ini diikutinya.
Para penghuni rumah singgah termasuk pengurus tempat itu berhamburan keluar, saat ini mereka begitu terpesona dengan banyaknya mobil-mobil mewah yang terparkir, dalam hati mereka bertanya-tanya, siapakah sebenarnya yang saat ini mengunjungi tempat itu?
Tak lama kemudian, seorang pria berusia 28 tahun turun dari mobil mewahnya, dia berdiri dengan sangat angkuh sambil sesekali merapikan jas yang dipakainya. Para pengurus rumah singgah terlihat mengerutkan dahi, mungkinkah jika saat ini tempat mereka dikunjungi oleh orang penting?
"Selamat datang di gubuk kami, tuan." para pengurus rumah singgah itu bergerak dengan cepat untuk menyambut kedatangan tamu yang saat ini mengunjungi tempat mereka.
"Dimana Leona?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
N'Dön Jùañ Shakespeare
ya ampun tanpa basa-basi lagi
2023-10-30
2
N'Dön Jùañ Shakespeare
aku juga ikut menangis 😭😭😭
2023-10-30
2
Shai'er
👍👍👍👍👍👍👍
2023-09-11
1