A atur dan juga jenny kini tengah menikmati sarapan paginya sambil mengobrol ringan tentang kehidupan Arthur yang ia jalani selama ini tanpa jenny disisinya.
Arthur tidak banyak membahas tentang masa lalunya yang sedikit bermasalah dengan kedua orang tua nya yang berada di negara tersebut. dia tidak ingin ibunya membenci ayahnya yang selama ini Jenny kagumi.
Arthur tahu Jenny masih mencintai suaminya Meskipun mereka kini sudah tak tinggal satu rumah lagi.
Namun, Jenny selalu berharap suaminya mau menandatangani surat gugatan cerai. yang sampai saat ini tidak pernah ada kejelasan meskipun mereka sudah berpisah selama belasan tahun lamanya.
Dan secara agama mereka sudah resmi bercerai.
"Sarapan sudah selesai, sekarang terserah putra ku yang tampan ini mau lanjut mencari tahu tentang wanita cantik dengan tiga anak anjing itu atau akan berdiam diri semua bebas."ujar Jenny sambil terkekeh kecil.
"Bunda, sepertinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan menantu sayang sekali wanita gila itu tidak bisa di percaya."ujar Arthur.
"Arthur sayang,,, semua memang kadang tidak seperti yang kita harapkan tapi hidup harus terus berjalan. Bunda yakin putra bunda adalah pria yang tegar dan tangguh jadi semua itu bisa kamu lewati dengan baik."tutur Jenny lembut.
Jenny, pun mengusap lengan kekar milik putra kesayangannya itu.
"Heumm,,, sepertinya dia akan segera berangkat sebaiknya putra bunda segera beraksi."ujar Jenny yang kembali terkekeh kecil.
"Bunda."ujar Arthur yang terlihat begitu manja pada Jenny, mungkin selama ini ia terlalu merindukan Bundanya itu.
"Nina, tolong bilang pada pak Dudi siapkan mobil milik putra ku."ujar Jenny.
"Bunda ayo jalan-jalan bersama."ajak Arthur.
"Heumm,,, baik'lah Bunda bantu untuk mempermudah jalannya."ucap Jenny.
"Aku hanya ingin jalan-jalan sama Bunda."ujar Arthur.
"Baiklah putra ku."ujar Jenny.
Wanita paruh baya itu pun mengambil dompet miliknya dia tau jika putranya itu tidak miliki mata uang rupiah.
"Arthur ambil dompet Arthur dulu Bunda."ujar pria itu.
"Tidak usah sayang, bawa handphone mu saja Bunda yakin Daddy mu sedang mencari keberadaan mu saat ini."ujar Jenny.
"Tidak akan Bunda,,, Arthur yakin wanita licik itu tidak akan pernah mau berkata jujur tentang hubungan kami saat ini. karena jika dia berani melakukan hal itu dia harus siap kehilangan semuanya termasuk ayahnya yang kini tengah sakit keras."ujar Arthur.
"Apa? mertua mu sakit keras."ujar Jenny.
"Sepertinya begitu Bunda, aku tidak perduli dengan hal itu."
"Dia sudah berani melakukan kesalahan maka dia yang harus menanggung akibatnya."ujar Arthur lagi.
Jenny terdiam, dia sebenarnya tidak ingin ikut campur. tapi sebagai orang tua dia wajib memberikan putranya nasihat yang baik.
Arthur pun kembali ke dalam kamar yang ada di lantai teratas rumah besar itu, saat akan mengambil dompet dia melihat wanita itu kembali ke tempat dimana halaman rumah yang luas itu terdapat tiga ekor anjing peliharaan nya.
Wanita yang bernama Alina itu tengah mengusap ketiga anjing tersebut mungkin dia sedang pamit karena terlihat sudah rapih saat ini.
"Heumm sungguh menarik."lirih Arthur.
Pria itu pun buru-buru turun dan menemui sang Bunda yang sudah menunggu di teras rumah nya bahkan dia terlihat tengah memperhatikan wanita tadi.
"Ayo Bunda."ujar Arthur seakan tau bahwa Bundanya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendekati tetangga nya itu.
"Tentu sayang."jawab Jenny.
"Heumm."lirih Arthur yang langsung menutup pintu mobil bekas ibunya masuk.
Arthur langsung tancap gas, saat itu juga namun bukan melewati pagar rumah wanita cantik itu dia langsung pergi menuju jalan raya komplek perumahan tersebut.
"Sayang kamu tidak jadi mendekati dia?."Jenny bingung.
"Tidak perlu melakukan hal itu Bunda,,, lagipula urusan Arthur belum selesai."jawab Arthur.
"Lalu kita mau kemana?."tanya wanita paruh baya itu.
"Mendatangi perusahaan dan membereskan semua yang berantakan."jawab Arthur serius.
"Bunda sudah terlalu tua sayang biarkan semua itu ditangani oleh mereka saja."ujar Jenny.
"Mereka sudah menipu Bunda, apa? akan dibiarkan terus menerus seperti selama ini."ujar Arthur.
"Arthur.... Bunda membiarkan perusahaan itu begitu saja karena Bunda tidak punya siapa-siapa lagi untuk meneruskan semua itu."ujar Jenny.
"Aku masih ada,, Bunda."ujar Arthur.
"Setelah kepergian kakek mu dan Bunda menikah, perusahaan itu sudah hampir hancur karena tidak ada yang bisa mempertahankan semua itu. hingga saat Bunda kembali dan mengurus semuanya perusahaan kembali stabil hanya saja kini Bunda sudah lelah Arthur juga sudah memiliki tanggung jawab begitu besar sejak Arthur lahir oleh karena itu Bunda tidak punya harapan lagi dengan itu. bunda tidak ingin menambah beban mu lagi nak."tutur Jenny lembut.
"Sekarang Bunda tidak perlu khawatir Ada Aku disini. aku akan memperbaiki semuanya semoga semuanya belum terlambat, dan setelah nanti aku kembali untuk mengatasi masalah di sana Aku akan menetapkan seseorang untuk untuk menjaga kestabilan perusahaan. jika sewaktu-waktu aku harus kembali ke sana tapi semoga saja aku tetap bersama dengan Bunda selamanya." kata Arthur sambil tersenyum manis pada sang Bunda.
Sementara itu di kediaman Tuan Daniel di negara kelahiran Arthur, mantan istri Arthur kini tengah menghabiskan malam bersama dengan dua pria sekaligus.
Wanita yang memiliki kelainan **** sejak masih gadis itu kini tidak ubahnya seperti ****** yang yang tengah menjual diri.
Otaknya selalu berfantasi liar. maka dari itu dia tidak tahan jika Arthur lebih menyibukkan diri dengan pekerjaan nya.
Bahkan sampai saat ini Arthur tidak pernah tau akan hal itu.
"Kau sungguh wanita yang tangguh honey."ujar salah satu pria yang kini bahkan sudah berkali-kali merasakan puncak kenikmatan, karena wanita itu sungguh jago untuk urusan itu.
Kegilaan itu terus berlanjut hingga pagi, entah terbuat dari apa? tubuh wanita itu hingga kedua pria itu kewalahan.
"Kenapa? kau tidak menjual hasil karyamu saja sayang aku yakin kamu akan mendapatkan banyak penghasilan tanpa harus mengemis pada pria bodoh itu."ujar pria berkulit coklat tua itu. dia mengatangatai jika Arthur adalah pria bodoh.
Tanpa mereka tahu siapa? Arthur yang sebenarnya.
"Apa? kau pikir aku sudah gila, dengan melakukan itu akan mencabut nyawa Daddy ku sendiri."ujar Ririn.
"Aku heran kenapa? kau bisa dicampakkan oleh nya."ujar pria itu.
"Bukan urusan kalian ambil bayaran kalian ."ujar wanita itu yang langsung melempar uang pada kedua pria itu.
Wanita itu pun kembali ke rumah kedua orang tua nya.
Ririn beralasan bahwa dirinya kini tengah ditinggal pergi untuk urusan bisnis oleh Arthur padahal wanita itu akan segera bercerai dengan Arthur secara diam-diam tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya karena sakit jantung yang diderita oleh ayahnya itu membuat Ririn takut jika semua keburukan yang diketahui olehnya.
...*********...
Sementara itu di sebuah kantor pusat perusahaan yang sudah hampir bangkrut dan sulit untuk berkembang itu. Arthur datang menapakkan kaki bersama sang sang Bunda.
Dia akan membereskan semuanya bukan tanpa alasan perusahaan itu tidak berkembang . karena di dalamnya terdapat banyak koruptor yang selalu menggerogoti uang perusahaan secara perlahan.
Arthur mengetahui itu saat dia diam-diam menjadi investor asing melui orang kepercayaan nya itulah kenapa? hingga saat ini perusahaan itu masih bertahan karena suntikan dana yang Arthur gelontorkan.
Dia menemukan kejanggalan itu ia sejak memimpin perusahaan milik Daddynya. sementara itu semua karyawan dan staf perusahaan tertinggi di perusahaan itu tidak menyangka Jika ternyata Jenny memiliki Putra yang begitu tampan dan gagah dan sedikit membuat mereka gemetaran.
Karena Arthur terlihat sangat dingin, dan terkesan sangat kejam. jangankan memberikan senyuman. bahkan saat para karyawan menyapa mereka berduanya tidak sedikitpun Arthur memberikan respon terhadap karyawan yang kini menyambut mereka berdua secara dadakan.
Dia tampak dingin dan sangat tegas hingga membuat semua yang ada di sana ketakutan karena sejak awal Arthur masuk sampai mereka menyambut mereka berdua. udara dingin yang sangat mematikan itu sungguh menusuk jiwa mereka.
Sampai Arthur tiba di ruangannya. seorang asisten pribadi kepercayaan dari Jenny. datang menghampiri menyambut CEO perusahaan tersebut.
"Siapkan ruang meeting sekarang juga. sekaligus meminta mereka semua datang tidak boleh ada yang terlewat sedikitpun."ucap Arthur tegas.
"B.. baik tuan."ujar pria itu sedikit gelagapan.
"Sementara seisi kantor semua orang tengah sibuk mempersiapkan diri, karena seperti yang mereka tahu saat ini akan ada pembersihan untuk karyawan yang tidak pernah bekerja dengan jujur hingga mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
"Sayang,,, Bunda jadi ikutan tegang jika melihat kamu seperti ini, rileks lah agar semua lancar."ujar wanita cantik itu.
"Bunda cukup duduk dan lihat Arthur membereskan semua."ujar Arthur lembut.
Dia tidak bisa bicara dengan nada dingin pada wanita cantik yang telah melahirkannya ke dunia.
Sampai saat asisten pribadi mereka memberitahu bahwa semua sudah siap. Arthur dan sang Bunda langsung pergi menuju ke sebuah ruangan yang sangat luas terlihat deretan kursi yang berbaris rapi dengan meja panjang dan lebar itu sudah terisi peserta rapat hari ini.
Semua orang langsung berdiri menyambut mereka kini Jenny sudah menempati kursi kebesaran nya.
Dia langsung memperkenalkan Arthur, putra semata wayangnya yang akan menggantikan posisinya mulai saat ini.
"Mungkin anda semua tidak pernah menyangka bahwa saya memiliki seorang penerus bagi kelangsungan perusahaan ini. tapi saya ingin memperkenalkan putra semata wayang saya dia adalah Arthur Andersen. dia juga pemilik perusahaan Andersen group di Eropa."ujar Jenny.
Semua orang melotot tak percaya seorang pebisnis muda tersukses di sana datang ke perusahaan yang bahkan akan mengalami kebangkrutan.
"Saya yang akan menggantikan posisi CEO perusahaan ini yang tak lain adalah Bunda saya sendiri."ujar Arthur dingin.
Rapat pun dimulai, sejak pertama rapat itu di mulai Arthur sudah melihat apa dan siapa saja yang menjadi biang kehancuran perusahaan tersebut.
"Saya tidak mau tau mulai sekarang pecat pegawai yang tidak berkompeten dan terutama bagi yang sudah mengambil uang perusahaan saya persilahkan untuk mengembalikan semua itu, jika tidak maka bersiaplah untuk membusuk di penjara."ujar Arthur tegas.
Namun tidak satupun yang mau mengakui hal itu, hingga Arthur meminta asisten pribadi sang Bunda untuk menyalakan layar proyektor yang ada di belakang nya.
Arthur membuka ponselnya dengan cepat dan semua terpampang jelas di sana berapa kerugian perusahaan dan juga siapa saja yang telah mengkorupsi uang perusahaan tersebut hingga semua terlihat kaget dan ketakutan.
Sampai saat, mereka bersujud dan meminta maaf kepada Arthur namun tua itu tidak sedikit bergeming.
"Panggilkan polisi sekarang juga! jika tidak aku sendiri yang akan menyeret mereka ke dalam penjara." ujar Arthur tegas.
"Tidak Tuan saya mohon maaf saya berjanji akan mengembalikan uang itu meskipun harus menyicil saya mohon jangan penjarakan saya saya masih punya anak istri di rumah yang masih membutuhkan biaya hidup."ujar pria yang sangat gemuk dengan perut buncit itu.
Dia adalah manager keuangan di perusahaan tersebut, dan beberapa staf lainnya. yang bekerja sama dengannya selama ini.
Mereka tengah bersujud dan meminta pengampunan kepada Arthur. namun Arthur tidak pernah memberikan toleransi pada orang-orang yang sudah sekian lama menggerogoti uang perusahaan yang diwariskan oleh kakeknya kepada sang Bunda.
"Pecat semua karyawan yang telah bekerja sama dengan mereka sekarang juga! dan berikan mereka peringatan jika tidak mengembalikan uang itu dalam waktu 1 minggu maka mereka akan membusuk di penjara. dan denda yang mereka harus bayarkan tidak hanya itu black list semua karyawan yang sudah membuat perusahaan ini hampir bangkrut."ujar Arthur tegas.
"Baik tuan."ujar pria paruh baya itu.
Setelah semuanya selesai Arthur kembali ke ruangannya bersama sang Bunda yang selalu senantiasa mengikuti dia kemanapun seharian ini.
Arthur langsung meminta laporan keuangan dari setiap tahun kepada asisten pribadinya itu setelah itu dia dapatkan dia pun langsung membawa berkas berkas tersebut untuk dibawa pulang ke rumahnya.
Sampai di perjalanan, Jenny pun bertanya kepada putranya itu.
Sejak kapan kamu tahu jika perusahaan ini selalu bermasalah."ujar Jenny.
Wanita itu sebenarnya masih sangat bingung setelah melihat kinerja putranya secara langsung dia bahkan dengan berani membersihkan perusahaan itu dalam waktu sehari.
Entah bagaimana hari esok, mungkin perusahaan akan diliburkan untuk sementara. sampai mereka mendapatkan pengganti karyawan yang sudah di pecat tersebut.
Sementara waktu, Arthur sendiri yang akan bekerja untuk pemilihan karyawan dan staf kantor lainnya.
Sementara Jenny hanya bisa mendukung putranya dari belakang.
Dia percaya, putranya mampu melakukan semuanya.
Terbukti saat Arthur memimpin perusahaan milik sang ayah di luar negeri dia bisa berhasil bahkan membawa nama perusahaan semakin melambung tinggi. dengan kerja kerasnya selama ini.
Sampai mereka tiba di rumah tersebut, Jenny melihat janda muda yang ada di sebelah rumahnya. dia kembali menggoda putranya itu.
"Sayang sepertinya dia sudah kembali dari aktivitasnya. sekarang kamu bisa menemuinya anggap saja sebagai pelepas rasa lelah."ujar Jenny sambil terkekeh kecil.
"Bunda jangan lagi lagi mengganggu konsentrasi ku aku baru saja menyetir, ini belum nyampe itu garasi mobilnya masih jauh."balas Arthur sambil tersenyum kepada sang Bunda yang selalu menggoda dirinya dengan alasan janda muda yang ada di samping rumahnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments