...SEBUAH KEBETULAN...
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Kelas XI......"
"Berarti kalau begitu kita sama dong, kita pun sama kelas XI." Sambung anak cewek.
"Kenalkan aku Kimi dan ini Lucas," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Olivia,"
"Dari mana kamu berasal?" Tanyanya.
"Indonesia,"
"Ah Indonesia......"
"Aku dari Jepang, sedangkan Lukas dari Hongkong."
"Senang bisa berkenalan dengan kamu, semoga saja kita berada dalam satu kelas yang sama." Lanjutnya.
Aku hanya bisa tersenyum tanpa membalas ucapan Kimi barusan.
"Kamu bisa langsung masuk kelas dengan kami. Ayo ikuti kita saja,"
"Hah? Bukanya harus menghadap wali kelas dulu yah?" Tanya ku heran.
"Tidak perlu, sistem di sini itu berbeda."
"Paling nanti kamu hanya perlu memperkenalkan diri, saat kelas di mulai saja." Jelas Kimi.
"Kamu pasti heran kan, karena sistem di sini yang tidak sama dengan di Indonesia." Lanjutnya.
"Iya......."
"Nah, sekarang kamu harus terbiasa," sambung Lucas.
"Tapi, gimana aku bisa tahu kalau kita itu berada di dalam kelas yang sama?" Tanya ku.
"Nanti di depan kelas, akan ada daftar nama siswa di kelas itu." Balas Kimi.
"Oh......."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Aku pun mengikuti Kimi dan Lucas menuju kelas baru ku. Kami bertiga bergantian melihat daftar nama yang terpajang di depan kelas XI.
"Di sini pun tidak ada nama kamu," ucap Lucas.
"Aku rasa kamu memang di takdirkan untuk berada dalam satu kelas dengan kami."
"Soalnya kelas yang tersisa itu, hanya tinggal kelas kita berdua saja." Lanjutnya.
"Coba di lihat dulu, takutnya guru belum menambahkan daftar nama ku."
"Tidak aku yakin,"
Kimi pun menarik tangan ku menuju kelas yang berada di bagian paling ujung. Dan benar saja dugaan Kimi dan Lucas tadi, aku berada di dalam kelas yang sama dengan mereka berdua.
"Tuh kan, benarkan dugaan ku." Ucap Lucas.
Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya itu, padahal kami baru saja bertemu di depan tadi. Tapi Lucas dan Kimi mereka berdua cukup gampang berbaur dan buat aku pun tidak canggung untuk dekat dengan mereka berdua.
Langkah kaki ku langsung terhenti, saat aku memasuki kelas baru ku. Mata ku langsung tertuju pada sosok yang tengah fokus duduk di mejanya. Dia tampak tengah membaca buku dengan tenang, meskipun di samping dia ada siswa cowok dan di depannya ada dua orang siswa cowok juga.
"Ayo....." Ajak Kimi.
"Ah iya......"
Lucas sendiri langsung berjalan menuju mejanya yang berada di belakang tempat duduk laki-laki itu.
"Kamu duduk di sini saja, kebetulan tinggal kursi ini saja yang masih kosong di sini." Ucap Kimi.
"Ah iya......."
"Makasih ya, karena kamu sudah membantu ku."
"Jangan sungkan, kalau ada apa-apa kamu bisa meminta tolong pada ku."
"Siap,"
Kimi pun duduk di meja yang berada tepat di samping meja ku sekarang. Aku penasaran dengan siapa nantinya aku bakalan satu meja.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya teman satu meja aku pun datang. Sepertinya dia masih dari daerah asia, karena wajahnya yang sedikit mirip dengan ku. Melihat kehadiran ku, dia sempat terkejut dan berhenti sejenak.
"Hai......" Sapanya.
"Hai juga,"
"Aku Olivia." Ucap ku sambil mengulurkan tanganku.
"Aku berasal dari Indonesia," lanjut ku.
"Aku Vallery, aku berasal dari Thailand."
"Ah......"
"Senang bisa berkenalan dengan kamu."
"Aku juga," balasnya.
Tidak lama setelah itu, guru pertama pun masuk. Namanya Mrs. Jenny, sebelum memulai pelajaran beliau meminta ku untuk memperkenalkan diri terlebih dulu.
Ternyata hari ini bukan hanya aku saja yang menjadi murid baru di kelas ini, tapi ada satu anak cowok bernama Jonny asli dari Belanda.
Setelah dia memperkenalkan diri, sekarang giliran aku untuk memperkenalkan diri ku.
"Hai......."
"Nama ku Olivia Agatha Hamilton, aku merupakan siswa pindahan dari Indonesia."
"Panggil saja aku Olive,"
"Senang bisa bertemu dengan kalian semua, mohon bimbingannya." Lanjut ku.
Seisi kelas langsung memberikan tepuk tangan setelah aku selesai memperkenalkan diri.
"Aku dengar Daniel pun mempunyai ibu yang berasal dari Indonesia juga." Bisik Vallery.
"Daniel?"
"Iya itu, siswa cowok yang duduk di dekat jendela itu." Tunjuknya.
Aku pun langsung teringat, setelah Vallery mengucapkan nama Daniel barusan. Dengan sadar aku pun menyunggingkan senyuman saat melihat ke arahnya.
"Tapi dia cukup pendiam," bisiknya kembali.
"Bukan pendiam, tapi anaknya memang cuek."
"Tapi setelah kenal, dia baik kok dan banyak ngomong juga." Sambung Kimi dari belakang.
"Ya, kamu menguping pembicaraan kami yah?"
"Bukan menguping, tapi kamu itu ngomong cukup keras. Makanya aku bisa mendengarnya dengan jelas." Balas Kimi.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Pelajaran yang di berikan hari ini, masih bisa aku ikuti dengan baik. Meskipun aku sedikit terkendala dengan cara penyelesaiannya dan ada beberapa bahasa yang sedikit asing di telinga ku.
Dan sekarang saatnya untuk istirahat, Kimi pun langsung menghampiri ku. Sedangkan Vallery dia sudah pergi lebih dulu,karena ada urusan pribadi.
"Kamu bawa bekal juga?" Tanyanya melihat kotak bekal ku.
"Iya......"
"Ya udah yuk, kita makan di kantin saja." Ajaknya.
"Lah aku kira, kita bisa makan di sini."
"Tidak lah, kita tetap makan di kantin. Tapi kita juga bisa makan di taman yang terdapat di area sekolah kita ini kalau kamu mau."
"Boleh deh, aku mau makan di taman saja."
Aku dan Kimi pun langsung menuju tamannya, di tengah perjalanan menuju kantin Kimi mengajak ku untuk mengantri mengambil air minum yang telah di sediakan di dalam mesin. Kita hanya cukup menempelkan kartu pelajar kita dan nanti minuman yang kita inginkan akan keluar dengan sendirinya.
Karena ini jamnya istirahat,jadinya kami harus mengantri terlebih dulu. Perhatian ku langsung tertuju pada Daniel yang tengah sama mengantri dengan aku. Namun dia berada di bagian paling depan terhalang dua siswa cowok.
Terlihat dia pun tengah mengobrol sambil menunggu gilirannya,aku terpesona dengan cara dia tersenyum dan mengobrol dengan temannya itu.
"Liv, kamu lihat apa sih?" Tanya Kimi mengagetkanku.
"Ah itu, tidak ada."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah mendapatkan minuman yang aku inginkan, aku pun mengikuti Kimi menuju taman yang dia sebutkan tadi.
"Eh gimana kalau kita gabung sama George dan yang lainnya." Ucap Kimi.
"George?"
"Itu cowok yang tengah makan bareng Daniel, Alex dan Hamid,"tunjuknya.
"Ih enggak ah, kita enggak perlu gabung lah." Tampik ku.
"Kenapa? Enggak apa-apa, lagian aku udah sering gabung makan sama mereka." Balas Kimi.
"Kamu nggak usah malu, mereka orangnya asik kok." Lanjutnya.
Melihat reaksi aku yang malah diam saja, Kimi pun langsung menarik tangan ku dan membawa ku ke tempat dimana Daniel kumpul makan saat ini.
"Hai guys......"
"Hai......" Balas mereka bersamaan.
"Eh ada Olivia juga, sini kita makan bareng." Ajak George.
"Iya......."
Entah kebetulan atau gimana, aku malah kebagian duduk tepat berdampingan dengan Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments