Dengan langkah pasti Irham menggenggam tangan Naura dengan lembut, berharap Naura dapat merasa nyaman dan bisa merasakan perasaannya saat itu.
Irham dengan sengaja memperlihatkan kelihaian dan bagaimana dia yang begitu cekatan memilih beberapa belanjaan dan buah hingga akhirnya mereka sampai di samping sebuah box foto.
Irham sangat ingin berfoto dan meninggalkan kenangan indah itu dalam bingkai kemesraan namun hatinya kembali meringis dimana saat itu status mereka tidak lain hanyalah pura pura belaka.
'Ah, aku hanya bisa seandainya sekarang.' bisik hati Irham menatap bagaimana kini Naura tengah menatapnya lekat dan tersenyum padanya meminta dirinya untuk berfoto bersma. Bahagianya saat itu hati Irham saat tangan lembut itu menariknya memasuki ruangan sempit yang sangat membuatnya sesak itu, dengan mata yang terus menatap kagum ke arah Naura Irham amat sulit mengendalikan dirinya.
Dan kini nampak jelas Naura yang kesal dan memintanya berfose dengan benar, dengan telaten Naura memindahkan tangannya menyerunya memberi tatapan pada kamera dan memberinya arahan mengsi matanya dengan energi mematikan dari tatapan elang.
Tangan Naura melingkari leher Irham hingga membuat pria itu sedikit canggung dan berusaha menutupi semirak merah di pipinya yang sudah mulai memberikan rona saat wajah Naura terasa amat dekat dengan pipinya.
Sebuah kalimat meluncur dari bibir Naura meminta Irham untuk sepenuh hati melakukan foto tersebut, jelas saja apa yang di katakan oleh Naura sangat membuatnya bahagia, dengan cepat Irham menarik pinggul mungil indah itu dalam dekapannya dan tanpa sengaja menatap bibir yang terbalut lipstick merah itu, ingin atau bahkan sangat ingin Irham memakan bibir yang terlihat sangat manis itu, namun sebuah jepretan dan mata Naura yang nampak tertutup membuatnya membuyarkan imajinasinya yang sempat mengembang.
Nampak tak ada penolakan dari Naura saat mereka berdekatan bahkan sampai hidung mereka beradu dengan hembusan nafas yang terasa panas menerpa mereka.
Keinginan di hati Irham kian menggebu saat Naura akan kembali menyentel satu jepretan lagi, Irham menarik tangan Naura dalam dekapannya dan langsung mengecup bibir merah itu dan sedikit menggigit bibir bawah gadis itu hingga merasakan bertapa deburan cinta menghantam hatinya, namun tak dapat di pungkiri Irham bila saat itu kelakuannya memang sudah keterlaluan.
Sebuah cengkraman dan kemudian dorongan keras dirasakan Irham hingga akhirnya sebuah tamparan mengenai wajah Irham sangat keras.
Sebuah sumpah serapah keluar dari mulut Naura mengatai Irham yang memang kurang ajar, Irham sendiri merasa sangat menyesal dengan kelakuannya sendiri yang tidak dapat menahan diri, Irham menatap mata marah di wajah Naura dengan kembali sebuah dorongan kasar di berikan gadis itu hingga akhirnya Irham terjatuh dan terjerebak, Naura meninggalkan Irham sendirian di ruangan kecil itu.
"Maaf Naura.." lirih Irham saat Naura meninggalkannya sendiri, dirasakan pipinya yang hangat akibat tamparan keras Naura, menyesal mungkin itu adalah kata tepat untuk penggambaran perasaan Irham saat itu, namun percuma waktu kini telah berlalu dan penyesalan saja tidak akan mengubah segalanya.
Dengan langkah lesu Irham menatap runtuyan foto yang baru di ambilnya dan sebuah gambar kini terpampang di depan mall tersebut memperlihatkan foto terkeren dalam sehari, dimana ciumannya saat itu mungkin akan sedikit membuat Naura kian di cap gadis nakal.
Semua orang menatap ke arah Irham dan kemudian mentap ke arah foto yang terpampang, mereka nampak senyum senyum menunjuk ke arah Irham, sedangkan Irham sendiri hanya dapat menunduk malu menyaksikan perbuatannya yang tidak sopan pada Naura.
Tak ingin kejadian buruk kian larut Irham buru buru memayar belanjaannya di kasir dan segera membawa belanjaan itu dalam motornynya, sekilas Irham melihat buket bunga yang nampak hancur yang mungkin kini tepat menggambarkan perasaannya saat itu.
"Aku harus cepat berbuat sesuatu!" ungkap Irham dan segera melajukan kendarannya dengan cepat membelah keramaian kota dan memaskui sebuah kawasan asri dengan hawa dingin yang kian merasuki kulit.
"Permisi!" ucap Irham dari balik pagar hingga akhirnya seorang pria dengan kain sarung dan kumis tipis dan wajah tua menatapnya ragu.
"Mencari siapa ya a?" tanya pria itu menatap Irham dari ujung kaki hingga ujung kepala, hingga akhirnya pandangannya jatuh pada sebuah tindikan di telinga Irham yang nampak sedikit memerah akibat tamparan Naura.
"Nauranya ada pak?" tanya Irham sedikit ragu saat tatapan penuh selidik di jatuhi pria itu terhadapanya.
"Ada apa cari puteri saya?" tanya pria itu sedikit mengangkat alisnya dengan kembali menatap Irham kian semakin ragu.
"Oh ini pak, tadi Naura meninggalkan ini, dan titipan dari teman saya juga Ian." ucap Irham meneguk salivanya saat melihat bagaiamana sangarnya bapak Naura.
"Oh, Nauranya ada di dalam." ucap ayah Naura memberikan jalan pada Irham untuk masuk dan mempersilahkan Irham untuk memasuki kediamannya.
"Ara? Ini ada yang cari!" teriak ayah Naura, hingga akhirnya sebuah pintu yang tidak jauh dari ruangan itu terbuka, memperlihatkan wajah cantik terbalut mukena.
Tatapan Naura terlihat amat menusuk dan membelah kepercayaan diri yang sempat singgah di hati Irham, Naura kemudian tersenyum menatap sang ayah.
"Kamu, ada apa?" tanya Naura nampak jelas keterpaksaannya menyapa Irham karena tidak ingin menyinggung sang ayah yang masih berada di ruangan itu.
"Bapak mau kembali ke belakang ya Ra, ingat mesti jaga jarak." ucap sang ayah memberikan nasihat, Naura mengangguk dan menutup pintu kamarnya mendekat ke arah Irham dan duduk bersebrangan di ruang tamu tersebut.
"Tadi itu.." Irham berusaha menatap Naura menggigit bibir bawahnya memperhatikan Naura yang nampak masih melihat kepergian sang ayah yang melenggang keluar rumah.
Plak, sebuah tamparan lagi lagi di layangkan Naura tepat di wajah Irham hingga membuat pria itu terdiam seketika dan menatap wajah tanpa riasan dimana hidungnya sudah nampak memerah dengan air mata yang mengalir.
"Pergi dari sini..!" ucap Naura getir dengan suara serak dan pelan. Tidak menyangka, itulah yang ada di pikiran Irham saat itu, dia menatap bagaimana wajah sendu yang kian membuat hati Irham tersayat.
"Maaf.." ucap Irham lirih berusaha menekan penyesalannya yang begitu terasa dalam, berciuman memang sudah jadi hal biasa bagi Irham, dia juga mengira bila Naurapun sama karena melihat kecantikan gadis itu tentulah banyak pria yang mendamba sosok Naura.
"Naura maaf.." ucap lagi lirih suara Irham hingga tanpa mereka sadari seorang wanita berhijab besar tengah memperhatikan mereka di ambang pintu dan nampak dengan wajah cemas dan sedikit takut.
"Ada apa ini?" tanya wanita itu dengan ponsel di tangannya menatap Naura dan Irham begantian, retina mata wanita itu membulat saat melihat dua sosok itu dan melihat Naura yang nampak tengah menangis.
"Ra?" wanita itu memeluk Naura lembut merasakan sebuah desiran kekecewaan dan matanya menatap tajam ke arah pria yang kini nampak tertunduk lesu dan mencengkram dua tangannya.
"Kamu.. Sudah Ra! Aku sudah tahu semuanya, pergi lo dari sini! Sebelum gue banting ke luar pagar!" ucap wanita itu menunjuk nunjuk ke arah Irham hingga membuat nyali pria itu menciut dan pergi.
Dengan lembut dan penuh perhatian wanita yang di ketahui namanya Lia itu membawa Naura ke kamarnya menatap berjuta kekecewaan dan duka, hati Lia ikut meringis menatap jatuhnya air mata yang biasanya terjatuh akibat tawa itu.
"Aku tahu, ini kan?" ucap Lia memperlihatkan foto Naura di sebuah pusat perbelanjaan dan sudah menyebar ke berbagai situs internet dan sosial media dimana fotonya menjadi sorotan para netizen.
"Loh, kok kamu.." Naura sedikit terkejut saat melihat foto tersebut, hancur sudah seluruh harga diri Naura, dimana sebelumnya dia sering kali dikenal sebagai gadis nakal dan pembuat onar, dan kini di tambah lagi dengan foto semacam itu.
"Aku harus gimana Ia?" tanya Naura kembali memeluk Lia yang nampak sedikit bingung dan entah apa yang harus dia lakukan.
"Bukankah besok kegiatan belajar mengajar menjadi di rumah?" tanya Lia berusaha mengalihkan pikiran Naura yang tengah kalang kabut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Kayak bebek main sosor itu Irham 😃
2023-07-21
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Photo Noura jadi viral didumay.
2023-07-21
1
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
Hayo loh siapa yang nyebarin foto , minta dicubit ginjalnya
2023-07-12
3