Pesta

"Kita akan kemana tuan?"

"Pesta pernikahan rekanku" Lynelle pun hanya manggut-manggut dan mereka pun tak berbicara lagi sepanjang perjalanan.

"Pegang terus tanganku dan jangan menjauh" Lynelle pun mengangguk dan mereka memasuki gedung

Mata Lynelle berkeliaran memandangi sekitar, hiasan begitu mewah dan orang-orang yang datang pun pasti kalangan atas.

"Owh owh siapa ini?"

"Kita kedatangan tamu jauh" sindir Riell Sahabat Evrard, yang disindir pun cuek saja mendengar ocehan sahabatnya.

"Sudalah Ell kau takkan didengar oleh nya" sahut Azio sambil menggelengkan kepalanya

"Apa kabar Kenneth, kau bawa wanita? tanya Azio

"Baik, ya dia wanitaku" jawab Evrard sambil memeluk posesif menunjukkan bahwa ini miliknya

"Haha, apa sahabat kita ini jatuh cinta?"Canda Riell. Evrard pun mengedikkan bahu lalu mengajak Lynelle untuk duduk.

"Kau tunggu disini!" Titah Evrard, Lynelle pun mengangguk Evrard pun pergi entah kemana

Lynelle pun mengamati sekitar ia melihat orang berlalu-lalang, dengan pakaian yang mewah,makanan dan minuman disini pun pasti berkelas. Lynelle merasa kecil diantara mereka sedang asyik mengamati, dia dihampiri oleh pria tampan.

"Halo nona, kau sendirian" tanya pria itu Lynelle pun menoleh

Pria berwajah tampan, bertubuh tinggi, mengenakan pakaian mewah. Pria itu tersenyum padanya.

"Ah, saya kesini bersama—"

Bugh

Lynelle terkejut tiba-tiba Evrard datang dan memukul pria yang menyapanya

"Jangan kau ganggu wanitaku" ujarnya sambil mencengkram kuat kerah baju pria tadi

"Sorry aku tak tau dia wanitamu tuan Kenneth" Evrard pun mendorong pria tadi

"Pergi, atau kau akan dapat akibatnya" Pria yang tak Lynelle ketahui namanya pun beranjak dari pandangan mereka, nafas Evrard memburu membuat muka nya memerah. Lynelle pun pucat melihat itu.

"Kau tak apa Moncheri?

"Y–ya aku tak apa" jawabnya gugup

"Maaf membuatmu takut Cheri, aku tak suka ada yang mengganggumu" ucap Evrard sambil memeluk wanitanya. Lynelle pun membelalakkan matanya atas perlakuan bosnya ini

"Ini aku bawakan kau makanan, makan lah dan ini orange jus kau minum ya. Kau jangan ambil minum minumann keras ingat!"

"Baik Monsiuer" ujar Lynelle sambil tersenyum, senyuman nya membuat Evrard pun menyunggingkan senyuman.

"Sudah selasai,kita temui rekanku dulu" ajak Evrard mereka pun melangkah ke meja dekat pelaminan dimana para rekan bisnisnya berkumpul

"Hallo Mr.Kenneth kau bawa wanita?" ujar Samuel

"Ya Sam, dia wanitaku namanya Lynelle" ujar Evrard memperkenalkan. Lynelle pun mengangukan kepalanya menyapa

"Cantik sekali, takku sangka sekalinya kau bawa wanita sangat sempurna"

"Tentu, karena dia wanitaku" ucap Evrard menatap Lynelle penuh cinta

"Ayo duduk-duduk maaf aku lupa menyuruh kalian duduk" Evrard pun mengangguk

"Ini nyonya Kenneth silahkan" ujar Geo rekannya menyodorkan wine pada Lynelle. Sigap Evrard pun menahan dan menatap tajam Geo.

"Oh maaf tuan, saya kira—"

"Sudah lupakan" ucap Evrard dingin Akhirnya mereka pun berbincang perihal bisnis, Lynelle yang tak mengerti pun hanya diam mendengarkan saja.

"Jadi tuan Kenneth kapan anda akan menyusul Kenzie dan Bellvani?" tanya Samuel. Mendengar itu Evrard menatap Lynelle dan tersenyum.

"Secepatnya!" ucapnya mantap

"Begitu, kami doakan agar kau cepat ke altar"

"Aku akan menyapa pengantin baru" ujarnya beranjak sambil menggenggam tangan Lynelle

Rekannya pun menggelengkan kepala melihat Evrard beranjak begitu saja

"Dia tak pernah berubah" ujar Chio

"Ya itulah Kenneth" sahut Chirily

"Selamat untuk kalian semoga bahagia" ujar Evrard datar

"Cih kau ini" ujar Kenzie sebal

"Jangan begitu suamiku" Bellvani menegur

"Terimakasih tuan kenneth" ucap Bellvani

"Ya, ya terimakasih tuan Kenneth" cibir Kenzie

"Selamat tuan, nyonya" ujar Lynelle

"Oh ya terimakasih nona emm?" tanya Bellvani

"Lynelle Cheverlyn" ujar Lynelle memperkenalkan diri

"Ohh ya, kau kekasihnya" tanya Kenzie sambil melirik Evrard. Lynelle pun hanya mengangguk ragu.

"Jangan kau goda dia, Yasudah aku mau pulang. Ayo Cheri"

"Tunggu" tahan Ariane

"kau tak menyapaku sama sekali?"

"Kurasa tak perlu" Ariane pun berdecih

"Pasti karena dia kan?" tunjuk Ariane tatapan Evrard pun menajam.

"Jangan berani kau—"

"Sudahlah jangan bertengkar, maafkan adikku tuan" ucap Bellvani. Evrard pun melenggang meninggalkan tempat itu.

"Ariane kendalikan dirimu,kau tak boleh berharap banyak padanya"

"Kau kenapa tak mendukungku kak?"

"Kau tau, Evrard itu susah ditaklukkan. Saat dia membawa wanita maka tak ada harapan lagi, jangan permalukan aku kau ingat" ucap Bellvani garang

.

.

.

Diruang kerjanya Evrard memandangi wajah cantik yang dibingkai dimeja kerjanya. Wanita itu adalah Lynelle sebenarnya belum pantas disebut wanita karena usianya baru 18 tahun

Brak

"Lepaskan aku brengsek" ujar Anne

"Nyonya jangan saya mohon" ucap security sambil terus menggenggam tangan Anne erat

"Maafkan saya tuan" ujar Security itu sambil membungkukkan badannya.

"Tak apa, kau boleh keluar!" jawab Evrard. Security pun mengangguk dan keluar dari ruangan tak lupa ia pun menutup pintunya

"Ada apa kau kemari?"

"Aku kesini ingin kau tanggung jawab atas yang kau lakukan Evrard" Evrard pun tersenyum sinis

"Kau dan ayahmu pantas mendapatkan nya!"

"Tapi apa salah aku dan ayahku?" teriak Anne

"Jangan kau berani berteriak padaku" ucap Evrard sambil melayangkan tatapan tajam

"Tapi kau keterlaluan"

"Kau dan ayahmu yang keterlaluan" sambil menunjuk wajah Anne.

"Kalian sengajakan melakukan kerjasama dengan perusahaanku agar kau bisa memakai uangku, untuk melunasi hutang kalian, dan setelah itu ayahmu akan menguasai perusahaan ku kau pikir aku ini bodoh hah" bentak Evrard Anne pun memucat ia tak habis fikir kenapa Evrard bisa tau rencana dia dan ayahnya.

"Tapi aku sudah memberikan tubuhku padamu"

"Cih tubuh bekas orang pun kau banggakan" Evrard pun tersenyum mengejek, mendengar itu wajah Anne pun memerah menahan amarahnya.

"Kau.. awas kau" lalu dia berbalik dan meninggalkan pria didepannya.

Lihat saja aku tak akan biarkan kau menginjak harga diriku.gumam Anne dalam hati

"Huft,mengacau saja" ujar Evrard sambil menghela nafas berat. Evrard pun meraih ponsel mewahnya dan menghubungi Pierre.

"Halo tuan ada apa"

"Beritahu Lynelle aku akan segera pulang!" ucapnya sambil mematikan sambungan telepon

Huft

Pierre menghembuskan nafas kasar atas sikap tuannya itu. Hegas pria tampan itu keluar dari ruangan, dan menuju mansion, memberi tahu nyonya mudanya.

Didalam kamar Lynelle pun gelisah, ia terus mondar-mandir di kamarnya, kadang ia duduk dibalkon dan kembali masuk.

"Huft" Lynelle menghempaskan bokong nya  di sofa

"Aku bosan sekali, kalau seperti ini terus kapan aku akan melunasi hutang Dady" Lynelle berpikir keras, saat tengah berpikir terdengar suara ketukan pintu.

Tok

Tok

Dengan malas Lynelle pun beranjak dari sofa menuju pintu Ceklek

"Nyonya" Pierre pun membungkuk "Tuan segera tiba harap anda bersiap, ini permintaan tuan"

"Hm ya" ucap Lynelle

"Kalau begitu saya pamit" Lynelle pun mengangguk dan kembali menutup pintu Ia melirik jam diatas nakas menunjukkan pukul enam sore, pantas saja Evrard akan pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!