1 bulan kemudian, setelah proses pemeriksaan terakhir usai dan mendapat hasil yang memuaskan, Keenan pun akhirnya diperbolehkan pulang. Seharusnya ia senang dengan pemulihannya yang lancar dan terbilang cukup singkat, namun tidak pada kenyataannya, pria berumur 27 tahun itu terlihat murung.
Ia berdiri disamping jendela besar ruangannya sembari memandangi area pekarangan rumah sakit dengan tatapan kosongnya, sebab jiwanya tengah mengembara ke suatu tempat.
Sampai, BRrrukkkk!!! Suara bantingan pintu yang terdengar nyaring itu menghentakan tubuhnya dan membawa jiwanya kembali ke tempatnya.
“Astaga!” kaget Keenan saat melihat sosok karib perempuannya berdiri diambang pintu seraya melambaikan tangannya.
“Hai Keenan!!
Aku akan mengantarmu pulang hari ini, ayooo!! Ayahmu, amm .. maksudku Om Daniel sudah menunggu dibaseman,” seru Jiso yang kemudian berjalan cepat menghampiri karibnya yang masih berdiri ditempatnya.
“Aku akan tetap tinggal di aparteman ibuku, dan akan pulang bersama ibuku,” tegas Keenan yang berjalan menuju tas besar miliknya yang berisikan semua perlengkapan saat dirinya dirawat dirumah sakit.
“tapi ibumu sudah pergi sedari tadi tuh,” kata Jiso.
“hah?! Kemana?” tanya Keenan.
“rumah abu, tante Hyunjie selalu mengunjungi Om Reza setiap sebulan sekali, amm.. kekasihnya maksudku,”
“banyak sekali yang kau tahu mengenai ibuku, Jiso,” komen Keenan yang kemudian meraih tas besarnya dan mulai menarik langkah untuk keluar meninggalkan ruangannya, disusul dengan Jiso yang juga ikut berjalan disampingnya.
“Iya dong, saat kau koma, aku jadi semakin dekat dengan tante Hyunjie, tante selalu menceritakan tentang kisah cintanya yang tragis dengan Om Reza, tapi jujur tentang ayah biologismu dan adik tirimu Kimbrain aku baru dengar baru-baru ini darimu,” paparnya.
“Dimana rumah abu itu?” tanya Keenan ditengah perjalanannya menuju lift diujung koridor yang akan membawanya ke lobi rumah sakit.
“Ahh kau juga ingin mengunjungi mendiang kekasih ibumu,” respon Jiso.
“hmm..” Keenan hanya menanggapinya dengan dehaman.
...****************...
Lobi rumah sakit, karena tak ingin ada orang yang mengenalinya, Jiso menurunkan sedikit topinya dan membenarkan posisi masker yang menutup setengah wajahnya.
Begitu keduanya keluar dari pintu utama, mereka langsung disambut oleh sebuah mobil mewah yang terparkir tepat dihadapan mereka.
Sang supir bergegas keluar dan berlarian menuju pintu bagian belakang, ia membuka pintu tersebut yang dilanjut dengan kemunculan sosok pria paruh baya yang tak lain adalah Daniel ayah biologis Ray Keenandra.
Ia turun sembari membenarkan setelan jasnya, lalu berjalan menuju keberadaan Keenan yang masih berdiri ditempatnya.
“Ayoo, papi akan mengantarmu pulang,” katanya diiringi senyum simpulnya untuk menyambut anggota baru yang akan tinggal dikediamannya mulai hari ini.
“tidak, aku akan tetap tinggal bersama mama,” tegas Keenan.
“hmm.. Baiklah kalau begitu, kau bisa memikirkannya lagi nanti, papi tidak akan memaksamu, tapi papi mohon biarkan papi mengantarmu sampai ke tujuanmu,” Daniel mengalah dan membiarkan Keenan melakukan apa yang diinginkannya untuk saat ini.
“tidak, aku bisa pulang sendiri,” kekeuh Keenan lagi dengan muka ketusnya ia melongos pergi hendak meninggalkan Daniel tanpa berpamitan.
“tunggu!” tahan Daniel seraya menggenggam lengan putranya itu, ia menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan apa yang ingin disampaikannya.
“baiklah, jika kau tak ingin pergi bersama dengan papi, papi tidak akan ikut bersamamu, tapi papi mohon biarkan Franky yang akan menemani kemana pun kau pergi, papi tak ingin kau terlibat kecelakaan seperti dulu lagi. Papi mohon,” pinta Daniel penuh harap.
“sudahlah, kita naik mobil ini aja ya, daripada harus memanggil taxi,” Jiso ikut membujuk pria berhati dingin itu.
“dimana manajermu?” tanya Keenan heran sebab Jiso selalu berkeliaran tanpa manajer yang menemaninya.
“aku kabur darinya, abis dia bawel sekali, ayoo cepat naik!” seru Jiso yang kemudian menarik lengan Keenan agar masuk ke dalam mobil ayahnya.
Sang supir yang bernama Franky itu pun membukakan pintu untuk Keenan dan Jiso lengkap dengan senyuman ramahnya.
Sedang Daniel memilih untuk tetap tinggal selagi menunggu supirnya yang lain datang menjemputnya dirumah sakit.
...****************...
Rumah abu.
Usai Hyunjie memanjatkan doa dan bermonolog dihadapan lemari kaca yang berisikan guci abu mendiang kekasihnya tersebut, ia hendak memutar tubuh dan mengakhiri jumpanya dengan Reza mendiang kekasihnya.
Namun pupilnya membesar kala mendapati sosok gadis yang kini sudah berada dihadapannya dengan seikat bunga dalam genggamannya.
Berbeda dengan Hyunjie yang terkejut dengan pertemuan tiba-tiba itu, gadis yang berada dihadapannya terlihat cukup tenang, ia menurunkan kepalanya mencoba menegur secara sopan wanita paruh baya yang masih dalam keterkejutannya.
“lama tidak jumpa tante, Hyunjie,” sapa gadis tersebut dengan senyum simpulnya yang membuat Hyunjie lantas mengerutkan dahinya lantaran terkejut untuk yang kedua kalinya ternyata gadis yang dikenalnya angkuh itu kini telah berubah sedikit lebih baik dari sebelumnya.
“se.. sedang apa kau disini?” timpal Hyunjie terbata sebab masih mencoba mencerna situasi canggung saat ini.
“tante sudah selesai menemui ayahku,” katanya yang lebih terdengar seperti sebuah kalimat memastikan dan bukan pertanyaan.
“a.. ayah? (sahut Hyunjie yang kembali tergagap seraya memutar tubuhnya dan menatap sosok lelaki dalam bingkai foto yang berada disamping guci abu Reza)
Jadi kau,” imbuh Hyunjie seraya mengalihkan atensinya pada Andheera yang hendak membuka lemari guci abu tersebut untuk menaruh sekuntum bunga segar didalamnya.
“Iya, aku adalah putri dari Reza dan Hyemi, aku sengaja hanya memasukan foto keluarga saat aku kecil dulu, karena cuma ini satu-satunya foto dengan formasi keluarga yang utuh, Ayah, Ibu, kakakku dan aku,” paparnya disertai senyum ramah yang tak pernah ia berikan sebelumnya pada Hyunjie.
Entah kenapa Hyunjie merasa ada yang berbeda pada gadis tersebut, ia tak lagi menemukan keangukahan atau sikap dinginnya, sebaliknya ia malah terlihat simpati dan menyesal pernah kasar padanya dahulu.
“Apa yang terjadi?
Kemana kau selama ini? Tante tak pernah melihatmu berkeliaran diaparteman lagi sejak 5 tahun yang lalu,” ujar Hyunjie yang mencoba mengembangkan interaksi diantara mereka.
“Aku melanjutkan studiku dikorea, dan baru kembali kemari 3 bulan yang lalu,” jawab Andheera sembari mengunci kembali lemari kaca tersebut.
“Apa kau tahu Keenan mengalami kecelakaan sewaktu mengejarmu 5 tahun yang lalu, yang membuat dia mendapat luka bakar yang cukup serius dan sampai koma bertahun-tahun lamanya,” lanjut Hyunjie dengan menaikan nada suaranya sebab mendadak perasaan emosional menyelimuti dirinya kala mengingat kembali penyebab Keenan mengalami kecelakaan tragis 5 tahun yang lalu.
Untuk sejenak Andheera terdiam sembari memandangi guci ayahnya dengan perasaan terkejutnya mendengar berita buruk yang menimpa teman kecilnya tersebut, namun sebisa mungkin ia mencoba terlihat tenang dan tak menunjukan emosionalnya pada Hyunjie.
“tidak, aku baru mengetahuinya dari tante sekarang, aku turut berduka mendengar berita buruk yang dialami oleh Keenan, semoga dia bisa lekas sadar dan sehat kembali.” Timpalnya seraya mengarahkan pandangan dan senyum tulusnya terhadap Hyunjie.
“Huh?! Hanya itu?
Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali terhadap putra tante yang sudah mencintaimu hingga rela menaruhkan nyawanya demi untuk menyusulmu Andheera!” pekik Hyunjie, meski kini sikap Andheera terbilang lebih ramah dan sopan dari sebelumnya namun tetap saja ia tampak menyebalkan baginya.
“Lantas aku harus bagaimana?” tanya Andheera yang malah membuat Hyunjie naik pitam melihat sikap Andheera yang acuh meski ia sudah memberitahukan kondisi tragis putranya.
“Kau benar-benar menyebalkan Andheera! Baik dulu maupun sekarang tante tetap tidak menyukai dirimu!” tegasnya penuh amarah.
“Iya aku tahu, kalau begitu aku pamit,” tandasnya yang kemudian memutar tubuhnya hendak menyudahi pertemuan singkat diantara mereka.
“Keenan sudah sadar, kau yakin tak ingin menemuinya! Setidaknya kau harus meminta maaf dan menyesal telah mencampakannya bukan, Andheera!” tekan Hyunjie seraya mengepal kedua tangannya untuk mengekspresikan kemarahannya pada gadis yang kini membelakanginya.
“tidak, aku hanya akan berdoa untuk kebahagiaan dan kesehatannya, semoga kehidupan barunya sekarang lebih baik dari sebelumnya,” tutupnya yang lantas pergi berlalu meninggalkan Hyunjie yang masih menatap punggungnya dengan tatapan penuh emosionalnya.
...****************...
Sementara itu tak jauh dari tempat mereka berada, ternyata sedari tadi Keenan dan Jiso mendengarkan pembicaraan Hyunjie dan Andheera dari balik dinding sebagai tempat persembunyiannya selagi mereka menguping.
Tentu saja hal itu membuat Keenan murka dan dipenuhi amarah yang menggebu-gebu, ia lantas pergi ke sisi lainnya untuk menghindari berpas-pasan dengan Andheera, sedangkan Jiso memilih untuk mengikuti kemana Andheera pergi.
“SIAL!!” umpat Keenan seraya meninju kaca mobil milik ayahnya, hingga membuat Franky yang berada didalam mobil pun terkejut lalu keluar menghampiri Keenan yang sedang mengamuk.
“setelah mendengar kondisiku dia masih tetap acuh dan tak perduli padaku!! Brengsek!! Wanita jahat!! Dia benar-benar tak memiliki hati nurani!! ARRgghhhh!!!” teriaknya lagi seraya menendang ban mobil yang tak bersalah.
“te.. tenang tuan, tenang,” Franky mencoba menahan tubuh Keenan agar tidak melampiaskan emosinya lagi pada mobil yang tak bersalah.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Ada yang bisa saya bantu tuan?” lanjut Franky yang masih memeluk erat tubuh Keenan lantaran takut majikannya itu akan kembali melampiaskan amarahnya.
“Lepaskan aku!!” bentak Keenan seraya mendorong keras Franky yang menempel dengan tubuhnya.
“Lihat saja!!
Aku akan membuat perhitungan denganmu Andheera!! Tak perduli kau milik siapa sekarang, aku akan tetap merebutmu darinya, membuatmu jatuh cinta padaku, lalu mencampakanmu sama seperti yang kau lakukan padaku berkali-kali!! ARRgghhhh!!” teriaknya lagi yang membuat orang-orang berlalu lalang disekitarnya melirik ke arahnya dengan tatapan anehnya.
“Maaf.. maaf.. maaf ya maaf..” Franky dengan cepat meminta maaf seraya membungkukan tubuhnya pada siapapun yang melintas dihadapannya untuk mewakili majikannya yang sudah membuat keributan yang tak jelas ditempat umum.
...****************...
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments