Interaksi kedua

Jam sudah menunjukkan pukul 22.15 tapi gadis dengan piyama berwarna putih itu masih asyik menonton tayangan drama favoritnya di handphone, besok Salma mendapatkan shift siang, jadi besok dia bisa tidur lebih lama. 

Di tengah-tengah acara menontonnya Salma merasa tenggorokannya kering, ia pun mengambil gelas berbentuk kepala kucing kesayangannya di atas nakas samping tempat tidurnya, namun ternyata gelas tersebut kosong, Salma pun menjeda tayangan drama nya terlebih dahulu untuk mengambil minum di teko besar yang terletak di samping meja belajar. Namun hasilnya nihil, teko tersebut juga kosong, Salma merutuk dalam hati, padahal biasanya ia selalu rajin mengisi teko itu, karena ia malas jika harus bolak-balik ke dapur hanya untuk mengambil minum. 

Dengan langkah gontai Salma pun keluar dari kamar untuk mengisi teko nya, tak lupa ia juga sudah memakai hoodie oversize untuk menutup tubuh dan rambutnya. 

Langkah Salma terhenti saat melihat sesosok laki-laki dengan kaos pendek berwarna putih dan celana selutut berwarna cream sedang mengumpat di depan kompor.

Duh, kenapa ada dia lagi sih.

Rutuk Salma dalam hati, tadinya dia ingin mengurungkan niatnya mengambil air di dapur, biarlah ia kehausan daripada harus berinteraksi lagi dengan pria itu, tapi naas sebelum berhasil kabur ternyata pria berparas tampan itu sudah menyadari kehadirannya. 

"Eh, Salma. Mau ngapain malem-malem kesini? Mau bikin mie lagi?"

"Eh, nggak mas, saya mau ambil air" ucap Salma canggung sambil berlalu ke arah galon yang berada di dekat kulkas. 

"Oh, kirain mau bikin mie lagi" balas Askara lesu. 

Karena melihat gelagat Askara yang seperti kebingungan, Salma pun bertanya "Mas, kenapa? Kompornya mati?"

Askara memutar tubuhnya menghadap Salma, lalu menunjukkan ekspresi memelas, yang membuat gadis cantik itu termenung di tempatnya. 

"Gue nggak bisa nyalain kompornya," ucap Askara pelan.

Apa? Salma tidak salah dengar? Andai saja yang bicara di depannya saat ini bukan anak dari Bu Rima, pasti Salma sudah tertawa dengan kencang. Tapi karena masih mengingat kebaikan Bu Rima kepadanya gadis cantik itu pun sebisa mungkin menahan tawanya. 

Salma meletakkan teko yang ada di tangannya ke atas meja, setelah itu ia pun mengambil korek api yang ada di rak tempat bumbu. 

"Harus pake korek mas nyalainnya," ucap Salma sambil menyalakan kompornya menggunakan korek api yang ada di tangannya, "Nah kan, nyala"

"Percuma banget kompor mahal-mahal tapi nyalainnya harus pake korek, mending pake tungku sekalian"

Salma tertawa mendengar gerutuan Askara, tapi kalau dipikir-pikir benar juga ucapan laki-laki itu. 

"Emangnya mas Aska mau masak apa?" tanya Salma, karena seingatnya kemarin laki-laki itu bilang kalau dia tidak bisa memasak. 

"Masak ini" ucap Askara sambil menunjukkan bungkus mie instan di tangannya. 

"Bukannya kemarin Mas Aska bilang nggak bisa masak" 

"Iya, emang gue nggak bisa masak, tapi daripada besok ada berita tentang aktor yang meninggal dunia dikarenakan kelaparan, kan nggak lucu" ucap Askara, yang disambut tawa oleh Salma. 

"Sini, biar saya aja yang masakin" Salma mengulurkan tangannya untuk mengambil mie instan yang ada di tangan Askara. 

"Emangnya nggak papa?" Tanya Aska ragu. 

"Nggak papa, kebetulan saya juga mau bikin mie" ucap Salma akhirnya, padahal tadi dia hanya berniat mengambil air, tapi setelah melihat bungkus mie instan, dia jadi lapar juga. 

Dengan girang, Askara pun memberikan mie nya pada Salma. 

"Thanks ya, lo emang penyelamat gue" ucap Askara hendak menepuk lengan Salma, namun dengan cepat Salma menghindar. 

"Eh, sorry" Askara kembali menarik tangannya dengan canggung, sungguh ia bukan sengaja ingin menyentuh gadis cantik di depannya, tapi tadi itu gerakan refleks karena ia terlalu bersemangat.

Salma yang tidak ingin suasana berubah menjadi canggung pun langsung menyuruh Askara untuk menunggu diluar "Nggak papa, ya udah mas tunggu aja di depan, nanti kalo mie nya udah jadi, aku anter ke depan"

"Ya udah gue ke depan dulu ya," ucap Askara yang dibalas dengan anggukan oleh Salma.

Setelah Askara pergi, Salma pun langsung mengambil panci dan mengisinya dengan air, setelah itu ia letakkan diatas kompor yang sudah menyala sejak tadi. 

Di tengah kegiatan memasaknya, Salma tiba-tiba saja tertawa mengingat obrolannya dengan Askara tadi, ternyata berinteraksi dengan pria itu tidak semenakutkan bayangannya, karena yang baru ia tau ternyata Askara adalah sosok laki-laki yang santai dan menyenangkan. 

Sesuai dengan ucapannya tadi, setelah mie nya siap, Salma pun langsung membawanya ke ruang tengah, tempat Askara menunggu. 

Askara yang tengah fokus menonton televisi pun langsung bangkit dan berniat untuk mengambil nampan yang ada di bawa oleh Salma. 

"Sini biar gue yang bawa"

"Eh, nggak usah mas, biar saya aja" seru Salma saat Askara hendak mengambil nampan di tangannya, Salma jadi gugup lagi karena tangan besar Askara tak sengaja menyentuh tangannya. 

Namun, Askara tak menanggapi ucapan Salma, ia tetap mengambil nampan tersebut dan meletakkannya di atas meja ruang tengah.

"Hari ini lo nggak ngerjain tugas kan?"

Dengan kening berkerut Salma pun menjawab, "Nggak"

"Bagus, jadi lo harus makan disini nemenin gue" ucap Bagas dengan kedua sudut bibir yang terangkat. 

"Tapi mas-"

"Duduk."

Belum selesai berbicara, Askara sudah memotong ucapannya dengan tegas, akhirnya dengan pasrah Salma pun mendekat ke arah Askara yang sudah duduk di sofa sambil menepuk tempat kosong di sampingnya. 

Namun, bukannya duduk di samping Askara, Salma malah memilih untuk duduk di lantai dan mengambil jarak yang cukup jauh dari laki-laki itu. 

"Saya disini aja mas," ucap Salma sambil menarik mangkuk mie nya mendekat. 

Melihat hal tersebut, Askara pun bangkit dan mengikuti Salma duduk di lantai. 

"Eh, mas ngapain duduk di bawah juga?" 

"Lah, lo ngapain coba duduk di bawah?" Bukannya menjawab, Askara malah balik bertanya pada Salma. 

Salma yang kehabisan kata-kata untuk menjawab ucapan Askara pun akhirnya memilih untuk memakan mie nya. 

"Lo suka liat acara ini nggak?" Ucap Askara tiba-tiba, Salma yang tengah fokus menikmati mie instannya itu pun mengangkat wajahnya dan menatap layar televisi di depan nya. 

"Suka, biasanya kalo lagi shift malem, saya suka nonton ini sama temen di apotek" ucap Salma saat melihat tayangan ulang program pencarian bakat yang tengah jadi pembicaraan di mana-mana, karena pesertanya memiliki suara yang bagus dan tentunya dengan penampilan yang menarik. 

Askara menarik kedua sudut bibirnya karena telah berhasil membuka percakapan dengan Salma. "Jagoan lo siapa?"

"Safira" ucap Salma menyebutkan nama kontestan favoritnya. Bukan tanpa alasan Salma menyukainya, selain karena suaranya yang sangat merdu dan wajahnya yang membuat semua orang refleks mengucapkan masyaAllah saat melihatnya, juga karena jalan hidup mereka yang lumayan mirip. Gadis cantik yang masih berusia 17 tahun itu sudah harus berjuang untuk keluarganya di usianya yang masih sangat muda, mirip dengan kisah hidupnya bukan? 

"Cocok."

Salma mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh laki-laki di depannya, "Maksudnya?"

Mendengar pertanyaan Salma, Askara pun mengangkat pandangannya dan menatap tepat pada kedua bola mata berwarna coklat terang milik Salma, "Iya cocok, sama-sama cantik."

Terpopuler

Comments

bobaa~

bobaa~

awww..
jangan mass, gue salting nantii

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Interaksi pertama
2 Si cantik Caca
3 Jadi mamahnya Caca?
4 Interaksi kedua
5 Rumor
6 Overthinking
7 Jebakan Maudy
8 Pacar Askara
9 Meet and greet Askara
10 Khawatir
11 Perhatian
12 Perhatian (2)
13 Berita mengejutkan di pagi hari
14 Huru Hara
15 Diserbu wartawan
16 Pelukan
17 Apartemen Askara
18 Menikah?
19 Setuju?
20 Hari-H
21 Malam pertama
22 Press conference
23 Bianca
24 Resign
25 Gengsi Maudy
26 Istri yang menggemaskan
27 Bukan waktu yang tepat
28 Ciuman Askara
29 Kejadian memalukan
30 Ulang tahun Caca
31 Cemburu
32 First kiss
33 Tamu tak diundang
34 Kedatangan Bianca
35 Konfirmasi
36 Masa lalu Askara
37 Second kiss
38 Rumah baru
39 Delayed first night
40 Mandi bersama
41 Perjodohan?
42 Bertemu Bianca
43 Lingerie
44 Girls time
45 Duda tua nyebelin
46 Kucing pintar
47 Kecelakaan
48 Sweet seventeen
49 Jogging
50 Berkunjung ke rumah mamah
51 Kesedihan Caca
52 Bentakan Damar
53 Tangisan Maudy
54 Maaf
55 Malam penghargaan
56 Rencana Bianca
57 Pendaftaran
58 Campus tour
59 Jadi mamahnya Caca part 2
60 Permintaan maaf Maudy
61 Field trip?
62 Perawan tua
63 Dua wanita asing
64 Tak direstui?
65 Cemburu
66 Jalan-jalan ke Mall
67 Semakin dekat
68 Istri Damar
69 Berbohong
70 Merajuk
71 Lampu hijau
72 Minta izin
73 Murka Maudy
74 Mamah Caca
75 Saya juga mau dong
76 Berbohong
77 Berbohong lagi
78 Bertemu Bella
79 Kisah Bella dan Askara
80 Tiga berandal
81 Fakta yang mengejutkan
82 Cinta
83 Pacar Hanum
84 Terpesona
85 Surat ancaman
86 Asing
87 Berubah
88 Terluka
89 Pingsan
90 Hamil
91 Menjenguk Caca
92 Caca kangen mamah
93 Doakan saja
94 Campur aduk
95 Tangisan Salma
96 Sudah move on
97 Aku suka kamu
98 Keluarga bahagia
99 Kebohongan baru
100 Drop
101 Pemandangan yang menyakitkan
102 Hancur
103 Keguguran
104 Koma
105 Menyesal
106 Prescon, lagi?
107 Menolak
108 Emosi Agam
109 Berlian yang disia-siakan
110 Berakhir
111 Mengembalikan
112 Cerai
113 Perempuan misterius
114 Curiga
115 Siapa dia
116 Apakah dia?
117 PENGUMUMAN
118 Konsekuensi
119 Kebenaran
120 Emosi Maudy
121 Keputusan
122 Gadis yang menggemaskan
123 Tertangkap
124 Bukan pelaku utama
125 Pelaku sebenarnya
126 Penangkapan
127 Kesempatan
128 Berjalan lancar
129 Berhasil
130 NEW STORY
131 Dilarang jatuh cinta
132 Surat cerai
133 Perpisahan
134 Time flies
135 Keluarga bahagia
136 Berhasil
137 S. Farm
138 Andai
139 Terimakasih
140 Semoga tercapai
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Interaksi pertama
2
Si cantik Caca
3
Jadi mamahnya Caca?
4
Interaksi kedua
5
Rumor
6
Overthinking
7
Jebakan Maudy
8
Pacar Askara
9
Meet and greet Askara
10
Khawatir
11
Perhatian
12
Perhatian (2)
13
Berita mengejutkan di pagi hari
14
Huru Hara
15
Diserbu wartawan
16
Pelukan
17
Apartemen Askara
18
Menikah?
19
Setuju?
20
Hari-H
21
Malam pertama
22
Press conference
23
Bianca
24
Resign
25
Gengsi Maudy
26
Istri yang menggemaskan
27
Bukan waktu yang tepat
28
Ciuman Askara
29
Kejadian memalukan
30
Ulang tahun Caca
31
Cemburu
32
First kiss
33
Tamu tak diundang
34
Kedatangan Bianca
35
Konfirmasi
36
Masa lalu Askara
37
Second kiss
38
Rumah baru
39
Delayed first night
40
Mandi bersama
41
Perjodohan?
42
Bertemu Bianca
43
Lingerie
44
Girls time
45
Duda tua nyebelin
46
Kucing pintar
47
Kecelakaan
48
Sweet seventeen
49
Jogging
50
Berkunjung ke rumah mamah
51
Kesedihan Caca
52
Bentakan Damar
53
Tangisan Maudy
54
Maaf
55
Malam penghargaan
56
Rencana Bianca
57
Pendaftaran
58
Campus tour
59
Jadi mamahnya Caca part 2
60
Permintaan maaf Maudy
61
Field trip?
62
Perawan tua
63
Dua wanita asing
64
Tak direstui?
65
Cemburu
66
Jalan-jalan ke Mall
67
Semakin dekat
68
Istri Damar
69
Berbohong
70
Merajuk
71
Lampu hijau
72
Minta izin
73
Murka Maudy
74
Mamah Caca
75
Saya juga mau dong
76
Berbohong
77
Berbohong lagi
78
Bertemu Bella
79
Kisah Bella dan Askara
80
Tiga berandal
81
Fakta yang mengejutkan
82
Cinta
83
Pacar Hanum
84
Terpesona
85
Surat ancaman
86
Asing
87
Berubah
88
Terluka
89
Pingsan
90
Hamil
91
Menjenguk Caca
92
Caca kangen mamah
93
Doakan saja
94
Campur aduk
95
Tangisan Salma
96
Sudah move on
97
Aku suka kamu
98
Keluarga bahagia
99
Kebohongan baru
100
Drop
101
Pemandangan yang menyakitkan
102
Hancur
103
Keguguran
104
Koma
105
Menyesal
106
Prescon, lagi?
107
Menolak
108
Emosi Agam
109
Berlian yang disia-siakan
110
Berakhir
111
Mengembalikan
112
Cerai
113
Perempuan misterius
114
Curiga
115
Siapa dia
116
Apakah dia?
117
PENGUMUMAN
118
Konsekuensi
119
Kebenaran
120
Emosi Maudy
121
Keputusan
122
Gadis yang menggemaskan
123
Tertangkap
124
Bukan pelaku utama
125
Pelaku sebenarnya
126
Penangkapan
127
Kesempatan
128
Berjalan lancar
129
Berhasil
130
NEW STORY
131
Dilarang jatuh cinta
132
Surat cerai
133
Perpisahan
134
Time flies
135
Keluarga bahagia
136
Berhasil
137
S. Farm
138
Andai
139
Terimakasih
140
Semoga tercapai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!