Harus terima

Alicia memang sudah menunggu kedatangan Marco sudah tadi di ruang tamu rumah nya. mendengar mobil Marco tiba di halaman rumahnya, ia pun langsung mematikan ponsel nya di mana saat itu ia sedang menelepon Ratna yang ada di seberang sana.

Marco turun dari mobilnya dan masuk ke rumah Alicia dengan membawa tas P3K nya.

"Marco" Ujar Alicia dengan memasang wajah seperti orang sedang. Yah memang saat ini ia terluka akibat ditabrak oleh Marco. Namun, dia masih bisa menahan rasa sakit itu. Seperti yang dikatakan oleh dokter luka yang ia alami tidaklah terlalu parah dan serius.

Hal itu dikarenakan Marco tidak terlalu ngebut membawa mobil nya. Jadi, Alicia hanya tergeser sama mobilnya Marco.

"Apa yang kamu bawa Marco?" Tanya Alicia dengan basa-basi kepada laki-laki itu.

Marco langsung duduk di hadapan gadis itu. Ia langsung mengeluarkan obat-obat yang ia perlukan dari dalam tas untuk mengobati luka pada Alicia.

"Ini tas P3K di rumah ku. Sengaja aku bawa untuk mengobati kamu" Ujar Marco menyusun obat-obat yang ia perlukan di atas meja.

"Kok harus bawa tas P3K segalah sih? Di rumah ku juga ada kok obat nya. Kamu ini seperti rumah ku tidak ada saja menyediakan P3K juga"

"Gak apa-apa udah terlanjur juga ju bawa" Ujar Marco langsung membuka perban yang ada di luka nya Alicia satu persatu. Ia pun langsung membersihkan luka itu dan mengobatinya serta langsung membaluti luka tersebut dengan perban kembali.

Sungguh melihat hal itu membuat Alicia tersenyum senang. Ia merasa menang karena Marco telah jatuh ke dalam perangkap yang ia buat.

"Eh ada nak Marco. Ternyata sudah datang ya untuk mengobati Alicia. Aduh nak makasih ya sudah mau menepati janji" Ujar Susi sok akrab.

"Iya tante sama-sama. Memang seharus nya aku bertanggung jawab. Secara semua ini terjadi karena salahku" Ujar Marco pula.

"Oh ya sudah tante buatin kamu minuman ya sekalian mau ambilin sarapan. Pasti belum sarapan kan karena ini masih pagi" Wanita paruh baya itu kembali berakting dan tersenyum ramah.

"Oh terima kasih tante. Tapi gak perlu repot-repot. Aku sudah sarapan kok tadi di rumah. Lagian aku sudah selesai mengobati Alicia dan sekarang aku mau berangkat ke kantor nanti malah kesiangan aku nya" Ujar Marco menolak penawaran wanita paruh baya itu yang merupakan asisten pribadi Alicia yang berpura-pura menjadi Mama Alicia untuk melabuhi Marco dan juga keluarganya.

"Lo, kok buru-buru sih nak"

"Ya tante ada meeting pagi ini yang harus aku selesaikan" Jelas Marco lagi membereskan obat-obat yang ia keluarkan dari tasnya tadi dan memasukkannya kembali ke dalam tas.

"Ya sudah jika itu mau mu. Tapi nanti malam kamu masih datang kan ke rumah tante. Kamu harus gantikan perban dan juga mengobati luka Alicia sebelum ia tidur Yah biar cepat sembuh jika dia terus saja di obati dan di ganti perban nya" Jelas Susi lagi.

Deg....

Marco kaget mendengar apa yang di katakan oleh Susi. Sejujurnya ia tidak pernah membayangkan jika harus datang ke rumah gadis itu di malam hari juga. Ia hanya berpikir hanya datang dan mengobati Alicia di pagi hari saja.

"Tapi tante..."

"Kok menolak sih, kamu lupa ya kamu yang menyebabkan Alicia mengalami luka seperti ini. Kamu hari bertanggung jawab dong atas apa yang terjadi sesuai dengan janji mu kemarin" Ujar Susi lagi tersenyum.

Marco kembali hanya bisa menghala nafas beratnya mendengar apa yang dikatakan oleh Susi tadi kepada nya.

"Baik lah tante nanti malam aku akan usahakan untuk datang mengobati Alicia" Ujar Marco kembali setuju.

"Anak pintar, oke tante tunggu kedatangan mu nanti malam ya. Jangan ingkari janji lo. Janji itu adalah hutang"

"Iya tante" Ujar Marco.

***

"Sweety ternyata kamu sudah berangkat ke cafe? Kenapa tidak menungguku. Tadi aku ke kos mu untuk menjemputmu ternyata kamu sudah pergi duluan" Ujar Marco saat bertemu dengan Dea di cafe. Di mana Dea sedang sibuk membersihkan meja-meja yang akan digunakan oleh pelanggannya nanti.

"Nggak apa-apa kok mas aku kan bisa berangkat sendirian. Lagian kamu kan pagi-pagi harus ke rumah Alicia untuk mengobati lukanya. Jika aku menunggu kamu untuk menjemput ku pasti nantinya aku akan terlambat berangkat ke cafe. Bisa-bisa aku dimarahin sama manager ku" Jelas Dea tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.

"Aduh Dey, manajer cafe ini nggak akan marah sama kamu. Secara kamu itu calon istrinya bos di cafe ini. Gak bisa dia marah-marah sama kamu"

"Iya aku tahu mas. Tapi gak enak dong sama yang lain. Yah bagaimanapun hubungan kita aku mau aku di samakan dengan karyawan yang lain. Aku nggak mau dibeda-bedakan seperti itu" Jelas Dea.

"Ya sudah jika itu mau mu. Aku ikut-ikut saja sih asalkan kamu senang. Jika kamu senang maka aku juga ikut senang" Jelas Marco lagi.

"Oh ya ada sesuatu yang mau aku katakan"

"Apa mas?"

"Ternyata tante Susi meminta aku juga datang ke rumahnya setiap malam. Yah untuk mengganti perban Alicia dan mengobatinya agar luka yang dialami oleh Alicia cepat kering dan sembuh. Yah karena ini semu ulah ku, aku harus setuju Padahal aku sangat keberatan dengan permintaan tante Susi itu. Namun apa lah daya. Karena aku yang salah. Maka aku harus terima saja" Jelas Marco lagi.

"Oh gitu, gak apa-apa kok mas. Bagaimana pun kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Alicia. Aku juga merasa bangga kepada calon suamiku ini karena sudi untuk bertanggung jawab dengan apa yang terjadi kepada Alicia" Puji Dea.

Marco merasa lega karena telah menceritakan semuanya kepada Dea. Sehingga tidak ada yang perlu ditutupin lagi dari calon istri nya itu"

"Terima kasih atas pengertian kamu ya sweety"

"Iya, sama-sama ma boy"

"Oh ya, lusa kamu harus meluangkan sedikit waktu untuk pergi bersama ku"

"Pergi kemana mas?"

"Kita pergi ke butik langganan keluargaku untukmu fitting gaun pengantin. Tidak hanya kita berdua kok bang Jordy dan Sonia juga ikut bersama kita. Kita akan fitting gaun pengantin bersama-sama. Yah secara acara pernikahan kita diadakan secara serentak bersama bang Jordy. Jadi kita pilih baju sama sama-sama saja" Ujar Marco kepada calon istri nya itu.

"Oke mas aku mengerti. Aku akan meminta izin kepada manager cafe ini besok" Ujar Dea tersenyum senang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!