PCR 03. Mulai Curiga.

Malam mulai datang menggerus cahaya matahari bergantian dengan rembulan. Dikediaman Prakasa sudah cukup banyak tamu yang berdatangan untuk merayakan hari ulang tahun Kakek Hardi. Pria tua itu memang selalu merayakan ulang tahunnya setiap tahunnya.

Para tamu yang datang juga bukan dari kalangan sembarangan, banyak kolega bisnis dari kedua cucunya Bara dan juga Steven yang hadir disana, membuat suasana begitu ramai.

Kalea juga sudah bergabung dengan keluarganya yang lain. Sejak tadi banyak sekali teman-teman Steven yang asyik menggoda Kalea, meminta wanita itu untuk menjadi menantunya.

Tentu saja, hal itu dikarenakan Kalea begitu cantik dan dari keluarga ternama, siapa yang tidak menginginkannya?

"Memang sih ya, semua keluarga Prakasa bibit unggul semua. Apalagi yang ini, paling cantik pokoknya," puji salah satu Ibu sosialita yang terlihat begitu senang melihat Kalea.

"Hahaha, kau ini bisa saja, Devina." Rania menanggapi ucapan temannya itu dengan tawa kecilnya. Sudah terlalu terbiasa jika ada yang memuji putrinya seperti itu.

"Tapi ini beneran loh, apalagi anak-anaknya jeng Kyara, ganteng-ganteng banget sih, persis kayak Papanya," celetuk Devina melirik sosok pria yang baru saja bergabung keacara tersebut.

Kalea ikut melihat siapa yang dimaksud oleh Devina, ternyata Rajendra yang malam itu terlihat begitu gagah dengan pakaian formalnya. Tanpa sadar bibir Kalea terangkat untuk mengulas senyumnya pada Rajendra.

"Rajendra, kesini," panggil Kyara melambaikan tangannya kepada sang putra.

Rajendra tersenyum tipis hingga kedua lesung pipinya terlihat. Ia segera berjalan mendekati Ibunya yang berkumpul dengan para tamu lainnya itu. Sekilas ia melihat Kalea yang ada disana sebelum ia memandang Ibunya kembali.

"Wah wah, pewaris tunggal keluarga Prakasa nih. Makin ganteng aja Rajendra," seloroh Devina mengerlingkan matanya.

Kyara tersenyum mendengar pujian itu. "Rajendra masih ingat Bibi Devina nggak?" ujar Kyara menepuk pelan lengan putranya.

"Bibi Devina? Oh iya aku ingat, Mamanya Nata 'kan?" Rajendra mengangguk mengerti.

"Hahaha, iya benar. Bibi Mamanya Nata," sahut Devina membenarkan.

"Nata apa kabar?" tanya Rajendra untuk sekedar basa-basi, padahal sejatinya pria itu asyik melempar pandang dengan Kalea.

"Kabar baik, nanti juga dia datang kesini. Kamu lama nggak kelihatan, bikin pangling. Udah punya calon belum nih?" seloroh Devina.

"Calon apa Jeng, Rajendra baru aja menyelesaikan pendidikannya. Habis ini mau fokus kerja dulu lah, tapi kalau sudah ada jodohnya juga nggak apa-apa." Kyara menyahut sebelum Rajendra mengatakan apapun, pasalnya wanita itu tahu betul sifat putranya yang jarang bisa dekat dengan wanita.

Rajendra tersenyum tipis, andai Ibunya tahu kalau ia sudah memiliki wanita yang dicintainya, wanita itu pasti akan sangat senang. Sayangnya Rajendra masih merahasiakannya karena permintaan Kalea.

"Lea, mau berdansa?" ucap Rajendra tiba-tiba saja mengulurkan tangannya pada Kalea saat mendengar suara musik yang mengalun lembut.

"Eh, Kakak ngajak aku?" Kalea sedikit kaget, ia menatap Rajendra seolah mengatakan kalau ada orang tua mereka.

"Ya, karena aku tidak punya pasangan, aku akan mengajak adik sepupuku berdansa. Maukah?" kata Rajendra lagi.

Kalea menipiskan bibirnya, Rajendra ini memang paling mengerti apa maksudnya meski tanpa ia mengatakannya.

"Baiklah," ucap Kalea menyetujui.

Kalea dengan anggun menyambut uluran tangan Rajendra dan pria itu segera merengkuh pinggangnya yang kecil. Seulas senyum tipis mengembang disudut bibir keduanya meski tidak terlalu kentara.

"Bibi Rania, malam ini aku pinjam putrimu dulu ya," celetuk Rajendra mengerlingkan matanya kepada Rania.

"Pinjam, pinjam, kau pikir aku barang?" cetus Kalea dengan wajahnya yang pura-pura kesal.

Tingkahnya itu membuat semua orang tertawa karena merasa sangat lucu. Rania dan Kyara juga tidak curiga sama sekali meski selama ini Rajendra dan Kalea begitu dekat. Pasalnya sejak kecil mereka sudah terbiasa bersama, mungkin itu yang membuat mereka begitu dekat sampai dewasa, begitulah pikiran mereka.

Berbeda dengan Steven yang mulai tidak nyaman melihat kedekatan itu. Steven yang sangat menyayangi putrinya merasa tidak rela jika putri kecilnya itu terlalu dekat dengan pria lain.

"Setelah ini, apa kau jadi meminta Rajendra untuk mengurus perusahaan?" tanya Steven pada Bara.

"Tentu saja, dia satu-satunya yang bisa aku andalkan. Kau tahu sendiri, putraku Revan lebih memilih untuk kuliah kedokteran daripada bisnis," sahut Bara seadanya. Harapannya begitu besar pada sosok putra pertamanya itu.

"Itu hal bagus, selagi muda lebih baik belajar bisnis. Tapi aku rasa putramu terlalu dekat dengan putriku," tukas Steven mengutarakan unek-uneknya.

"Apa kau berpikir putraku sedang jatuh cinta pada putramu, Stev?" Bara tersenyum sedikit sinis mendengar ucapan Steven.

"Semoga saja tidak," sahut Steven, tidak ingin memperpanjang, toh sejauh ini Rajendra dan Kalea memang dekat seperti itu.

Bara tidak menjawab, ia melirik dimana Rajendra berada. Pria itu memang terlihat berdansa mesra dengan Kalea ditengah ruangan bersama beberapa tamu lainnya. Rasanya tidak mungkin jika putranya itu memiliki hubungan dengan Kalea.

_______

Malam sudah sangat larut setelah acara ulang tahun Kakek Hardi selesai digelar. Para tamu undangan pun sudah tidak adalagi yang tersisa. Semua penghuni rumah pun sudah mulai masuk kedalam kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

Namun, Kalea justru pergi secara diam-diam meninggalkan kamarnya. Ia sudah melepaskan gaunnya yang tadi berganti gaun tidur biasa. Ia berjalan mengendap-endap menuju bagian belakang rumah, dimana sebuah taman bunga berada disana.

Malam itu rembulan bersinar sangat cerah, menerangi bumi dengan sinarnya yang begitu indah. Sesampainya di taman belakang, Kalea melihat sosok pria yang berdiri disana. Tanpa membuang waktunya, Kalea bergegas mendatangi pria itu dan langsung memeluknya dari belakang.

"Kakak, aku datang," kata Kalea mencium harum tubuh pria itu.

Tidak ada jawaban, membuat Kalea mengerutkan dahinya, ia mendongak untuk melihat sosok yang dipeluknya itu.

"Kak Rajendra?" panggilnya dengan suara lirih, keadaan yang gelap membuat ia tidak bisa melihat wajah pria yang sedang dipeluknya.

Menyadari ada yang berbeda dari harum parfum pria yang dipeluknya, Kalea segera melepaskan pelukannya dan pria yang dipeluknya itu juga langsung membalikkan tubuhnya.

"Revan!" seru Kalea begitu kaget saat tahu jika pria yang tidak sengaja dipeluknya adalah Revan.

"Kak Lea?" Revan sendiri kaget melihat Kakak sepupunya itu, apalagi ia sempat mendengar kalau tadi Kalea menyebut nama Kakaknya.

"Maafkan aku, aku-"

"Lea, Revan?"

Ucapan Kalea terputus tatkala mendengar suara berat pria yang begitu khas. Keduanya langsung menoleh dan kaget melihat Rajendra berdiri memandang tajam kearah mereka.

"Kak Rajendra, aku bisa jelaskan," kata Kalea tidak mau jika Kekasihnya itu salah paham.

Rajendra mengepalkan tangannya, tentu ia sangat cemburu melihat wanitanya dekat dengan pria lain. Meskipun Revan adalah adiknya, Rajendra begitu cemburu.

"Ikut aku," kata Rajendra menarik tangan Kalea dengan cukup kasar.

"Kak, bisakah jangan bersikap seperti itu? Tidak seharusnya Kakak meminta wanita datang ke taman sendirian seperti ini," tegur Revan.

Rajendra mengertakkan giginya begitu kuat, ia justru semakin kesal karena Revan mengatakan hal seperti itu. Ia memberikan lirikannya yang begitu tajam tapi tidak mengatakan apapun. Setelah itu ia segera pergi darisana dengan membawa Kalea bersamanya.

Revan menghela nafas panjang, ia tidak perlu repot berpikir, karena dari sikapnya saja ia tahu kalau Kakaknya memiliki hubungan dengan sepupunya.

"Terkadang cinta memang aneh," celetuk Revan seraya berlalu darisana.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

tapi cinta Rajendra dan Kalea adalah salah....

2024-08-23

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seperti nya Steven mulai curiga nih

2024-08-23

0

Ara Julyana

Ara Julyana

aku datang membawa mawar untukmu kak othor😘😘😘

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 PCR 01. The Prakasa's Family.
2 PCR 02. Rasa Cinta.
3 PCR 03. Mulai Curiga.
4 PCR 04. Terbongkar Sudah.
5 PCR 05. Cinta Terhalang Restu.
6 PCR 06. Pergi.
7 PCR 07. Wanita Antah Berantah.
8 PCR 08. Senja.
9 PCR 09. Rajendra Pergi.
10 PCR 10. Suara Yang Merdu.
11 PCR 11. Semalam Bersamamu.
12 PCR 12. Terjebak.
13 PCR 13. Kesialan Yang Bertubi-tubi.
14 PCR 14. Wanita Pembawa Sial.
15 PCR 15. Surat Cerai.
16 PCR 16. Wanita Asing.
17 PCR 17. Revan Yang Menyebalkan.
18 PCR 18. Suka-Suka Revan.
19 PCR 19. Bagian Diri Yang Tak Rela.
20 PCR 20. Kemarahan Tidak Jelas.
21 PCR 21. Perasaanku Sudah Berubah.
22 PCR 22. Ponsel Baru.
23 PCR 23. Ternoda.
24 PCR 24. Tatapan Penuh Luka.
25 PCR 25. Cinta Itu Luka.
26 PCR 26. Tidak Ingin Hidup Lagi.
27 PCR 27. Izinkan Aku Pergi.
28 PCR 28. Aku Pasti Menemukanmu.
29 PCR 29. Melangkah Tanpa Arah.
30 PCR 30. Mencari Senja.
31 PCR 31. Perseteruan Sengit.
32 Bab 32. Kau Adalah Takdirku.
33 PCR 33. Berani Melawan.
34 PCR 34. Rumit.
35 PCR 35. 100 Cara Untuk Mendapatkanmu.
36 PCR 36. Mie Instan.
37 PCR 37. Selalu Ingin Dekat.
38 PCR 38. Menginginkan Senja.
39 PCR 39. Semua Mengejutkan.
40 PCR 40. Tidak Ada Jalan Lain.
41 PCR 41. Teramat Menyakitkan.
42 PCR 42. Wanita Pembawa Sial.
43 PCR 43. Pergi Tanpa Kabar.
44 PCR 44. Menangislah, Senja.
45 PCR 45. Sudah Cukup Semuanya.
46 PCR 46. Sakit Hati Yang Menyiksa.
47 PCR 47. Menjadi Lebih Baik.
48 PCR 48. Beri Aku Waktu.
49 PCR 49. Persiapan.
50 Bab 50. Bertemu Keluarga Besar.
51 PCR 51. Perhatian Rajendra.
52 PCR 52. Melihat Bintang.
53 PCR 53. Bintang Yang Paling Indah.
54 PCR 54. Senja Vs Kalea.
55 PCR 55. Bukankah Aku Yang Lebih Berhak?
56 PCR 56. Honeymoon?
57 PCR 57. Aku Pinjam Ponselmu.
58 PCR 58. Proklamasi Cinta.
59 PCR 59. Pesona Lautan.
60 PCR 60. Banyak Cinta.
61 PCR 61. Dari Rajendra Untuk Senja.
62 PCR 62. Cintanya Senja.
63 PCR 63. Wanita Terlarang.
64 Menjadi Egois.
65 Akhir Yang Bahagia.
Episodes

Updated 65 Episodes

1
PCR 01. The Prakasa's Family.
2
PCR 02. Rasa Cinta.
3
PCR 03. Mulai Curiga.
4
PCR 04. Terbongkar Sudah.
5
PCR 05. Cinta Terhalang Restu.
6
PCR 06. Pergi.
7
PCR 07. Wanita Antah Berantah.
8
PCR 08. Senja.
9
PCR 09. Rajendra Pergi.
10
PCR 10. Suara Yang Merdu.
11
PCR 11. Semalam Bersamamu.
12
PCR 12. Terjebak.
13
PCR 13. Kesialan Yang Bertubi-tubi.
14
PCR 14. Wanita Pembawa Sial.
15
PCR 15. Surat Cerai.
16
PCR 16. Wanita Asing.
17
PCR 17. Revan Yang Menyebalkan.
18
PCR 18. Suka-Suka Revan.
19
PCR 19. Bagian Diri Yang Tak Rela.
20
PCR 20. Kemarahan Tidak Jelas.
21
PCR 21. Perasaanku Sudah Berubah.
22
PCR 22. Ponsel Baru.
23
PCR 23. Ternoda.
24
PCR 24. Tatapan Penuh Luka.
25
PCR 25. Cinta Itu Luka.
26
PCR 26. Tidak Ingin Hidup Lagi.
27
PCR 27. Izinkan Aku Pergi.
28
PCR 28. Aku Pasti Menemukanmu.
29
PCR 29. Melangkah Tanpa Arah.
30
PCR 30. Mencari Senja.
31
PCR 31. Perseteruan Sengit.
32
Bab 32. Kau Adalah Takdirku.
33
PCR 33. Berani Melawan.
34
PCR 34. Rumit.
35
PCR 35. 100 Cara Untuk Mendapatkanmu.
36
PCR 36. Mie Instan.
37
PCR 37. Selalu Ingin Dekat.
38
PCR 38. Menginginkan Senja.
39
PCR 39. Semua Mengejutkan.
40
PCR 40. Tidak Ada Jalan Lain.
41
PCR 41. Teramat Menyakitkan.
42
PCR 42. Wanita Pembawa Sial.
43
PCR 43. Pergi Tanpa Kabar.
44
PCR 44. Menangislah, Senja.
45
PCR 45. Sudah Cukup Semuanya.
46
PCR 46. Sakit Hati Yang Menyiksa.
47
PCR 47. Menjadi Lebih Baik.
48
PCR 48. Beri Aku Waktu.
49
PCR 49. Persiapan.
50
Bab 50. Bertemu Keluarga Besar.
51
PCR 51. Perhatian Rajendra.
52
PCR 52. Melihat Bintang.
53
PCR 53. Bintang Yang Paling Indah.
54
PCR 54. Senja Vs Kalea.
55
PCR 55. Bukankah Aku Yang Lebih Berhak?
56
PCR 56. Honeymoon?
57
PCR 57. Aku Pinjam Ponselmu.
58
PCR 58. Proklamasi Cinta.
59
PCR 59. Pesona Lautan.
60
PCR 60. Banyak Cinta.
61
PCR 61. Dari Rajendra Untuk Senja.
62
PCR 62. Cintanya Senja.
63
PCR 63. Wanita Terlarang.
64
Menjadi Egois.
65
Akhir Yang Bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!