Xiao Yang Destiny
XYD 1 - 1000 Tahun Yang Akan Datang
Di kediaman Klan Kuno Xiao yang berada di Benua Bulan Perak nampak dipenuhi dengan kebahagiaan saat sosok pewaris utama Klan Kuno Xiao telah lahir. Kebahagiaan itu berlangsung selama sekitar sepuluh tahun sebelum akhirnya bencana besar datang tanpa peringatan memporak-porandakan Klan Kuno Xiao dan menghancurkan klan itu dari muka bumi.
“Patriark! Patriark! Bukankah itu Naga Emas yang disegel?! Kenapa bisa muncul di kediaman kita?!”
Malam itu adalah malam yang tenang dan tidak ada yang mengetahui akan terjadi hal mengerikan seperti ini. Xiao Chen yang merupakan sosok Patriark Klan Kuno Xiao berhadapan dengan makhluk buas yang pernah menentang perintah Dewa.
Sosok Naga berwarna emas itu memporak-porandakan kediaman Klan Kuno Xiao hanya dalam hitungan jam saja. Pertarungan Xiao Chen melawan Naga Emas berlangsung dengan sengit dan seimbang. Saat-saat terakhir Xiao Chen hendak menyegel Naga Emas, kedatangan seseorang yang mengendalikan Naga Emas dan merupakan dalang dibalik kekacauan muncul menampakkan dirinya.
“Lama tidak berjumpa, Kakak Chen...”
Suara yang tidak asing itu membuat Xiao Chen terkejut. Seorang pria yang mengendalikan Naga Emas dan banyak membunuh anggota Klan Kuno Xiao adalah adik kandungnya sendiri.
“Kau... Adik Tang?” Xiao Chen nampak tidak percaya saat melihat sosok pria bernama Xiao Tang memegang kepala Penatua Klan Kuno Xiao dan membuangnya begitu saja.
“Kenapa kau begitu terkejut Kakak Chen? Bagaimana kabar Ayah? Apa dia masih hidup?” Xiao Tang tersenyum sinis sebelum menggagalkan rencana Xiao Chen yang hendak menyegel Naga Emas.
“Ah, aku lupa jika Ayah telah mati...” Tiba-tiba Xiao Tang tertawa cekikikan sendiri dan mengingat bagaimana dirinya mengalahkan sang Ayah bersama beberapa Tetua Klan Kuno Xiao.
“Akulah yang mengalahkan mereka semua sebelum akhirnya mereka dibunuh oleh Saudaraku ini.” Xiao Tang menoleh kesamping, disana berdiri seorang pria yang terlihat begitu tenang.
“Apa yang kau rencanakan dengan semua ini, Adik Tang?! Orang disampingmu adalah Penguasa Laut Terdalam! Dia adalah musuh kita! Musuh Klan Kuno Xiao yang menjaga warisan sang Dewa selama ribuan tahun!” ujar Xiao Chen marah.
Namun Xiao Tang hanya tertawa sinis dan menggelengkan kepalanya tidak percaya.
“Lalu apa masalahnya jika Saudara Qin Fen adalah Penguasa Laut Terdalam? Dia adalah temanku dan aku juga merupakan bagian dari Perintah Sembilan Dewa!” Xiao Tang dengan gerakan yang sangat cepat menghampiri Xiao Chen dan memegang pundak pria itu.
“Aku dengar kau memiliki seorang anak, Kakak Chen?” Xiao Tang tersenyum tipis sebelum mengeluarkan Qi berjumlah besar dan mencakup seluruh kediaman Klan Kuno Xiao.
“Aku akan membunuh anak itu!” ujar Xiao Tang sebelum ucapannya itu membuat Xiao Chen marah besar.
BOOOMMM!!!
Tubuh Xiao Tang terhempas saat Xiao Chen mengeluarkan energi Qi dalam jumlah besar. Terlihat seluruh tubuh Xiao Chen dipenuhi kilatan petir berwarna emas yang menyala. Melihat hal itu Xiao Tang pun memegang pundak pria disampingnya.
“Saudara Qin Fen, kuserahkan dia padamu. Aku akan memastikan anak yang memiliki kekuatan itu mati ditanganku,” ujar Xiao Tang kepada Qin Fen.
Qin Fen dengan tenang melepaskan Qi secukupnya dan menciptakan sebuah penghalang dari air laut yang mengelilingi dirinya dan Xiao Tang.
“Aku tidak menyangka kau sangat berniat membunuh keponakanmu itu.” Qin Fen melirik Xiao Tang yang terlihat murka.
“Karena anak itu lahir dari rahim wanita yang kucintai! Kenapa aku selalu dibandingkan dengan orang ini! Dan kenapa dia memilihnya dibandingkan memilih diriku!” ujar Xiao Tang sebelum energi Qi dalam tubuhnya keluar membentuk seekor Naga dalam wujud api.
“Adik Tang! Aku peringatkan kau jangan melakukan tindakan diluar batas!” Xiao Chen yang dikekang oleh Qin Fen melakukan tindakan tidak terduga.
Dalam sekejap penghalang air laut membeku dan hancur berkeping-keping. Sebelum Qin Fen menyadarinya, Xiao Chen sudah berada dihadapannya dan melepaskan pukulan yang dipenuhi energi Qi.
“Kau...” Qin Fen masih terlihat tenang bahkan saat pukulan Xiao Chen menghantam wajahnya secara telak.
BOOOMMM!!!
Tubuh Qin Fen terpental jauh kebelakang dan selanjutnya Xiao Chen mengincar Xiao Tang, namun sebelum bertindak lebih jauh Xiao Chen berhenti bergerak sepenuhnya saat melihat seorang pria menyandera seorang anak lelaki berumur sepuluh tahun.
“Ayah! Ayah! Tolong aku!” ujar anak lelaki itu.
“Yang‘er...” Jantung Xiao Chen terasa berhenti saat melihat anak semata wayangnya dipenuhi luka lebam dan darah.
“Diam, bocah! Kau jangan keras kepala! Semua saudaramu di Klan ini sekarat dan pastinya mereka akan mati! Sebaiknya kau menyadari posisimu ini!” ujar pria yang menjambak rambut anak lelaki itu dan menendang perutnya.
Tubuh anak lelaki bernama Xiao Yang melemah dan ambruk ke tanah. Apa yang dilakukan pria tersebut memicu kemarahan Xiao Chen, namun Xiao Tang dan pria tersebut menyadarinya dan langsung menyandera Xiao Yang.
“Kakak Chen, apa kau ingin anakmu ini mati?” ujar Xiao Tang dan membuat kemarahan Xiao Chen meredam.
“Jahanam! Kau melibatkan anakku! Lepaskan dia! Yang‘er sama sekali tidak ada masalah denganmu!” ujar Xiao Chen kepada Xiao Tang.
“Bukan kau yang memutuskannya, Kakak Chen! Tubuh anakmu itu istimewa dan beliau meminta kami untuk melenyapkannya!” Xiao Tang tersenyum dingin saat mengetahui Xiao Chen tidak dapat berbuat apapun.
“Kenapa kau berbuat sejauh ini, Adik Tang? Tidak bisakah kita kembali seperti dulu lagi?”
“Aku berbuat sejauh ini karena beliau telah memahami potensi dalam diriku dan menolongku saat itu! Kau tidak akan pernah mengetahuinya, Kakak Chen! Orang yang selalu dipuji dan didukung Ayah tidak akan mengetahui perasaanku!”
“Hentikan drama ini, Xiao Tang!” Pria yang menyandera Xiao Yang berkata. Pria ini bernama Zan Luo dan merupakan salah satu anggota Perintah Sembilan Dewa.
“Kita harus menemukan cara membuka segel itu dan kembali! Tidak perlu membuang waktu ditempat yang sudah tidak berguna ini!” Zan Luo menatap dingin Xiao Tang dan membuat Xiao Tang langsung mengarahkan pukulannya pada Xiao Yang.
“Hentikan, Adik Tang -”
BOOOMMM!!!
Sebuah cahaya berwarna emas menghantam tubuh Xiao Tang dan Zan Luo. Keduanya menjauh dari Xiao Yang yang terkapar ditanah dan dilindungi seorang wanita yang datang bersama pelayannya.
“Suami! Mereka berada diluar dan berniat melenyapkan kita yang ada disini!” ujar wanita bernama Xiao Yu dan merupakan Ibu dari Xiao Yang.
“Gunakan itu dan selamatkan Yang‘er!”
Kedua mata Xiao Chen melebar saat merasakan aura yang kejam dan bengis diluar kediaman. Energi kehidupan di kediaman juga sudah samar-samar menghilang karena banyaknya anggota keluarga yang terbantai.
‘Aku mengerti...’
Xiao Chen pun menatap lembut anak semata wayangnya dan mengetahui rencana Xiao Yu. Kemudian dengan sisa kekuatannya, Xiao Chen memberikan ruang kepada Xiao Yu untuk membantu Xiao Yang melarikan diri bersama kedua pasangan suami istri yang merupakan orang kepercayaan Xiao Yu.
“Aku serahkan anakku kepada kalian!” ujar Xiao Chen saat sebuah cahaya berwarna putih mengelilingi kediaman Klan.
“Ayah!” teriak Xiao Yang saat tubuhnya diangkat oleh seorang pria yang melarikan diri bersama istrinya.
“Suami, aku sudah siap! Aku akan menghentikan mereka berdua dan kau urus sisanya!” Xiao Yu menegaskan kepada Xiao Chen karena bagaimanapun mereka berdua menghadapi sembilan kultivator yang kultivasinya berada pada tahap Alam Dewa Awal dan tentu tidak ada kemungkinan mereka berdua bertahan hidup.
Xiao Chen mengerti dan memahami apa yang akan terjadi kedepannya. Dimasa depan nanti baik dirinya ataupun istrinya tidak akan dapat melihat pertumbuhan Xiao Yang. Pembantaian yang dilakukan Perintah Sembilan Dewa terhadap Klan Kuno Xiao memang sudah diantisipasi dari jauh-jauh hari, namun kekuatan tempur Perintah Sembilan Dewa berada diatas Klan Kuno Xiao walaupun mereka hanya berjumlah sembilan orang.
Hanya dengan dua kultivator yang telah mencapai tahap Alam Dewa Awal, saksi perjuangan terakhir dari Xiao Chen dan Xiao Yu menyelamatkan masa depan Xiao Yang yang menjadi harapan terakhir Klan Kuno Xiao.
‘Yang‘er... Maaf Ibu tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa, Nak...’ Xiao Yu menjerit dalam hatinya saat menyatukan kedua telapak tangannya dan melepaskan seluruh kemampuannya untuk menyegel Xiao Tang, Zan Luo dan Qin Fen.
“Sial! Menjauh dari mereka Saudara Zan! Ini bahaya!” teriak Xiao Tang saat memahami apa yang akan dilakukan Xiao Yu.
“Mereka berniat mati dan mengorbankan dirinya ya? Kita meremehkan mereka berdua...” Zan Luo mengumpat dan langsung bergerak dengan kecepatan tinggi menjauh dari Xiao Yu.
“Terlambat!” Xiao Yu pun melepaskan salah satu dari lima Teknik Segel Langit milik Klan Kuno Xiao.
“Teknik Segel Langit : Es Abadi!”
Seketika seluruh kediaman Klan Kuno Xiao membeku begitu juga dengan tubuh para anggota klan yang sudah tidak bernyawa termasuk ketiga penyusup yang diincar Xiao Yu.
Disisi lain Xiao Chen juga berhasil membekukan tujuh anggota Perintah Sembilan Dewa yang lain dengan teknik yang sama dengan Xiao Yu.
Dengan sisa tenaganya, Xiao Chen dan Xiao Yu memberikan ruang kepada Xiao Yang untuk melarikan diri namun takdir berkata lain karena keduanya dihadapkan dengan keputusasaan yang mengerikan.
“Aura ini...” Sekujur tubuh Xiao Chen gemetaran begitu juga dengan Xiao Yu saat merasakan aura yang datang dari arah Xiao Yang melarikan diri.
“Yang‘er... Uhuk! Uhuk! Argh!” Xiao Yu yang mengkhawatirkan Xiao Yu mencoba berdiri namun tubuhnya sudah mulai melemah.
“Jangan paksakan dirimu, Yu‚er!” Xiao Chen memegang tubuh istrinya dan sekarang dirinya dipenuhi kecemasan.
“Sungguh menyedihkan melihat akhir dari klan yang menjaga wasiat Dewa Naga! Katakan padaku dimana Segel Istana Langit yang dijaga kalian?! Berikan padaku maka aku akan membiarkan anak ini hidup!”
Tubuh Xiao Chen dan Xiao Yu seketika seperti disengat oleh jutaan aliran listrik ditubuhnya saat melihat tubuh Xiao Yang diseret kakinya oleh seorang pria paruh baya yang memiliki penampilan kejam.
Pria itu juga menjambak rambut wanita yang menjadi pelayannya Xiao Yu dan menariknya secara kasar. Dengan kaki kanannya, pria itu menendang tubuh pria yang sudah tak bernyawa dan dibunuh olehnya secara keji.
“Yuan... Fei?” Xiao Chen melebar matanya saat melihat tubuh pria tersebut dipenuhi lubang pada sekujur tubuhnya itu telah mati.
“Lepaskan...” Terlihat Xiao Yang berusaha berbicara pada pria yang menarik kakinya dan menyeretnya ditanah, “Lepaskan tanganmu dari Bibi Yuan!”
Pria itu pun menatap Xiao Yang tajam dan melepaskan pegangan tangannya pada dirinya ataupun wanita tersebut.
“Kau.... Tidak akan kubiarkan kau menyentuh Tuan Muda Xiao!” Wanita bernama Yuan Mei dan merupakan pelayan Xiao Yu langsung berusaha melindungi Xiao Yang.
“Apa yang bisa dilakukan sampah sepertimu terhadap diriku...” Pria itu terlihat begitu bosan menatap Yuan Mei sebelum melepaskan aura yang hendak membunuh Yuan Mei dalam hitungan detik.
“Enyahlah...”
Namun serangan itu ditahan Xiao Chen dan dan Xiao Yu. Menyadari tidak ada kesempatan untuk menang, Xiao Chen ataupun Xiao Yu menahan sosok pemimpin Perintah Sembilan Dewa sebisa mungkin.
“Yuan Mei, pergilah! Bawa Yang‘er menjauh darisini! Kalian berdua harus tetap hidup!” ujar Xiao Chen kepada wanita bernama Yuan Mei itu sambil menatap dingin sosok pemimpin Perintah Sembilan Dewa.
“Pergilah!” Xiao Yu berteriak kepada Yuan Mei dan membuat wanita itu pergi bersama Xiao Yang dengan buliran air mata yang membasahi pipinya.
“Ibu! Ayah! Kalian juga harus pergi!” teriak Xiao Yang dan berusaha memberontak dari pelukan Yuan Mei.
“Tuan Muda... Xiao... Kau harus tetap hidup! Lihat ini! Ingat ini dan jangan pernah melupakan perasaan ini! Kau harus membalaskan dendam mereka semua!” ujar Yuan Mei sambil mempercepat langkah kakinya menuju pelabuhan di pulau.
Namun pelabuhan itu juga sudah dimusnahkan. Akses keluar dari kediaman Klan Kuno Xiao benar-benar dilumpuhkan secara total. Pulau Hantu Naga yang merupakan kediaman Klan Kuno Xiao telah porak-poranda dan binasa.
Lautan yang mengelilingi Pulau Hantu Naga juga dikenal dengan Lautan Iblis karena dipenuhi aura mematikan dan energi spiritual yang pekat. Situasi ini membuat Yuan Mei semakin tenggelam dalam jurang keputusasaan.
“Bibi lepaskan aku! Aku tidak bisa meninggalkan Ayah dan Ibu!” teriak Xiao Yang yang menangis histeris.
Yuan Mei pun melepaskan pelukannya karena Xiao Yang memberontak. Di ujung pulau keduanya menatap Lautan Iblis untuk sesaat sebelum menoleh kebelakang dan menemukan sosok pemimpin Perintah Sembilan Dewa yang sudah membunuh Xiao Chen dan Xiao Yu.
“Ayah... Ibu...” Nafas Xiao Yang berhenti selama beberapa detik saat melihat kepala kedua orang tuanya terpisah dari badannya.
Dengan keji pemimpin Perintah Sembilan Dewa menjambak rambut kedua orang tuanya dan berjalan mendekati dirinya.
“Sampai akhir mereka berdua tetap melindungimu, sampah. Berhenti melarikan diri dan biarkan aku membunuhmu...” ujar pemimpin Perintah Sembilan Dewa.
“Aku akan membunuhmu!” teriak Xiao Yang histeris.
“Membunuhku? Orang tuamu saja tidak bisa apalagi dirimu!” Pemimpin Perintah Sembilan Dewa menatap Xiao Yang sangat tajam dan mengangkat kedua tangannya keatas memperlihatkan kepala kedua orang tuanya yang berakhir tragis, “Ini kepala kedua orang tuamu, bocah sampah!”
Kedua bola mata Xiao Yang melebar sepenuhnya saat melihat pria yang membunuh kedua orang tuanya membanting kepala mereka berdua. Dengan senyuman dinginnya pria itu menatap Xiao Yang yang begitu hancur dan terluka tanpa bisa berbuat apa-apa.
“Dibelakang kalian adalah Lautan Iblis! Tidak ada tempat untuk kalian melarikan diri! Lautan itu terkutuk dan kalian mengetahuinya bukan?!”
Hanya dalam satu kali ayunan tangannya, pemimpin Perintah Sembilan Dewa melepaskan tombak petir yang mengarah pada Xiao Yang dan Yuan Mei.
“Tuan Muda Xiao!” Dengan cepat Yuan Mei memeluk tubuh Xiao Yang dan melompat ke laut.
Kedua mata pemimpin Perintah Sembilan Dewa melebar melihat tindakan yang diambil Yuan Mei. Semua orang mengetahui betapa misteriusnya Lautan Iblis dan sejauh ini tidak ada satupun orang yang berani menyelam kedalam lautan itu.
“Wanita gila...” Pemimpin Perintah Sembilan Dewa tersenyum sinis saat melihat tombak petirnya menghunus perut Yuan Mei.
BYUUURRR!!!
Tubuh Yuan Mei dan Xiao Yang tenggelam kedalam Lautan Iblis. Diatas sana pemimpin Perintah Sembilan Dewa menatap air laut yang berwarna biru tua kehitaman dan dipenuhi energi spiritual yang pekat itu dengan sorot mata yang penuh emosi.
“Lautan ini menolakku! Sudah kuduga kalian berempat berada disana!” ujar pemimpin Perintah Sembilan Dewa sambil mengamati Lautan Iblis dengan menajamkan kedua matanya yang dipenuhi energi spiritual.
Pemimpin Perintah Sembilan Dewa tidak dapat menembus lebih dalam saat mencoba melihat kedalaman Lautan Iblis. Kemudian Pemimpin Perintah Sembilan mengingat sembilan anggotanya yang tersegel oleh Xiao Chen dan Xiao Yu.
“Mereka semua benar-benar tidak dapat diandalkan!” ujarnya sebelum membebaskan mereka semua.
Namun setelah membebaskan kesembilan anggota Perintah Sembilan Dewa, tubuh pemimpin Perintah Sembilan Dewa tiba-tiba melemah dan tanpa disadari pria itu memuntahkan cairan berwarna hitam dari mulutnya.
“Mereka berdua berniat menghancurkan jiwaku...” Seketika pemimpin Perintah Sembilan Dewa mengingat teknik yang digunakan Xiao Chen dan Xiao Yu sebelum keduanya terbunuh olehnya.
“Xiao Tang! Temukan kitab itu! Kau tahu konsekuensinya bukan?!” Dengan sorot mata yang tajam pemimpin Perintah Sembilan Dewa memberikan perintah lain kepada Xiao Tang dan yang lainnya.
Sementara itu Xiao Yang berhasil melarikan diri bersama Yuan Mei, namun mereka berdua tenggelam kedalam dasar Lautan Iblis. Lautan misterius yang dipenuhi energi spiritual dan konon merupakan tempat dimana Lima Pertanda Maut disegel.
____
Note :
Tingkat kultivasi
- Alam Raja
- Alam Kaisar
- Alam Suci
- Alam Bumi
- Alam Langit
- Alam Dewa
Setiap tingkat kultivasi memiliki tiga tahapan yaitu awal, menengah dan puncak. Konon seorang kultivator yang telah mencapai Alam Dewa Tahap Puncak, kultivasinya menjadi sangat murni dan menembus ranah keabadian atau dikenal dengan Immortal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Xiao Yang
2023-10-24
0
Sak. Lim
idiooooooooooooooooooooooot msih di pgilin adik
2023-10-08
0
Fatimatuzzahra Fatimah
mampir bosss 👍👍
2023-09-21
0