"Andin, Apa kamu yakin mau bercerai dengan ku ?" Tanya Samuel lembut.
"Tentu saja aku yakin. Bahkan aku sangat yakin! Untuk apa aku mempertahankan Rumah Tangga ini, kau Berselingkuh dibelakang ku. Kamu kira aku masih Andin yang sama seperti setahun yang lalu? Tidak, kamu salah besar. Aku tidak mau memohon mohon agar tidak diceraikan!. Teriak Andin.
"Andin, Aku...".
"Cukup ya Mas. Tidak usah mengatakan atau menjelaskan apapun. Pastikan saya kamu Hadir dipersidangan nanti. Biar diantara kita segera berakhir! Aku sudah muak dengan semuanya. Kamu senang, Mama kamu juga senang, dan aku juga terbebas dari orang orang sampah seperti kalian". Seru Andin. Andin mendorong Tubuh Samuel agar keluar dari Rumah.
"Andin, Andin. Tolong biarkan aku masuk". Mohonnya
" Dasar laki-laki Brengsek!" Umpat Andin
Rasanya Dia tidak sanggup juga berada dirumah ini, bayangan perselingkuhan Samuel dan Amel selalu terlintas dikepalanya, setiap kali dia melihat kamar yang pernah dia tempati dengan Samuel. Andin Naik kelantai atas rumahnya dan duduk dibalkon.
Andin menatap langit yang berhiaskan Bintang. Pemandangan kota yang Indah, Gemerlap cahaya lampu menambah keindahan malam itu. Andin termenung sampai dia tersadar, terdengar samar-samar isak tangis seseorang. Andin Merinding duluan, dia menoleh ke kanan dan kekiri tidak ada siapa pun disana. Andin sudah mulai ketakutan, dia pikir ada Hantu yang sedang Menangis. Perlahan dia mencari sumber tangisan yang mulai terdengar Jelas, ternyata sumbernya dari Balkon sebelah Rumahnya. Andin memanjat untuk mengintip apa yang sedang terjadi dibalik tembok itu.
"Mas.. Mas.. Kenapa kamu menangis ?". Panggil Andin yang Nangkring di pinggiran Balkon.
Pemuda itu Terkejut dengn kemunculan Andin tiba-tiba.
"Aaaaaakkkhhgg Hantu". Pekiknya
Andin yang tanpa sadar juga terkejut dan berteriak "Aaaaaaaaaaaakkhgg ". Teriaknya. Andin Refleks melepas Genggaman Tangannya yang memegang pinggiran Tembok.
Pria itu dengan sigap menangkap Tangan Andin dan menariknya. Sehingga mereka berdua berguling dilantai yang keras.
"Aduh! Sakit" kata Andin memegangi Tangannya. "Kamu siapa, kenapa kamu menangis? " kata Andin lagi.
" Aku Angga. Kamu siapa? Kenapa tiba-tiba muncul seperti Hantu". Jawabnya
"Sembarangan kalau ngomong. Aku Andin, Maaf kalau aku mengejutkan mu". Kata Andin
"Aku juga minta maaf karena sudah membuat Tangan mu sakit, masuklah aku akan memberi mu Obat". ucap Angga
Andin Ragu-ragu untuk masuk kedalam.
"Masuk saja, Aku tidak memakan Manusia" kata Angga sedikit bercanda.
Andin Duduk ditepi Ranjang, dia memandangi
Sekeliling kamar Angga. Di samping tempat tidurnya terdapat foto-foto Pernikahan Angga dengan seorang Perempuan. Andin mulai Curiga "Apakah Mereka habis Bertengkar ?". Atau " Dia menangis karena ditinggal Istrinya?. Banyak pertanyaan yang tiba tiba bermunculan di pikiran Andin.
Setelah mengambil Obat, Angga menghampiri Andin yang sedang duduk dipinggiran Tempat Tidur, Dia memberikan obatnya pada Andin.
"Terima Kasih" ucap Andin.
Krucuk.. Krucuk..
Perut Andin berbunyi. Dia baru sadar sejak siang tidak ada makanan yang masuk kedalam perutnya. Jujur saja dia malu dengan kelakuan perutnya, mengeluarkan suara tampa Permisi.
"Kamu belum Makan? Tanya Angga. Andin mengganguk dengan pelan.
"Ayo Turun, Kebetulan dibawah banyak makanan". Ajak Angga
"Memangnya Istrimu tidak ada dirumah? " Tanya Andin memberanikan diri.
"Istri? Maksud mu perempuan yang bersamaku difoto itu?" Tunjuk Angga pada foto disamping tempat tidurnya. Andin Mengangguk
"Mantan Istri lebih Tepatnya. Dia berselingkuh dengan Sahabat ku, Aku sudah memdaftarkan perceraian, Hanya menunggu Sidang dan Putusan Hakim saja. Agar aku benar benar bisa bercerai secara Sah, baik Agamaku atau pun Hukum." Tutur Angga. Aninda sedikit terkejut kisah hidupnya sama dengan Angga. Sama-sama Di Hianati.
"Aku ikut bersedih untukmu, semoga Kau diberikan Pendamping yang lebih baik lagi". Hibur Andin. Angga tersenyum getir, mengingat semua peristiwa yang sedang dia Alami.
Malam ini, mereka makan bersama, disela sela makan Andin berkata" Apa kau butuh bantuan ku untuk membalas perbuatan mantan Istrimu?".
"Aku tidak mengerti, Apa maksud mu Andin. Kenapa aku harus membalasnya?" Jawab Angga.
"Begini, Kamu akan segera menjadi Duda, jika Putusan Hakim Pengadilan Agama sudah keluar. Saat ini mungkin saja Mantan istrimu berpikir, bahwa kau terlalu Bucin padanya, dia mengira kau hanya bisa mencintai dia Seorang.
Tidak maukah kamu, melihat mantan istri mu Tertampar jika melihat mu Move On dengan cepat. Aku akan Membantu mu, berpura-pura lah berpacaran dengan ku. "Usul Andin Antusis
"Lalu bagaimana dengan Suami atau Pacarmu? Aku bisa mati jika ketahuan oleh mereka." Jawab Angga
"Hei, Hei, Tuan Duda. Aku ini Seorang Janda! Sama seperti mu". Sahut Andin sambil tertawa.
"Apaaaaaa, Kau seorang Janda". Teriak Angga menatap Andin dari atas kepala Sampai ujung kaki.
"Kenapa kau suka sekali Terkejut lalu berteriak, itu membuat telinga ku sakit. Iya, seperti yang kau dengar aku seorang Janda. Lebih Tepatnya aku baru mendaftarkan Gugatan Cerai nya Hari ini. Rumah Tangga ku hampir sama seperti mu, Suami ku berselingkuh dengan Rekan Kerjaku, dan juga perselingkuhan mereka didukung oleh Mertua ku. Mertuaku tidak menyukai ku karena selama 2 tahun aku menikah kami belum di karunia Anak. Mereka menganggap ku Perempuan yang Mandul, Aku sudah melakukan pemeriksaan ke Dokter Obgyn, Dokter bilang semua Normal. Hanya saja Tuhan belum memberikan kami Anak. " Jelas Andin dengan raut wajah yang sedih, matanya mulai berkaca kaca.
"Aku turut bersedih untukmu, Semoga kau diberi Pendamping yang lebih baik lagi". Kata Angga menatap Andin
"Kau meniru kata - kata ku, bahkan sama persis" kata Andin Cemberut.
"Baiklah, baiklah. Nyonya Janda. Semoga Kau segera mendapatkan Suami yang menyayangimu dengan tulus". Sahut Angga. "Aku setuju dengan Idemu, kita berpura-pura Pacaran, Kapan kita akan memulai Dramanya ?". Sambungnya lagi.
"Deal. . Besok Drama akan segera dimulai". Jawab Andin sambil menjulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan.
"Oke, Deal". Angga menatap Andin, terlihat diwajahnya tanpa ada sedikit keraguan. Angga meraih tangan Andin, kedua nya saling berjabat tangan.
"Astaga, Sudah pukul 2 Dini Hari. Aku pamit pulang dulu ya. Terima kasih untuk makan malamnya, dan terima kasih juga sudah mendengarkan ceritaku. Semoga rencana kita berhasil ya, Tuan Duda". Ucap Anin
"Nyonya Janda mau ku antar?. Balas Angga
" Tidak usah, kamu kira aku anak kecil. Aku tinggal ngesot kesebelah juga sudah sampai". Jawab Andin sambil tersenyum.
"Baiklah, Berhati-hatilah agar tidak terjatuh". Pesan Angga pada Andin. Andin pulang kerumahnya melalui Balkon rumah Angga.
*Kira kira mereka bakal jatuh Cinta gak ya? Duda dan Janda, cocok juga.
*Baca dan ikuti Bab selanjutnya.
Qoutes Of The Chapter
Cinta tak bisa tiba-tiba, seperti sebuah batu. Ia harus dibuat. Layaknya sebuah roti akan selalu dibuat ulang untuk menghasilkan yang baru" (Ursula K. Le Guin).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yusria Mumba
somoga, d, antara. mereka berdua, ada. cinta,
2023-08-05
1
Sukliang
semoga mereka bejodoh
2023-07-31
1
Dewi @@@♥️♥️
tinggal ngesot si Andin,Emng suster ngesot,,nyonya janda dan tuan duda
2023-07-29
2