PCR 04. Terbongkar Sudah.

Rajendra terus menarik tangan Kalea dengan sangat cepat menuju tempat yang sepi. Terlihat sekali kemarahan dari sorot mata pria itu, ia sampai tidak memperdulikan Kalea yang tersandung-sandung mengikutinya dibelakang.

"Kakak, bisakah kau berjalan pelan-pelan?" tegur Kalea cukup kesakitan karena terus ditarik seperti itu.

Rajendra menghentikan langkahnya, ia langsung menghempaskan Kalea ditembok bagian samping rumah lalu memerangkap tubuh wanita itu.

"Kenapa kau memeluk Revan?" Rajendra bertanya dengan nada kasarnya.

"Astaga Kak, tadi itu aku tidak sengaja. Aku pikir itu Kakak," jelas Kalea.

"Apa kau sama sekali tidak bisa mengenaliku Lea?" Rajendra masih tidak terima.

"Tadi keadaannya sangat gelap, lagipula aku tidak melihat wajahnya. Kakak mengajakku kesana, jadi aku juga berpikir kalau Kakak sudah ada disana. Kenapa Kakak malah memarahiku?" kata Kalea memprotes tidak terima, ia benar-benar tidak sengaja memeluk Revan tadi.

Rajendra menghela nafas panjang, mencoba mengontrol emosinya. "Aku tidak suka kau dekat dengan pria lain, termasuk Revan," titah Rajendra.

"Aku tidak dekat dengan dia, sudah aku bilang aku tidak sengaja," ujar Kalea cukup kesal juga dengan sikap Rajendra ini.

"Apapun alasannya, aku tidak suka Lea. Kau itu hanya milikku!" seru Rajendra, nyatanya tidak bisa menguasai dirinya lagi.

Rajendra langsung menarik tengkuk Lea lalu melu mat bibirnya dengan cukup kasar. Lea cukup terkejut akan hal itu, tapi ia tahu jika ia melawan Rajendra, pria itu bisa lebih kasar dari ini. Ia mau tidak mau menerima ciuman kasar itu, tapi sesekali mencengkram bahu Rajendra dengan kuat.

Rajendra yang awalnya mencium Kalea dengan sangat kasar mulai tersadar dan melepaskan ciumannya, ia menatap Kalea dengan tatapan bersalahnya.

"Lea, apa aku menyakitimu?" tanya Rajendra mengusap pipi Lea yang memerah seperti menahan tangis.

"Kenapa Kakak selalu seperti ini? Kakak tidak percaya padaku?" kata Kalea menatap Rajendra begitu sendu.

Inilah yang paling dibenci Kalea dari sifat Rajendra, pria itu terlalu emosional dan mudah cemburu. Padahal Rajendra seharusnya tahu bagaimana perasaannya kepada pria itu.

"Bukan aku tidak percaya padamu, Lea. Aku benar-benar minta maaf, kau sangat tahu kalau aku tidak suka milikku disentuh pria lain. Aku melakukan ini karena mencintaimu, Lea." Rajendra langsung memeluk Kalea sebagai bentuk permintaan maafnya, ia memang selalu seperti ini, mudah marah jika hal itu menyangkut tentang Kalea.

Kalea mengusap air matanya pelan lalu balas memeluk Rajendra. "Aku juga mencintaimu, Kak." Ujar Kalea nyatanya memang tidak bisa benar-benar marah pada pria yang menjadi pemilik hatinya itu.

Rajendra mengurai pelukannya, ia memegang kedua pipi Kalea dan keduanya saling memandang dengan tatapan penuh cinta. Rajendra lalu mencium bibir Kalea dengan sangat lembut.

Kalea pun segera membalasnya, membuka mulutnya untuk memberikan Ranjendra akses untuk menyusupkan lidahnya.

Setelah cukup lama, barulah Rajendra melepaskannya lalu memeluk wanita itu kembali.

"Kakak lupa mau ngajak aku kemana?" ujar Kalea memprotes dengan wajahnya yang imut.

"Hahaha, mana mungkin aku melupakannya Nona manis. Sekarang, ayo kita kesana sekarang, rembulannya sangat indah malam ini," kata Rajendra mengaitkan jari-jemarinya dengan Kalea.

Kalea tersenyum senang seraya mengeratkan genggaman tangannya. Malam itu mereka berencana untuk melihat rembulan ditempat favorit keduanya.

Namun, saat baru saja mereka berjalan beberapa langkah, tiba-tiba saja mereka langsung berhenti tatkala melihat sosok pria yang kini memandangnya dengan sangat tajam. Dari sorot mata pria itu terlihat api yang menyala-nyala seolah bisa membakar tubuh siapa saja.

"Papa ...," Kalea menyebut sosok orang yang berdiri didepannya dengan suara bergetar.

Steven berdiri disana dengan tatapan penuh amarahnya, ia menatap genggaman tangan putrinya dengan pria yang merupakan sepupunya sendiri itu. Ternyata apa yang dicurigainya benar adanya, Rajendra memang memiliki perasaan khusus kepada putrinya.

Dan yang lebih membuat Steven marah adalah, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana keduanya berciuman penuh cinta seperti tadi.

"Paman," kata Rajendra tak kalah terkejutnya, tapi ia mencoba untuk terlihat biasa saja, toh ia tidak merasa berbuat kesalahan apapun.

Mendengar suara Rajendra, sontak saja Steven langsung meliriknya dengan sangat tajam. Kakinya bergerak tanpa bisa dicegah menghampiri keduanya yang berdiri satu garis didepannya. Begitu sampai didekatnya, Steven langsung melayangkan bogem mentah tepat mengenai pipi Rajendra.

"Papa!" Kalea berteriak kaget demi melihat tubuh Rajendra yang langsung terjengkang kebelakang karena pukulan Steven yang begitu dahsyat.

"Ba ji ngan kau Rajendra!" hardik Steven tidak menghiraukan putrinya.

Kemarahan Steven benar-benar sudah diambang batasnya, ia kembali menarik kerah baju Rajendra lalu menghajarnya tanpa memberikan pria itu kesempatan untuk berbicara.

"Beraninya kau menyentuh putriku! Kau memang ba ji ngan seperti Ayahmu!" teriak Steven memukuli Rajendra dengan membabi buta.

"Papa, hentikan, Pa!" Kalea mencoba melerai, ia tidak tega melihat Rajendra yang sudah babak belur tapi terus dihajar.

"Diam kau, Kalea!"

Untuk pertama kalinya selama Kalea hidup, Steven membentaknya dengan sangat keras. Pertanda jika pria itu memang sangatlah marah.

"Papa," ucap Kalea dengan suara bergetar, air matanya langsung meleleh begitu saja membasahi pipinya yang putih.

"Sejak kapan kau menjalin hubungan dengan pria ini?" tanya Steven seraya menunjuk Rajendra dengan telunjuknya.

Kalea menunduk menyembunyikan wajahnya, inilah yang ia takutkan, Papanya akan sangat marah karena memang pada dasarnya Steven melarang keras Kalea untuk berpacaran.

"Maafkan Lea, Pa. Sudah mengingkari janji Lea, tapi Lea dan Kak Rajendra saling mencintai," kata Kalea jujur saja, berharap jika Papanya akan mengerti.

Namun, Kalea justru salah besar, Steven justru semakin marah, ia menganggap kalau Rajendra yang sudah membawa pengaruh buruk pada putrinya hingga tega membohonginya seperti ini.

Steven memandang Rajendra lebih tajam dari sebelumnya, ia lalu menarik kerah baju pria itu lagi hingga Rajendra berdiri.

"Kurang ajar! Kau pikir siapa dirimu sampai berani mencintai putriku? Jangan harap aku akan membiarkannya, Rajendra!" teriak Steven langsung melayangkan pukulannya lagi, kali ini lebih keras hingga hidung Ranjendra mengeluarkan darah.

Tak puas begitu saja, Steven lalu memukul perut Rajendra hingga pria itu membungkuk dan terbatuk-batuk.

"Papa! Hentikan Pa, Lea mohon!"

Kalea berteriak histeris melihat tubuh Rajendra yang menjadi amukan Papanya. Tangisnya kian kencang dan ia berusaha menghalangi Papanya untuk berhenti menghajar Rajendra. Tapi Steven yang sudah gelap mata tidak memikirkan apapun lagi, ia tidak segan menendang dan memukuli Rajendra sampai tubuh pria itu berdarah.

"Steven! Apa yang kau lakukan?"

Suara Kalea yang berteriak-teriak itu membuat penghuni rumah keluarga Prakasa terbangun dan mencari sumber keributan. Tapi mereka justru dibuat kaget melihat Steven yang menghajar Rajendra sampai babak belur.

"Steven, apa-apaan kau? Lepaskan putraku!" Bara begitu marah melihat apa yang dilakukan Steven. Ia segera berlari lalu menarik bahu Steven dengan kasar.

"Kau gila? Kau ingin membunuh putraku?" hardik Bara sangat emosi.

"Memang seharusnya anakmu ini mati! Dia sangat kurang ajar kau tahu?" Steven berdecih sinis, nafasnya terengah-engah karena perkelahiannya tadi.

"Steven, ada apa sebenarnya? Kenapa kau melakukan ini pada Rajendra? Ada masalah apa?" tanya Rania mewakili semua orang yang sangat penasaran apa alasan Steven menghajar Rajendra.

"Tanyakan saja pada ba ji ngan kecil ini. Sekarang aku percaya jika darah memang lebih kental daripada air. Seorang ba ji ngan akan terlahir dari seorang baji ngan juga."

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mulut tu kontrol dong

2024-08-23

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

rasakan Rajendra

2024-08-23

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

gila

2024-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 PCR 01. The Prakasa's Family.
2 PCR 02. Rasa Cinta.
3 PCR 03. Mulai Curiga.
4 PCR 04. Terbongkar Sudah.
5 PCR 05. Cinta Terhalang Restu.
6 PCR 06. Pergi.
7 PCR 07. Wanita Antah Berantah.
8 PCR 08. Senja.
9 PCR 09. Rajendra Pergi.
10 PCR 10. Suara Yang Merdu.
11 PCR 11. Semalam Bersamamu.
12 PCR 12. Terjebak.
13 PCR 13. Kesialan Yang Bertubi-tubi.
14 PCR 14. Wanita Pembawa Sial.
15 PCR 15. Surat Cerai.
16 PCR 16. Wanita Asing.
17 PCR 17. Revan Yang Menyebalkan.
18 PCR 18. Suka-Suka Revan.
19 PCR 19. Bagian Diri Yang Tak Rela.
20 PCR 20. Kemarahan Tidak Jelas.
21 PCR 21. Perasaanku Sudah Berubah.
22 PCR 22. Ponsel Baru.
23 PCR 23. Ternoda.
24 PCR 24. Tatapan Penuh Luka.
25 PCR 25. Cinta Itu Luka.
26 PCR 26. Tidak Ingin Hidup Lagi.
27 PCR 27. Izinkan Aku Pergi.
28 PCR 28. Aku Pasti Menemukanmu.
29 PCR 29. Melangkah Tanpa Arah.
30 PCR 30. Mencari Senja.
31 PCR 31. Perseteruan Sengit.
32 Bab 32. Kau Adalah Takdirku.
33 PCR 33. Berani Melawan.
34 PCR 34. Rumit.
35 PCR 35. 100 Cara Untuk Mendapatkanmu.
36 PCR 36. Mie Instan.
37 PCR 37. Selalu Ingin Dekat.
38 PCR 38. Menginginkan Senja.
39 PCR 39. Semua Mengejutkan.
40 PCR 40. Tidak Ada Jalan Lain.
41 PCR 41. Teramat Menyakitkan.
42 PCR 42. Wanita Pembawa Sial.
43 PCR 43. Pergi Tanpa Kabar.
44 PCR 44. Menangislah, Senja.
45 PCR 45. Sudah Cukup Semuanya.
46 PCR 46. Sakit Hati Yang Menyiksa.
47 PCR 47. Menjadi Lebih Baik.
48 PCR 48. Beri Aku Waktu.
49 PCR 49. Persiapan.
50 Bab 50. Bertemu Keluarga Besar.
51 PCR 51. Perhatian Rajendra.
52 PCR 52. Melihat Bintang.
53 PCR 53. Bintang Yang Paling Indah.
54 PCR 54. Senja Vs Kalea.
55 PCR 55. Bukankah Aku Yang Lebih Berhak?
56 PCR 56. Honeymoon?
57 PCR 57. Aku Pinjam Ponselmu.
58 PCR 58. Proklamasi Cinta.
59 PCR 59. Pesona Lautan.
60 PCR 60. Banyak Cinta.
61 PCR 61. Dari Rajendra Untuk Senja.
62 PCR 62. Cintanya Senja.
63 PCR 63. Wanita Terlarang.
64 Menjadi Egois.
65 Akhir Yang Bahagia.
Episodes

Updated 65 Episodes

1
PCR 01. The Prakasa's Family.
2
PCR 02. Rasa Cinta.
3
PCR 03. Mulai Curiga.
4
PCR 04. Terbongkar Sudah.
5
PCR 05. Cinta Terhalang Restu.
6
PCR 06. Pergi.
7
PCR 07. Wanita Antah Berantah.
8
PCR 08. Senja.
9
PCR 09. Rajendra Pergi.
10
PCR 10. Suara Yang Merdu.
11
PCR 11. Semalam Bersamamu.
12
PCR 12. Terjebak.
13
PCR 13. Kesialan Yang Bertubi-tubi.
14
PCR 14. Wanita Pembawa Sial.
15
PCR 15. Surat Cerai.
16
PCR 16. Wanita Asing.
17
PCR 17. Revan Yang Menyebalkan.
18
PCR 18. Suka-Suka Revan.
19
PCR 19. Bagian Diri Yang Tak Rela.
20
PCR 20. Kemarahan Tidak Jelas.
21
PCR 21. Perasaanku Sudah Berubah.
22
PCR 22. Ponsel Baru.
23
PCR 23. Ternoda.
24
PCR 24. Tatapan Penuh Luka.
25
PCR 25. Cinta Itu Luka.
26
PCR 26. Tidak Ingin Hidup Lagi.
27
PCR 27. Izinkan Aku Pergi.
28
PCR 28. Aku Pasti Menemukanmu.
29
PCR 29. Melangkah Tanpa Arah.
30
PCR 30. Mencari Senja.
31
PCR 31. Perseteruan Sengit.
32
Bab 32. Kau Adalah Takdirku.
33
PCR 33. Berani Melawan.
34
PCR 34. Rumit.
35
PCR 35. 100 Cara Untuk Mendapatkanmu.
36
PCR 36. Mie Instan.
37
PCR 37. Selalu Ingin Dekat.
38
PCR 38. Menginginkan Senja.
39
PCR 39. Semua Mengejutkan.
40
PCR 40. Tidak Ada Jalan Lain.
41
PCR 41. Teramat Menyakitkan.
42
PCR 42. Wanita Pembawa Sial.
43
PCR 43. Pergi Tanpa Kabar.
44
PCR 44. Menangislah, Senja.
45
PCR 45. Sudah Cukup Semuanya.
46
PCR 46. Sakit Hati Yang Menyiksa.
47
PCR 47. Menjadi Lebih Baik.
48
PCR 48. Beri Aku Waktu.
49
PCR 49. Persiapan.
50
Bab 50. Bertemu Keluarga Besar.
51
PCR 51. Perhatian Rajendra.
52
PCR 52. Melihat Bintang.
53
PCR 53. Bintang Yang Paling Indah.
54
PCR 54. Senja Vs Kalea.
55
PCR 55. Bukankah Aku Yang Lebih Berhak?
56
PCR 56. Honeymoon?
57
PCR 57. Aku Pinjam Ponselmu.
58
PCR 58. Proklamasi Cinta.
59
PCR 59. Pesona Lautan.
60
PCR 60. Banyak Cinta.
61
PCR 61. Dari Rajendra Untuk Senja.
62
PCR 62. Cintanya Senja.
63
PCR 63. Wanita Terlarang.
64
Menjadi Egois.
65
Akhir Yang Bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!