Terbongkar

"Jangan lupa tugas dikumpulkan dalam bentu makala minggu depan," ujar Astuti sebelum meninggalkan kelas. Guru Biologi itu mengamati satu persatu murid yang ada di hadapannya.

Setelah bel jam istirahat terdengar, Astuti segera beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan keluar dari kelas, tetapi tiba-tiba saja menghentikan langkah di tengah pintu. Wanita berhijab itu membalikkan badan dan menatap ke arah Yollanda.

"Olla, ikut ibu sebentar!" ujar Astuti sebelum melanjutkan langkahnya.

Tentu hal ini membuat Yollanda merasa heran. Tidak biasanya guru biologi sekaligus wali kelasnya itu sampai memanggil siswa di jam istirahat. Mau tidak mau, Yollanda pun bangkit dari tempat duduknya. Dia menghela napas karena merasa tidak nyaman dengan keadaan perut yang terasa begah itu.

"Aku ikut ya," ucap Elzayin saat menyusul langkah Yollanda. Entah mengapa perasaannya mendadak tidak enak melihat sang kekasih dipanggil oleh wali kelas.

Elzayin terus mengikuti langkah Yollanda dan Astuti. Dia semakin penasaran karena wali kelasnya itu membawa Yollanda ke UKS. Elzayin hanya bisa menunggu di depan UKS setelah mendapat kode dari sang kekasih agar tidak ikut masuk.

"Kenapa bu Tuti mengajak Olla ke sini? Apa bu Tuti tahu mengenai kehamilan Olla?" gumam Elzayin setelah duduk di depan pagar UKS. Dia resah karena keadaan ini.

Sementara itu, Yollanda dan Astuti masuk ke dalam ruangan yang biasa dipakai untuk melakukan pemeriksaan. Yollanda dipersilahkan duduk di bangku yang ada di sana dan Astuti pun duduk bersebrangan dengan Yollanda.

"Ada apa Bu Tuti mengajak saya kemari?" tanya Yollanda seraya menatap wali kelasnya itu.

Astuti mengembangkan senyum tipis saat mendengar pertanyaan Yollanda. Wanita berhijab itu menghela napas panjang setelah mengamati wajah cantik Yollanda. "Kamu tidak ingin menceritakan sesuatu kepada Ibu, Nak?" tanya Astuti dengan suara yang terdengar lembut.

"Maaf Bu, kalau boleh tahu mengenai apa ya?" tanya Yollanda. Degup jantungnya berdebar tak karuan mendapat perlakuan lembut dari wali kelasnya itu.

"Apa saja. Bisa mengenai perasaan kamu, apa yang sedang kamu hadapi atau mungkin saja perasaanmu saat ini," ucap Astuti seraya mengembangkan senyum tipis.

Yollanda termangu mendengar jawaban Astuti. Dia merasa bingung karena tidak tahu kemana arah pembicaraan guru biologi itu. Suasana di dalam ruangan tersebut mendadak hening karena Yollanda tak kunjung menjawab pertanyaan Astuti.

"Maaf, Bu, saya kurang mengerti. Tolong dijelaskan saja bagaimana maksud Ibu," ucap Yollanda dengan ragu.

"Baiklah." Sekali lagi Astuti menghela napas, "sudah berapa bulan usia kandunganmu, Nak? Apa tidak tersiksa menyembunyikan semua ini?" tanya Astuti langsung pada intinya.

Yollanda tercengang setelah mendengar pertanyaan itu. Bibir rasanya terasa keluh serta tubuh terasa kehilangan tenaga. Dia tidak menyangka jika wali kelasnya mengetahui semua ini. Dia bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan menohok itu.

"Olla, sebaiknya bicara jujur saja. Jangan menyiksa diri, Nak," ucap Astuti seraya meraih tangan Yollanda.

Yollanda menundukkan kepala saat tak mampu lagi menahan air mata. Dia menumpahkan bendungan itu di hadapan Astuti, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia bingung harus memulai dari mana menjawab pertanyaan tersebut.

"Saya tidak tahu, Bu, berapa bulan usia kandungan saya." Akhirnya Yollanda mengakui kehamilannya di depan Astuti, "saya hanya menghitung sejak saya tes dulu. Ini adalah bulan keenam, Bu," ucap Yollanda dengan suara yang sangat lirih.

"Astagfirullah." Helaan napas berat terdengar di sana. Astuti menatap iba sosok yang sedang terisak itu. "Orang tuamu sudah tahu mengenai hal ini?" tanya Astuti lagi. Dia kembali membuang napas saat melihat Yollanda hanya menggelengkan kepala.

"Lalu, siapa ayah dari anak yang kamu kandung itu? Apa Elza ada hubungannya dengan semua ini? Mengingat semua orang pun tahu jika kalian berpacaran," cecar Astuti hingga membuat Yollanda menegakkan kepala.

Degup jantung Yollanda berdegup tak karuan. Dia bingung harus bagaimana mengakui semua ini. Bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan karena bingung harus mengakui ataukah menyelematkan Elzayin dari semua ini. "Saya melakukannya bersama Elza, Bu," gumam Yollanda dengan suara yang sangat lirih. Dia tidak mau lagi menyembunyikan semua ini karena percuma.

"Kalau begitu, panggil dia dan suruh datang ke sini," ucap Astuti setelah berpikir beberapa saat lamanya.

*****

Sang raja sinar tengah menunjukkan kuasanya di kota Surabaya. Semilir angin berhembus mesra menerpa dua orang yang sedang berjalan di halaman sekolah. Siapa lagi kalau bukan Fina dan Benny. Mereka terlihat khawatir karena dipanggil pihak sekolah secara mendadak. Tentu mereka tahu, pasti ada hal yang sangat darurat sehingga mereka berdua diminta datang.

"Mas, aku kok jadi resah begini ya," gumam Fina sambil menggenggam tangan Benny dengan erat. Telapak tangannya menjadi basah karena keringat dingin mulai keluar dari pori-pori kulit.

"Tenang. Tidak akan terjadi apa-apa." Benny mengembangkan senyum tipis.

Pada akhirnya mereka berdua sampai di ruang kepala sekolah seperti undangan dari wali kelas. Fina tercengang ketika melihat Yollanda dan putranya duduk berdampingan di sofa yang sama. Kehadirannya disambut oleh kepala sekolah dan wali kelas Elza. Mereka berdua dipersilahkan duduk tak jauh dari kedua anak berseragam sekolah itu.

"Mohon menunggu sebentar ya, Pak, Bu, karena masih ada tamu yang ditunggu," ucap Astuti.

"Baik, Bu," jawab Fina dengan diiringi senyum yang sangat manis.

Fina tak melepaskan pandangan dari putranya. Dia mencoba menerka apa kiranya yang sudah terjadi hingga dia dikumpulkan di tempat ini. Fina semakin yakin jika situasinya sedang tidak baik-baik saja karena melihat Elzayin tak berani menatapnya.

"Assalamualaikum."

Fina menoleh ke sumber suara. Dia melihat dua orang memakai seragam pegawai negeri sipil memasuki ruangan tersebut. Mereka pun dipersilahkan duduk tak jauh dari tempat Fina berada saat ini. Keadaan ini semakin membuat Fina penasaran. Apalagi, saat wali kelas putra sambungnya mulai membuka pembicaraan siang ini.

"Kami selaku pihak sekolah meminta maaf karena telah mengundang Bapak dan Ibu secara dadakan. Ada beberapa hal penting yang tidak bisa ditunda lagi, jadi kami memutuskan untuk segera mencari solusi atas masalah yang terjadi," ucap Astuti seraya menatap keempat wali murid itu.

"Maaf kalau boleh tahu, ada masalah apa ya, Bu?" tanya Fina. Dia tidak sabar lagi untuk mendengar penjelasan Astuti.

Sebelum memberitahu masalah yang sebenarnya, Astuti memberikan kabar jika Elzayin memenangkan olimpiade matematika. Fina sangat bangga mendengar berita tersebut, "tetapi ada satu hal lagi yang harus diketahui baik untuk orang tua Olla ataupun Elza. Saya dan pihak sekolah sudah melakukan pemeriksaan kepada Olla dan ternyata Olla sekarang sedang hamil." Astuti menatap keempat tamunya dengan iba.

Seketika hal ini membuat kedua ibu itu terhenyak dari tempatnya. Mereka terkejut mendengar berita tersebut. Apalagi, setelah Astuti menjelaskan bila Elzayin lah ayah biologis janin yang ada dalam kandungan Yollanda. Degup jantung menjadi tak beraturan. Keringat dingin mengalir deras dan tiba-tiba semua menjadi gelap. Fina tak sadarkan diri, begitu pula ibu dari Yollanda. Semua menjadi panik karena keadaan ini.

"Mama!" teriak kedua sejoli itu saat menghampiri orang tua masing-masing.

...🌹🌹🌹🌹🌹🌹...

...Maaf ya dua hari gak update🙏 Ada keperluan penting di RL😍...

Terpopuler

Comments

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

belum tahu el, aku nya juga baru mampir lagi 🤭🙈

2023-07-25

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Kecewa,,sedih pasti mendengar fakta yg terjadi..Fina yg merawat dan mendidik Elza pasti kecewa

2023-07-20

1

aryati 471k

aryati 471k

dan kedua ibu menjadi pengsan 🤭😀
ngeri pergaulan anak sekarang
mudah2an keluarga kita dijauhkan dari perbuatan zina.Aamiin

2023-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!