Bab 4.PERCERAIAN

Keheningan terjadi di kantor lantai paling atas. Tak lama kemudian Terdengar ketukan lembut di pintu ketika Refandra sedang sibuk memeriksa e-mailnya.

“selamat pagi Tuan Hardynata, kopinya sudah saya buat.” sapa Sekertaris Refandra dengan senyum terpaksa dan jantung yang berdebar kencang hampir melompat.

Refandra melambaikan tangannya tanpa mengangkat kepalanya. Sekretaris itu pun masuk dan memberinya secangkir kopi panas meletakan di atas mejanya. Dia datang untuk melaporkan jadwalnya hari itu.

Refandra tampak kelelahan. Dia menutup matanya dan menggosok pelipisnya yang terasa berdenyut.

“Tinggalkan barang-barang itu sebentar dan atur sopir untukku. Aku harus kembali ke mansion terlebihdulu.” ucap Refandra tanpa ada penolakan. Dia tidak pulang selama beberapa hari terakhir dan keluarganya kesal karenanya.

"Tentu Tuan, Saya akan menyiapkannya." ujar Sekretaris menyeringai senang.

“Anda akan kembali untuk melihat Nona Garrel, bukan? Aku yakin dia akan senang melihat anda kembali.” ucap Sekertaris dengan percaya diri.

Refandra mengerutkan alisnya saat dia mengingat apa yang terjadi sehari sebelumnya. Hanya ada tiga orang di kantor itu. Bagaimana sekretaris tahu bahwa Lynell ingin dia pulang untuk membicarakan sesuatu?

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Refandra mengangkat alisnya dengan curiga.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Sekertaris itu seketika merasa menggigil menjalari tulang punggungnya. Dia takut pada mata Refandra yang seperti menembakkan belati padanya. Dia bertanya-tanya apa yang telah dia lakukan yang membuat bosnya marah.

“Err… Saya kemarin melihat Nona Garrel hampir pingsan di kantor tuan. Jadi, kupikir…” Dia menelan ludah dengan keras.

“Kupikir anda akan menemuinya hari ini,” ucapnya dengan suara gemetar.

Refandra berbalik dan menyandarkan kepalanya di kursi. "Atur saja mobil secepatnya," perintahnya dengan sungguh-sungguh.

Setelah perjalanan beberapa menit dari kantornya menuju kediaman Hardynata, Refandra akhirnya tiba di mansion megah.

Mansion itu terlihat kosong ketika Refandra kembali. Lynell tidak terlihat di mana pun. Dia menghela nafas dan pergi untuk menyapa para tetua keluarganya. Dia kemudian masih menunggu Lynell dengan waktu begitu lama. Setelah Refandra selesai bermain catur dengan kakeknya, dia melihat Lynell muncul. Wajahnya terlihat sangat pucat dan tanpa ekspresi. Dia berjalan dengan susah payah di lorong seperti zombie.

“Refan, lihatlah istrimu. Dia terlihat sedang tidak enak badan, seharusnya kau menjaganya dengan baik.” ucap Ferrand pada cucu laki satu-satunya.

Ferrand merasa kasihan pada cucu menantunya. Dia menyarankan Rafendra untuk menjaga istrinya. Rafendra pun mengangguk dan pergi menghampiri Lynell yang sudah terlebih dulu naik keatas.

“Lynell, mari kita berbicara.” panggil Refandra menghentikan langkah Lynell yang hampir meraih handel pintu kamarnya.

Tak lama kemudian, Lynell dan Refandra saat ini duduk di ruang tamu lantai dua. Mereka tidak terlihat seperti pasangan suami istri, melainkan seperti rival yang ingin mengalahkan satu sama lain.

Lynell menatap wajah Refandra dengan tenang, Namun tidak dengan hatinya yang sering kali di buat sakit oleh pengabaiannya. Dia adalah pria yang pernah dia cintainya, tetapi banyak hal telah berubah. Dia merasa aneh berada di ruangan yang sama dengannya.

Ada keheningan yang canggung karena tidak ada dari mereka yang mau lebih dulu berbicara. Refandra yang kesal dengan tatapan menghina di wajah Lynell. Dia melirik tas dokumen di tangannya.

“Di mana kamu tadi pagi? Apa yang ada di tanganmu?” Refandra bertanya, memecahkan kesunyian di ruangan itu.

Sedangkan Lynell menggenggam tas itu erat-erat dan menggigit bibirnya yang pecah-pecah. Dia masih memilih untuk tetap diam.

Diamnya Lynell membuat Refandra kehilangan kesabarannya. Keheningan Lynell seakan membunuhnya. Selain itu, kakeknya bersikap kasar padanya hanya untuk membelanya.

“Apakah kamu tidak tahu apa yang ada di tanganmu? Mengapa kamu harus berpura-pura seolah kamu tidak bersalah sepanjang waktu?” Refandra mencibir dengan jijik.

“Apakah kamu berpura-pura sempurna dan polos hanya untuk memenangkan hati kakek? bukan kah begitu.?, jika itu masalahnya, selamat! kamu berhasil memenangkannya.!” sambungnya.

“Tidak, aku tidak…” balas Lynell singkat kemudia dia terdiam. Ketidakpedulian dalam nada bicara Lynelm semakin membuat Refandra kesal.

"Tentu saja, aku tahu apa itu."

"Apa?" Refandra bertanya. Butuh beberapa saat baginya untuk menyadari bahwa dia sedang menjawab pertanyaan keduanya.

Lynell kemudian membuka tas, mengeluarkan dua kertas, dan meletakkannya di depan Refandra.

"Ini adalah perjanjian perceraian." ucap Lynell masih dengan keadaan tenang.

Keheningan yang menakutkan memenuhi ruangan seolah-olah badai sedang terjadi, menunggu untuk menelan mereka. Dengan keterkejutannya Refandra memelototi Lynell.

Namun Lynell mengabaikan ekspresinya yang terkejut dan terus berbicara,

“Saya telah mengambil dua salinan perjanjian perceraian dan menandatangani keduanya. Saya tidak butuh apa pun dari Anda. Saya tidak akan mengambil satu sen pun dari keluarga Hardynata maupun dari Anda. Kami tidak punya anak, jadi kami tidak harus berurusan dengan masalah hak asuh dan embel-embel lainnya. Satu-satunya harapan saya adalah..." Lynell tidak melanjutkanya, dia kemudian menatap Jonas dan berdehem.

"Karena aku membiarkanmu pergi, kenapa kamu tidak menandatangani surat-suratnya sesegera mungkin.?" sambungnya.

Refandra melihat dokumen dan kembali menatap ke arah Lynell dengan tajam.

"Biarkan aku pergi?" tanya Refandra sambil mengerucutkan bibirnya.

“Kamu menikah denganku dan menjadi Nyonya Hardynata. Sekarang kamu mengatakan bahwa kamu membiarkan saya pergi? Mengapa kamu tidak memberi tahu ini sebelumnya? Mengapa kamu tidak mengatakan ini sebelum menikah dengan saya? Berhentilah berbicara seolah-olah kamu sedang membantu saya.”

Lynell menutup matanya dan mendesah keras. Dia terjaga sepanjang malam dan matanya terasa perih. Dia mengira Refandra akan senang meninggalkannya dan kembali kepada kekasihnya. Dia tidak tahu bahwa mendapatkan persetujuannya untuk bercerai akan sangat sulit.

“Anda dipaksa menikah dengan saya tetapi anda tidak harus bertahan dengan saya lagi. Saya tidak pernah gagal dalam tugas saya sebagai seorang istri tetapi Anda tidak pernah menjadi suami yang baik untuk saya. Saya telah disakiti dan dipermalukan oleh keluarga anda. Saya tahu bahwa Anda berada di belakang semua ini. Anda ingin menyingkirkan saya, bukan? Inilah saya, dengan surat cerai, mengabulkan keinginan Anda. Mengapa Anda ragu-ragu sekarang? Atau… Apakah anda jatuh cinta padaku?” Melinda mencibir.

Mendengar ucapannya yang begitu berani mencibirnya, membuat Refandra terkejut dengan perubahan sikap Lynell yang tiba-tiba itu. Wanita yang duduk di depannya tampak seperti orang asing baginya. Dia penuh semangat dan agresif. Tidak ada jejak ketakutan di wajahnya.

Lynell kehilangan ketenangannya saat melihat wajah tanpa ekspresi Refandra.

“Aku terlalu lelah untuk berbicara denganmu sekarang. Tandatangani saja perjanjian perceraian sialan itu dan kami akan pergi ke Biro Urusan Sipil untuk menyelesaikan masalah ini.” ujar Lynell, dia kemudian berdiri dan meninggalkan Refandra sendirian di ruang tamu.

Refandra menatap kertas-kertas yang tergeletak di depannya. Tubuhnya membeku dan dia tidak bisa bergerak. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba ada keributan di lantai bawah.

Dia berjalan keluar dari ruang tamu dan melihat Lynell menyeret sebuah koper kecil. Itu terlalu kecil untuk membawa barang-barangnya.

“Kamu wanita menjijikkan. Apa yang ada di dalam koper itu.? Apakah kamu berencana untuk membantu kerabatmu yang miskin dengan memberikan sesuatu milik keluarga kami kepada mereka? Refandra ada di rumah. Kamu bisa menjelaskan perilaku burukmu kepadanya.” ucap Naresha dengan menghina.

Naresha meraih koper milik Lynell, dan membukanya. Setelah di buka paksa olehnya didalamnya hanya terdapat beberapa buku dan manuskrip yang sedang dikerjakan Lynell.

Naresha tidak dapat menemukan apa pun untuk disalahkan. Pipinya sudah memerah karena malu. Dia menginjak manuskrip dan mencoba mencari masalah pada Lynell.

Tapi sebelum dia bisa mengambil langkah lain, Lynell menendangnya dan dia jatuh ke lantai.

“Au..... Wanita sialan.” Naresha memekik kesakitan dan menatap Lynell dengan mata terbelalak.

Lynell biasanya rapuh dan rentan. Mau tak mau Naresha bertanya-tanya dari mana dia mendapatkan kekuatan yang tiba-tiba itu. Kemarahan bangkit dari perutnya.

"Beraninya kau memukulku?" teriak Naresha.

Sebelum Naresha sempat melanjutkan mengucapkan sepatah kata pun, Lynell menendang keras perutnya.

“Bugh.!”

“au....gh...!” Naresha menggeliat kesakitan dan merosot ke tanah.

Melihat Naresha tidak bisa melawannya, Lynell dengan cepat memasukkan barang-barangnya kembali ke dalam kopernya dan menatap Naresha dengan tatapan merendahkannya. Dia kemudian menjambak rambut Naresha dan mengangkat kepalanya, sehingga dia bisa menatap matanya.

"Kamu pikir kamu siapa? kamu hanya anak haram dan saya tidak peduli dengan apa yang kamu katakan atau pikirkan tentang saya. Apa menurutmu aku takut padamu? Kau wanita tidak punya malu yang pernah aku temui dan tidak ada yang peduli tentangmu. Lihatlah, tidak ada yang datang untuk menyelamatkanmu. Apakah kamu memahami nilai posisimu di kediaman ini.?” ucap Lynell mencibirnya.

Mendengar cibiran darinya, Naresha melihat sekeliling ruang tamu yang luas itu. Lynell berbicara benar—tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya.

Lynell kemudian mencubit wajah Naresha. Kukunya tenggelam ke dalam kulitnya, menyebabkan darah mengalir keluar.

“Auuuuu..... Sakit.!” teriak Naresha kesakitan.

“Aku telah tahan dengan omong kosongmu selama bertahun-tahun. Jika kamu berani mendekatiku, Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan untukmu. Apakah kamu benar-benar mengerti?” ancam Lynell pada Naresha.

Naresha pun mengangguk mengerti. Ketakutan polos tertulis di seluruh wajahnya. Naresha tidak berarti apa-apa bagi keluarga Hardynata, tetapi dia mempermasalahkan dirinya sendiri. Dia pantas menerima hukuman ini. Kalau tidak, dia akan menikam Lynell dari belakang.

Lynell senang dengan dirinya sendiri yang sekarang. Dia melirik ke lantai dua untuk terakhir kalinya menatap Refandra, sebelum dia keluar dari mansion tanpa melihat ke belakang.

...****************...

Terpopuler

Comments

Lina Ariani

Lina Ariani

bahasanya membingungkan

2024-03-11

3

♍oon light

♍oon light

aq kok bingung bacanya, karena nama nya kadang ganti " jadi gak konsen bacanya 🤦‍♀️

2023-08-11

3

Mommy_Chot

Mommy_Chot

Up lagi donk thour… penasaran sama kelanjutan ceritanya

2023-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Pakaian yang sama
2 Bab 2.PENGHINAAN
3 Bab 3.KEGUGURAN
4 Bab 4.PERCERAIAN
5 Bab 5.KELAHIRAN KEMBALI
6 Bab 6.KUNJUNGAN TAK TERDUGA
7 Bab 7.PESTA ULANG TAHUN FERRAND.
8 Bab 8.MANIPULATOR
9 bab 9.PENGHAPUSAN HUKUMAN
10 Bab 10.GEGAR OTAK
11 Bab 11.SEPERTI SEORANG AKTOR
12 Bab 12.BUKAN TUAN KANANNYA.
13 Bab 13.BERPURA-PURA JATUH CINTA
14 Bab 14.MENULIS
15 Bab 15.MENGAMBIL FOTO
16 Bab 16.DUA TAHUN
17 BAB 17.SUDAH BERAKHIR
18 Bab 18.PENGEMBALIAN UANG
19 Bab 19.DIA TEMANKU
20 Bab 20.FITNAH
21 Bab 21.ZAHDAN GIVANO
22 Bab 22.HIDUP BERSAMA
23 Bab 23.DEANDA YOGANTA
24 Bab 24.Drama Online
25 Bab 25.PUSAKA
26 Bab 26.TERLUKA
27 Bab 27.KERJA SAMA
28 Bab 28.SUATU PERTEMUAN
29 Bab 29.PENGHANCUR
30 Bab 30.PERNIKAHAN KEMBALI
31 Bab 31.CINTA DAN BENCI
32 Bab 32.MENUNJUKKAN CINTA
33 Bab 33.NYONYA HARDYNATA
34 Bab 34.POSER BERBAYAR
35 Bab 35.DIPERAS
36 Bab 36.Depresi
37 Bab 37.PEMULIHAN
38 Bab 38.ANCAMAN
39 Bab 39.PERJALANAN
40 Bab 40.MABUK
41 Bab 41.KECELAKAAN MOBIL
42 Bab 42.PERSAHABATAN MASA KECIL
43 Bab 43.MENJADI SARKASTIK
44 Bab 44.MENGUSIR
45 Bab 45.PERSAHABATAN
46 Bab 46.KEHAMILAN
47 Bab 47.LABEL BARU
48 Bab 48.PERCAKAPAN CANGGUNG
49 Bab 49.KENCAN BUTA
50 Bab 50.SALON SASTRA
51 Bab 51.PAKAIAN FORMAL
52 Bab 52.HADIAH
53 Bab 53.PACAR NARESHA
54 Bab 54.PERUSAHAAN PENYEWAAN MOBIL
55 Bab 55.PERUSAHAAN CANGKANG
56 Bab 56.TRIK PRIA
57 Bab 57.SANG ISTRI
58 Bab 58.KEPERCAYAAN
59 Bab 59.ASISTEN SEMENTARA
60 Bab 60.ANDA TIDAK BISA MENGHADIRINYA
61 Bab 61.MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL
62 Bab 62.PERTENGKARAN
63 Bab 63.PERSELISIHAN
64 Bab 64.PEMANTAUAN
65 Bab 65.SKEPTIS
66 Bab 66.KETERASINGAN
67 Bab 67.ORANG TUA NAKAL
68 Bab 68.PEDESAAN
69 Bab 69.MENJADI LEBIH MANDIRI
70 Bab 70.INFORMASI SALAH
71 Bab 71.TERUNGKAP
72 Bab 72.KEHAMILAN
73 Bab 73.SUATU KECELAKAAN
74 Bab 74.KARENA KECEMBURUAN
75 Bab 75.BANTUAN
76 Bab 76.BENARKAH SEBUAH NOVEL TENTANG MEREKA
77 Bab 77.SANGAT PERHATIAN
78 Bab 78.MENJADI LEBIH BURUK
79 Bab 79.BERCANDA
80 Bab 80.TIDAK ADA KATA YANG HANYA SEBATAS LELUCON
81 Bab 81.BULAN MADU BARU
82 Bab 82.DUA PASIEN
83 Bab 83.TUR PRANCIS
84 Bab 84.DI BAWAH GUNUNG FUJI
85 Bab 85.AKU AKAN KEMBALI
86 Bab 86.CEDERA
87 Bab 87.DEMI KENANGAN MASA KECIL
88 Bab 88.AKU SANGAT MENYUKAIMU
89 Bab 89.KEKASIH MASA KECIL
90 Bab 90.PERBURUAN DUNIA MAYA
91 Bab 91.KLARIFIKASI
92 Bab 92.RETOUCH
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1.Pakaian yang sama
2
Bab 2.PENGHINAAN
3
Bab 3.KEGUGURAN
4
Bab 4.PERCERAIAN
5
Bab 5.KELAHIRAN KEMBALI
6
Bab 6.KUNJUNGAN TAK TERDUGA
7
Bab 7.PESTA ULANG TAHUN FERRAND.
8
Bab 8.MANIPULATOR
9
bab 9.PENGHAPUSAN HUKUMAN
10
Bab 10.GEGAR OTAK
11
Bab 11.SEPERTI SEORANG AKTOR
12
Bab 12.BUKAN TUAN KANANNYA.
13
Bab 13.BERPURA-PURA JATUH CINTA
14
Bab 14.MENULIS
15
Bab 15.MENGAMBIL FOTO
16
Bab 16.DUA TAHUN
17
BAB 17.SUDAH BERAKHIR
18
Bab 18.PENGEMBALIAN UANG
19
Bab 19.DIA TEMANKU
20
Bab 20.FITNAH
21
Bab 21.ZAHDAN GIVANO
22
Bab 22.HIDUP BERSAMA
23
Bab 23.DEANDA YOGANTA
24
Bab 24.Drama Online
25
Bab 25.PUSAKA
26
Bab 26.TERLUKA
27
Bab 27.KERJA SAMA
28
Bab 28.SUATU PERTEMUAN
29
Bab 29.PENGHANCUR
30
Bab 30.PERNIKAHAN KEMBALI
31
Bab 31.CINTA DAN BENCI
32
Bab 32.MENUNJUKKAN CINTA
33
Bab 33.NYONYA HARDYNATA
34
Bab 34.POSER BERBAYAR
35
Bab 35.DIPERAS
36
Bab 36.Depresi
37
Bab 37.PEMULIHAN
38
Bab 38.ANCAMAN
39
Bab 39.PERJALANAN
40
Bab 40.MABUK
41
Bab 41.KECELAKAAN MOBIL
42
Bab 42.PERSAHABATAN MASA KECIL
43
Bab 43.MENJADI SARKASTIK
44
Bab 44.MENGUSIR
45
Bab 45.PERSAHABATAN
46
Bab 46.KEHAMILAN
47
Bab 47.LABEL BARU
48
Bab 48.PERCAKAPAN CANGGUNG
49
Bab 49.KENCAN BUTA
50
Bab 50.SALON SASTRA
51
Bab 51.PAKAIAN FORMAL
52
Bab 52.HADIAH
53
Bab 53.PACAR NARESHA
54
Bab 54.PERUSAHAAN PENYEWAAN MOBIL
55
Bab 55.PERUSAHAAN CANGKANG
56
Bab 56.TRIK PRIA
57
Bab 57.SANG ISTRI
58
Bab 58.KEPERCAYAAN
59
Bab 59.ASISTEN SEMENTARA
60
Bab 60.ANDA TIDAK BISA MENGHADIRINYA
61
Bab 61.MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL
62
Bab 62.PERTENGKARAN
63
Bab 63.PERSELISIHAN
64
Bab 64.PEMANTAUAN
65
Bab 65.SKEPTIS
66
Bab 66.KETERASINGAN
67
Bab 67.ORANG TUA NAKAL
68
Bab 68.PEDESAAN
69
Bab 69.MENJADI LEBIH MANDIRI
70
Bab 70.INFORMASI SALAH
71
Bab 71.TERUNGKAP
72
Bab 72.KEHAMILAN
73
Bab 73.SUATU KECELAKAAN
74
Bab 74.KARENA KECEMBURUAN
75
Bab 75.BANTUAN
76
Bab 76.BENARKAH SEBUAH NOVEL TENTANG MEREKA
77
Bab 77.SANGAT PERHATIAN
78
Bab 78.MENJADI LEBIH BURUK
79
Bab 79.BERCANDA
80
Bab 80.TIDAK ADA KATA YANG HANYA SEBATAS LELUCON
81
Bab 81.BULAN MADU BARU
82
Bab 82.DUA PASIEN
83
Bab 83.TUR PRANCIS
84
Bab 84.DI BAWAH GUNUNG FUJI
85
Bab 85.AKU AKAN KEMBALI
86
Bab 86.CEDERA
87
Bab 87.DEMI KENANGAN MASA KECIL
88
Bab 88.AKU SANGAT MENYUKAIMU
89
Bab 89.KEKASIH MASA KECIL
90
Bab 90.PERBURUAN DUNIA MAYA
91
Bab 91.KLARIFIKASI
92
Bab 92.RETOUCH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!