Perpisahan

Tidak pernah terlintas di dalam pikiran Azalea bahwa ia akan berpisah dengan kedua orang tuanya secepat ini. Enam belas tahun ternyata

menjadi waktu yang amat singkat baginya hidup bersama keluarga.

Hari ini adalah hari pernikahannya, dan menjadi hari perpisahan Azalea dengan keluarga. Air matanya pun terus mengalir tiada mau berhenti,

seolah bendungan yang selama ini dipertahankan jebol. Ia bukanlah gadis yang

cengeng.

Bisa dibilang, dirinya sangat jarang sekali menangis. Namun, hari ini julukan itu pun seakan sirna bak ditelan bumi. Sebab, yang terlihat

kini hanya ada Azalea yang sangat cengeng dan terus merengek agar orang tuanya sudi mempertahankan dirinya tetap berada di dalam rumah ini. Walaupun, pada akhirnya semua bujuk rayu, rengekan serta kekecewaan dari dalam dirinya harus ditelan secara pahit sendirian.

Reynand adalah sosok lelaki yang kaku dan keras

kepala. Betapa menyesalnya Azalea karena melihat orang tuanya tidak berdaya

dengan keputusan yang telah dibuat Reynand untuknya itu.

“Kak ... Kak Jasmine, bawa aku kabur dari sini. Sekarang ....” Kali ini Azalea berusaha merengek kepada kakak semata wayangnya, setelah

tidak berhasil meminta bantuan kedua orang tuanya.

Nahas sekali nasibnya hari ini. Mungkin, Azalea telah memakan sesuatu yang tidak patutu untuk dimakan sehingga nasibnya bisa sial

begini. Bukan pembelaan ataupun kata-kata manis yang keluar dari mulut sang kakak, melainkan sesuatu yang semakin membuat Azalea sedih.

“Sekarang, Reynand yang bertanggung jawab penuh atas hidup kamu, Azalea. Kakak enggak bisa menolong apa pun. Bisa-bisa Kakak malah

dipenjara karena membawa kabur istri Reynand Adanu Emery. Keluarga mereka sangat berkuasa. Kamu harus hati-hati dalam menghadapi suami kamu jangan sampai membuat keluarga kita celaka nantinya.” Jasmine berkata dengan raut khawatir. Ia takut kalau adiknya itu akan membuat ulah di kemudian hari.

Detik itu juga, rasa amarah bercampur kecewa berhasil membakar dada Azalea. Ia langsung berjalan cepat meninggalkan sang kakak

kemudian mendekati Reynand. Tanpa memikirkan pakaian dan peralatan sekolah yang

perlu dibawa, Azalea menarik lengan lelaki tinggi itu.

“Ayo kita pergi sekarang!” ajak Azalea dengan wajah cemberut.

Reynand yang sedang berbincang serius dengan Samuel pun segera menoleh, menatap bingung istri barunya tersebut. Kedua alisnya menukik

tajam dengan tatapan menyipit.

”Kenapa? Kamu enggak mau pergi sekarang atau kita enggak jadi pergi?” Azalea melepaskan cekalan tangannya dengan kasar. Bibirnya semakin

menekuk ke bawah, dalam hati ingin  sekali ia menjerit untuk meluapkan kekesalan dan kekecewaan kepada keluarganya.

“Kami pergi dulu, Pa,” ujar Reynand berpamitan.

Tanpa menunggu, Azalea segara melangkah cepat keluar dari rumah itu. Ia mengabaikan panggilan dan ucapan sang papa.

“Kamu enggak mau peluk Papa dulu, Azalea?!” Samuel berseru, tetapi sang putri bungsi terus saja melangkah tanpa menoleh. Di belakangnya,

Maryam menangis sesunggukan lalu berlari masuk ke kamar.

“Kamu kenapa, sih? Tadi ngerengek enggak mau ikut aku. Sekarang malah enggak sabar mau pergi?” Reynand bertanya dengan kesabaran yang

dimiliki. Ia sudah duduk di belakang kemudi, menyalakan mesin dan memastikan penumpang di sampingnya itu telah memasang sabuk pengaman.

“Aku kecewa sama orang dewasa. Kalian egois. Mau seenaknya sendiri,” gerutu Azalea kesal. Ia masih mempertahankan wajah masamnya. Matanya sembab dengan hidung memerah. Walaupun air matanya telah dipakasa berhenti,

tetapi tetap saja mengalir tanpa bisa ditahan.

Mobil melaju keluar dari gerbang rumah, lalu merambat melewati jalanan komplek. Azalea menatap pagar tinggi rumahnya lewat kaca spion

samping. Rumah itu terasa sangat lengang setelah beberapa jam lalu ramai oleh beberapa mobil yang dibawa oleh keluarga Emery.

Azalea bernapas pendek. Ia mengusap wajahnya dengan ujung baju yang dikenakan. Bodoamat dengan rasa malu atau image yang harus dijaga, ia

tidak peduli.

“Di dasboard ada tisu. Kamu enggak perlu mengelap wajah dengan ujung baju,” kata Reynand di sela fokusnya menyetir.

Azalea hanya mencebikkan bibir. Ia sadar betul jika di pertemuan pertama mereka lelaki itu memang banyak bicara. Reynand tidak segan

bertanya ini dan itu kepadanya. Namun, ia tidak menyangka jika lelaki di sampingnya tersebut akan secerewet ini.

Azalea memilih memejamkan mata. Ia enggan bercakap-cakap dengan Reynand. Lebih baik jika dirinya terlelap dan saat bangun tubuhnya itu

berada di dalam kamar. Azalea masih merasa jika kejadian hari ini hanyalah mimpi buruk belaka yang akan sirna di kala ia membuka mata.

Tepukan di lengan dirasakannya berulang-ulang. Azale menggeliat, tetapi matanya enggan terbuka. Memang, ia tidak tidur nyenyak semalam ditambah kejadian pagi ini yang cukup menguras tenaga membuat tubuhnya pegal. Bukan hanya raganya yang lelah, tetapi juga hati dan pikirannya.

Setelah berulang kali merasakan tepukan di lengan, Azalea pun membuka mata. Ia mengerjap berulang kali, dan mendelik seketika saat

melihat punggung lelaki asing keluar dari sana. Azalea mengedarkan pandangan, ia mulai sadar jika masih berada di dalam mobil.

“Cepat turun! Mau sampai kapan di sana? Kita sudah sampai.” Ucapan Reynand sukses membuat Azalea cepat-cepat melepaskan sabuk pengaman di tubuhnya.

Azalea segera keluar dari mobil. Ia mengikuti langkah Reynand dengan lambat, sampai langkahnya yang kecil tidak bisa mengejar langkah Reynand yang lebar. Tentu saja, tingginya tidak sampai sepundak lelaki itu. Bukan hanya usia mereka yang jauh terentang, tetapi juga tinggi badan.

Azale mengembuskan napas panjang. “Tungguin dong, Rey!” pekiknya jengkel.

“Cepetan! Jalan jangan kayak siput,” sahut Reynand tanpa menghentikan langkah lebarnya.

Apa katanya? Siput. Dasar gorila. Azalea bersungut-sungut dengan bibir mengerucut.

Azalea berlari ketika Reynand menunggunya di depan lift. Tangan lelaki itu sudah menekan beberapa kali tombol si pintu besi itu. Azalea

pun segera menyelinap masuk ke dalam lift melewati lengan panjang Reynand.

“Lantai berapa?” tanya Azalea penasaran.

“Dua puluh.” Reynand menjawab santai kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Saat itu juga keduanya seperti dua orang asing, sibuk dengan acaranya masing-masing.

Reynand yang sibuk dengan ponsel, sedangkan Azalea sibuk dengan lamunannya. Hingga suara denting menginterupsi kegiatan mereka.

Reynand yang lebih dulu keluar dari sana, berjalan santai menuju sebuah unit apartemen. Ia segera mengulurkan ibu jari kanan untuk membuka pintu di hadapannya.

Reynand lebih dulu masuk, tanpa perlu repot-repot menunggu Azalea di belaknagnya. Ia pun segera melesat hilang menuju pantry. Reynand

butuh  air dingin guna menyegarkan diri. Ia sadar setelah ini hidupnya tidak akan sama lagi dan akan sangat jauh dari kata tenang.

Sebagai bentuk sopan santun karena menjadi tuan rumah, Reynand membawakan sebotol minuman dingin untuk Azalea. Namun, ia terkejut

karena gadis itu sudah berbaring di sofa dengan mata terpejam.

“Aku mau istirahat sebentar. Ngantuk banget.” Setelah mengucapkan kalimat itu, Azalea pun sudah terlelap begitu saja.

Reynand melongo dibuatnya. Ia masih berdiri mematung sampai beberapa menit kemudian sebelum memutuskan untuk mandi.

Usai mandi dan berganti pakaian, Reynand keluar untuk memeriksa keadaanAzalea. Sial, pemandangan di hadapan berhasil memantik jiwa

kelakiannya. Baju yang dikenakan Azalea tersingkap sampai batas dada. Detik itu

juga, nasihat yang diberikan mama mertuanya pun terlintas di ingatan.

“Nak Reynand, tolong jangan dibuat hamil dulu ya Azalea-nya. Dia masih sangat kecil.”

Sekarang, apakah Reynand merasa menyesal karena menikahi gadis di bawah umur. Oh, serasa dirinya memiliki kelainan saja kalau begitu. Ia

pun segera berbalik arah, masuk ke kamar dan naik ke ranjang. Ia juga butuh istirahat setelah hari yang sangat melelahkan ini.

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

waduh mereka 🙄 kk keren 😍😍

2023-07-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!