"Dasar wanita gila! Kamu pikir aku mau mengambil Uangmu! Apa kamu pikir Uang akan menyelesaikan segalanya?" Teriak Andin
"Andin, Terimalah anggap saja ini kompensasi dariku sebagai tanda permintaan Maaf ku". Ucap Amel dengan lirih.
"Dasar Pelakor! Kau melakukan segala cara agar aku berpisah dengan Samuel. Kau memang calon Menantu Idaman Mertuaku." sahut Andin
"Baiklah, terserah saja kau mau menyebutnya apa. Mari kita selesaikan dengan baik, semuanya sudah terjadi, nasi sudah menjadi Bubur. Sekarang apa mau mu? Apa kau msih mau mempertahankan Pernikahanmu ? Aku yakin Jawabannya Kau Tidak mau." Kata Amel.
" Kenapa kau sangat yakin aku tidak mau mempertahankan Pernikahan ku?" tanya Andin lagi
"Karena kau sakit hati atas perlakuan kami berdua." Amel merobek Cek yang tadi dia tukis, Kini dia mengganti Nominal yang tertera menjadi 500 Juta. " Andin, Aku hanya punya Uang. Biarkan Samuel bersama ku, selama ini aku tidak pernah bahagia, bertemu dengan Samuel membuat duniaku lebih berwarna." Pinta Amel pada Andin dengan memohon
Andin menatap Amel dengan tatapan Tajam dan juga ada rasa sedikit Rasa Kasihan. " Baiklah, Ambilah Samuel. Dia sudah ku anggap Sampah, aku sudah merasa Jijik dengannya." ucap Andin.
"Terima kasih Andin. Mulai sekarang Aku akan mengurus Sampah itu". Amel tersenyum senang
Andin mengambil Cek yang bertuliskan Angka 500 Juta Rupiah diatas meja. Dia tidak perduli lagi kalau disebut perempuan Matre. Dia tidak merasa Gengsi mengambil Uang dari Amel. Karena Amel sudah merusak Rumah Tangganya. Dia sudah kehilangan Suaminya, dihianti oleh Pria yang pernah dia Cintai dengan Tulus. Dia hanya perlu menghilang dari mereka semua untuk mengobati hatinya yang luka. Dia akan menggunakan Uang Amel untuk bersenang senang. 500 Juta adalah Nilai seorang Samuel Sampah itu bernilai 500 juta!
Andin keluar dari Ruangan Amel dan segera kembali keruangannya untuk merapikan barang barangnya.
"Din, Ada apa? Aku lihat kamu tadi menangis? " Tanya Sindi. Teman sebalah duduk Andin.
"Enggak ada apa-apa Sin. Oh iya aku mengajukan Resign dari sini". Ucap Andin tersenyum pada Sindi.
"Hah, Resign? Kenapa? Ada masalah apa ?". Tanya Sindi lagi
"Aku tidak sudah bekerja satu Atap dengan Penghianat". Jawab Andin ketus
"Penghianat? Siapa? Maksudmu Amel?. Tanya Sindi Menoleh keruangan Amel.
"Suamiku berselingkuh dengannya!." Jawab Andin datar.
"Oh My Godness! Dasar Sinting! Apa yang ada diotak mereka berdua sih". Sindi terlihat ikut kesal mendengar berita itu. Semua orang di Perusahan tahu, jika Andin dan Samuel adalah pasangan yang selalu terlihat Mesra. Mereka berdua memiliki akal dan pikiran yang Normal!
" Iya begitulah Sin. Pria tidak pernah Bersyukur, tidak cukup dengan satu Perempuan. Dan Perempuannya juga Murahan tergoda dengan Pria yang sudah Beristri." ucap Andin sambil memasukan barangnya satu persatu kedalam kotak.
" Andin, kamu yang sabar ya. Semoga meraka berdua mendapat KARMA yang setimpal. Aku masih tidak menyangka mereka berdua tega berbuat begitu padamu." Sindi memeluk Andin. Dia berusaha menenangkan Andin.
Andin membalas pelukan Sindi dan tersenyum Getir. " Terima kasih Sin. Mungkin sudah takdir ku berpisah dengan Samuel dengan cara seperti ini. Aku menyesal sudah mempertahankan pernikahan ku, seharusnya setahun yang lalu ku Tanda Tangani saja surat perceraiannya. Jadi ku tidak merasakan sakitnya di Hianati seperti ini". Sesal Andin.
" Tinggalkan saja orang-orang seperti mereka, buat hidupmu Bahagia. Anggap saja Pelakor itu membantu mu, Untung ada dia jadi kamu tidak perlu lagi memendam sakit hati untuk bertahan dalam Rumah Tanggamu. Apa lagi mertuamu yang jahat itu. Aku mendukung keputusan mu Din. iiiiihh kok aku jadi kesal ya!" Seru Sindi. Dia ikutan kesal dengan apa yang terjadi pada Andin karena dia tahu persis bagaimana kehidupan Rumah Tangga Andin.
" Sabar.. Kenapa kamu jadi terbawa Suasana,Sin" Gelak Andin. Dia menertawakan Sindi karena ikut -ikutan kesal. " Aku juga sudah mendaftarkan Gugatan Ceraiku. Kalau aku menghilang tanpa kabar berarti aku lagi Healing. Dan Satu lagi, kamu jangan cerita kesiapa pun Tentang perselingkan Amel dan Samuel. Biarkan mereka mendapatkan KARMA dari sang Pecipta." Ucap Andin. Dia berpamitan pada temannya.
"Baiklah, Hubungi Aku jika kamu butuh teman Cerita, Jangan sungkan!". Pesan Sindi
Andin keluar dari Ruangan itu. Ruangan kerja yang selama ini menemani hari-harinya. Dia harus menunjukan kalau dia harus Bahagia supaya kelak, Dia bisa membalas perbuatan Samuel dan juga Amel. Disisi lain, Andin juga merasa Lega telah terlepas dari Bayang bayang Mertuanya, yang selalu mencampuri urusan Rumah Tangganya. Andin tidak perlu lagi mendengar Mertuanya mengatai dirinya Perempuan Mandul. "Semoga saja Anakmu yang Mandul!" Ucap Andin tanpa sadar.
Kakinya perlahan meninggalkan Area perkantoran itu. Sebuah tempat yang pernah menjadi saksi Perjuangan hidupnya dari kerasnya lingkungan kerja. Andin menoleh kebelakang, Memandangi gedung itu seraya berkata "Bye".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Andin duduk sebentar dibangku Taman yang ada di Komplek Perumahannya. Kini Andin sedang memikirkan Cek yang bernilai 500 Juta itu. Dia sedang kebingungan harus bagaimana dia menghabiskan uang sebanyak itu.
"Begini rasanya jadi Pengangguran ". Ucap Andin sambil mengambil Napas dalam-dalam. dia membentangkan kedua tangannya dan tersenyum.
" Tidak apa apa aku jadi Pengangguran, aku akan menikmati masa-masa Kebebasan ku untuk sementara waktu". Ucapnya lagi
Dia merasakan pegal dibagian kakinya, karena dia berjalan kaki dari kantor kerumahnya yang Jaraknya lumayan jauh kalau ditempuh berjalan kaki. Dia sengaja berjalan kaki supaya bisa merenung dan mengingat perselingkuhan suaminya. dia melepas Heels miliknya dan memijat Area Betis dan Tumit yang sakit. Disebrang Taman ada Supermarket yang buka 24 Jam. Andin berencana untuk pergi kesana untuk membeli Plaster dan Koyo. Niatnya sih cuma mau beli Plester dan koyo, Namun pada kenyataannya dia membeli berbagai macam Camilan serta Minuman sehingga Andin menenteng sekantong penuh Belanjaan.
...----------------...
Malam Harinya Andin tengah bersantai diruang Tamu. Terdengar seseorang mengetuk pintu berulang kali. Andin menduga kalau itu pasti Samuel. Andin sebenarnya sudah malas untuk bertemu dengan Samuel. Dia sudah mengepak pakaian Samuel kedalam Koper, sisanya Dia taruh dalam Kardus.
" Andin.. Tolong buka pintunya" Seru Samuel
Dengan langkah lesu dia berajalan sambil menggerek koper beserta kardus ke arah pintu, kemudian membuka pintu dan langsung melempar Koper dan Kardus-kardus yang berisi barang milik Samuel keluar Pintu.
"Andin, Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melempar koperku? " Ucap Samuel." kita harus Bicara dulu".
"Tidak ada lagi pembicaraan diantara kita. Kamu dari dulu ingin bercerai dengan ku bukan? Baiklah, aku akan menyetujuinya, dan juga aku sudah mengajukan Gugatan Perceraian dikantor Pengadilan Agama. Kamu sebaiknya datang saat ada panggilan dari Pengadilan Agama minggu Depan. Supaya Putusannya cepat keluar. " Teriak Andin.
*Gimana ya reaksi mama Mertua jika tahu Andin menggugat Cerai Samuel?
Baca dan Ikuti Bab selanjutnya~
Qoutes Of Chapter
..."Datang dengan sesuatu yang sangat ramah, kukira kau rumah namun ternyata aku salah"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Sukliang
aduhh andin kok 500 ht mau sih
2023-07-31
0
Dewi @@@♥️♥️
gak apa² pengangguran kan abis dapat duit 500jt hasil menjual sampah,ya anggap aja menjual barang bekas ke Amel ya
2023-07-29
0