Sari adalah seorang wanita yang cerdas, berbakat, dan ambisius. Kehidupannya telah ditandai dengan pencapaian akademik yang luar biasa sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di salah satu universitas terkemuka, Sari memutuskan untuk melanjutkan studi magister di bidang manajemen di usia yang relatif muda, 25 tahun.
Pada saat yang sama, Sari memiliki keberuntungan untuk bertemu dengan ayah Jonathan, seorang tokoh bisnis yang sukses. Ayah Jonathan mengakui potensi dan dedikasi Sari serta mempercayainya untuk menjadi asistennya. Sari menerima tawaran ini dengan antusiasme dan melihatnya sebagai kesempatan langka untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam dunia bisnis.
Sebagai seorang asisten, Sari menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang luar biasa. Dia mengelola jadwal ayah Jonathan, merencanakan rapat, mengatur perjalanan bisnis, dan melaksanakan tugas-tugas administratif dengan efisiensi yang tinggi. Sari juga berperan sebagai penghubung penting antara ayah Jonathan dan anggota tim eksekutif, memastikan aliran informasi yang lancar dan mendukung kelancaran operasional perusahaan.
Namun, Sari tidak hanya fokus pada pekerjaannya sebagai asisten. Meskipun sibuk dengan tanggung jawabnya, dia terus berusaha untuk meningkatkan dirinya sendiri. Sari mengambil kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya dan menyelesaikan gelar magister di bidang manajemen dengan keunggulan. Dia aktif dalam menghadiri seminar dan konferensi terkait industri serta berpartisipasi dalam program pengembangan diri untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuannya.
Selain itu, Sari menjaga keseimbangan dalam hidupnya dengan mengutamakan kesehatan fisik dan mental. Dia mengatur waktu untuk berolahraga, menjaga pola makan yang seimbang, dan meluangkan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang ia nikmati. Sari adalah sosok yang tangguh dan teguh, mampu mengatasi tekanan dan tuntutan pekerjaan dengan sikap positif dan kepemimpinan yang kuat.
Dengan semangatnya yang tidak pernah padam dan tekadnya untuk terus berkembang, Sari memiliki visi yang jelas untuk masa depannya. Dia ingin terus naik pangkat dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam karirnya. Sari bermimpi untuk menjadi pemimpin yang inspiratif dan memberikan kontribusi signifikan dalam dunia bisnis. Dengan kecerdasan dan dedikasi yang dimilikinya, dia bertekad untuk meraih tujuan-tujuan tersebut dan mengukir namanya di industri yang kompetitif.
Setelah mencapai kesuksesan dalam karirnya, Sari tetap melanjutkan perjalanannya dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Meskipun dia telah mencapai banyak hal dalam karirnya, kehidupan pribadinya telah dihadapkan pada tantangan dan kehilangan yang berat.
Kepergian orang tua Sari dalam kecelakaan tragis telah memberikan kehidupannya pukulan emosional yang mendalam. Tapi dia tetap tegar dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk menjalani hidup dengan penuh keberanian dan ketabahan. Sari memutuskan untuk tidak menikah sampai usia 32 tahun karena wasiat dari kedua orang tuanya. Wasiat tersebut mengharuskan dia menikah dengan sepupunya sendiri. Meskipun hal itu menantang, Sari menghormati keinginan orang tuanya dan menjalani pernikahan yang penuh komitmen.
Saat berusia 34 tahun, Sari merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu. Meskipun memiliki anak pada usia yang sedikit lebih tua dari kebanyakan orang, dia dengan bangga menerima peran ibu dan memberikan cinta dan perhatian yang tak terbatas pada putrinya. Sari mengatur waktu dengan bijak, memastikan bahwa pekerjaan dan keluarga seimbang dengan baik.
"Sari jika kau tidak ingin menjadi asisten di perusahaan ini lagi maka aku jamin perusahaan akan bangkrut di tangan Jonathan jadi, teruslah menjadi asisten untuk Jonatan, Oke"itulah yang pesanan dari bapak Jonathan saat bapak Jonathan mundur menjadi CEO.
Jadi sampai sekarang sari sudah hampir kepala lima , tapi masih menjadi seorang asisten untuk dua generasi.
Meskipun ayah Jonathan mundur dari posisi CEO, Sari memilih untuk tetap menjadi asistennya. Dia memiliki hubungan kerja yang kuat dan saling percaya dengan Jonathan. Sari tetap menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan dalam mendukungnya dan membantu menjalankan perusahaan dengan efisiensi yang tinggi.
Saat ini, putri Sari sedang menempuh pendidikan di bangku SMA. Sari dengan penuh semangat mendukung putrinya dalam mengejar impian dan mencapai potensinya. Dia adalah seorang ibu yang hadir secara emosional dan mendukung, selalu memberikan dorongan dan panduan kepada putrinya.
Dalam perjalanannya, Sari terus tumbuh dan berkembang sebagai individu yang kuat dan inspiratif. Meskipun mungkin terjadi perbedaan antara kesuksesan profesionalnya dan kehidupan pribadinya, Sari mampu menyeimbangkan kedua aspek ini dengan bijaksana. Dia terus bekerja keras untuk mencapai tujuannya dan memberikan yang terbaik bagi keluarga dan karirnya.
Jonathan pernah bertanya kepada Sari, apa hal yang paling disesali di dalam hidup ini.
Pada hari itu sehari hanya terkekeh dan berkata dengan jujur tanpa berniat untuk menyembunyikan.
"Apa yang paling aku sesali adalah aku yang telat menikah. pada usia yang hampir kepala 5 sebenarnya hanya memiliki satu Putri dan itupun masih sedang duduk di bangku SMA"begitu kata Sari saat itu.
"Ohh begitu, jika kau bisa memutar waktu apakah kau ingin meminta sesuatu sari?"tanya Jonathan yang saat itu sedang terpuruk di dalam hubungan pernikahannya yang kandas.
Jonathan bertanya dalam kapasitasnya sebagai pria yang akan bercerai tapi pada saat itu sering menjawabnya adalah posisinya sebagai seorang wanita.
"tidak perlu disesali hal yang sudah terjadi kita harus melihat masa depan. Aku ingin sebuah masa depan jika"
"Aku ingin melihat putriku menikah lebih awal daripada ketika aku dulu menikah. menurutku lebih cepat lebih baik" jawab sari jujur.
"Hah menikah? kita adalah kepribadi yang berbeda kau adalah orang yang selalu ingin melihat ke depan tapi aku adalah orang yang selalu ingin kembali ke masa lalu. jika bisa aku tidak ingin bercerai tapi masalahnya aku tidak bisa"bisik Jhonatan pelan.
"Hem kalau begitu prinsip kita dan pandangan kita tentang pernikahan seperti dua kutub. hahaha itu tidak akan pernah nyambung tuan " kata Sari terkekeh kekeh.
"Mungkin jodoh antara tuan dan nyonya sangat pendek. yakinlah jodoh yang sebenarnya akan datang dan itu akan berkekalan sampai mati .Pada saat itu Tuan juga akan berpikir seperti aku hari ini " tambah nya lagi.
"Hahaha berpikir itu mudah tapi melakukannya adalah sulit , tuanmu ini tidak akan pernah menikah lagi mengenai keturunan aku juga sudah punya dua, jadi untuk apa lagi Hem, secara aku juga tidak normal kan "kata Jhonatan.
Yap Jhonatan benar-benar bukan seorang pria normal. Jonathan memiliki sosok tubuh atletis yang sekali pandang tidak akan pernah menduga jika usianya hampir kepala empat.
Dulu Jonathan adalah pasien psikiater, Jadi sekarang dia benar-benar menjaga kondisi tubuhnya agar selalu fit , agar tidak kembali menjadi pasien seperti itu lagi.
Siapa yang ingin sakit jika benar-benar ada jalan untuk sembuh.
Mantan pasien penyakit mental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments