Pertemuan Pertama?

"Zahra, Ummi tahu kamu belum tidur, Nak." Ummi Fatimah menjeda ucapannya, mencoba bersabar atas sikap ke kanak-kanakan putri kesayangannya itu.

"Nak, apa kamu bisa keluar? Abi dan Ummi ingin berbicara," ucap ummi Fatimah lembut namun kini terdengar sangat tegas sekali.

Bagaimanapun juga, Zahra adalah seorang anak dan ia tidak ingin menjadi anak durhaka yang tidak patuh kepada orang tua. Tapi keegoisan membuat hatinya menjadi batu, jadi ia mengurung diri di kamar tanpa menghiraukan panggilan orang tuanya.

Sejam berlalu, ummi Fatimah kembali ke kamar putrinya, dan kali ini beliau memutuskan masuk ke kamar Zahra dengan rasa kecewa yang beliau bawa bersamanya. Sementara Zahra, ia terus diam, mulai menjadi anak yang keras hati, bahkan ia palingkan tubuhnya menghadap ke dinding seolah tidak ingin melihat wajah orang tuanya.

"Ara, Ummi tahu kamu belum tidur, tapi satu hal yang harus kamu kalau Ustadz Fahri adalah lelaki yang tepat untuk menjadi suamimu, bukan si Alex, lelaki yang hanya memberikan harapan dan memanfaatkan mu saja!"

Ucapan yang keluar dari lisan ummi Fatimah membuat darah Zahra mendidih, ia bangkit dari pembaringannya dengan wajah memerah penuh amarah karena tidak terima jika lelaki yang ia anggap malaikat dijelekkan oleh orang tuanya.

"Ummi, dimana Ummi mengenal Alex? Kenapa Ummi bisa beranggapan kalau Alex adalah lelaki yang jahat?" protes Zahra dengan mata memerah dan air mata yang tiba-tiba jatuh membasahi pipinya.

Ya, rasa semu itu membuat seorang anak mampu melawan orang tuanya.

"Nak, tidak penting Ummi tahu dari mana, tapi cobalah berpikir ulang, apa yang kamu harapkan dari Alex? Lelaki itu tidak mencintaimu, bahkan ia mengatakan kalau ia tidak mengenalmu, ia hanya memanfaatkan mu, Nak!"

Dengan suara serak dan mata berkaca-kaca, Ummi Fatimah menyampaikan kata-kata yang bertentangan dengan batin Zahra. Alex bukanlah lelaki jahat seperti yang ummi Fatimah tuduhkan, Alex juga tidak ada niat sedikitpun memanfaatkan Zahra, bahkan Zahra juga merasa kalau Alex tidak pernah mempermainkan perasaannya, ia adalah malaikat yang selama ini selalu ada dalam setiap suka dan duka Zahra.

"Ummi, Alex bukan lelaki seperti itu," ucap Zahra membela Alex dengan keyakinan penuh.

"Nak, lelaki itu tidak mencintaimu, kamu jangan mengharapkan Alex lagi! Ustadz Fahri adalah lelaki yang bisa menjadi imam untukmu, jadi lelaki seperti apa lagi yang kamu cari? Bukankah seseorang dipilih karena agamanya, Nak?"

Dengan nada suara tinggi, ummi Fatimah menumpahkan semua isi hatinya kepada putrinya, karena ini adalah kesekian kalinya Zahra menolak perjodohan dengan laki-laki yang menurut keluarga baik. Sungguh, ummi Fatimah tidak paham lagi dengan sikap putrinya, hingga beliau marah dan emosi kepada anak gadisnya itu sembari memberikan pemahaman agama yang memang benar adanya.

"Nak, seseorang dipilih karena tiga hal yaitu dari agamanya, keluarganya dan kekayaannya, tapi pilihlah pasangan yang baik agamanya agar hidup kita selamat dunia dan akhirat."

Zahra diam dalam kebisuan, tidak ingin membantah apa yang ummi katakan, karena bagaimanapun juga, apa yang  ummi Fatimah sampaikan berdasarkan hadist Rasullullah yang benar adanya.

"Ara, Ummi malu karena kamu selalu menjadi gunjingan tetangga, Ummi malu karena anak gadis kesayangan Ummi belum menikah sementara dua orang adikmu telah menikah. Jadi sekarang, mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus menerima perjodohan ini."

Seolah tidak mengizinkan ada penolakan dari sang putri, ummi Fatimah berbicara tegas.

"Maaf, Ummi, tapi Ara tidak bisa menikah dengan lelaki asing yang tidak dikenal!"

"Ustadz Fahri adalah lelaki saleh, ia mengajar di pondok pesantren milik orang tuanya, dia lelaki terbaik untukmu, dan tidak ada istilah pacaran sebelum menikah, berkenalan sebelum menikah cukup dengan bertaaruf dengan didampingi, Nak!"

"Tapi Ara tidak mencintai lelaki itu, Ummi, jadi tolong jangan paksa Ara."

"Jangan membahas cinta, cinta akan muncul setelah menikah, karena Allah yang menumbuhkan rasa cinta itu di hati manusia. Ummi dan Abi juga dijodohkan dan bisa hidup bahagia sekarang. Jadi jangan membantah lagi, gantilah bajumu dengan pakaian terbaik karena sebentar lagi Ustadz Fahri dan keluarganya akan datang!"

Sebuah ultimatum yang keluar dari lisan ummi Fatimah membuat Zahra merasa sangat hancur dan terluka, dirinya seperti tertusuk panah tepat di hatinya.

"Ummi, Ara tidak ingin bertemu dengan Ustadz Fahri."

Dengan mata melotot dan nada suara tinggi, Zahra membantah. Gadis itu akhirnya berani mengungkapkan isi hatinya, bahwa ia menolak perjodohan ini.

"Ara, apa ada lelaki yang kamu cintai? Jika memang ada bawalah lelaki itu ke rumah, kenalkan sama Ummi dan Abi, karena hanya itu cara supaya Ummi bisa membatalkan perjodohan ini."

Zahra terdiam dan tidak sanggup menjawab pertanyaan ummi Fatimah. Bagaimana mungkin Zahra akan membawa seorang lelaki ke rumah untuk dikenalkan sebagai calon suaminya, ia bahkan tidak dekat dengan siapapun selama lebih dari lima tahun terakhir kecuali dengan Alex. Entah mengapa, sejak gagal menikah karena sebuah penghianatan membuat hati Zahra mati, ia sulit dekat dan percaya dengan makhluk yang namanya laki-laki. Zahra beranggapan kalau semua lelaki itu sama dan ia benar-benar sangat takut untuk ditinggalkan lagi setelah ia memberikan seluruh hatinya kepada makhluk dengan alias buaya darat itu. Ya, Tuhan memang mencemburui hati yang berharap jika bukan kepadanya, jadi saat ini Zahra hanya menggantungkan hati dan harapannya kepada Tuhan saja, dengan satu keyakinan yang ia pegang erat di dalam dada, kalau semua manusia diciptakan berpasang-pasangan dan jika telah waktunya maka jodoh juga akan datang menghampirinya.

"Jika Alex memang lelaki yang kamu sukai maka berhentilah sekarang, Nak! Lelaki itu tidak mencintaimu."

Ummi Fatimah lagi-lagi mengatakan kata-kata tajam yang membuat hati Zahra hancur. Bagaimana bisa orang tuanya menilai Alex sejelek dan serendah itu, padahal Alex adalah lelaki yang sangat baik kepadanya, bahkan ialah lelaki yang berhasil menyembuhkan luka-luka di dalam hatinya. Alex satu-satunya lelaki membuat Zahra percaya kalau masih ada lelaki baik dan tulus di dunia ini selain ayahnya. Ya, mereka berdua memang tidak berpacaran, hubungan mereka hanya sebatas sahabat dekat yang saling berbagi suka dan duka bersama, karena sebuah rasa nyaman, dan tidak ada orang yang Zahra percaya selain Alex.

"Sekarang cepat ganti pakaian karena lima menit lagi Ustadz Fahri dan keluarganya akan datang!"

Ummi Fatimah meletakkan sebuah gaun berwarna merah muda dengan hijab syar'i yang biasanya dikenakan oleh ustadzah. Ya, Zahra tahu pakaian seperti itulah yang sesuai dengan syariat islam tapi Zahra ingin mengenakan pakaian itu tanpa paksaan.

Terpopuler

Comments

Fitray Uni

Fitray Uni

Zahra ya udahlah ikutin dulu 🥰👍

2024-02-12

1

Selviana

Selviana

Zahra terima saja berjodohan yang sudah di pilihan orang tua kamu, karena mungkin itu yang terbaik untuk kamu Zahra

2024-02-11

1

Rey

Rey

turutin dulu kemauan orang tua mu Zahra, gak ada salahnya kenal dulu dengan ustadz Fahri 😊.
hai kak aku mampir ya,
ini tadi yang di wa, ayo saling berbalas membaca setiap part'nya, saling berbalas like serta komen 🤗

2024-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana Ummi
2 Pertemuan Pertama?
3 Taaruf
4 Tiba-Tiba Bertunangan
5 Batin Menolak
6 180 Hari Tersisa
7 Apakah Kamu Ingin Mati?
8 Rasa Yang Tidak Diakui
9 Perasaan Apa ini?
10 Hidup Serasa Mati
11 Sebatas Kakak Adik?
12 Lelaki Tidak Bernyali
13 Rencana Kabur
14 Hilang Arah
15 Menentang Orang Tua
16 Mempertanyakan Isi Hati
17 Memusuhi Orang Tua
18 Memikirkan Alex
19 Dilema Hati
20 Ingin Jujur
21 Harapan Ummi
22 Kekhawatiran Orang Tua
23 Stres Berat
24 Marah Besar
25 Bekerja Bagai Kuda
26 Melepas Penat
27 Bertemu Dia Yang Tidak Disangka
28 Seperti Cinta Segitiga
29 Diam atau Keluar!
30 Ketahuan
31 Menyalahkan Takdir
32 Bawaannya Emosi
33 Rasa Penasaran
34 Saling Jaga Image
35 Perasaan Apa Ini?
36 Cemburu?
37 Trauma Masa Lalu
38 Memori Masa Lalu
39 Gagal Menikah
40 Malaikat Penyelamat
41 Sunshine
42 My Angel
43 Menjaga Zahra
44 Menemui Zahra
45 Pulang ke Rumah
46 Aku Mencintaimu?
47 Bertemu Masa Lalu
48 Sejuta Tanda Tanya
49 Kecemburuan
50 Merindukan Alex
51 Ingin Menyusul Raka
52 Kesedihan Zahra
53 Kecemburuan
54 Apa Maumu?
55 Perasaan Yang Rumit
56 Permainan Perasaan
57 Ustadz Fahri?
58 Muak Dengan Keadaan
59 Rindu Ummi
60 Memusuhi Orang Tua
61 Pergolakan Batin
62 Perasaan Terluka
63 Disidang Abi
64 Kun Fayakun
65 Maafkan Zahra
66 Hancurnya Harapan Besar Orang Tua
67 Berdamai Dengan Keadaan
68 Hari Baru
69 Membuka Diri
70 Merusak Mood
71 Benci Tapi Rindu
72 Berdamai dengan Diri Sendiri
73 Maukah Kamu Menikah Denganku?
74 Salah Tingkah
75 Membuka Hati
76 Apakah Ini Cinta?
77 Sedikit Mendebarkan
78 Memilih Menghindar
79 Terbawa Pikiran
80 Terluka
81 Perasaan Tidak Biasa
82 Bertaaruf dengan Andika
83 Memulai Hari Baru
84 Risih
85 Menyangkal Rasa
86 Menjaga Hati
87 Terasa Canggung
88 Amarah Alex
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Rencana Ummi
2
Pertemuan Pertama?
3
Taaruf
4
Tiba-Tiba Bertunangan
5
Batin Menolak
6
180 Hari Tersisa
7
Apakah Kamu Ingin Mati?
8
Rasa Yang Tidak Diakui
9
Perasaan Apa ini?
10
Hidup Serasa Mati
11
Sebatas Kakak Adik?
12
Lelaki Tidak Bernyali
13
Rencana Kabur
14
Hilang Arah
15
Menentang Orang Tua
16
Mempertanyakan Isi Hati
17
Memusuhi Orang Tua
18
Memikirkan Alex
19
Dilema Hati
20
Ingin Jujur
21
Harapan Ummi
22
Kekhawatiran Orang Tua
23
Stres Berat
24
Marah Besar
25
Bekerja Bagai Kuda
26
Melepas Penat
27
Bertemu Dia Yang Tidak Disangka
28
Seperti Cinta Segitiga
29
Diam atau Keluar!
30
Ketahuan
31
Menyalahkan Takdir
32
Bawaannya Emosi
33
Rasa Penasaran
34
Saling Jaga Image
35
Perasaan Apa Ini?
36
Cemburu?
37
Trauma Masa Lalu
38
Memori Masa Lalu
39
Gagal Menikah
40
Malaikat Penyelamat
41
Sunshine
42
My Angel
43
Menjaga Zahra
44
Menemui Zahra
45
Pulang ke Rumah
46
Aku Mencintaimu?
47
Bertemu Masa Lalu
48
Sejuta Tanda Tanya
49
Kecemburuan
50
Merindukan Alex
51
Ingin Menyusul Raka
52
Kesedihan Zahra
53
Kecemburuan
54
Apa Maumu?
55
Perasaan Yang Rumit
56
Permainan Perasaan
57
Ustadz Fahri?
58
Muak Dengan Keadaan
59
Rindu Ummi
60
Memusuhi Orang Tua
61
Pergolakan Batin
62
Perasaan Terluka
63
Disidang Abi
64
Kun Fayakun
65
Maafkan Zahra
66
Hancurnya Harapan Besar Orang Tua
67
Berdamai Dengan Keadaan
68
Hari Baru
69
Membuka Diri
70
Merusak Mood
71
Benci Tapi Rindu
72
Berdamai dengan Diri Sendiri
73
Maukah Kamu Menikah Denganku?
74
Salah Tingkah
75
Membuka Hati
76
Apakah Ini Cinta?
77
Sedikit Mendebarkan
78
Memilih Menghindar
79
Terbawa Pikiran
80
Terluka
81
Perasaan Tidak Biasa
82
Bertaaruf dengan Andika
83
Memulai Hari Baru
84
Risih
85
Menyangkal Rasa
86
Menjaga Hati
87
Terasa Canggung
88
Amarah Alex

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!