Bab. 2. Persiapan

Setelah mendengar ucapan Arga, seluruh siswa dan siswi yang sedang berkumpul itu bersorak gembira. Mereka benar-benar meluapkan kegembiraannya dengan berbagai cara.

Sementara Arga berjalan mendekati Arisha, dengan lembut Arga meraih tangan Arisha dan mengajaknya pergi menjauh dari keramaian dan hiruk-pikuk teman-temannya.

"Sayang apakah kau suka ?." tanya Arga saat keduanya telah duduk di salah satu bangku yang ada di taman sekolah.

Arisha mengangguk sambil tersenyum, tentu saja ia sangat bahagia. Ia lulus dengan nilai yang terbaik. Dan ia bisa melanjutkan pendidikan ke universitas yang selama ini menjadi impiannya.

"Kalau begitu kita harus segera bersiap-siap. Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama sebelum kita melanjutkan untuk meraih impian kita." ucap Arga.

"Tentu, sebelum kita mempunyai aktivitas yang baru, yang pastinya kita jarang bertemu lagi. Dan pastinya aku akan merindukanmu." jawab Arisha dengan tulus.

"Sayang biar aku saja yang akan merindukanmu, karena menanggung rindu itu sungguh sangat berat." ucap Arga sambil meraih tubuh Arisha.

Dengan manja Arisha kemudian bersandar ditubuh Arga, tak lupa ia mencubit pinggang Arga karena gombalannya itu.

"Sayang kau hobby sekali mencubit ya, pasti aku akan merindukan cubitan mesra ini dari mu. Jika biasanya kau cubit aku setelah itu kau menempel mesra seperti ini, pasti hal ini akan aku rindukan karena kau tidak melakukannya sekian lama." ucap Arga masih dengan gombalnya.

"Makanya kita kuliah bareng aja, biar masa indah ini tak akan berakhir dan akan terjadi terus menerus hingga kita menua bersama." ucap Arisha.

Arga tersenyum mendengarnya, dengan lembut ia membelai rambut Arisha.

"Sayang sejak kecil aku sudah bercita-cita ingin menjadi seorang tentara. Aku yakin kau pasti akan semakin jatuh cinta saat aku mengenakan seragam itu."

"Karena kekasih mu ini pasti akan terlihat tampan dan gagah dan yang pastinya semakin terlihat keren sekali." ucap Arga.

Setelah mengatakan hal itu, ia segera bangkit dari duduknya karena ia yakin Arisha akan mencubitnya lagi. Dan benar saja Arisha sudah bersiap-siap untuk mencubit tempat favoritnya yaitu dipinggang Arga.

Karena Arga menghindar maka Arisha mengejarnya. Keduanya berkejar-kejaran dan saling tertawa penuh kebahagiaan.

Hal itu bukanlah pertama kali mereka lakukan, mereka memang pasangan yang sangat serasi. Penuh dengan kebahagiaan dan juga canda tawa.

Setelah kedua merasa lelah, mereka duduk saling menyandarkan tubuhnya satu sama lainnya. Sambil mengatur nafasnya keduanya masih juga tertawa.

"Woi yang lagi kasmaran ! memangnya kalian tidak ingin bersiap untuk pergi ke pantai ?. Bukannya bersiap malah main kejar-kejaran." ucap Willy sambil ikut bergabung.

"Lo tu yang seharusnya bersiap-siap bukanya malah jadi obat nyamuk." ucap Arga.

"Suka-suka gue ye." jawab Willy yang tak mau ambil pusing.

"Eh obat nyamuk ! Sono pulang duluan, jangan ganggu kita." ucap Arga lagi.

"Ok kalau begitu, tapi jangan lupa segera pulang dan bersiap-siap untuk pergi ke pantai. Dan yang paling penting adalah jangan lupa bawa cemilan dan makanan yang banyak ya." ucap Willy.

"Untuk apa ?." tanya Arga.

"Untuk gue dong, kan nanti gue yang jagain kalian berdua biar ga tergoda rayuan setan." jawab Willy tanpa perduli reaksi Arga dan Juga Arisha.

Hu ! ucap Arga sambil melemparkan udara kosong kearah Willy. Sementara Arisha hanya tersenyum melihatnya.

"Ayo kita pulang." ucap Arisha tanpa mau merubah posisinya.

Arga hanya tersenyum setelah itu ia mengangkat tubuh Arisha dan membawanya masuk ke dalam mobil. Setelah Arisha duduk dengan benar barulah Arga masuk kemudian mengemudikan mobilnya meninggalkan sekolah itu.

Keduanya kemudian pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu yang mereka butuhkan untuk acara perpisahan itu.

Tak lupa juga Arga membelikan Beberapa cemilan untuk Willy. Meskipun mereka selalu saja bertengkar tapi sebenarnya mereka adalah sahabat baik.

"Sayang ada lagi yang ingin kau beli ?." tanya Arga.

"Kayaknya sudah cukup." jawab Arisha sambil memeriksa barang bawaannya.

Setelah itu mereka segera meninggalkan supermarket itu dan segera pulang. Arga mengantarkan Arisha terlebih dahulu barulah ia pulang kerumahnya.

Setiap hari Arga selalu antar jemput Arisha, ia tidak ingin jika Arisha pergi seorang diri untuk pulang pergi sekolah.

Hubungan keduanya sudah diketahui dan direstui oleh kedua orang tua mereka. Namun mereka berharap keduanya memikirkan cita-cita mereka selain cinta. Agar kehidupan keduanya kelak jauh lebih baik lagi.

"Sayang nanti aku jemput lagi ya, dan jangan lupa dandan yang cantik agar keindahan malam ini kalah akan kecantikan mu." ucap Arga sebelum membukakan pintu untuk Arisha.

"Apa kau yakin ? apakah kau tidak takut jika aku berdandan akan banyak cowok-cowok yang antri dibelakang ku ?." jawab Arisha.

"Jika ada yang berani akan aku bunuh mereka semua." jawab Arga.

"Menakutkan sekali." ucap Arisha sambil bergidik ngeri.

Setelah bergombal ria Arisha segera turun dari mobil. Ia segera masuk kedalam rumah setelah memastikan mobil Arga tak terlihat lagi dari pandangan.

Arisha segera masuk dan ia segera mencari sang ibu, ia ingin meminta ijin terlebih dahulu sebelum berangkat ke pantai untuk acara perpisahan yang diadakan oleh sekolahnya.

Setelah itu ia segera mengemasi barang-barangnya dan segera mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia beristirahat sebentar sebelum mereka pergi ke pantai.

Sambil memejamkan matanya, Arisha membayangkan bagaimana kedekatannya selama ini dengan Arga.

Setiap kenangan indah yang mereka ukir bersama selama tiga tahun ini, hilir-mudik silih berganti di pelupuk matanya.

"Arga setelah acara ini aku pasti akan merindukanmu, kita harus berpisah untuk sementara waktu agar kita bisa meraih cita-cita kita."

"Arga sebenarnya aku sangat berat sekali untuk melepaskan mu. Aku takut jika harus berpisah. Arga aku harap kita bisa melanjutkan ke universitas yang sama."

"Agar hari-hari indah itu tak akan pernah berlalu. Arga aku benar-benar mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu. Aku takut kehilanganmu." ucap Arisha dengan pelan.

Perlahan Arisha bangkit dan ia duduk di tepi ranjang. Ia menatap foto mereka berdua yang terlihat begitu mesra dan begitu bahagia.

Foto itu selalu ada di dalam kamarnya. Arisha tersenyum melihat foto itu. Dan ia kemudian berjalan mendekati meja rias.

Ia ingin bersiap-siap dan ingin sedikit memoles wajahnya agar terlihat lebih cantik seperti yang di inginkan oleh Arga.

Ia ingin acara perpisahan ini menjadi acara terindah sebelum mereka berpisah untuk sementara waktu demi meraih cita-cita mereka berdua.

Arisha ingin memberikan kenangan yang terindah agar Arga tidak akan pernah melupakannya dan tidak akan pernah berpaling darinya untuk mencari wanita yang lain di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!