Saling percaya

Marco tampa sengaja menabrak Alicia melintas di depannya. Ia sudah bertanggung jawab dengan membawa Alicia ke dokter untuk memeriksa keadaan gadis itu apakah ada luka dalam atau tidak. Dan dokter mengatakan bahwa Alicia baik-baik saja dan tidak ada luka yang serius pada tubuh gadis itu.

Namun, Susi mama palsunya Alicia meminta Marco untuk tetap bertanggung jawab dengan merawat Alicia hingga sembuh. Di mana laki-laki itu harus terus datang ke rumah gadis itu untuk mengobatinya. Dengan berat hati dan keterpaksaan Marco pun setuju dengan apa yang diminta oleh Susi. Karena Alicia seperti ini karena ulahnya yang ceroboh.

"Terima kasih ya Marco kamu sudah mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Alicia" Ujar Susi tersenyum senang kepada Marco

Alicia ikut tersenyum penuh dengan kemenangan karena Marco masuk ke dalam perangkatnya. Yah semua ini yang terjadi kepada dirinya dan juga Marco sudah direncanakan sejauh mungkin oleh gadis itu. Karena tidak ada cara lain lagi untuk membuat Marco dekat dengannya selain dengan membuat bencana ini.

"Ya tante, sama-sama. Kalau begitu Saya permisi dulu. Besok pagi aku akan datang ke sini untuk mengobati luka yang ada pada Alicia" Ujar Marco kemudian beranjak pergi dari rumah Alicia.

Gadis itu tersenyum senang dan puas mendengar apa yang dikatakan oleh Marco setelah Marco pergi dari rumah nya.

"Bagus sekali kamu Sus. aku tidak menyangka akting mu sangat bagus. Kamu bisa menjadi artis terkenal nanti jika ikut ajang pencarian bakat" Ujar Alicia memuji asisten pribadinya itu.

Susi hanya tersenyum tersipu malu mendengar pujian dari bosnya itu.

***

Marco melangkah dengan lemah ketika tiba di cafe. Dea yang melihat kedatangan kekasih nya itu pun ikut heran dengan sikap kekasih nya itu. Tidak biasa nya laki-laki itu seperti ini. Biasa nya ia selalu bersemangat.

"Ada apa dengan mas Marco? Apa ada masalah lagi? Tidak biasa nya dia seperti ini" Batin Dea bertanya-tanya.

Gadis yang memiliki lesung pipi itu pun datang mendekati Marco yang membuka pintu ruangan nya karena mau masuk ke sana.

"Mas" Tegur Dea.

"Iya Sweety ada apa?" Tanya Marco dengan wajah yang terlihat lelah.

"Kamu itu yang ada apa mas. Kenapa wajah mu terlihat lelah seperti itu? Apa ada masalah? Atau apa?" Tanya Dea heran.

"Sebaik nya kita masuk ke dalam ruangan ku saja ya sweety. Aku akan menceritakan semua nya nanti. Tidak enak jika menceritakan apa yang terjadi di sini. Karena banyak yang akan mendengar nantinya" Jelas Marco mengajak Dea masuk ke dalam ruangan nya.

Tampa ditawar kedua kalinya Dea pun setuju dan masuk ke dalam ruangan Marco untuk membicarakan apa yang terjadi kepada tunangannya itu.

***

"Sebenar nya tadi di jalan aku tidak sengaja menabrak Alicia"

"Alicia?" Tanya Dea mengerutkan kening nya. Seperti nya ia pernah mendengar nama itu tapi di mana?

"Iya, Alicia. Gadis yang pernah mama kenalkan kepada ku sewaktu acara anniversary mama dan papa kemarin. Kamu juga ada kan waktu itu" Ujar Marco lagi.

"Oh iya, aku ingat" Jawab Dea baru saja ingat gadis itu bernama Alicia.

"Kok bisa sih kamu menabrak nya?"

"Yah tidak sengaja Dey. Ponsel ku jatuh di lantai mobil. Aku berusaha untuk mengambilnya. Setelah aku berhasil mengambilnya, tiba-tiba Alicia muncul di depanku sehingga aku menabraknya. Aku tidak sempat untuk menginjak rem Untung saja mobil yang ku kendarai tidak begitu laju. Jadi Alicia hanya luka ringan" Jelas Marco.

"Oh gitu, syukurlah jika tidak ada luka yang serius kepada Alicia"

"Yah, tapi aku di minta untuk bertanggung jawab di mana aku harus setiap hari datang ke rumahnya untuk mengobati luka Alicia. Tante Susi meminta ku untuk melakukan itu kepada putrinya" Jelas Marco dengan ekspresi wajah keberatan.

"Aku sebenar nya tidak setuju dan keberatan untuk melakukan hal itu. Tapi mau tidak mau aku harus menerimanya. Alicia terluka seperti itu karena ulahku jadi aku harus bertanggung jawab. Kamu tidak keberatan kan Dey, jika aku melakukan hal itu hingga Alicia sembuh?" Tanya Marco.

Dia tersenyum mendengar pertanyaan dari kekasihnya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu kepada ku?" Dea balik bertanya.

"Yah karena kamu tunanganku. Aku tidak mau terjadi kesalahpahaman di antara kita nantinya. Jadi yah aku harus meminta persetujuan darimu" Ujar Marco.

"Terus, jika aku tidak setuju bagaimana? Bukan kah kamu sudah janji sama tante Susi untuk mengobati putrinya. Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Dea.

"Ya jika kamu tidak setuju aku tidak akan pergi ke rumah Alicia untuk mengobatinya besok. Yah terserah tante Susi mau berpikir apa tentang ku" Ujar Marco.

Dea tersenyum mendengar jawaban dari kekasihnya itu. Ia begitu terkesan mendengar jawaban nya di mana Marco sangat menghargai keputusan dari kekasihnya itu.

"Kenapa kamu senyum seperti itu Dey?" Tanya Marco heran.

"Kamu lucu deh. Jelas aku tidak merasa keberatan sama sekali jika kamu bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada Alicia. Justru aku merasa bangga kepada kamu karena kamu seorang laki-laki yang penuh dengan tanggung jawab" Ujar Dea tersenyum senang. gak masalah kok ma boy jika kamu mengobati Alicia hingga dia sembuh nanti nya. Aku percaya kok sama kamu. Di mana hati mu hanya untuk ku. Tidak mungkin kamu menghianati cinta kita" Ujar Dea penuh dengan keyakinan tersenyum kepada tunangannya.

"Terima kasih ya Dey, kamu gadis yang penuh dengan pengertian. Aku bangga memiliki kekasih seperti kamu. Percaya lah.! Cintaku dan rasa sayangku hanya untuk. Tidak ada wanita lain di hati ini selain kamu" Ujar Marco memegang kedua tangan kekasih nya itu untuk meyakin kan gadis itu.

"Iya sama-sama. Pokok nya apa pun yang terjadi, kita harus saling percaya dan saling mengerti. Agar tidak ada salah paham di antara kita" Ujar Dea penuh keyakinan.

"Iya sweety. Benar apa kata mu. Kita memang harus saling percaya" Marco memeluk gadis itu dengan penuh kehangatan.

"Kamu tahu sweety, rasa nya aku sudah tidak sabar menunggu hari bahagia kita. Aku tidak sabar memiliki kamu seutuh nya" Ujar Marco semakin erat memeluk gadis yang ia cintai itu.

"Sabar dong ma boy. Hanya tinggal beberapa minggu saja kok" Ujar Dea tersenyum.

Dia melepaskan pelukannya.

"Ya sudah aku mau melanjutkan pekerjaanku. Nanti aku di komplain lagi sama karyawan yang lain. Mentang-mentang tunangannya bos, sehingga bertingkah seenaknya di sini" Ujar Dea seolah-olah ada karyawan yang lain komplain terhadap dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!