Hari pertama bekerja, Vey harus lembur karena ulahnya sendiri. Bahkan bukan dia saja yang lembur melainkan ada Davin di ruangan yang sama denganya. Mereka hanya berdua dengan tumpukan dokumen di hadapan masing-masing. Davin juga telah berkata kepada Renata, bahwa dia akan pulang telat.
Vey beralasan ingin mempelajari tentang perusahaan ini lebih dalam dari Davin. Dan harus Davin sendiri yang memberitahunya. Berkat Vey, Angkasa group tidak jadi membatalkan kerja sama dengan Wing corporation. Saat ini Davin sangat membutuhkan Vey demi kemajuan perusahaan. Dia akan menyembunyikan identitas Vey sebagai sekretarisnya dari Renata.
Renata pasti marah jika tahu Vey telah menjadi sekretarisnya. Hal itulah yang membuat Davin bingung untuk memilih antara menjaga perasaan Renata atau mempertahankan kerjasamanya dengan Angkasa group.Oleh karena itu Davin memilih menyembunyikan identitas Vey yang saat ini menjadi sekretarisnya dari Renata.
"Apa alasanmu datang ke rumahku tempo hari?" Davin bertanya kepada Vey di sela kesibukan mereka.
Vey menutup berkas-berkas yang sedang dia baca, lalu menatap Davin. Apakah dia akan mengatakan kembali bahwa dia adalah istri Davin? Tidak. Vey lebih memilih menggoda suaminya dan perlahan Davin akan mengingatnya.
"Anda pasti tidak akan percaya dan menganggap saya gila, pak. Davin. Jadi lupakan saja soal kemarin," ucapnya, mulai membuka berkasnya kembali.
"Tapi kau berkata bahwa aku adalah suamimu!!"
Vey menutup kembali berkasnya lalu dia berjalan sangat menggoda mendekati Davin. Vey tersenyum, dengan beraninya dia membisikan sesuatu di telinga suaminya.
"Jadi anda percaya jika saya berkata, anda adalah suami saya?" Bisik Vey. Bahkan Vey menatap wajah suaminya, sehingga netra mereka pun bertemu.
Seandainya Davin saat ini tidak melupakanya. Sudah pasti Vey akan memeluk, menciumi suaminya, dan bergelayut manja di tubuh suaminya. Dia harus menahan diri, sebelum suaminya membencinya.
"Kembali ke tempatmu, Vey!!" Perintah Davin dengan sikap dinginnya. Dia akui Vey begitu sangat menggoda. Penampilan yang sexy dengan lekuk tubuh yang tercetak jelas, membuatnya tergoda.
Wajahnya yang cantik, suaranya yang lembut, serta kemampuanya menambah nilai plus tersendiri. Davin mengakui, berada satu ruangan dengan Vey membuatnya tidak lepas memperhatikan wanita yang saat ini menjadi sekretarisnya. Apa lagi berdekatan dengan Vey seperti yang terjadi barusan. Nafas hangat Vey menyapu di telinganya. Menimbulkan getaran di tubuhnya yang dia tidak tahu apa artinya.
"Kenapa anda tiba-tiba mempertanyakan soal itu, pak?" Tanya, Vey memancing.
Davin tidak menjawab, dia malah menyuruh Vey agar kembali ke tempatnya. Namun Vey tidak akan kembali sebelum mendapat jawabanya. Karena dia akan penasaran yang membuatnya sulit tidur nantinya.
"Baiklah. Saya minta maaf jika membuat anda dan istri anda merasa kurang nyaman karena kehadiran saya," ucap Vey, lagi-lagi memancing.
"Dia tunanganku. Dia bukan istriku!!" ucap Davin yang sebenarnya tidak perlu. Karena Vey sudah mengetahui status Davin dan Renata saat ini.
Lagi-lagi Vey mencoba menggoda Davin dengan membisikan sesuatu lagi di telinganya. "Masih tunangan! Berarti saya masih punya kesempatan menggoda anda, bukan?"
Davin menatap Vey, Vey tersenyum membalas tatapan suaminya. Dalam pikirannya jika suaminya menciumnya. Maka dengan senang hati Vey akan memberikan ciuman nya untuk suaminya. Namun bukanya ciuman yang dia dapatkan, melainkan peringatan dari Davin.
"Jaga batasanmu. Kau hanyalah secretaris sedangkan Renata adalah tunanganku."
Vey tersenyum kecut mendengar peringatan dari suaminya. Davin hanya kehilangan ingatanya. Dia tidak boleh menghilangkan Vey dari hatinya. Vey adalah istri sahnya yang lebih berhak memiliki Davin daripada Renata yang sebenarnya bukan siapa-siapanya Davin.
Vey tidak pantang menyerah, sekalipun dia harus merendahkan harga dirinya. Tetapi apa salahnya, jika pun dia menjerat Davin sekalipun. Mereka masih suami istri yang sah, tidak ada perceraian di antara mereka berdua.
"Yakin, anda tidak tertarik dengan saya?" Vey berucap sambil mendekatkan bibirnya di depan bibir Davin dan hanya berjarak 1 cm. Bahkan hembusan nafasnya yang beraroma mint bisa dirasakan Davin. Bohong jika Davin tidak tertarik pada sosok Vey. Bahkan para karyawannya saja menatap kagum pada sosok Vey.
Melihat Davin yang mulai tergoda dengan Vey. Malam itu juga Vey akan menggodanya sampai Davin kembali ke pelukanya. Vey bersikap genit bukan karena dia genit. Vey bersikap demikian hanya untuk mendapatkan suaminya kembali dan merebutnya dari Renata.
Vey semakin mendekatkan wajahnya hingga tiada jarak di antara mereka berdua. Kemudian Vey mendaratkan kecupan singkat di bibir Davin. Bibir yang terasa basah itu akhirnya dia rasakan kembali setelah sekian lama nya.
"Apa yang kau lakukan? Jaga batasanmu!!" Tegur Davin. Meskipun bibir Vey begitu menggoda dan dia ingin lebih. Tapi Davin masih mengingat dan menjaga perasaan tunanganya.
"Kenapa? Apa yang salah? Aku menyukaimu, pak!!" Ucap Vey kemudian.
Gaya Vey sudah seperti seorang pelakor yang siap merebut Davin dari Renata. Ralat, lebih tepatnya dia mencoba merebut kembali Davin dari tangan Renata. Jika dia mau, di mata negara dan agama, dialah yang akan menjadi pemenangnya. Karena Davin masih menjadi suami sahnya. Tapi Vey tidak mau gegabah, mengingat suaminya sedang amnesia. Oleh karena itu menggodanya lebih tepat daripada memaksanya harus mengingatnya.
Vey memeluk Davin dari belakang dan mencium leher suaminya. Davin tersenyum sinis dan berusaha melepas pelukan Vey yang semakin erat. Ternyata Vey sama saja dengan mantan sekretarisnya yang selalu berusaha menggodanya selama ini. Namun entah kenapa ada sisi berbeda yang Davi rasakan pada Vey.
"Hentikan semua ini, Vey! Jangan menggodaku. Aku adalah milik Renata dan aku adalah pria yang sebentar lagi akan menikah."
"Sebelum janur kuning melengkung. Apa salahnya, pak? Bahkan ketika kamu bosan dengan tunanganmu, datanglah kepadaku, aku siap untuk menemanimu!!" Ucap Vey, jari-jari tangannya membelai dada bidang Davin. Sebagai pria normal, Davin pun tergoda.
Melihat mata suaminya di penuhi kabut gairah, membuat Vey tersenyum penuh kemenangan. Vey tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Bahkan mereka tidak berdosa jika melakukan lebih dari ini. Karena mereka masih sah baik di mata agama maupun negara.
Vey menarik wajah suaminya untuk mencium bibir suaminya dengan lembut. Davin merespon ciuman Vey, membuat Vey tersenyum penuh kemenangan. Misi keduanya telah berhasil dia lakukan. Kita nantikan misi selanjutnya yang tidak kalah hebat dari ini.
Mereka berdua terhanyut dalam ciuman yang memabukan. Vey sangat merindukan moment-moment seromantis ini dengan suaminya. Tanpa terasa air matanya menetes, membuat Davin melepas pagutan bibirnya.
"Apa aku terlalu kasar dan menyakitimu?" Tanya Davin tanpa sadar menghapus air mata Vey. Buru-buru Vey menggelang dan kembali mencium bibir suaminya dengan sangat lembut.
"Sebentar lagi aku akan merebut hati dan ragamu dari wanita rubah itu, suamiku. Perlahan kau akan mengingatku kembali sebagai istri sahmu," gumam Vey dalam hatinya.
Davin melepaskan pagutan bibirnya. Dia akan berbuat lebih dari itu jika dia tetap meladeni secretary genitnya. Tidak bisa di pungkiri, Vey benar-benar membuatnya ketagihan. Vey sangat jauh dari Renata, yang diketahuinya adalah tunangannya saat ini.
"Lebih baik kau pulang!! Jangan menggodaku lagi. Hari sudah semakin larut, kita lanjutkan pekerjaan ini besok!!" Perintah Davin.
Vey menghapus sisa saliva di sudut bibir suaminya. Dia tersenyum sangat manis di depan wajah suaminya. Sengaja dia tersenyum sangat manis agar suaminya selalu terbayang bayang wajahnya.
"Baiklah, kita lanjutkan besok, pak. Tapi saya takut pulang sendirian selarut ini. Bolehkah saya numpang di mobil pak. Davin? Bukankah rumah kita searah?"
Vey semakin berani, Davin pun tidak tega membiarkan wanita seperti Vey pulang sendirian. Harga dirinya sebagai seorang pria akan terinjak-injak jika membiarkan Vey pulang sendirian. Apalagi di luar pasti banyak preman yang akan mengganggunya ataupun berbuat yang kurang ajar pada sekretarisnya.
Mendapat persetujuan dari Davin, membuat Vey lagi-lagi bersorak dalam hatinya. Dalam satu hari, suaminya sudah mulai terjebak dalam pesonanya. Tinggal beberapa langkah maka Davin akan kembali ke pelukannya.
"Akan aku rebut kembali. Davin hanya milikku dan sebentar lagi kamu akan kembali ke pelukanku, Mas," gumamnya tersenyum smirk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nila
👍👍🙏🙏💪
2023-10-08
0
Lisna Arin
semangat merebut kembali suamimu vey
2023-08-08
0
Dani Dapin
semangat pepet trus suamimu vey
2023-07-19
1