KARMA AKIBAT PERSELINGKUHAN
"Mas apa maksud mu memberikan ku surat cerai?" Tanya Andin tak percaya ketika Samuel memberikan surat gugatan perceraian.
"Maafin aku Din, aku terpaksa melakukan itu aku harus menurut kata mama, ini semua demi kebaikan kita berdua!" Jawab Samuel tanpa beban
"Aku tau mas, kamu anak yang sangat patuh pada mama mu, aku tak melarangnya! jika itu masih dalam batas wajar. Tapi apa ini benar, mama yang suruh kamu menceraikan ku? Tanya Andin tetap tidak percaya.
"Iya Din, maaf kan aku. Mama sangat ingin mempunyai cucu. tapi, kamu belum hamil juga sampai saat ini, jadi aku tidak ada pilihan lain." Keluh Samuel.
"Tapi mas, Aku belum hamil bukan karena aku tidak mau, bukan karena kehendak ku mas. Kamu tau sendiri kalau aku tidak mandul, kita berdua subur semua, aku dan kamu sehat mas. Mungkin memang yang di Atas sana belum memberi kepercayaan pada kita untuk menjadi orang tua. Kita harus gimana lagi mas? Aku juga mau kita mempunyai anak mas! Segala doa dan upaya sudah aku lakukan! Kita harus sedikit lebih bersabar lagi." Sanggah Andin
"Iya, aku tau Din, aku juga sudah coba kasih pengertian ke mama, tapi mama terus terusan mendesak ku untuk menceraikan kamu!" ucap Samuel.
"Masa kamu gak mau perjuangin aku mas, Seharusnya kamu bisa bicarakan dulu tentang ini." Tutur Andin kecewa pada sikap Samuel.
"Maksud kamu Din, Aku harus menentang perintah mama? Aku gak mau Din, Aku takut jadi anak durhaka karena melawan omongan mama!" Seru Samuel.
"Mas, gak gitu konsepnya! Kamu sudah menikah dan menjadi kepala rumah tangga, kamu juga harus bisa membuat keputusan sendiri sesuai hati nurani kamu tanpa campur tangan mama. Kamu laki-laki mas, masa kamu gak punya prinsip sendiri? Semuanya diatur oleh mama kamu, mau bagaimana masa depan kita nanti." Ucap Andin terisak. dia tak percaya jika suaminya secepat itu akan menceraikannya padahal mereka baru menikah 2 tahun.
"Akh, Aku pusing Din. kenapa semuanya jadi mendesak ku! Samuel memegang kepalanya yang pusing dan menghempas tangannya.
"Kamu tidak perlu pusing mas, kamu hanya punya prinsip dan keputusan sendiri, untuk menghindari Tekanan sana sini!" Teriak Andin.
Sreet!
Andin merobek kertas itu didepan Suaminya.
"Andin!" teriak Samuel.
"Sudahlah mas, lupakan tentang itu. Kita tak boleh menyerah begini saja, Mas. Aku yakin kita akan segera mempunyai anak! "Ucap Andin yang berusaha meyakinkanSamuel.
Samuel memejamkan kedua matanya dan berpikir logis. Diluar sana banyak pasangan yang menikah sampai 10 tahun. Bahkan lebih, mereka belum mempunyai anak dan masih mempertahankan pernikahan mereka dengan baik. Pernikahan ku baru berjalan 2 tahun tetapi sudah mau menyerah, memang rasanya terlihat tidak adil bagi Andin jika diceraikan karena masalah anak.
"Maafkan aku Din, aku keliru, tolong maafkan aku." Ucap Samuel mengatup tangan nya kedepan dada. Dia telah menyadari kekeliruannya.
Andin dengan mudahnya memaafkan kesalahan Samuel. Andin terlalu bucin pada Samuel. Mereka berpelukan berusaha melupakan apa yang terjadi diantara mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Flashback 1 Tahun yang lalu
Mama Arum~Mamanya Samuel selalu ikut campur dalam masalah rumah tangga mereka berdua. Sebagai anak yang Notabennya penurut dan patuh, Samuel selalu menuruti kehendak mamanya meskipun itu bertentangan dengan hati nuraninya. Awalnya Andin berpikir menikahi seorang laki-laki yang menyayangi ibunya pasti juga akan menyayangi serta memperlakukannya dengan baik, akan tetapi Andin salah besar mengenai itu. Samuel adalah suami yang tidak punya prinsip, walaupun sudah menjadi kepala rumah tangga. Bahkan, dalam urusan rumah tangganya pun keputusan ada ditangan ibu mertuanya.
Mertua adalah mertua, berbeda dengan orang tua sendiri, itulah yang Andin rasakan.
Andin memperjuangkan Rumah tangganya dengan keras agar pernikahannya tetap utuh. Dia meminta kepada mertuanya agar sedikit lebih bersabar, Andin berjanji akan segera melahirkan cucu untuknya.
Bahkan mengengenai gaji pun, Samuel selalu memberikan mamanya diam-diam, Andin tidak masalah mengenai hal itu. Yang penting kebutuhan rumah tangga, Cicilan rumah, biaya maintanance, semua terpenuhi.
Pernah suatu hari Andin tanpa sengaja mendengar obrolan mertua dengan temannya.
"Iya Sis, Sepertinya menantu ku itu mandul, deh! masa iya sudah 2 tahun menikah belum juga hamil. Samuel itu ya bener-bener kebangetan sis, masih saja mempertahankan wanita mandul. kalau aku jadi Samuel, sudah ku tinggalkan dan menikah lagi dengan wanita lain yang bisa memberiku anak Iya gak, sis?" ucap mama Arum cekikikan.
Andin merasa dunianya runtuh saat itu, dirinya sebegitu tidak diharapkan oleh mertuanya. Dadanya menjadi sesak tidak terasa jatuh butiran air bening membasih pipinya. Andin berharap Samuel akan membelanya jika dia menceritan semuanya. Tetapi sekali lagi Andin harus menelan Pil pahit.
"Andin, mama tidak mungkin berbica seperti itu, Walaupun mama sekarang tidak menyukaimu akan tetapi kamu itu menantunya. Kamu jangan menghasutku untuk membenci mama. Kamu juga kenapa sekarang jadi baperan sih!" Ucap Samuel tanpa memikirkan perasaan Andin pada saat itu.
"Sabaaaaar!" Andin mengelus dada, mungkin ini adalah ujian pernikahan.
Terkadang, terlintas di kepala Andin, "Apakah aku harus disakiti, direndahkan dan dicaci? Aku hanya mempertahankan pernikahanku, Andin menyadari jika Samuel adalah laki-laki yang berlindung dibawah ketiak mamanya yang ditusuk lubang hidungnya sehingga sangat penurut. Andin juga menyadari jika mertuanya tidak menyukainya, tetapi Andin tidak mempunyai siapa siapa lagi selain keluarga Samuel. Andin berharap semoga suatu hari mertuanya bisa menerimanya dan kekurangan yang dia miliki.
...Flashback Selesai....
...----------------...
Sudah beberapa bulan ini Andin berpergian keluar kota disetiap minggunya. Dia ditugaskan oleh atasannya untuk menangani beberapa masalah mengenai proyek barunya.
" Mas, Aku pamit ya, Kenapa ya akhir akhir ini bos ku selalu menugaskan ku keluar kota, huh!, padahal kan karyawan yang bisa handle masalah proyek itu bukan cuma aku aja mas!" ujar Andin pamit sambil mengeluh, Dia memeluk Samuel
"Iya sayang, Mas tidak apa-apa, Kamu kan disana kerja!" Jawab Samuel membalas pelukan Andin.
"Nanti kamu bisa jemput aku gak mas? Aku juga pengen dijemput suaminya superti teman-temanku mas!" Pinta Andin penuh harap.
"Sepertinya gak bisa Din, tadi mama telpon, katanya mau nginap disini nemenin aku, dia tau kamu mau pergi, makanya mau nemenin aku disini biar gak sendirian, Gak enak kan, kalau mama aku tinggal sendiri!" Tolak Samuel halus.
"Oh gtu, ya udah mas. tapi nanti Next time janji jemput aku ya, Daaaaah mas!" Ucap andin sambil melambaikan tangan dibalas oleh Samuel.
"Kamu hati hati disana sayang," Pesan samuel sebelum Andin menghilang dibalik pintu.
"Iya mas" Jawab Andin sambil tersenyum manis.
Begitu Andin menghilang dari jangkauan pandangan mata samuel, Dia segera mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya.
"Beb, Andin sudah pergi, kamu bisa datang kerumah ku sekarang!" Ucap Samuel melalui telpon.
**Duh siapa ya yang ditelpon Samuel?
To Samuel :
Selingkuh?? Minimal Lunas dulu lah cicilan rumah hehehe 🤗 baca bab selanjutnya juga ya~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Uthie
keep dulu ya 👍🙏
2023-08-04
0
Dewi @@@♥️♥️
coba mmpir baca,kalau tidak mengecewakan y di lanjut
2023-07-29
1