Suamiku Berbohong?

Regan nampak terkejut ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh papanya barusan, ia nampak tidak langsung menjawab dan kemudian Fadi pun mendesak supaya Regan mau menjawab pertanyaannya barusan.

“Kenapa kamu hanya diam saja? Katakan pada Papa yang sejujurnya.”

“Tidak Pa, aku dan Sintia tidak memiliki hubungan apa pun.”

Namun karena Regan berbohong maka Fadi pun memperdengarkan rekaman pembicaraannya dengan Sintia yang sengaja ia rekam supaya Regan tidak dapat lagi mengelak. Tentu saja Regan gelisah dan panik saat sang papa memperdengarkan rekaman pembicaraan dengan Sintia yang mana wanita itu mengatakan dengan gamblang mengenai hubungan spesial mereka.

“Beraninya kamu menjalin hubungan dengan wanita lain padahal kamu sudah menikah!”

“Pa aku ….”

Fadi nampak murka dan kemudian memukul Regan, Helga segera masuk dan kemudian melerai perkelahian mereka. Helga nampak tak paham kenapa suaminya begitu marah pada Regan. Fadi pun kemudian memperlihatkan bukti bahwa Regan selama ini berselingkuh dengan Sintia yang mana hal tersebut tentu saja membuat Helga terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka kalau rupanya Regan berselingkuh dengan wanita yang merupakan sahabat Ambar.

“Apakah semua itu benar, Nak?”

Regan sama sekali tidak menjawab pertanyaan Helga dan memilih untuk pergi, Regan bergegas masuk ke dalam mobilnya dan kemudian melajukan kendaraannya itu dengan kecepatan tinggi, ia pergi menuju kediaman Sintia dan tanpa basa-basi, Regan langsung memarahi Sintia.

“Apa-apaan kamu ini? Kenapa kamu menceritakan hubungan kita pada papaku? Apakah kamu sudah kehilangan akal sehatmu?”

“Aku memang sudah kehilangan akal sehatku! Aku mencintaimu, Regan dan apakah kamu tidak dapat memahami itu?”

Regan mendorong kasar tubuh Sintia supaya menjauh darinya namun Sintia nampak tak mau melepaskan Regan begitu saja hingga Sintia langsung menarik tengkuk pria itu dan segera mencium bibir Regan dengan ganas.

Regan nampak awalnya menolak namun karena permainan Sintia yang mulai ganas akhirnya Regan pun terbawa permainan wanita ini.

“Aku tahu bahwa kamu menginginkanku, Regan.”

****

Ambar terkejut ketika menemukan suaminya kembali menjelang tengah malam dengan pakaian yang acak-acakan dan pria itu menatapnya tajam, Ambar bertanya pada Regan dari mana saja dia dan kenapa baru pulang jam

segini.

“Dengarkan aku Ambar, aku tidak akan pernah menceraikanmu! Tidak akan pernah!” seru Regan seraya mencengkram bahu Ambar kuat.

“Mas lepaskan aku, sakit.”

Namun Regan tetap mencengkram bahu Ambar dengan kuat sebelum akhirnya melepaskannya dengan cara mendorong hingga Ambar jatuh ke kasur. Regan menatap Ambar dan kembali menegaskan bahwa ia tidak akan

menceraikan Ambar bagaimanapun alasannya.

“Aku tidak akan pernah menceraikanmu, tidak akan pernah!”

Setelah mengatakan itu Regan langsung pergi dari kamar ini dan pergi menuju kamar tamu untuk tidur, Ambar sendiri masih terkejut dengan apa yang Regan barusan lakukan padanya. Ambar nampak berusaha menenangkan dirinya sebelum memutuskan untuk tidur karena hari sudah sangat larut. Sementara itu ketika pagi hari tiba nampak Ambar sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk putri dan suaminya, Regan dan Daisy sudah tiba di meja

makan dan mereka berdua nampak gembira sekali.

“Kamu tidak perlu mengantarkan Daisy ke sekolah karena aku yang akan mengantarkannya,” ujar Regan.

“Iya Mas.”

“Dan kamu juga tidak perlu menjemputnya karena aku juga yang akan menjemputnya, paham?”

Ambar menganggukan kepalanya, ia merasa kalau Regan bersikap aneh pagi ini namun ia tidak mau membuat suasana pagi ini menjadi buruk apalagi ada anak mereka di sini.

****

Ambar mendapat sebuah telepon dari nomor asing, ia tidak mau menjawab telepon itu namun nomor itu kembali menghubunginya dan kemudian Ambar pun memutuskan untuk menjawab telepon tersebut karena penasaran

siapa gerangan orang yang menghubunginya ini.

“Siapa ini?”

“Apakah kamu tidak mengenali suaraku?”

Ambar terkejut karena ia tahu betul ini suara Sakti, Ambar bertanya kenapa Sakti menelponnya dan bagaimana pria itu tahu nomor teleponnya.

“Kamu tahu kan bahwa pertanyaan itu tidak perlu dijawab? Aku dapat tahu apa pun selama aku menginginkannya.”

“Aku tidak memiliki waktu basa-basi denganmu, aku memiliki banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.”

“Bagaimana kalau nanti siang kita pergi makan siang bersama? Aku masih ingin mengobrol denganmu.”

“Maaf namun sepertinya aku tidak bisa, aku harus pergi menjemput anakku ke sekolah.”

“Kalau begitu kita bertemu saja di sekolah anakmu, bagaimana?”

“Sakti, aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mau bertemu denganmu, kenapa kamu masih memaksa?”

“Karena aku ingin bertemu denganmu, aku ingin melepaskan rindu denganmu, Ambar.”

“Kamu tahu kalau aku sudah memiliki suami kan?”

“Tentu saja, kita kan hanya teman, memangnya suamimu akan marah jika kamu bertemu dengan temannya?”

****

Ketika siang hari tiba, Ambar datang menjemput Daisy di sekolah namun menurut guru yang menjadi walikelas anaknya itu, Daisy sudah pulang dijemput oleh papanya, tentu saja Ambar menghela napasnya bahwa ternyata

suaminya memang benar menjemput Daisy pulang. Ketika Ambar hendak pulang ke rumah, justru ia malah bertemu dengan Sakti yang baru saja keluar dari mobilnya.

“Di mana anakmu? Kok dia tidak ada?”

“Sudah aku katakan bahwa aku tidak mau bertemu denganmu kan?”

“Ambar, kita kan teman lama, kenapa kamu harus bersikap canggung begini?”

“Bukannya begitu Sakti, kamu tahu bahw aku sudah memiliki suami dan anak, tidak sepatutnya aku dekat dengan seorang pria.”

“Aku temanmu, oke?”

“Iya tapi kamu laki-laki, aku tidak boleh terlalu dekat dengan laki-laki lain selain suamiku.”

Ambar hendak pergi namun Sakti menahan tangan Ambar dan meminta wanita itu untuk ikut dengannya makan siang sebentar saja.

“Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu menyetujuinya.”

“Kenapa kamu jadi memaksa begini? Aku kan sudah mengatakan bahwa aku tidak mau, Sakti!”

“Namun aku memaksa, makan sianglah denganku, Ambar. Tidak akan lama, kok.”

Ambar menghela napasnya panjang, akhirnya ia pun setuju untuk ikut dengan pria ini dengan catatan bahwa Sakti tidak boleh berlama-lama makan siang karena ia harus segera pulang ke rumah.

****

Ambar tiba di rumah namun tidak menemukan Daisy, ia bertanya pada asisten rumah tangga yang ada di sana pun asisten rumah tangga tidak mengetahui keberadaan Daisy.

“Di mana dia?”

Ambar kemudian menelpon Regan untuk bertanya di mana Daisy sekarang, cukup lama Regan tidak mau menjawab telepon Ambar hingga akhirnya Regan pun menjawab telepon dari Ambar ini dengan nada malas.

“Mau apa kamu menghubungiku di jam kantor? Apakah kamu tidak tahu kalau aku sedang sibuk!”

“Mas, di mana Daisy? Kok kamu tidak membawanya pulang ke rumah?”

“Daisy aman bersamaku, sudahlah jangan khawatir!”

TUT

Regan langsung memutus sambungan telepon dengan kasar, Ambar hanya dapat menghela napasnya dengan kelakuan suaminya yang berubah setelah pulang dari rumah kedua orang tuanya. Ketika Ambar yakin bahwa Daisy

bersama dengan suaminya justru ia menemukan anaknya itu tiba di rumah dengan Sintia yang menyeringai padanya.

“Daisy?”

“Mama.”

Episodes
1 Memergoki Suami Selingkuh
2 Datang Untuk Sebuah Alasan
3 Membongkar Semua
4 Mendesak Kejujuran
5 Suamiku Berbohong?
6 Tuduhan Selingkuh
7 Dia Hanya Temanku
8 Tamparan Mertua
9 Awas Saja Kamu
10 Dia Tahu yang Sebenarnya?
11 Pertemuan Tak Terduga
12 Masih Saja Tak Percaya
13 Keributan yang Terjadi
14 Berita Bohong yang Sengaja Disebar
15 Pesan Dari Papa
16 Harus Bahagia Atau Sebaliknya
17 Kebakaran
18 Mencari Perkara Di Tempat yang Salah
19 Cemas Akan Masa Depan
20 Dia Tak Memberi Kepastian
21 Jangan Kecewakan Mama
22 Meminta Pada Tante
23 Jegalan Untuk Menikah
24 Teman Harus Tolong Menolong
25 Kamu Memilih Dia
26 Pertanyaan Dari Mama
27 Perjodohan Baru
28 Mencari Bantuan
29 Tak Mau Dijodohkan
30 Berita Heboh
31 Merayu Meminta Tolong
32 Membuat Masalah Di Tempat Kerja
33 Ketika Tante Datang Dan Meminta Bantuan
34 Jangan Menunda Kesempatan
35 Meminta Kesempatan Kedua
36 Menunggumu Membuka Hati
37 Sang Mantan yang Bimbang
38 Jangan Batalkan Rencana Mama
39 Habis Kesabaran
40 Penculikan Orang Tersayang
41 Datang Ke Pesta Pernikahan Mantan Suami
42 Turun Tangan Akhirnya
43 Permintaan Calon Besan
44 Ketika Aku Berubah Pikiran
45 Sang Penjahat Keluar Penjara
46 Rasanya Begitu Sakit
47 Kejutan Dari Mantan
48 Sang Mantan yang Membuat Gelisah
49 Menyelamatkan Wanita Terkasih
50 Mengatakan Sebuah Rahasia
51 Ketika Ibu Sudah Terdesak
52 Masa Lalu Terkuak
53 Ingin Kembali Menjadi Teman
54 Aku Tetap Pergi
55 Maafkan Aku
56 Perintah Nyonya Besar
57 Apa yang Kamu Rencanakan
58 Curiga Terhadap Mantan Mertua
59 Meminta Mama Mengerti
60 Sang Istri Protes
61 Sudah Tahu Kebenaran
62 Orang yang Aku Cinta
63 Tidak Mudah Untuk Percaya
64 Aku Akan Membantumu
65 Berbaikan Dengan Sahabat
66 Luluhnya Hati Sang Wanita
67 Cobaan Sebelum Menikah
68 Keteguhan Hati
69 Pernikahan Sahabat
70 Tidak Ingin Membuatmu Kecewa
71 Keputusan yang Bulat
72 Firasat Buruk Tak Terjadi
73 Insiden Tak Mengenakan
74 Mencari Suamiku
75 Datang Tanpa Bukti
76 Terlambat Menghindar
77 Aku Butuh Bantuan
78 Menolak Kerja Sama
79 Mata-Mata
80 Pertanyaan Sang Suami
81 Habis Sabar
82 Kepercayaan Runtuh
83 Janjiku
84 Takut Masa Lalu Kembali
85 Sekali Lagi
86 Pertaruhan Pertemanan
87 Kembali Disalahkan
88 Mantan Mertua Membuat Sengsara
89 Memperbaiki Hubungan
90 Ketika Siuman
91 Memulai Hidup Baru
92 Melarikan Diri
93 Skenario Jahat
94 Drama Pengusiran
95 Permintaan Sang Mantan Istri
96 Aku Harus Pergi
97 Bertahan Demi Kamu
98 Jangan Ganggu Kami
99 Menumpang Tinggal
100 Gagal Dalam Misi
101 Katakan Padaku
102 Duka Cita
103 Membuktikan Curiga
104 Pergi Saja
105 Tetap Pergi
106 Berbuat Tak Baik
107 Suasana Hati yang Buruk
108 Skenario Mulai Dirancang
109 Kehilangan
110 Aku Benci
111 Tak Jujur
112 Kebencian Membara
113 Permintaan Maaf
114 Menyadari Semua
115 Akhir Cerita
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Memergoki Suami Selingkuh
2
Datang Untuk Sebuah Alasan
3
Membongkar Semua
4
Mendesak Kejujuran
5
Suamiku Berbohong?
6
Tuduhan Selingkuh
7
Dia Hanya Temanku
8
Tamparan Mertua
9
Awas Saja Kamu
10
Dia Tahu yang Sebenarnya?
11
Pertemuan Tak Terduga
12
Masih Saja Tak Percaya
13
Keributan yang Terjadi
14
Berita Bohong yang Sengaja Disebar
15
Pesan Dari Papa
16
Harus Bahagia Atau Sebaliknya
17
Kebakaran
18
Mencari Perkara Di Tempat yang Salah
19
Cemas Akan Masa Depan
20
Dia Tak Memberi Kepastian
21
Jangan Kecewakan Mama
22
Meminta Pada Tante
23
Jegalan Untuk Menikah
24
Teman Harus Tolong Menolong
25
Kamu Memilih Dia
26
Pertanyaan Dari Mama
27
Perjodohan Baru
28
Mencari Bantuan
29
Tak Mau Dijodohkan
30
Berita Heboh
31
Merayu Meminta Tolong
32
Membuat Masalah Di Tempat Kerja
33
Ketika Tante Datang Dan Meminta Bantuan
34
Jangan Menunda Kesempatan
35
Meminta Kesempatan Kedua
36
Menunggumu Membuka Hati
37
Sang Mantan yang Bimbang
38
Jangan Batalkan Rencana Mama
39
Habis Kesabaran
40
Penculikan Orang Tersayang
41
Datang Ke Pesta Pernikahan Mantan Suami
42
Turun Tangan Akhirnya
43
Permintaan Calon Besan
44
Ketika Aku Berubah Pikiran
45
Sang Penjahat Keluar Penjara
46
Rasanya Begitu Sakit
47
Kejutan Dari Mantan
48
Sang Mantan yang Membuat Gelisah
49
Menyelamatkan Wanita Terkasih
50
Mengatakan Sebuah Rahasia
51
Ketika Ibu Sudah Terdesak
52
Masa Lalu Terkuak
53
Ingin Kembali Menjadi Teman
54
Aku Tetap Pergi
55
Maafkan Aku
56
Perintah Nyonya Besar
57
Apa yang Kamu Rencanakan
58
Curiga Terhadap Mantan Mertua
59
Meminta Mama Mengerti
60
Sang Istri Protes
61
Sudah Tahu Kebenaran
62
Orang yang Aku Cinta
63
Tidak Mudah Untuk Percaya
64
Aku Akan Membantumu
65
Berbaikan Dengan Sahabat
66
Luluhnya Hati Sang Wanita
67
Cobaan Sebelum Menikah
68
Keteguhan Hati
69
Pernikahan Sahabat
70
Tidak Ingin Membuatmu Kecewa
71
Keputusan yang Bulat
72
Firasat Buruk Tak Terjadi
73
Insiden Tak Mengenakan
74
Mencari Suamiku
75
Datang Tanpa Bukti
76
Terlambat Menghindar
77
Aku Butuh Bantuan
78
Menolak Kerja Sama
79
Mata-Mata
80
Pertanyaan Sang Suami
81
Habis Sabar
82
Kepercayaan Runtuh
83
Janjiku
84
Takut Masa Lalu Kembali
85
Sekali Lagi
86
Pertaruhan Pertemanan
87
Kembali Disalahkan
88
Mantan Mertua Membuat Sengsara
89
Memperbaiki Hubungan
90
Ketika Siuman
91
Memulai Hidup Baru
92
Melarikan Diri
93
Skenario Jahat
94
Drama Pengusiran
95
Permintaan Sang Mantan Istri
96
Aku Harus Pergi
97
Bertahan Demi Kamu
98
Jangan Ganggu Kami
99
Menumpang Tinggal
100
Gagal Dalam Misi
101
Katakan Padaku
102
Duka Cita
103
Membuktikan Curiga
104
Pergi Saja
105
Tetap Pergi
106
Berbuat Tak Baik
107
Suasana Hati yang Buruk
108
Skenario Mulai Dirancang
109
Kehilangan
110
Aku Benci
111
Tak Jujur
112
Kebencian Membara
113
Permintaan Maaf
114
Menyadari Semua
115
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!