Konflik 1

Lynelle kemudian, segera bersiap siap dan memakai pakaian yang Evrard sediakan untuk nya

Ia memilih Dress selutut berwana merah, dengan tali spageti. Serta memakai sedikit bedak dan lipstick. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai indah.

Setengah jam berlalu

Ceklek

Lynelle pun menoleh, nampak pria tampan masuk sambil menyunggingkan senyum yang jarang ia lihat.

"Sudah lama menunggu?"

"Ah, tidak tuan" Lynelle pun menghampiri Evrard mengambil tas kerja nya, dan melepaskan jas yang pria itu kenakan.

"Mandi dulu tuan, saya sudah siapkan air untukmu"

"Baiklah, kau sudah makan?" Lynelle pun menggeleng

"Aku mandi dulu, setelah itu kita makan malam" ujar Evrard sambil berlalu kekamar mandi

Beberapa menit, Evrard pun selesai mandi, Lynelle kadang masih menutupi matanya saat Evrard hanya mengenakan handuk, walaupun dia sudah sebulan tinggal dimansion milik tuan tampannya itu. Setelah berpakaian Evrard pun mengajak Lynelle untuk makan malam.

Dilantai bawah sudah banyak pelayan dan tiga bodyguard yang berdiri berjejer di dekat meja makan. Mereka pun makan malam dengan tenang tanpa ada obrolan setelah selesai Evrard mengajak Lynelle ketaman disamping mansionnya.

Selama dimansion Lynelle tak pernah turun ke lantai bawah tanpa Evrard. Sehingga dia amat senang saat tuannya mengajak ketaman ya walaupun tetap dimansion pria itu.

Mereka duduk dikursi yang tersedia. Lynelle menikmati udara malam dan melihat bintang yang bertaburan di langit.

"Kau tampak senang aku ajak ke taman?"

"Ya tuan, seharian saya hanya dikamar dan sesekali mengelilingi lantai dua"

"Kalau kau mau keluar tak apa tapi jangan keluar dari halaman mansion, dan harus ditemani oleh pengawalku"

"Hmm, ya tuan"

"Maaf tuan saya mau bertanya" Evrard pun menatap Lynelle

"Mm, kapan saya akan bekerja tuan. Kalo seperti ini terus saya tidak bisa melunasi hutang ayah saya"

"Kau kan sudah bekerja" ujar Evrard santai

"Maksudnya?"

"Ya kau kan sudah bekerja padaku, melayani diriku kan pekerjaanmu. Besok kau gajihan tenang saja!"

"Tapi tuan—"

"Apa lagi, apa kurang jelas?"

"B-bukan tuan, saya ingin mengunjungi bibi dan paman saya" Evrard pun mengalihkan pandangannya

"Sudah malam, ayo masuk" ucap Evrard sambil lalu. Lynelle pun pasrah dan mengikuti tuannya.

****

Saat akan pergi kekantor Evrard tak sengaja melihat sebuah benda,dia mengambil benda itu ternyata sebuah hape jadul. Dia pun tersenyum dan membawa benda itu.

***

Lynelle terus mengobrak-abrik kamarnya,ia mencari handphone

"Duh dimana ya,kok bisa hilang sih" Lynelle pun terus mencari cari tapi tak ketemu juga. Dia pun menyerah dan memilih tidur.

"Tuan apa anda melihat handphone aku?"cicit Lynelle. Saat Evrard sudah pulang kerja

"Ya, sudah aku buang"

"Apa" ujar Lynelle kaget

"Nih aku belikan yang baru" mata Lynelle melotot ketika Evrard menyerahkan handphone mewah kepadanya

"I-ni benar untukku tuan?" tanyanya sembari gemetar. Evrard pun mengangguk Lynelle pun jingkrak jingkrak.

"Aaahhh, makasih tuan"ucapnya sembari memeluk Evrard

**

Tok

Tok

"Permisi nyonya, saya diperintahkan oleh tuan Evrard untuk memasang TV didalam kamar ini

"Hah,oh ya silahkan masuk"

"Terima kasih nyonya" mereka pun masuk dan mulai memasang tv dan peralatan lainnya.

Setelah setengah jam akhirnya mereka selesai

"Sudah nyonya, silahkan dicoba"

"Tak perlu"

"Yasudah kami pamit permisi" Lynelle pun mengangguk dan menutup pintu. Dia memandangi tv didepannya, sangat besar dan body tipis model terbaru..

Lynelle pun senang karena dulu dia tak pernah punya barang-barang seperti ini. Ia pun beralih pada walk in closed, memilah pakaian mana yang akan ia kenakan, pilihannya pun jatuh pada gaun berwarna putih panjang sebetis,bercorak bunga, dengan lengan panjang. Setelah bersiap ia pun menunggu prianya pulang.

**

"Tuan aku boleh Kuliah,apa kau—"

"Tidak, bagaimana kau akan membayar biaya pendaftaran masuk universitas, sedangkan hutang ayahmu masih sangat banyak"

"Pakai dari gajiku, aku janji akan melunasi hutang hutang ayah, setelah lulus kuliah dan dapat kerja tambahan, aku akan segera melunasi hutang dan pergi dari mansion anda tu–"

"Kataku tidak y tidak" ujar Evrad sembari mencengkeram dagu Lynelle dengan keras "apa kau tuli hah"

"Lepas tuan, sakit .." Evrard pun melepaskan cengkraman tangan nya dengan kasar. Lynelle pun terdiam tak terasa air mata menetes.

"Jangan keluar kamar, atau kau akan mendapatkan hukuman dariku" ancam Evrard sambil berlalu. Lynelle pun terisak,ia tak menyangka pria itu akan kasar padanya padahal belakangan ini sikapnya sangat manis.

"Siang tuan" sapa Pierre tapi diabaikan begitu saja.

Evrard memasuki mobil diikuti oleh Pierre, Rach dan Luck bodyguard kepercayaan Evrard.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Pierre melirik bos dari kaca spion. Tuannya terlihat sangat marah entah apa penyebabnya bahkan wajahnya memerah dan tangan terkepal kuat

Begitu sampai di kantor pria itu langsung masuk kedalam ruangannya. Ia menghempaskan tubuhnya dikursi kebanggaan. Pria itu menutup matanya dan sesekali memijit pangkal hidupnya dengan kuat.

Dia terfikir sikapnya kepada Lynelle dia merasa bersalah. Evrard pun berteriak frustasi dan melempar benda yang ada dihadapannya. Kenapa, dia merasa Lynelle ingin terbebas darinya padahal dia sudah membuka hati untuk wanitanya itu.

"Ambil alih tugasku aku akan ke club" ujar Evrad ditelpon pada Pierre. Evrard pun gegas keluar dari kantornya dan mengunjungi pantai.

Ia berteriak sekeras-kerasnya sampai para pengunjung melirik aneh atas sikapnya, setelah berjam-jam dipantai. Dia mengunjungi club Tiba diclub. Semua nampak ramai walaupun ini belum terlalu malam.

Dia memesan wine pada bertender diclub Evrard terus menenggak wine, hinga habis beberapa botol. Wanita berpakaian seksi menghampiri Evrard, wanita itu duduk dipangkuannya. Dengan berani dia mengelus dada pria itu dan mengecup bibir dengan lembut. Karena sudah mabuk Evrard pun membalas perlakuan ladies club itu.

Evrard membawanya ke salah satu kamar diclub. Dan terjadilah bergelumuran diatas ranjang dalam desahannya Evrard pun menyebut nama Lynelle. Dalam bawah sadarnya dia merasa sedang bercinta dengan wanita cantik itu.

.

.

Sinar matahari menyapa, membuat pria tampan itu terbangun, ia melihat sekeliling bukan kamarnya. Dia melirik kearah samping tak ada siapapun. Pria tampan itu mengingat kembali apa yang terjadi semalam.

Evrard pun gegas membersihkan diri dan memakai pakaiannya kembali dan menuju mansion miliknya.

Auranya masih suram sehingga yang berpapasan dengan pria itu menjadi sasaran kemarahannya, Evrard memasuki kamar pribadi, kamar yang tak pernah dimasuki orang lain selain dirinya.

Sedangkan tempat yang Evrard dan Lynelle tiduri bukan kamar pribadi atau kamar utama, hanya kamar biasa. Mangkanya orang lain bisa memasuki ruangan itu.

Pria tampan itu mengganti pakaiannya. Ia melirik pigura yang terpampang

Terpopuler

Comments

yuliyuli

yuliyuli

rugi dong lynelle..katanya udh buka hati udh cinta tp masih doyan celap celup😏

2023-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!