Tatapan tajam pria itu terarah pada Syafira, di matanya penuh dengan dendam yang berkobar, sepintas Syafira melihat dia berubah menjadi ular.
"J-jadi kau ular yang tadi!" Terkesiap Syafira langsung bergetar kala tau siapa laki-laki yang kini berada di depannya.
Jantung Syafira langsung tak aman, wajahnya pucat pasi setelah melihat gambaran singkat itu.
"Iya, aku adalah ular yang tadi kau tembak. Liat ini, ini semua gara-gara mu, kau harus tanggung jawab. Jangan coba-coba lari tanggung jawab!" Pria itu memperlihatkan luka di perutnya akibat peluru yang sempat bersarang sekejap.
Syafira menutup mulut tak percaya melihat perut pria itu yang di baluti perban, ia tidak menduga bahwa ular yang tadi ia tembak bukanlah ular biasa.
"Sungguh, a-aku tidak sengaja, aku hanya ingin menyelamatkan nyawa ku, tidak lebih. Aku tidak ada niatan bikin siapapun terluka, apalagi kamu."
"Apapun alasan mu, aku tidak peduli, kau sudah membuat ku terluka, kau harus tanggung jawab!" Pertegas pria itu menolak keras permintaan maaf Syafira.
Dengan maaf tak akan mengembalikan keadaan, hati pria itu terlanjur terluka oleh Syafira.
Di mata pria tampan rupawan tersebut berkobar sebuah amarah bercampur dengan dendam pada Syafira.
"Aku mohon maafkan aku, lepaskan aku dari sini, aku ingin pulang, tolong bantu aku keluar dari tempat ini. Sungguh aku minta maaf pada mu, aku tau aku bersalah, aku minta maaf pada mu, tolong lepaskan aku." Titah Syafira ketakutan dengan ancaman dari pria itu yang jelas bukan makhluk sebangsa dengannya.
Pria itu tersenyum mengejek."Kau memohon pada ku untuk melepaskan mu setelah kau sudah berhasil membuat ku terluka?"
"Puiih, aku tidak akan pernah memaafkan mu, karena mu aku jadi begini, dan tempat ini adalah penjara bagi mu, tidak akan aku biarkan kau keluar dari tempat ini!"
Syafira tercengang, walaupun tempat ini kelihatan mewah namun yang namanya penjara tak akan bisa membuatnya hidup tenang.
"Aku tau aku salah, aku hanya bisa minta maaf pada mu, aku mohon tolong lepaskan aku dari sini. Aku sungguh menyesal, aku tidak tau kalau hal ini akan terjadi, sungguh apa yang terjadi hari ini di luar dugaan ku." Tangis Syafira sembari memohon biar terlepas dari jerat siluman ular tersebut.
"Di luar dugaan kamu bilang? sebelum kau membuat ku terluka, kau juga telah menangkap makanan ku. Kau dan kawan-kawan mu bersalah dalam hal ini, dan aku tidak akan pernah memaafkan mu, apalagi membiarkan mu pergi dari sini." Tolak keras pria itu.
Syafira menangis kejer, berada di tempat ini adalah mimpi buruk baginya.
Tak pernah di sangka kejadian tadi akan membuatnya terjebak di sebuah tempat yang tidak ia ketahui di mana.
"Hentikan tangisan mu, tangisan mu tidak berguna, walaupun kau menangis darah sekalipun aku tidak akan membiarkan mu pergi dari sini." Ujar pria itu tak memiliki rasa iba sama sekali.
Syafira menangis kejer, di tempat ini tak ada satupun orang yang ia kenal, ia merasa tercekik dengan keadaan yang bertambah runyam.
"Aku mohon pada mu tolong lepaskan aku, biarkan aku pergi, aku tidak akan mengulangi kesalahan ku, bahkan aku akan peri dari hutan ini."
"Aku tidak akan kembali lagi ke sini agar kau tidak merasa terancam lagi dengan keberadaan ku dan juga kawan-kawan ku. Tapi aku mohon sekali, lepaskan aku dari sini, aku mohon pada mu." Mohon Syafira dengan air mata yang sesekali mengalir.
"Aku tidak butuh itu, walaupun kau dan orang-orang yang tinggal di luaran sana datang ke hutan ini lagi, aku tidak peduli. Jadi berhentilah memohon, percuma karena aku tidak akan mengampuni mu." Kecam pria itu.
Pria asing yang masih belum di ketahui latar belakangnya itu berjalan meninggalkan Syafira yang berada di dalam kamar ini dengan wajah dingin.
"Kenapa kau malah membawa ku kemari, kalau kau memang dendam pada ku kenapa kau tidak bunuh aku saja. Dengan kematian ku kau pasti akan merasa senang, kenapa kau malah mengurungkan ku di sini, bunuh saja aku, biar dendam mu terbalaskan!" Teriak Syafira putus asa.
Syafira memilih mati dari pada hidup di dunia yang tidak ia ketahui di mana.
Langkah pria itu terhenti."Aku memang akan melakukan itu, tapi aku hanya ingin melihat mu menderita dulu, baru aku akan menghabisi mu dengan tangan ku sendiri."
Syafira meringkuk memeluk tubuhnya dengan ketakutan, tangisan yang menyayat hati terdengar seisi kamar.
Pria itu tak peduli sama sekali akan nasib Syafira, ia pun meninggalkan Syafira di kamar itu.
"Hiks hiks hiks mama, aku mohon tolong aku ma, aku tersiksa di sini, aku mohon ma bantulah aku. Aku tidak mau berada di sini, ini bukan tempat ku." Tangis Syafira begitu menyayat hati.
Tak pernah di sangka bahwa kejadian naas itu akan membawa Syafira ke dalam tempat yang asing dan kini ia terjerat siluman ular yang di hatinya terbesit dendam.
"Kenapa harus aku yang dia siksa, aku tau aku yang udah nembak dia, tapi kenapa dia tidak memiliki hati nurani sedikit saja untuk memaafkan ku, apa dia sudah tidak memiliki rasa iba sama sekali?"
"Aku gak mau berada di sini, aku harus keluar dari sini, aku harus temui teman-teman ku. Aku tidak mau berdiam di sini lebih lama lagi, di sini bukan tempat ku, aku harus keluar, aku harus cari teman-teman ku dan ajak mereka pergi dari sini."
"Iya, aku harus bisa kabur dari sini, aku gak boleh putus asa, aku harus semangat, suatu saat nanti aku pasti akan bisa terbebas dari tempat ini."
Syafira menyeka air mata yang sesekali mengalir, ia beranjak dari tempat duduk.
Syafira dengan perlahan-lahan membuka pintu, sebelum keluar dari kamar Syafira harus memastikan bahwa keadaan di luar aman.
Setelah memastikan bahwa keadaan sudah aman. Syafira bergegas keluar dari dalam kamar, ia berjalan ke sebelah barat.
Sepanjang koridor semuanya sepi, tidak ada satu manusia yang ia temui.
Syafira mengamati sekitar yang benar-benar mewah dan tidak menakutkan sama sekali.
"Tempat apa ini, kenapa aku bisa terjebak di sini. Siluman ular itu membawa ku kemana, kenapa dia membawa ku ke dalam sebuah istana." Terkaget-kaget Syafira dengan tempat yang desainnya bagus dan mewah.
Syafira merasa tempat itu bukan sembarangan tempat, ada sesuatu di balik tempat itu.
"Tapi siapa pria itu sebenarnya, apa dia seorang prajurit? Tapi tidak mungkin, dia pasti orang penting di kerajaan ini." Menerka-nerka Syafira dengan kaki yang terus berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
FiaNasa
akhirnya up juga,,,semangat Thor,karna makin pinisirin daku 😀😀
2023-07-14
2