Musik ringan diputar di kedai kopi yang tenang.
Lynell terganggu saat dia secara berirama mengetuk cangkir porselen putih dengan sendoknya. Dia melihat ke bawah ke cangkirnya, yang membuatnya tidak mungkin untuk mengetahui apa yang ada dalam pikirannya. Dia tenggelam dalam pemikiran yang mendalam. Namun, pria yang duduk di hadapannya seperti buku yang terbuka untuknya. Dia memperlihatkan emosinya di lengan bajunya dan matanya mencerminkan sakit hati yang dia rasakan.
"Apakah sudah ada berita?" tanya pria di hadapannya.
Lynell menekan pelipisnya dengan ujung jarinya saat dia menggosoknya dengan lembut, mencoba melepaskan tekanan yang menumpuk.
Dia menggelengkan kepalanya dengan lelah, mencoba menempatkan pikirannya ke dalam perspektif.
"Belum. Sepertinya aku tidak tahu apa yang masih dia pikirkan. Aku pikir, aku tahu apa yang dia inginkannya setelah mengajukan surat perjanjian perceraian, tetapi sekarang aku justru tidak terlalu yakin.” jawab Lynell sedikit frustasi.
Dia pikir Refandra akan setuju untuk melepaskannya begitu dia menyebutkan perceraian, tetapi sejak hari dia meninggalkan keluarga Hardynata, dia belum mendengar kabar darinya.
Dia menduga bahwa mungkin kekasihnya telah kembali dan mereka sibuk berkencan, sehingga membuat dia tidak punya waktu untuk hal-hal sepele seperti perceraian.
Giras Yoganta yang sejak tadi duduk di hadapannya kini dia memandangnya dan memperhatikan Lynell, dia merasa bahwa wanita di hadapannya itu telah banyak kehilangan berat badannya. Dia cukup terlihat sangat kurus dan rapuh seolah angin hanya akan membawanya pergi. Kerutannya semakin dalam karena kesal ketika dia menyadari bahwa Lynell sepertinya masih terjebak dalam cinta.
“Kamu telah meninggalkan keluarga Hardynata sekarang, jika dia benar-benar peduli padamu, tidak mungkin dia mengabaikanmu terlalu lama, dan dia akan kembali padamu secepatnya, tapi lihatlah sekarang ini, dia bahkan tidak mencari keberadaanmu. Lynell Berhati-hatilah agar kali ini kamu tidak terjebak olehnya lagi.” ujar Giras memberinya masukan padanya.
Mendengar ucapannya, Lynell tahu bahwa Giras pasti salah memahami niatnya, tetapi dia benar-benar tidak bisa menyalahkannya. Sebelumnya dia terobsesi dengan Rafandra. Bahkan dia tidak percaya bahwa dia telah mencapai titik di mana dia berhenti mencintainya. Hatinya menjadi dingin seperti es beku terhadap apapun yang bersangkutan dengan Rafandra.
Dia tersenyum tak berdaya saat dia menyatakan isi pikiran dan niatnya, dia berkata, “Kamu terlalu banyak berpikir. Bagaimana mungkin aku masih merindukannya setelah semua yang dia lakukan padaku? Saya hanya sibuk dengan apa yang harus saya lakukan untuk kedepannya. Saya juga tidak bisa mengandalkan Kamu selama sisa hidup saya, saya harus belajar mandiri. Jika saya tahu bahwa biaya hidup secara umum dan khususnya biaya sewa akan sangat tinggi, saya tidak akan berpura-pura menjadi wanita bangsawan karna menjadi istri pengusaha dan tidak memiliki apa-apa. Seharusnya aku meminta apa yang menjadi hakku dari keluarga Hardynata.”
Giras geli melihat bagaimana dia berpura-pura menjadi wanita yang licik demi dirinya. Dia menatap mata hitamnya yang mengingatkannya pada masalah yang sedang dihadapi, dan berubah menjadi serius, sekali lagi saat dia memegang tangannya dengan lembut.
"Kamu tahu, aku tidak keberatan merawatmu selamanya." ucap Giras mengakui keinginannya merawat Lynell.
Melihat wajahnya yang serius, Lynell membeku dan menarik tangannya secara terburu-buru. Nada suaranya lembut tapi tegas.
“Aku tahu betapa baiknya dirimu. Tapi, aku tidak akan hidup dengan diriku sendiri jika aku memanfaatkanmu seperti itu. Itu terlihat tidak adil bagimu.” balas Lynell dengan serius.
Giras adalah orang yang sangat baik sehingga Lynell merasa dia tidak layak mendapatkan cintanya. Baginya Gieas pantas mendapatkan wanita yang lebih baik yang akan memperlakukannya dengan baik dan tidak akan pernah mempermalukannya, dari pada wanita yang saat ini hidup dalam kemelaratan dan datang dengan banyak beban termasuk perceraian.
Namun, Giras sepertinya tidak peduli sama sekali dengan penolakannya. Dia dengan penuh kasih mencubit hidung Lynell yang sedikit memerah karena rasa malu yang dia rasakan.
“Jangan terlalu pusing atau pun stres. Saya menawarkan untuk merawatmu secara sukarela dan asal kamu tahu, bahwa kamu sama sekali tidak pernah menjadi beban bagi saya.” ucap Giras secara terang-terangan.
Mendengar penuturannya Lynell menundukkan kepalanya karena malu, dan tidak berani menatap matanya saat dia merasakan air mata memenuhi matanya.
Tapi gerakannya yang tidak wajar dan tersentak-sentak ternyata dianggap sebagai rasa malu oleh orang lain, meskipun begitu, itu mungkin mekanisme pertahanan.
"Hei, bukankah itu Nona Garrel?"
Tiba-tiba Suara perempuan yang terdengar begitu keras, sehingga memecahkan kesunyian di kedai kopi yang tenang itu. Lynell mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang menyebabkan kegaduhan seperti itu. Syakila masuk mengenakan rok hitam ketat dan memegang erat lengan Rafandra, seolah-olah dia akan menjauh darinya. Rafandra melirik Giras, lalu matanya terfokus pada sosok Lynell.
"Nona Garrel, saya tidak menyangka Anda akan bertindak begitu cepat dan datang ke tempat ini lebih awal setelah Anda mendengar bahwa Rafandra akan minum kopi dengan saya," ejek Syakila, lalu dia secara dramatis berbalik dan melemparkan pandangan mengancam kepada Lynell.
Di sebelahnya ada Giras seolah-olah dia baru saja menyadari kehadirannya di sebelah Lynell, dia pun mancibir, "Tunggu sebentar. Siapa pria yang sedang Kamu ajak menjalani kencan ini.? Nona Garrell, apakah kamu tidak tahan karena kesepian…”
Syakila mengira dia akhirnya menemukan rahasia yang berusaha disembunyikan Lynell. Jadi dia secara sengaja menutup mulutnya, berpura-pura terkejut dengan penemuan barunya itu, tetapi kenyataannya, matanya dipenuhi dengan kegembiraan. Dia sudah membayangkan pengusiran Lynell dari kelompok sosial mereka.
Melihat ekspresi Syakilla dan betapa tidak dewasanya dia bersikap, Lynell tahu bahwa Refandra pasti menyembunyikan berita perceraian mereka dari publik. Sudut mulutnya berkedut geli melihat betapa Syakila menyia-nyiakan keterampilan aktingnya untuk mereka.
“Wah, ini sangat aneh. Sepertinya kamu begitu menawan sehingga Tuan Hardynata rela meninggalkan cinta sejatinya untukmu, agar dia bisa menemanimu minum kopi.” Balas Lynell.
Syakila membusungkan dadanya dengan bangga. Ironi dalam nada bicara Lynell terbang melewati kepalanya dan Syakila menganggap itu pujian. Dia menyadari bahwa seekor kucing yang bernama Hayfa telah mengendus-endus di sekitar Refandra dan berusaha membuat semua orang menyadari kehadirannya. Syakila mengira Refandra akan kehilangan minat padanya sekarang karena dia memiliki tangkapan baru, dan mengabaikannya setelah perjamuan malam itu. Namun, dia terkejut ketika Refandra mengirim seseorang untuk menghubunginya. Jadi dia berpikir bahwa Hayfa bukan orang hebat seperti yang dia klaim sebelumnya.
Bahkan jika dia tidak mengerti apa yang dimaksud Lynell, Refandra sangat memahami maksud dari ucapan Lynell kepada Syakila. Matanya pun kini berubah menjadi dingin ketika dia melihat interaksi antara Lynell dan Giras, seolah-olah mereka sangat dekat satu sama lain.
“Sepertinya kamu sedang dalam suasana hati yang baik. Saya bertanya-tanya mengapa kamu tampak begitu tidak sabar. Ternyata kamu sudah menemukan pacar pengganti.” tuduh Refandra pada Lynell.
“Tapi ngomong-ngomong Apakah kamu senang karena seseorang akan menerima wanita tak tahu malu sepertimu?” ucap Refandra menghina dengan rendah pada Lynell.
BRAKKK!!!
"Refandra Hardynata, jaga mulut anda.!" ucap Giras tegas dan marah, Tangan Giras terbanting ke meja saat dia berdiri. Dia kemudian meraih kerah Refandra dan memelototinya.
Lynell bergegas memegang tinju Giras untuk mencegahnya melakukan perkelahian kepada kedua pria itu. Dia mencoba yang terbaik untuk memisahkan mereka.
Keluarga Hardynata adalah keluarga besar di Kota Kartanegara. Meskipun keluarga Giras juga terkenal di kota yang sama, dan dia telah bekerja keras dan membuat namanya terkenal, Lynell tidak ingin dia mendapat masalah karnanya.
“Nah, Anda telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa tidak ada yang bisa membandingkan dan cukup baik untuk Anda. Anda sudah cukup melihat wajah saya yang membosankan selama lima tahun terakhir. Jadi, Tuan Hardynata, mohon bermurah hati dan kirimkan perjanjian perceraian kepada saya sesegera mungkin.” ucap Lynell menatap Refandra.
Mendengar ucapannya mata Refandra dipenuhi dengan rasa dingin yang tak terduga, sementara Lynell menatap lurus ke matanya tanpa berkedip. Dia tidak ingin menunjukkan tanda-tanda kelemahan padanya.
"Kamu semakin kurus," ucap Refandra tiba-tiba.
Mendengar ucapannya itu Lynell tersenyum pahit kemudian dia mencibir.
"Jika Tuan Hardynata bisa berbaik hati untuk bertindak lebih efisien untuk mempercepat proses dan memberi saya balasan sesegera mungkin, saya berjanji saya bisa menjadi gemuk dalam seminggu."
Refandra yang saat ini mengarahkan pandangannya pada wanita di depannya, yang penuh paku. Dia menatapnya sambil mengamatinya, tanpa perasaan cinta dan pemujaan sebelumnya yang pernah ada di matanya. Namun Penampilan barunya ini aneh baginya dan membuatnya kesal.
Refandra selalu benci melihat wajah dan matanya dan menganggapnya menyebalkan. Dia seharusnya senang bahwa dia sekarang pergi dari kehidupannya setelah dia menghilang dari hadapannya, Namun ternyata tidak semudah itu.
Dia menoleh ringan dan tersenyum.
“Jangan salah paham. Aku sibuk akhir-akhir ini dan perjanjian perceraian benar-benar luput dari pikiranku. Aku hanya berharap kamu bisa menepati janjimu.” ucap Refandra dan di melangkah pergi bersama Syakila meninggalkan Kedai Coffe itu.
“Giras. Kenapa kamu masih berdiri di sana?” tanya Lynell yang lebih dulu kembali ke tempat duduknya, Refandra telah pergi dengan Syakila, tetapi Giras masih berdiri termenung saat dia melihat mereka pergi dengan gusar.
Giras berfikir bahwa kemunculan Refandra di kedai Coffe dengan tiba-tiba, meskipun sepertinya itu murni kebetulan, Giras justru berpikir sebaliknya. Dia menduga bahwa Refandra sengaja muncul di kedai Coffe karena Lynell ada di sina
Dia duduk kembali dan menatap wajah lembut Lynell. Dia sepertinya tidak terkesan dengan apa yang baru saja terjadi. Dia tidak bisa tidak merasa nyaman dan sedikit terdorong oleh tanggapannya terhadap seluruh provokasi.
Memikirkan tentang kemarahan yang tak terselubung di mata Refandra yang hanya bisa dipahami oleh laki-laki ketika Refandra menatapnya barusan, dia mencibir di dalam hatinya. Orang seperti itu cepat atau lambat akan menderita apa yang dia tanam, tetapi yang dia temui bukanlah orang lain, tetapi Lynell yang terlihat lembut tetapi tidak akan pernah melihat ke belakang.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Mommy_Chot
Up lagi donk kak…
2023-07-13
3