Bab. 3. Kesalahan

Setelah semuanya sampai di pantai yang sudah mereka sepakati. Mereka semuanya berkumpul untuk mendengarkan beberapa patah kata dari wali kelas dan kepala sekolah.

Setelah itu mereka semua berbagi tugas, ada yang mendirikan tenda ada pula yang menyiapkan dapur umum serta ada yang menyiapkan sebuah api unggun.

Semuanya saling bantu membantu agar semua bisa selesai tepat pada waktu yang sudah ditemukan. Semua berjalan sesuai rencana.

Setelah semuanya siap barulah mereka beristirahat di tenda masing-masing. Sebelum masuk pada acara inti perpisahan itu.

"Sayang apakah kau tidak ingin melihat pemandangan pantai di sana ?" tanya Arga sambil menunjuk ke arah pantai.

Cahaya senja yang hampir menghilang menghiasi pantai dengan sempurna. Deburan ombak seakan menjadi alunan melodi indah saat itu.

"Arisha ayo kita kesana." ucap Willy dan yang lainnya.

Tanpa menunggu jawaban Arisha, Willy dan yang lainnya segera berlari ke tepi pantai. Sementara Arisha berjalan dengan bergandengan tangan dengan Arga.

Keduanya benar-benar menikmati setiap momen kebersamaan itu. Mereka seakan tak perduli dengan orang-orang yang ada disekitarnya, benar-benar seperti dunia milik berdua.

"Arga mengapa harus ada senja ? Meskipun indah tapi ia adalah awal dari sebuah kegelapan." ucap Arisha sambil menatap wajah sang kekasih.

Arga hanya tersenyum, kemudian ia mengajak Arisha untuk duduk di tepi pantai yang agak jauh dari teman-temannya.

Arga ingin menghabiskan waktu bersama sang kekasih tanpa ada gangguan dari teman-temannya.

"Sayang sudah menjadi hukum alam, bahwa senja yang indah itu sebagai tanda akan datangnya malam. Tapi yakinkan meskipun malam itu gelap tapi ada cahaya rembulan yang sangat indah yang akan memeranginya."

"Dan pekatnya malam adalah tanda akan hadirnya sinar mentari pagi yang akan menghilangkan semua kegelapan dimuka bumi ini." ucap Arga sambil menyibak rambut Arisha yang tertiup angin.

"Apakah artinya perpisahan ini tak akan lama ? Dan apakah perpisahan ini adalah awal kebahagiaan kita berdua ?." tanya Arisha.

Arga mengangguk dan ia memeluk tubuh Arisha yang duduk di sampingnya. Keduanya menatap kearah arah pantai yang berhiaskan cahaya senja.

"Woi dua sejoli ayok kita kembali, hari semakin gelap dan kita pasti sudah ditunggu yang lainnya." ucap Willy sambil berteriak.

"Ok, kalian duluan saja alami nanti akan menyusul." jawab Arga.

Willy kemudian melambaikan tangan dan dibalas oleh Arisha. Mereka berjalan meninggalkan kedua anak manusia yang sedang dimabuk cinta itu.

"Sayang aku sangat mencintaimu. Aku ingin selamanya kita bersama, sayang aku ingin mengukir kenangan terindah sebelum aku pergi untuk meraih cita-cita kita berdua." ucap Arga dengan sangat romantis.

Rayuan demi rayuan ia ucapkan dengan sangat indah, hingga Arisha seolah berada diatas awan kebahagiaan.

Mereka berdua benar-benar terbawa ombak cinta yang sangat memabukkan. Hingga keduanya kehilangan kendali.

Keduanya saling mencurahkan cinta yang penuh dengan gairah kesalahan. Hingga akhirnya Arisha kehilangan mahkota yang seharusnya ia berikan kepada sang suami nanti.

Keduanya larut dalam alunan cinta yang tersesat dalam lembah dosa, sehingga mereka melupakan acara perpisahan yang diselenggarakan di pantai tersebut.

Tak ada yang tau bahwa dia sejoli yang selalu digadang-gadang sebagai Romeo and Juliet di SMA itu. Kini telah terjerumus dalam lembah dosa.

Ya, seperti yang dikatakan oleh Arga, bahwa ia ingin mengukir kenangan terindah sebelum ia meniti karir. Tanpa ia pikirkan bagaimana benihnya telah ia tanaman di dalam rahim Arisha.

"Arga, apakah kau akan bertanggung jawab terhadap semua yang telah kita lakukan ?." tanya Arisha dengan penuh penyesalan.

"Sayang jangan takut, tidak akan terjadi apa-apa. Dan kita kan menikah setelah impian kita terwujud." jawab Arga sambil mengecup pucuk kepala Arisha.

Dengan ucapan-ucapan yang sangat menyakinkan akhirnya, Arga bisa menenangkan hati Arisha. Hingga larut malam mereka berdua baru kembali ke dalam tenda mereka masing-masing.

Karena terlalu lelah akhirnya keduanya tidur dan bergabung dengan yang lainnya. Melupakan apa yang baru saja mereka lakukan.

Merajut mimpi indah, tanpa terpikirkan akibat yang akan terjadi dari kesalahan terindah yang mereka lakukan.

Keesokan paginya, mereka berdua bergabung bersama yang lainnya. Melakukan semua kegiatan yang diadakan sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Tepat tengah hari acara yang mereka adakan resmi di bubarkan oleh wali kelas mereka. Dan mereka akhirnya kembali ke rumah masing-masing untuk menjemput impian mereka.

Arisha dan juga Arga sedang berbincang-bincang asik didalam mobil. Mereka bercerita tentang indahnya cinta yang mereka rasakan.

"Sayang jaga diri baik-baik ya, ingat jangan pernah lupakan aku. Besok aku harus segera berangkat untuk pergi meraih impian ku selama ini." ucap Arga.

"Seharusnya aku yang berkata demikian, setelah apa yang kita lakukan semalam jangan pernah lupakan aku. Meskipun kita berada jauh jangan lupa ada aku disini yang selalu menunggumu." ucap Arisha.

"Tentu sayang, bagaimana aku bisa lupa dengan kekasih yang cantik dan sebaik kamu. Jangan pernah ragukan cintaku." jawab Arga.

Arisha tersenyum mendengar ucapan Arga. Meskipun ia sering mendengar gombalan Arga tapi tetap saja itu membuat Arisha merasa sangat bahagia.

Setelah sampai di depan rumah Arisha, Arga segera turun dan berpamitan kepada kedua orang tua Arisha.

Ia pamit sekaligus m minta doa restu agar ia bisa mencapai cita-citanya selama ini. Dengan tulus kedua orang tua Arisha memberikan doa untuk Arga.

Dengan lambaian tangan, Arisha mengantarkan kepergian Arga dari depan pintu rumahnya.

Ia tidak pernah menyangka bahwa itu adalah hari terakhir ia bisa memiliki Arga. Ia tidak pernah tau bahwa benih yang ditanam oleh Arga mulai tumbuh di dalam rahimnya.

Bahkan Arisha tidak pernah tau bahwa itu adalah awal dari penderita yang kan ia alami dikemudian hari.

Sementara Arga pergi dengan membawa kebahagiaan, karena apa yang terjadi semalam. Ia tidak tau bahwa apa yang ia lakukan adalah awal kehancuran bagi Arisha.

Arga pergi tanpa beban dan rasa bersalah. Yang ada didalam pikirannya saat ini adalah impian dan juga cita-citanya sejak kecil.

Mereka berdua tidak mengetahui bahwa kenangan terindah yang mereka lakukan di tepi pantai tersebut adalah kesalahan yang sangat fatal bagi Arisha.

Seorang gadis yang akan kehilangan segala-galanya, setelah benih yang ada didalam rahimnya tumbuh dengan subur dan semakin besar.

Seorang gadis yang harus rela mengubur dalam-dalam impiannya selama ini. Impian untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

Impian untuk bisa menjadi salah satu mahasiswi disebuah universitas impian setiap siswa-siswi di SMA.

Sebuah kesenangan yang akan menjadi awal sebuah kesalahan dan kesengsaraan bagi Arisha gadis cantik yang baru saja lulus dari SMA.

Terpopuler

Comments

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Emangnya ada kesalahan terindah

2023-07-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!