"Hai beb." Samuel langsung memeluk dan menciumi bibir wanita sexy itu dan membawanya kekamar.
Terdengar suara rintihan mesra sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, Samuel benar -benar mabuk kepayang. Dia lupa bahwa sudah menikahi Andin.
""Ah, Kau membuat ku gila sayang." Ceracau wanita yang bersama Samuel.
""Kau sangat Nikmat, Honey!" Ucap Samuel tetap melanjutkan aksi tak senonohnya.
Sementara itu, Andin batal pergi keluar kota, karena tugasnya telah digantikan oleh sahabatnya. Andin pikir tidak apa-apa jika, sesekali dia bertukar kerjaan dengan sahabatnya. Toh yang penting sama-sama beres. Andin sengaja tidak memberi tahu Samuel jika dia batal pergi, dia ingin memberikan kejutan untuk suaminya.
Sesampai dirumah, Andin terkejut mendengar suara Erangan nikmat berasal dari kamar yang biasa dia pakai dengan Samuel. Jantungnya berdegup kencang, aliran darahnya berdesir hebat, wajahnya berubah menjadi merah.
Andin berjalan perlahan dengan mengendap-endap menghampiri kamarnya. Jantungnya terasa berhenti berdetak, dadanya bergemuruh, matanya melotot mendapati Suaminya sedang bercinta diatas ranjang dengan wanita lain.
Tidak tahan melihat pergumulan mereka, Andin berteriak.
" Mas!" Pekiknya
Samuel yang saat ini sedang berada diujung kenikmatan tidak mendengar teriakan Andin. Samuel dengan gencar melakukan aksi maju mundur dengan cepat. Karena dia sudah berada dipuncaknya dan akan mengeluarkan cairan kenikmatannya. Tidak memakan waktu lama akhirnya pasangan Pezina itu mencapai kepuasan bersama.
Andin masih terdiam mematung tak bergerak didepan pintu, suara napasnya tak beraturan, raut wajahnya memerah menahan amarah.
"Mas Samuel, kalian sedang apa? Teriaknya lagi. Kali ini teriakannya sukses membuat pasangan yang baru saja memadu kasih itu terkejut, mereka dengan cepat melepaskan tautan tubuhnya. Suaminya bercinta dengan wanita lain, ditempat yang sama dengannya. Andin mengira jika, Samuel masih mencintainya karena selama ini Samuel masih begitu hangat diatas kasur. Aktivitas bercinta mereka juga tidak pernah terganggu. Ternyata Andin salah besar, Andin terduduk lemas tak berdaya, dunianya hacur.
"A...Andiin" ucap Samuel gagap syok
Andin juga sangat terkejut ketika melihat wanita
Yang berada diatas ranjangnya adalah teman sekantornya.
"Apa yang kalian lakukan?! Kalian mengkhianatiku!" Ucap Andin putus asa.
Andin benar benar merasakan sakit yang amat sangat dalam, double kill! suaminya berselingkuh dengan teman sekantornya.
Amel-adalah teman sekantor Andin mereka berada di divisi yang sama. Keduanya lumayan dekat, Andin tak menyangka Amel akan menghancurkan rumah tangga yang selama ini Andin pertahankan.
Amel dengan tak tahu malunya mengambil pakaian dan berpakaian dihadapan Andin tanpa merasa bersalah sedikitpun. Begitu juga dengan Samuel berpakaian dengan cepat dan bergegas mendekati Andin..
"Stop! Jangan mendekatiku mas. Aku tidak mau disentuh oleh tangan kotormu itu! Aku jijik." Menyingkirlah dariku pekik Andin. Andin tak menyangka niatnya untuk memberi kejutan pada suaminya, malah berujung Dia yang mendapati kejutan yang sangat luar biasa, perselingkuhan suami dan temannya.
"Andin, Aku minta maaf atas kejadian ini, aku bersalah padamu!" mohon Samuel dengan nada lemah
Plak!
Plak!
"Diam! Jangan mengatakan apapun."
Dua tamparan mendarat dengan mulus pada pipi Samuel. Entah dari mana datangnya keberanian itu, Andin menampar pipi Samuel. Andin tidak menyangka bahwa lelaki yang berstatus Suami selama 2 tahun ini tega menghianatinya.
"Aku pulang dulu ya mas," Pamit Amel pada Samuel santai tanpa merasa bersalah. Amel melewati Andin begitu saja.
"Berhenti kamu, Wanita murahan!" Seketika Amel menghentikan langkahnya, Dia tidak suka disebut wanita murahan. Amel menatap tajam kearah Andin dan mendekatinya. Dengan sigap Andin segera menjambak rambut Amel dengan kuat.
"Dasar ******, Pelacur, Wanita murahan, Pelakor!" Maki Andin menggila.
"Lepaskan tanganmu, dasar wanita Mandul" balas Amel tak mau kalah. Amel pun menjambak rambut Andin. Hingga terjadi aksi saling jambak menjambak. Andin menjambak sangat kuat, Kepala Amel sudah mulai perih, Dia sudah kewalahan menghadapi Andin. Tenaga Andin sangat kuat pikirnya.
"Mas, Tolong aku mas, kepala ku perih"! Ucapnya meminta pertolongan pada Samuel. Samuel yang terdiam melihat adegan jambak menjambak bingung harus membela siapa ?
Samuel takut pada Andin karena merasa bersalah terhadapnya.
"A...Andin.. Andin, Mari kita bicarakan baik baik, bisakah kalian berhenti." Bujuk Samuel, Andin menatap tajam kearah Samuel membuat nyali Samuel menciut.
"Coba saja kalau berani" Andin memberi peringatan.
"Andin, Amel, Cukup hentikan! kita bicara bertiga!" Perintah Samuel setelah keberanian nya kembali. Samuel melerai mereka berdua, rambut keduanya terlihat acak acakan dengan napas tak beraturan. Keduanya menatap Samuel dengan tajam kemudian saling bertatapan tidak suka.
"Apa? Duduk bertiga katamu Mas? Aku tidak sudi! Ogah! " Sahut Andin.
'"Andin.,Please kali ini aja, setelah itu terserah kamu mau bagaimana?" Bujuk Samuel.
"Aku sudah mengatakannya dengan jelas, Aku tidak sudi!" Andin mengatakan setiap kata dengan jelas. Dia memilih keluar dari rumah, dia terus berjalan tanpa punya tujuan. Sampai dia menyadari tengah berada ditaman. Andin duduk dikursi taman sambil mengingat kejadian yang menimpanya. Andin meratapi nasibnya, meratapi pernikahan yang dia perjuangkan dengan sekuat tenaga. Andin merasa sia-sia saja selama ini dia bertahan.
Andin teringat kembali penghianatan Samuel padanya, dia tidak tahan lagi kemudian menangis sejadi-jadinya. Pernikahan seumur jagung tetapi bayang bayang perceraian didepan mata. Andin tertawa, Dia mentertawakan kebodohannya, Dihina mertua, di cap sebagai wanita mandul, diselingkuhi oleh suaminya. Ternyata Andin tidak pernah merasakan kebahagian yang nyata, selama ini yang dia rasakan adalah penderitaan Neraka berkedok Pernikahan. Andin menangis kemudian tertawa lagi, menangis lagi. Entah berapa kali Andin melakukan itu.
Sudah cukup selama 2 tahun ini dia merasakan penderitaan Neraka berkedok Pernikahan itu. Terlebih lagi, dia mengetahui Samuel berselingkuh dengan teman kantornya. Mereka tertangkap basah sedang bercinta didepan mata kepalanya. Sebuah penghianatan ini tidak akan dia lupakan seumur hidupnya. Andin menyeka bulir-bulir bening yang membasahi pipinya. Andin sudah memantap kan hati untuk bercerai dari Samuel. Andin juga berniat untuk membalas penghianatan Suaminya itu.
Andin pulang kerumah. Hatinya kembali teriris-iris, air matanya pun jatuh menetes. Buru-buru dia menghapusnya.
" Tidak,Tidak! Aku tidak boleh lemah, aku harus kuat, aku tidak boleh lemah hanya karena ini, aku tidak bersalah, merekalah yang bersalah padaku?" Ucap Andin mencoba menguatkan dirinya sendiri.
Dia masuk kekemarnya tempat dimana sang suami bercinta dengan wanita lain. Dia menatap nanar kearah tempat tidur yang dipakai oleh suaminya untuk berbuat zina. Darahnya mulai berdesir lagi, napasnya terdengar kasar. Andin berusaha meredakan amarah yang sedang berkobar didalam dadanya. Andin tiba-tiba murka, Dia menarik selimut dan seprei yang tadi dipakai mereka berdua. Hatinya benar-benar hancur.
"Dasar penghianat, Sialan!, Brengsek!" Teriak Andin sambil membuang selimut dan seprei ke tempat sampah kemudian di injak injaknya.
~Begitulah hati wanita, sangat rapuh. Dunia mereka akan hancur, jika pusat dunia tidak menginginkannya lagi~
Oke , Lanjut baca bab selanjutnya
mohon dukungan nya untuk karya ku ya~
Like, Komen, Share dan juga Follow!
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments