Vey mengikuti kemanapun arah kakinya membawanya melangkah. Hingga dia sampai ke bawah apartemen milik kakaknya yang jaraknya tidak jauh dari rumah yang baru saja dikunjunginya.
Air matanya sudah mengering, namun dia kembali menangis ketika mengingat wajah suaminya. Sekuat apapun dia menahan, hatinya tetaplah hancur.
"Tuhan, ini adalah ujian terberat di dalam hidupku. Tapi tolong beri kekuatan pada diriku agar kuat menghadapi semua ujian darimu."
Vey terus terisak hingga matanya merah dan kering. Sakit di hatinya membuat sekujur tubuhnya juga merasakan sakitnya. Seperti ada sesuatu yang tidak kasat mata menusuk hatinya dan itu sangat sakit.
Kebahagiaan singkat dengan suaminya yang tinggal kenangan. Wanita mana yang akan sanggup menerima kenyataan jika wanita lain merebut suami yang sangat dicintainya. Vey terus menangis, masih terbayang-bayang perubahan sikap suaminya kepadanya.
Vey sempat melihat Davin berbalik badan memunggunginya sebelum Vey pergi dari rumahnya. Hingga Vey menatap nanar punggung suaminya yang berjalan kembali ke lantai atas.
Vey terus menangis, hingga dia tidak sadar Bagas kakaknya telah kembali. Bagas panik melihat adiknya menangis. Dia bingung apa yang terjadi pada adiknya.
"Vey. Katakan kenapa kamu menangis? Siapa yang membuatmu menangis?" Tanya Bagas yang khawatir.
Vey mendongakan wajahnya, melihat kakaknya yang sedang memperhatikanya. Vey langsung berdiri berhambur ke pelukan Bagas.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis, Vey?" Tanya Bagas sekali lagi.
Sebelum menceritakan semua yang terjadi padanya. Vey meminta maaf terlebih dahulu kepada kakaknya. Karena pada saat kakaknya pergi ke kantor, diam diam Vey pergi menemui suaminya. Sontak Bagas terkejut lalu memeriksa kondisi adiknya takutnya ada yang terluka.
"Mereka tidak melukai fisiku, kak! Yang mereka lukai adalah hatiku," ucapnya diikuti isak tangis yang tidak bisa di tahan ya.
Bagas memeluk adiknya semakin erat, mencoba menenangkannya. Dia tahu ini sangat berat bagi adiknya. Tetapi apalah daya, semua sudah terjadi. Bagas menyayangkan adiknya yang terlalu gegabah. Seharusnya dia menunggu Bagas untuk menemaninya ke sana.
"Kak. Kakak sudah berjanji akan membantuku, bukan?"
Vey meminta bantuan kepada kakaknya, tentu saja kakaknya pasti membantunya. Bagas sangat menyayangi Vey dan ingin adiknya kembali seceria dulu. Ibunya telah tiada, ayahnya telah dikuasai ibu tirinya. Hanya Vey satu satunya keluarganya yang akan dia jaga dan dia perjuangkan.
"Aku ingin melamar menjadi sekretaris di perusahaanku. Bagaimana menurutmu, kak? Kakak bisa membantuku masuk dengan mudah?"
Vey mengutarakan keinginan untuk melamar menjadi sekretaris di Wing Corporation. Sontak Bagas dibuatnya heran akan niatan adiknya. Kenapa Vey harus melamar menjadi sekretaris, padahal dia pemilih perusahaan itu. Saham Vey lebih besar dibanding saham suaminya.
Begitulah Vey, dia adalah pemilik saham terbesar di Wing Corporation. Tetapi tidak satupun orang yang mengetahuinya kecuali suami dan kakaknya.
Menjadi istri yang baik dan menunggu suaminya pulang kerja adalah kebiasaanya dulu. Meskipun Vey adalah orang kaya, Vey tetaplah wanita biasa dengan penampilan yang sederhana.
"Kenapa tidak kamu ambil alih saja perusahaan itu, Vey? Kenapa harus menjadi sekretaris?" Tanya Bagas tidak habis pikir dengan kemauan adiknya. Vey menghapus air matanya kemudian dia tersenyum menatap kakaknya.
"Jika menjadi sekretaris bisa membuatku dekat dengan suamiku, maka apa yang salah, kak? aku juga bisa mengawasi suamiku serta aset asetku di perusahaan itu, bukan?"
Setelah difikir fikir ucapan Vey memang ada benarnya. Bagas menjadi paham niat dan tujuan adiknya. Tidak diragukan lagi, Vey memang cerdas dari dulu. Bahkan Wing Corporations semakin berkembang pesat juga karena campur tangan nya. Meskipun hanya di rumah menunggu suaminya, Vey juga memantau perkembangan perusahaanya. Dia wanita pintar, tidak perlu pergi ke kantor untuk mengerjakan semua pekerjaannya.
"Itu juga satu-satunya cara. Mengingat kondisi Mas Davin saat ini. Dia tidak percaya semua ucapanku yang mengatakan bahwa aku adalah istrinya. Dengan menjadi sekretaris, maka aku bisa setiap hari bertemu dengan suamiku. Aku bisa meeting atau bahkan melakukan perjalanan bisnis berdua dengan suamiku, bukan?"
"Lalu kapan rencanamu itu akan kamu mulai?" Tanya Bagas memastikan. Bagaimanapun dia akan berada di belakang adiknya untuk selalu melindungi Vey.
Rencana yang telah Vey susun, dia akan mencoba mengirim surat lamaran nya besok siang. Berharap dia bisa diterima dan memperlancar rencananya. Atau bisa saja Vey langsung datang ke Wing Corporation untuk melamar secara langsung.
Bermodal kecantikan dan kepintaran yang dia miliki, Vey yakin dia pasti diterima. Apa lagi dia sudah tahu semua tentang Wing Corporation, karena memang yang mengelola selama ini adalah dia.
"Kakak akan membantumu, pasti kamu akan diterima dengan sangat mudah!!"
Bagas sangat yakin akan ucapanya itu. Siapa yang akan menolak wanita cerdas seperti adiknya. Bukan hanya cerdas, adiknya memiliki inner beauty yang tidak semua wanita miliki.
Vey berhambur memeluk kakaknya, mereka adalah kakak beradik yang sama sama berjiwa bisnis. Bahkan perusahaan Vey Wing Corporation juga bekerjasama dengan perusahaan milik kakaknya.
Vey meminjam laptop kakaknya untuk membuat surat lamaran. Besok dia akan menyerahkan sendiri surat lamaranya di Wing Corporation. Dia juga ingin melihat kondisi perusahaan saat ini. Karena beberapa bulan ini, selama koma dia tidak mengetahui perkembangan perusahaan.
Ditambah lagi kondisi suaminya yang sedang amnesia. Vey khawatir jika Renata dan ibu tirinya merencanakan sesuatu untuk mengambil alih perusahaannya juga. Walaupun kesanya mustahil, karena semua berkas berkas sudah berada di tangan Bagas.
Untung saja kakaknya bertindak dengan sangat cepat. Dia mengamankan semua aset aset milik Vey di saat Vey sedang koma. Menyisakan aset aset milik Davin dan rumah mewahnya.
Vey tidak masalah bila Renata dan ibu tirinya menguasai rumah mewahnya. Vey masih bisa membangun istana yang lebih mewah dari rumahnya yang telah di kuasai dua wanita yang saat ini di bencinya.
Tapi apalah arti istana tanpa suami yang dulunya sangat mencintainya. Vey bertekad akan mengejar cinta suaminya kembali. Melakukan segala upaya agar Davin bisa mengingatnya kembali.
****
Ke esok harinya tepatnya sebelum jam makan siang. Vey mendatangi perusahaanya sebagai pelamar kerja. Penampilanya kali ini sangat berbeda, sehingga setiap mata yang melihatnya dibuatnya kagum.
Tampil cantik dengan pakaian kerjanya, walaupun sederhana tetapi tetap terlihat berkelas, anggun dan elegan. Vey mengenakan atasan blouse berwarna putih tulang dengan paduan rok pensil selutut dengan warna senada.Melihat penampilanya saja, orang orang sudah bisa menebak bahwa Vey adalah wanita yang cerdas dan berkelas.
Dengan langkah penuh percaya diri dia langsung menuju ruang bagian hrd untuk menyerahkan surat lamaranya sekaligus berkas-berkas lain.
Di sana bukan hanya Vey saja, banyak orang orang yang melamar menjadi sekretaris Davin di Wing Corporation. Namun diantara banyaknya orang yang melamar, Vey adalah wanita yang paling menonjol dan cocok menjadi kandidat terpilih menjadi sekretaris di perusahaanya.
Tidak menunggu waktu lama, berkat campur tangan kakaknya juga, akhirnya Vey terpilih menjadi sekretaris Davin. Vey sangat senang, dan akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
"Tunggu pembalasanku, rubah betina!!" Gumamnya dalam hati, membayangkan wajah ke dua wanita yang menghancurkan hidup Vey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nila
langsung saja ambil alih harta mu.
2023-10-08
0
Lisna Arin
terlalu buang" waktu si vey ni
langsung sita ja smua
toh miliknya
2023-08-08
0
Dani Dapin
kamu trlalu gegabah vey
seharusnya kamu ajak bagas
2023-07-19
0