"Brengsek.. Dasar Bajingan!". Maki Andin sambil terus menginjak seprei yang sudah berada dalam tong sampah. Setelah emosinya mereda dia segera keluar dari kamar tersebut. Andin merasa jijik melihat ranjang yang biasa dia tempati itu..
"Tunggu saja Mas. Aku akan balas penghianatan ini. Tunggu saja Karma menjemputmu!." Kutuk Andin, dia terlampau sakit hati karena dihianati.
...----------------...
Pagi harinya, Andin sedang bersiap untuk pergi ke Pengadilan Agama, Dia sudah memikirkan semuanya dengan kepala dingin, emosi yang stabil. Dia akan mengajukan perceraian, Andin sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan pernikahannya. Sudah cukup dia mengalah dan bertindak bodoh selama 2 tahun ini. Bahkan Andin siap untuk menjadi Janda. Rumah tangganya benar benar tidak bisa dipertahankan lagi, Andin menyerah.
Andin datang ke Pengadilan Agama dengan membawa bukti perselingkuhan suaminya. Andin memiliki bukti Video dari CCTV rumahnya.
"Selamat pagi, Pak". Sapa Andin pada Penjaga bagian Informasi
"Selamat pagi Ibu, Ada yang bisa saya bantu?". Ucap petugas dengan ramah.
" Begini pak, Saya berencana mau melakukan Gugatan Perceraian. Bisa tolong dibantu untuk prosedurnya bagaimana Pak?. Ucap Andin
"Apa Ibu sudah yakin untuk Bercerai ?" Tanya petugas itu lagi.
"Sangat yakin Pak. Suami saya Berselingkuh, Jadi sangat tidak mungkin untuk saya mempertahankannya. Lebih baik bercerai saja ". Jawab Andin cepat.
"Baik Bu, akan saya jelaskan. Ada beberapa Tahapan Prosedur yang harus Ibu ikuti". Jelasnya. " Nanti Ibu akan dihubungi oleh Panitera untuk pelaksanaan sidang Mediasi. Ibu dan suami diharuskan untuk hadir. Ibu bisa menyampaikan semua informasi yang ibu ketahui pada saat Sidang Mediasi. Biasanya Hakim akan menyarankan pasangan Suami Istri untuk Rujuk lagi, Tetapi jika Ibu sudah yakin dan bersikeras untuk dilanjutkan, nanti akan ada sidang selanjutnya. Jelas Petugas Informasi
Andin mengangguk, dia mendengarkan dengan Saksama penjelasan Petugas tersebut. "Baik, Saya mengerti, Pak!."
" Gugatan Ibu sudah saya daftarkan. Nanti Panitera akan menghubungi ibu untuk memberi tahu jadwal Sidang". Ucap petugas.
"Baik, Terima kasih. Pak". Jawab Andin. Setelah mendaftarkan Gugatan Cerai, Andin datang ke Kantor.
"Andin, Kok masuk kantor. Bukannya masih jadwal libur?. Tanya rekan kerja Andin.
"Ada urusan mendesak, jadi aku mampir kesini". Jawab Andin. Dia melihat ke Ruangan Amel. Dia terlihat Santai. Andin mendekati ruangan Amel dan masuk kedalam.
"Hai. Perempuan Dajjal ". Sapa Andin tersenyum sinis.
Amel tidak terima dikatain Perempuan Dajjal oleh Andin, muka Amel memerah dia menatap tajam kearah Andin.
" Jaga mulutmu, jangan kurang ajar ya!. Siapa yang kau maksud Perempuan Dajjal". Teriak Amel.
" Ya Kamulah!. Selain Dajjal, Wanita Murahan, dan kamu juga Pe-La-Ko-R, Tidak lebih terhormat dari pada Pelacur. Itu panggilan yang cocok untuk Perempuan seperti mu " Ujar Andin mengatai Amel puas.
"Andiiiiiiiin!!". Pekik Amel. Dia benar benar tidak terima oleh ucapan Andin.
"Apa!. Berteriak lah sekencang-kencangnya. Aku mengharapkan mereka semua datang kemari. Sehingga dengan mudah aku membongkar Perselingkuhan kalian berdua." Tantang Andin.
Amel tidak bisa berkutik, amarahnya hampir meledak. Ingin rasanya dia membalas Cacian Andin, tapi dia takut jika Andin membongkar perselingkuhannya. Berbanding terbalik dengan Andin, Dia terlihat lebih santai karena dia sudah tidak mau menyiksa dirinya lagi, dengan memikirkan perselingkuhan suaminya. Toh, dia sudah mendaftarkan gugatan Perceraian. Hanya tinggal menunggu waktu saja semuanya akan segera berakhir.
"Cukup! Katakan saja apa mau mu lalu keluarlah dari ruangan ku!." Usir Amel
"Kau mengusir ku??". Tanya Andin.
"Sebaiknya kau cepat pergi, sebelum aku memanggil Security untuk mengusir mu!". Ancam Amel
" Panggil saja, aku tidak takut. Aku hanya perlu mengatakan pada Security, bahwa aku sedang menemui Perebut Suamiku!. Ancam balik Andin
"Keluar dari sini!. Aku bisa menuntutmu atas Tindakan menggangu Kenyamananku dan membuat Keributan". Ancam Amel lagi.
"Wow.. Kau bahkan mau menuntutku hanya karena aku mengataimu!. Lalu, Kau pikir aku tidak bisa menuntut mu juga. Aku juga bisa menyebar luaskan Video Perselingkuhan kalian hanya dengan Sentuhan Jariku!. Ayo kita lihat siapa yang paling dirugikan ? Aku sebagai Istri Sah atau kamu sebagai Pelakor." Tantang Andin juga. Kali ini emosi Andin mencuat lagi.
Amel terkejut melihat sikap Andin yang begitu berani. Biasanya Andin tidak seberani itu tapi sekarang Andin seperti bisa melahap orang, Menyeramkan. Sejujurnya, Amel takut jika Andin benar-benar akan menyebarkan video perselingkuhannya dengan Samuel.
"Kenapa, Kamu takut? Kamu takut jika Perselingkuhan mu terbongkar? Apa kamu tidak takut Karma akibat perselingkuhanmu itu? Apa kamu juga tidak takut bagaimana menakutkannya sanksi sosial? Mana ? Mana kesombongan mu beberapa yang menit lalu?." Teriak Andin.
Amel menciut dia berusaha untuk meredam Amarahnya. "Andin.. Jika kamu sebegitu terlukanya karena aku berselingkuh dengan Suamimu. Aku minta maaf, aku bersalah. Kami berdua memiliki ketertarikan satu sama lain. Aku tidak membenarkan perbuatan ku, dan aku juga tidak sepenuhnya bersalah. Aku diberi tahu mertuamu bahwa kamu dan Samuel akan segera bercerai. Jadi aku pikir tidak apa-apa, karena kalian akan segera berpisah sebelum aku masuk ke pernikahan kalian." tutur Amel menjelaskan panjang lebar.
"Apa! Mertuaku mengetahui Hubungan Kalian? Dan dia mendukung perselingkuhan anaknya?. Tanya Andin. Amel mengangguk membenarkan pertanyaan Andin.
Andin benar-benar kehabisan kata-kata. Anak dan Ibu sama-sama menusuknya dari belakang. Bagaimana mungkin seorang ibu mendukung sebuah Perselingkuhan anaknya? Sebegitu besarnya ketidaksukaan nya pada Andin.
"Kalian bertiga benar-benar Jahat. Kalian Iblis berwujud Manusia. Kalian manusia Busuk!". Andin tidak kuat menahan tangis.
Teman-Teman Andin kali ini benar-benar penasaran dengan pembicaraan Andin dan Amel. Itu karena mereka melihat Andin menangis dihadapan Amel.
"Sepertinya mereka berdua bertengkar. Mungkin ada masalah yang cukup serius". Kilah teman Andin
"Iya, mereka bertengkar ". Kilah yang lainnya.
Mereka pura-pura Sibuk dengan pekerjaan mereka, Tetapi telinga mereka berusaha dipasang sebaik baiknya untuk mendengarkan pembicaraan mereka didalam.
"Sekarang apa mau mu?" Tanya Amel
"Aku akan melaporkan Peselingkuhan kalian ke Atasan. Kalian harus di Hukum. Karena sudah melakukan perselingkuhan". Jawab Andin
"Jangan.. Andin Aku mohon jangan lakukan itu. Jangan sampai Paman ku mengetahui hal ini, Jika itu terjadi aku bersumpah akan membunuhmu!. " Ancam Amel
"Hahahahaha, Kamu mau membunuhku? Lakukan lah". Tantang Andin. Lalu Amel membuka tas mengambil sebuah Cek lalu menulis Jumlah Nominal Uang 100 juta.
"Andin.. Ambil lah Cek ini. Tolong maafkan aku". Pinta Amel. Aku ini tidak bisa mengembalikan keadaan hatimu, paling tidak kamu bisa pakai untuk menyembuhkan rasa sakitmu."
* Apakah Andin akan mengambil cek tersebut?
Ikuti dan baca Bab selanjutnya~
Qoutes Chapter ini;
~Selingkuh itu Pilihan bukan Kesalahan. Setia Itu Tanggung Jawab bukan Pilihan~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Endang Oke
hrsnya jgn mau cuma 100 juta.minta 1 milyar. klu tdk laporkan ke polisi perzinahan itu pidana.
1. perzinahan kuhp 284 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
2024-02-28
0
Ozma Fridani
ngklah Andin jangan terima uang kecil, harga diri
2023-08-31
1
Sukliang
pasti tidak mau la
cumen 200 jt
jali 100 m mungkin masih dipertimbangkan
2023-07-31
0