Bab 3

Malam itu.

Gea merasakan pelukan seseorang, ia tak menyangka dirinya malah terlelap di atas ranjang milik Lukas.

Jangan ditanya siapa yang kini mendekapnya dengan erat itu, sudah pasti mantan suami Gea yang masih belum selesai dengan masa lalunya.

Pelukan erat itu membuat Gea sedih, terkadang Gea pernah berpikir kenapa harus dia yang menghadapi masalah yang begitu rumit ini?

Lukas adalah pria yang sangat ia cintai di masa lalu, ia mencintai sosok tampan dan hampir sempurna itu. Pernikahan yang berjalan sekitar 4 tahun itu, Gea juga bahagia sekali saat dinyatakan mengandung Anak dari suaminya itu namun kenapa semua kebahagiaan itu direnggut tiba-tiba? Apa Gea tak berhak bahagia?

Tidak, semuanya adalah takdir! Dan perceraian Gea bersama Lukas juga sudah takdir, Gea mencoba belajar ikhlas. Selain tentang kehilangan calon bayi yang seharusnya lahir saat itu, semua memang sudah salah.

Lukas adalah Pria yang hari itu menjadi tempat Gea membuang kemarahannya, kalau saja Gea bisa cepat sampai ke rumah sakit mungkin bayi mereka akan lahir dengan selamat. Ah tidak memang Gea yang terlalu mencintai Lukas hingga ia percaya ucapan pria itu. Gea akui dirinya sangat bodoh.

Tampak Gea menjauhkan tangan Lukas yang menaut perutnya, ia mencoba turun dari ranjang itu. Berdekatan dengan Lukas membuat dada Gea sedikit terasa sesak, kebenciannya terhadap mantan suaminya itu terlalu dalam.

Gea berdiri, ia menatap wajah sendu Lukas yang terlelap seolah benar-benar lelah.

'Pertemuan ini salah Lukas, harusnya memang lebih baik aku tak pernah menginjakkan kakiku lagi di Jakarta.' ucap Gea membatin.

Gea mengambil tas selempang miliknya ia meraih gagang pintu kamar itu.

Air mata Gea terlihat mengapung di kelopak matanya, tangannya meremas kemejanya. Ada perasaan sesak sekali di dada Gea.

"Ini menyakitkan, kenapa kau harus datang kepadaku lagi? Kau membuat luka yang sudah aku simpan selama setahun ini kembali terbuka Luk!" ucap Gea menahan tangisnya.

Gea pergi meninggalkan kamar Lukas, salah jika ia tidur satu ranjang dengan mantan suaminya itu.

Terlihat Gea mulai melangkah, tak sengaja matanya menatap bingkai foto di atas meja. Wajahnya dan wajah Lukas tampak disana, Gea menutupnya. Foto pernikahan itu tidak layak untuk berada di sana lagi.

Setelahnya Gea meninggalkan Apartemen milik Lukas.

"Nyonya" sapa seorang penjaga saat Gea kini berada di ambang gerbang.

Gea menatap dingin pada penjaga itu.

"Tolong bukakan gerbang untukku Pak.  Aku dan pria tadi tak punya hubungan apapun, kalau beberapa penghuni tahu maka aku yakin Unit disini tak akan laku lagi. Kalau bapak tetap menahan saya karena perintah pria itu maka saya akan melaporkan ini atas tuduhan penculikan." lirih Gea.

Penjaga itu hanya bisa menurut mendengar ucapan Gea.

"Apa Nyonya perlu taksi?" tawar penjaga itu.

Gea menggeleng.

"Tak perlu, aku bisa jalan kedepan." tolak Gea.

Gea segera melangkah pergi dari kediaman mewah itu.

Hingga Gea berhenti di sebuah halte bus, kepalanya menunduk sedangkan hari semakin malam.

Gea lelah sekali, hari ini Lukas benar-benar membuatnya muak akan tingkah pria itu.

Tangan Gea mengusap perut rata miliknya, dulu ada bayi yang ia kandung selama 9 bulan di dalam perutnya itu namun bayi miliknya tak bisa diselamatkan lagi saat telah sampai di rumah sakit.

Air mata Gea tak bisa tertahan lagi, sosok bayi lelaki itu masih teringat dalam pikiran Gea.

"Maaf" isak Gea yang mulai menangis.

****

Malam itu Gea kembali menggunakan Bus setelah mengambil mobilnya yang masih berada di parkiran kantor.

Di Apartemennya yang kini Gea sewa, ia duduk setelah membersihkan dirinya. Parfume milik Lukas menempel di tubuh Gea membuat Gea benar-benar jijik akan mantan suaminya itu.

Gea mulai merebahkan dirinya di atas ranjang, ia mencoba memejamkan matanya hingga rasa lelah itu berganti dengan rasa kantuknya.

Akhirnya Gea terlelap dalam tidurnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sisi lain.

Lukas membuka mata setelah waktu menunjukan pukul empat dini hari, geraman tertahan Lukas terdengar.

"Kau meninggalkanku lagi Ge?" lirihnya menatap Gea yang sudah menghilang dari sampingnya.

Lukas mengepalkan tangannya, ia tak ikhlas Gea menceraikannya begitu saja. Bagi Lukas hubungannya dengan Gea tak pernah berakhir, semua memang salahnya bahkan kematian calon Anaknya juga Lukas mengaku itu salah dirinya namun untuk perceraian Lukas tak pernah mau menerima itu.

Lukas menuruni ranjang, ia menatap balkon yang masih tampak gelap.

"Gea sayang, kau dan aku akan tetap bersama. Kau Istriku!" tekan Lukas penuh keyakinan.

Mata Lukas menatap jari manisnya yang menunjukkan cincin pernikahannya dengan Gea.

"Kita baik-baik saja Ge dan sebentar lagi kau juga harus pulang ke rumah kita, kau sudah lama pergi jadi tugasmu kembali padaku." lirih Lukas seraya tersenyum memandangi cincin yang bertaut di jari manisnya.

Bersambung… 

Terpopuler

Comments

PES 2018

PES 2018

moga hidup gea bahagia

2023-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!