“Kenapa kamu tidak ingin memakai orang lain? Haruskah aku tidak menjagamu?”
Wajah Naresha memerah karena marah. selama beberapa hari ini Lynell telah memperlakukannya seperti seorang pelayan, dan sekarang dia membantu seorang pelayan untuk mengalahkannya. Apa lagi yang mampu dia lakukan?
“Kamu melakukan semua ini hanya untuk memenangkan hati kakek, bukan.? Selain itu, kamu sendiri yang mengatakannya bahwa kamu yang akan merawatku. Itu adalah kata-katamu, bukan kata-kataku. Aku masih muda dan aku bisa mengurus diriku sendiri. Saya lebih baik mati, daripada mendapatkan bantuan darimu.” cibir Lynell kepadanya.
Kata-kata Lynel membuat Naresha semakin kesal dan tubuh dia gemetar karena amarahnya. Dia tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Malu pada dirimu sendiri, hey kau Lynell.!" teriak Naresha dengan keras.
Dia dengan cepat menutup mulutnya ketika dia menyadari apa yang telah dia lakukan. Reputasi baiknya yang telah ia bangun dengan kerja kerasnya akan runtuh dalam sekejap, jika kakeknya mengetahui bahwa ia telah bertengkar dengan Lynell. Naresha merasa Lynell telah sengaja memprovokasi dirinya.
Lynell kini melirik Naresha yang menatapnya dengan kebencian yang tak terselubung.
“Yah, itu masalahmu. Saya tidak malu pada diri saya sendiri. Dan Jangan pernah berani meneriakiku seperti itu lagi.! Saya bukan orang cacat. Lagi pula Saya bisa menjaga diri saya sendiri,” ucap Lynell dengan sinis.
Naresha memelototinya sebelum dia berbalik dan berjalan pergi. Dia tidak ingin berdebat dengannya lagi.
Lynell memiliki masa tinggal yang damai di rumah Hardynata karena Yulia berada dalam batas kemampuannya. Sudah beberapa hari sejak dia melihat Refandra terakhir kali. Meskipun Lynell sedikit kecewa, dia lebih bertekad untuk menceraikannya.
Saatnya makan malam. Lynell telah tinggal di kamar sepanjang hari, jadi dia memutuskan untuk pergi makan malam. Ferrand yang ada di sana dan dia memuji Naresha karena telah merawat Lynell.
"Kakek, aku minta maaf karena membuatmu mengkhawatirkanku." ucap Lynell tersenyum meminta maaf pada kakek suaminya. Di seluruh keluarga Hardynata, hanya Ferrand kakek suaminya itulah yang benar-benar merawatnya.
“Gadis bodoh, kita adalah keluarga dan kamu seperti cucu perempuanku sediri. kamu tidak perlu meminta maaf untuk apa pun,” ucap Ferrand, seolah-olah kata-katanya memiliki makna tersembunyi.
Lynell cukup pintar untuk menangkap apa yang di maksud dari ucapannya, jadi dia hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Refandra adalah orang yang keras kepala. Dia tidak akan berubah pikiran dengan mudah bahkan jika Ferrand mencoba menahannya.
Tidak ada yang berani mengatakan apa-apa tentang Lynell karena ada Ferrand. Namun Refandra menolak untuk kembali dan makan malam bersama keluarganya. Ferrand menyesalinya untuk waktu yang lama dan akhirnya kembali ke kamarnya setelah makan malam.
"Apa kamu tahu.? Saya sangat mengagumimu karena memiliki keberanian untuk tetap kembali setelah apa yang terjadi. Entah bagaimana kamu berhasil menghentikan saudara laki-laki saya untuk pulang. Dia bahkan memilih pergi berbelanja dengan Hayfa.” Ucap Naresha mencoba membuat Lynell terbakar api cemburu.
Sejak Ferrand kembali ke kamarnya, Naresha mencoba memprovokasinya. Tapi Lynell justru menanggapinya denvan mengangkat bahunya dengan santai dan menatapnya.
“Jadi, kamu setuju bahwa kakakmu adalah seorang penipu.?” tanya Lynell.
“Kakakku dan Hayfa ditakdirkan untuk bersama. kamu adalah wanita murahan yang tak tahu malu yang dengan beraninya datang untuk menghancurkan hidupnya.”
“kamu dan saudara laki-laki saya telah menikah selama lima tahun. Apakah kalian pernah berbelanja bersama.? Tidak pernah kan.? Begitulah yang kakakku lakukan karena kakakku sangat membencimu. Bahkan cincin kawinnya pun disimpan oleh kakek saya. Lynell, asal kamu tahu, bahwa kamu hanyalah wanita yang menyedihkan. Jadi berhentilah untuk mengoceh.” ucap Naresha, menyeringai padanya.
Dia mencoba untuk memprovokasi Lynell, tetapi Lynell justru tidak terpengaruh oleh kata-katanya yang menyakitkan itu.
Jika Naresha mengatakan hal yang sama beberapa tahun lalu, Lynell seketika pasti akan patah hati. Tapi sekarang, dia memutuskan untuk menceraikan Refandra. Jadi baginya Dia tidak peduli tentang apa pun yang dilakukan Refandra atau dengan siapa dia pergi.
“Dengar, aku tidak peduli dengan apa yang kakakmu lakukan. Apakah kamu menyukai saya atau tidak, saya masih bersetatus saudara iparmu dan kamu tidak punya pilihan selain menghormati saya. Selain itu, semua orang tahu bahwa kamu adalah anak haram dan tidak ada yang peduli dengan apa yang kamu katakan.
Naresha, saya sudah memperingatkan kamu untuk menjauh dari saya. Jadi Berhentilah mempermalukan dirimu sendiri.” balas Lynell tak kalah menyakitkan, dia menepuk kepala Naresha dan pergi naik ke lantai atas.
Terlepas dari nada tenang Lynell, Naresha tidak bisa menahan diri untuk tidak bergidik mendengar kata-katanya.
Mata Naresha mengikuti kearah Lynell yang saat sedang berjalan ke arah kamarnya. Begitu Lynell menghilang dari pandangannya, Naresha mengutuknya dengan pelan.
“Dasar wanita murahan tidak tahu diri.” Dia tidak tahan dengannya.
Tapi Lynell sempat meremehkan Naresha. Dia mengira Naresha tidak akan melakukan apa-apa.
Tidak lama setelah Lynell naik ke lantai atas, tiba-tiba terdengar keributan dari aula bawah. Lynell pun mengerutkan keningnya. Dia dengan cepat menyelipkan mantelnya di pundaknya dan turun kebawah melihat apa yang sedang terjadi.
Banyak orang telah berkumpul di aula. Hampir semua pelayan hadir. Naresha berdiri di tengah kerumunan saat matanya yang berapi-api menatap salah satu pelayan.
“Katakan padaku, di mana kamu menyembunyikan gelangku? Apa kau tahu betapa mahalnya gelangku itu?” Naresha meraung.
Lynell mengerutkan alisnya dan melangkah maju untuk melihat dengan siapa dia berbicara. Ternyata orangk Itu adalah pelayan pribadinya. pelayan itu menggelengkan kepalanya dengan keras saat air mata mengalir di wajahnya.
"Apa yang telah terjadi?" Lynell pun bertanya tetapi tidak ada yang menjawabnya.
Lynell tidak memiliki otoritas dalam keluarga, jadi kehadirannya tidak membuat perbedaan.
Tapi kepala pelayan berjalan ke arahnya dan berkata, “Gelang milik Nona Naresha telah hilang. Dia mengatakan bahwa pelayan pribadi anda telah mengambilnya.”
"Apakah ada bukti yang membuktikan bahwa pelayan pribadiku telah mengambil gelangnya.?" tanya Lynell.
Kepala pelayan menggelengkan kepalanya. Meski tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Naresha, namum para pelayan tidak berani berbicara untuk menentangnya. Selain itu, Refandra tidak ada di rumah dan Naresha menggunakan ketidakhadirannya untuk menyalahkannya.
“Kakek sudah pergi tidur. Jadi Kamu bisa meminta Liam untuk mencari gelang itu nanti.” ujar Lynell khawatir ferrand akan terganggu dengan keributan itu.
“Kamu tidak harus berpura-pura peduli padaku. Saya tahu bahwa pelayan it bekerja untukmu. Jika saya tidak berurusan dengannya sekarang, kamu akan mengirimnya pergi besok. Bagaimana saya akan menemukan gelang milik saya?” Naresha bergumam.
Para pelayan tahu bahwa pertengkaran Lynell dan Naresha tidak akan pernah berakhir, jadi mereka tidak terkejut melihat mereka satu sama lain saling melotot.
"Nyonya Hardynata, saya benar-benar tidak mengambilnya,” ucap Pelayan tersebut mencoba mencari dukungan dari Lynell.
Lynell yang selalu baik padanya dan sang pelayan pribadi itu merasa bersalah karena Lynell harus mendengarkan tuduhan Naresha karena dirinya.
“Jika kamu tidak mengambilnya, lalu apakah gelangku hilang begitu saja? Tidak ada yang masuk ke kamarku selain kamu.” tuduh Naresha lagi.
Naresha menyatakan fakta. Dia dan pelayan pribadinya telah merawat Lynell dan pengasuhnya sudah berkali-kali masuk ke kamarnya.
"Liam, apa yang terjadi.?" Refandra bertanya saat dia memasuki mansion. Lynell mengerutkan kening saat mendengar suaranya dan dia memilih untuk kembali ke kamarnya.
Para pelayan dengan cepat bubar ketika mereka melihat kedatangan Refandra. Naresha pun menjelaskan semua yang telah terjadi kepadanya sambil melebih-lebihkan bagian-bagian yang membuatnya seolah-olah Lynell berada di balik semua itu.
“Liam, selidiki masalah ini dan cari di mana gelangnya,” perintah Refandra.
Naresha tetap diam saat dia menatap pelayan pribadi itu dengan pandangan jahat.
Pelayan pribadi itu sebenar bosan dengan penghinaan yang berulang-ulang dan dia sangat membenci Naresha.
Refandra menggosok alisnya. Dia telah meninggalkan rumah lebih awal dan kembali terlambat untuk menghindari Lynell. Pekerjaannya menguras seluruh energinya dan Hayfa telah menguji kesabarannya. wanita itu menjadi lengket dan cengeng, yang membuat Refandra sangat kesal. Hidupnya benar-benar kacau.
Meskipun Refandra menyukai Hayfa dan membenci Lynell karena wanita itu menikah dengannya karena kekayaannya, dia tidak bisa menandatangani surat cerai.
Dia bahkan kesal dengan ekspresi penuh harap di wajah Lynell. Sejujurnya Dia belum siap untuk menceraikannya.
Aula yang ramai akhirnya menjadi sunyi. Lampu kristal memancarkan cahaya lembut di wajah Refandra, yang membuatnya tampak misterius.
Refandra merosot di sofa tetapi dengan cepat melompat ketika dia merasakan sesuatu yang keras menusuk punggungnya. Dia merajut alisnya dan melihat lekukan sofa. Dia melihat sesuatu yang berkilau.
Dia pun membungkuk ke depan dan mengamatinya dari dekat. Saat melihatnya dengan jeli Itu adalah sebuah gelang.
Refandra memutar matanya, mengambil gelang itu, dan pergi ke kamar Naresha. Ruangan itu kosong karena Naresha telah pergi berpesta. Dia mengalami depresi dan membutuhkan beberapa hiburan.
Refandra pun memutuskan meletakkan gelang itu di atas meja rias milik Naresha dan berjalan keluar.
Keesokan harinya, pelayan pribadi itu mulai mencari gelang itu lagi kemana-mana. Namun tak disangka Ketika dia pergi ke kamar Naresha, dia menemukan sebuah gelang tergeletak di atas meja rias.
setelah gelangnya di temukan Naresha menggertakkan giginya. Pembuluh darah di dahinya menyembul keluar.
“Kamu bajingan sialan! Kamu diam-diam mengembalikan gelang itu ke meja riasku, bukan?” tanya Naresha sambil menunjuk jarinya ke pelayan itu.
Pelayan itu senang bisa lolos dari kesalahan, tapi dia kaget ketika melihat tanggapan Naresha yang justru malah menuduhnya lagi.
"Nona Naresha, saya tidak mengambil gelang Anda atau diam-diam meletakkannya kembali di meja rias Anda." Pelayan itu telah kehilangan kesabarannya untuk kali ini.
Lynell menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia mengira Naresha akan mengakhiri masalah ini setelah menemukan gelang itu, tetapi dia berputar-putar untuk menyalahkannya. Naresha tidak ingin orang lain berpikir bahwa dia telah menuduh seorang wanita yang tidak bersalah. Oleh karena itu, dia mencoba merencanakan sebuah adegan dan menyalahkan semuanya pada pelayannya itu.
“Wanita rendahan, berhentilah untuk berbohong. Apakah itu idemu atau seseorang meminta padamu untuk melakukannya?” Tanya Naresha, Semua orang menoleh ke arah Lynell yang sedang bersandar di dinding dengan senyum kecil di wajahnya.
Sikap acuh tak acuh Lynell membuat Naresha semakin marah. Pelayan itu yang sudah muak dengan sikap dan perilaku Naresha dia semakin marah.
Dia mungkin bisa tahan dengan semua penghinaan hanya karena Lynell baik padanya. Tapi dia tidak siap menanggung siksaannya lagi. Jadi dia dengan cepat melangkah maju dan mendorong Naresha menjauh.
Semua orang tersentak kaget. Mereka tercengang melihat perubahan sikap pelayan itu. Kemudian pelayan itu pun menampar Naresha sampai dia puas.
“plak.!! Plakk!! Plak.!!”
Wajah Lynell menyeringai bahagia saat dia melihat pelayannya memukuli Naresha. Dia tidak mencoba menghentikannya. Dia tidak bisa membantu tetapi justru merasa bangga dengan pelayan pribadinya itu.
“Kamu pikir kamu ini siapa? Anda hanyalah putri tidak sah dari keluarga Hardynata. Saya tidak perlu mendengarkan ocehan dari anda lagi.
Saya tidak akan melayani Anda lagi karena saya benar-benar akan berhenti,” ucap pelayan itu menggeram marah dan menyerbu keluar aula.
Melihat keberanian pelayan pribadinya itu, Lynell tersenyum pada pelayan itu dan diam-diam memberinya acungan jempol.
Naresha mendidih karena marah. Dia menoleh untuk melihat Lynell. “Kamu bertanggung jawab atas semua ini. kamulah yang menghasutnya untuk mencuri gelang milik saya dan sekarang kamu telah memerintahkannya untuk memukuli saya. Apa lagi yang akan kamu lakukan? Dasar wanita murahan.!”
Naresha akan selalu marah ketika ada seseorang yang memanggilnya putri simpanan atau anak haram.
Dia melontarkan serangkaian umpatan pada Lynell. Semua orang menatapnya dengan kaget tapi dia tidak peduli. Pikirannya diselimuti amarah dan dia ingin menyakiti Lynell.
“Hentikan, Naresha. Dia tidak mencuri gelangmu. Gelangmu Itu ada di sofa dan aku meletakkannya kembali di atas meja riasmu tadi malam, ”bentak Refandra.
Kebetulan Saat ini adalah akhir pekan dan Refandra ingin beristirahat dengan baik. Tapi nyatanya Naresha telah membuat keributan di pagi hari dan membangunkannya.
"Refandra ..." pekiknya,
Naresha pun terdiam saat pipinya memerah karena malu. Dia tidak tahu harus berkata apa.
'Ugh, kamu sangat bodoh!' gumamnya dalam hati.
Lynell pun memutar matanya dan kembali ke kamarnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments