EKG ulang

Irham menatap Naura dengan ramah, namun di mata Naura tatapan Irham lebih terlihat seperti sesuatu yang mengerikan.

"Cepat periksa! Aku ingin cepat-cepat pergi dari sini." Naura duduk di kursi pasien dan Irham hanya menghela nafas.

Irham merasa kini kesempatannya untuk mendekati Naura semakin kecil, namun bukan Irham namanya bila dia menyerah di tengah jalan dan tidak melanjutkan tekadnya.

Irham memang bila sudah bertekad pasti akan mewujudkannya meski hal yang kiranya mustahil sekalipun, meski begitu Irham juga selalu melakukan segala sesuatunya dengan perlahan. Dan beberpa minggu lalu saat dirinya berdekatan dengan Naura saat itu dia sungguh tidak bisa mengontrol keinginan dalam hatinya.

"Ingat kau jangan macam macam." Naura kembali menunjuk Irham saat pria itu hendak menyentuh tangan Naura dan mengecek denyut nadinya.

"Aku seorang Dokter." Jelas Irham berusaha mengingatkan posisinya saat itu.

"Dokter? Eh, kalo kamu ngerasa diri kamu sebagai seorang Dokter kamu sudah tidak ada dalam kriteria itu tau!" Naura membentak Irham saat Irham kembali berusaha memeriksanya.

"Saya tidak merasa salah, saat ini kewajiban saya adalah mengurusi pasien saya. Bagaimana saya bisa memeriksa pasien saya, bila pasiennya saja tidak percaya pada Dokternya?" Irham menatap mata Naura.

"Tidak merasa salah konon? Bila memindahkan antrian pasien dari atas ke bawah bukankah itu sudah menyalahi etika sebagai seorang Dokter?" Naura menyilangkan tangannya di dada, dirinya benar benar muak pada Irham.

"Saya tidak tahu apa apa tentang hal semacam itu, karena data seperti itu di lakukan para perawat di depan bukan saya." Jawab Irham, ya meski jelas itu tidak sepenuhnya benar.

Siang itu saat dirinya datang ke rumah sakit dia benar benar senang saat mendapati sosok wanita yang selalu ada di hatinya tengah mengobrol santai dengan sahabatnya. Irham terus memandangi Naura hingga tanpa sadar dirinya di tegur beberapa kali oleh perawatpun dia tidak engeh.

"Dok? Dok? Dok!" Perawat itu agaknya kehilangan kesabaran dan melihat mata Irham yang tertuju pada sosok gadis yang tengah duduk di kursi tunggu pasien rawat jalan.

"Dokter!" Perawat yang nampak sudah berkepala tiga itu akhirnya menepuk pundak Irham dan membuat pria itu terkejut.

"Iya! Astaga, bisa pelan pelan gak manggilnya?" Perawat itu melengos, dia sudah memanggil pria itu beberapa kali tapi Dokternya saja yang menganggap dirinya seperti mahluk astral karena sampai beberpa kali dirinya memanggilpun tidak ada reaksi apapun dari Irham.

"Dokter kenal gadis itu?" Perawat itu menunjuk ke arah Naura.

"Ya, aku mengenalinya." Perawat itu mesen melihat semburat merah menghiasi pipi Irham.

"Dokter menyukainya ya?" Perawat itu menyinggung Irham hingga membuat Irham melengos namun dia tidak membantah dengan pertanyaan itu, dan sudah jelas jawabannya bukan bila dirinya sangat menyukai Naura.

Irham masuk ke ruangannya dan menyapa perawat yang membawa data pasien hari itu, Irham tersenyum dan mengambil data Naura.

"Saya pinjam ini dulu sebentar." Pinta Irham dan menuju ruangannya.

Disana Irham senyum-senyum tidak jelas dan selalu memperhatikan berkas di hadapannya, hingga akhirnya Lia menjadi pasiennya dan kini berhadapan.

"Kamu?" Lia menunjuk Irham tak percaya, namun Irham hanya tersenyum lembut berusaha memberikan kesan baik.

"Maaf, mungkin pertemuan terakhir kita tidak begitu baik. Tapi, saya sekarang ingin memeriksa dengan profesional." Lia mengangguk sedangkan suaminya merasa aneh dengan mereka yang seakan sudah saling mengenal.

"Sayang, kamu kenal Dokternya?" Bisik suami Lia dengan mendekatkan bibirnya ke telinga sang Isteri.

"Iya, dia itu pria yang naksir sama Naura tapi dia pakek japan sesat." Bisik lagi Lia dan pemeriksaan dimulai.

"Baiklah, sepertinya ibu dan anaknya juga cukup baik sekarang. Kita adakan jadwal saja dan rujukan ke poli kandungan dan poli bedah bisa langsung minta perawat di depan." Irham tersenyum penuh ramah.

"Pak Dokter naksir Naura?" Bisik suami Lia membuat Irham melotot saat Lia tengah melakukan EKG ulang.

"Itu urusan pribadi saya, jadi jangan bangkitkan pada status saya sebagai seorang Dokter." Irham takut bila dirinya mengiyakan akan membuat suami Lia juga menjadi tidak suka pada dirinya.

"Hmmm, tapi aku kasih sedikit bocoran ya. Naura punya trauma pada pria jadi jangan langsung sosor harus perlahan dan buat dia nyaman dulu, Bung!" Irham melotot, mungkinkah pria itu hendak membantunya? Pikir Irham.

"Saya pernah mendengar itu, dan saya juga ceroboh saat..." Suami Lia menepuk bahu Irham.

"Aku percaya padamu Bung! Lanjutkan pertempurannya. Hal yang tidak bisa Naura tolak adalah makan bakso, Coba saja." Irham mengangguk dan dia akan mendengarkan pria itu saat ini.

Waktu berjalan amat lambat bagi Irham hingga akhirnya Naura yang di perintahkan berada di bagian akhir akhirnya tiba, seperti yang sudah di ramalkan sebelumnya gadis itu memang benar benar sangat bar-bar.

Saat di periksa oleh perawat di depan Irham bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan hingga membuat dadanya naik turun dan menenangkan pikirannya.

Dan saat berhadapan seperti saat itu Naura masih sangat ingat dan marah pada dirinya, Irham adalah pria yang pantang menyerah bagaimana mungkin dirinya melepaskan kesempatan emas semacam itu.

"Sini! Saya hendak memeriksa nadi kamu." Irham akhirnya menarik lengan Naura dengan paksa dan mulai memeriksa Nadi gadis itu.

Irham mengangguk faham dan beberpa kali dirinya menatap arloji yang melingkar di tangannya.

"Lo dah gak tahan pengen balik ya, bolak balik latin jam tangan gitu." Tegur Naura hingga membuat Irham tertawa renyah.

"Aku sedang memeriksa denyut nadi kamu." Naura memutar bola matanya, modus Irham memang benar benar tak habis habis pikir Naura.

"Tadi Aku kan udah di EKG dari situ juga bisa kelihatan kan?" Naura mendengus kesal dan memalingkan wajahnya.

"Saya tahu, dan sepertinya sekarang EKG bakal berubah kalo di cek ulang." Naura terbelalak mau percaya atau tidak tapi disini Irhamlah yang seorang Dokter.

"Mau tes ulang?" Pinta Irham membuat Naura sedikit terkejut.

Naura menelan ludahnya, bila tes ulang itu tandanya? Naura melihat ke belakang di mana para perawat sudah tidak ada di sana dan kemungkinan sudah pulang karena memang waktu sudah sangat sore.

"Bagaimana?" Irham mendekat ke arah Naura hingga membuat wajah mereka berdekatan dan sontak bayangan di saat mereka berada di box foto tergambar di benak Naura.

"Gak! Lo pasti mau apa apain gue kan?" Irham terkekeh mana mungkin dirinya melakukan hal semacam itu sedangkan di tempat itu di penuhi CCTV.

"Lihat ke sana." Irham menunjuk ke arah CCTV dan akhirnya Naura mengerti.

"Eh, tapi kan di sana gak kelihatan dari CCTV kalo lo macem macemin gue di sana gimana?" Naura menyilangkan tangannya di dada.

"Ya ampun, bila di sana terkena CCTV juga, mungkin saat kamu buka baju seluruh warga CCTV akan gempar dan aku juga CCTV nya juga akan rusak." Ucap Irham menggoda Naura.

"Rusak? Heh, kamu kira tubuhku se jelek itu sampe membuat CCTV rusak? Bener bener ya kamu.." Naura menunjukan jari telunjuknya ke arah hidung Irham.

"Aku tidak bilang begitu." Sangkal Irham mengangkat bahunya.

"Tapi, secara tidak langsung ucapanmu tadi sudah melukai hatiku tau!" Irham terkekeh dan tersenyum lembut ke arah Naura.

"Maksudku, aku yang akan merusak CCTV itu, ngerti?" Naura menganga tak percaya dan menepuk jidatnya.

"Serius? Lo gak bakal apa apain gue kan?" Tanya Naura lagi memastikan, dan dengan cepat Irham mengangguk.

"Oke, apa boleh buat. Ayo EKG ulang." Irham mengangguk.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Mayoritas cewek memang suka bakso, dasar si Irham saja main nyosor. 😃😃

2023-07-21

1

Meri the dracula

Meri the dracula

dokter ilham dokter apa thor?

2023-07-13

1

Meri the dracula

Meri the dracula

yang masang ekg irham?

2023-07-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!