Meringankan

"Saya minta maaf padanya kalian semua atas apa yang dilakukan oleh Clarissa. Dia sudah tidak pantas pada kalian, sekali lagi saya minta maaf" ucap Tuan Nadi pada Adji dan kedua orang tuanya sambil mengatupkan kedua tangan nya didepan dada.

"Anda jangan bersikap seperti ini Tuan, karena kami mengerti. Mungkin saja Nona Muda sedang banyak fikiran, apa lagi Nona Muda baru pertama kalinya mulai bekerja. Mungkin itu yang membuatnya menjadi seperti itu" ucap Pak Budi yang meminta Tuan Nadi jangan menunduk dihadapan mereka bertiga yang hanya seorang bawahan saja.

"Saya akan tetap minta maaf pada kalian, terutama pada kamu Adji. Kamu mendapatkan perlakuan yang tidak baik darinya dan itu semua karena saya sudah salah mendidiknya. Sekali lagi saya minta maaf, saya akan memperbaiki semuanya dan mendidiknya dengan baik" ucap Tuan Nadi pada Pak Budi, Ibu Nining dan yang paling penting adalah Adji.

Dia yang paling tersakiti oleh semua kata-kata Clarissa dan perlakuan nya. Walau Clarissa tidak dapat bicara, tapi dia menggunakan bahasa isyarat yang sangat menyakiti perasaan Adji.

"Kami tidak masalah Tuan. Kami sudah memaafkan Nona Muda, begitu juga dengan Adji. Iya kak nak?" ucap Bu Nining meminta pendapat Adji, putranya.

"Iya Tuan, saya sudah memaafkan Nona Muda. Karena memang saya yang salah dan saya yang kurang berhati-hati melakukan pekerjaan nya" ucap Adji yang mengatakan nya pada Tuan Muda.

"Baiklah, saya permisi dulu. Assalamualaikum" ucap Tuan Nadi pada Adji dan kedua orang tuanya.

"Wa'allaikumsalam" jawab mereka bertiga kompak dan mengantarkan kepergian Tuan Nadi kedepan rumah.

"Nak, memangnya apa yang dilakukan oleh Nona Clarissa padanya kamu nak?" tanya Bu Nining pada putra semata wayangnya.

"Nggak apa kok Bu, hanya bersikap seperti tadi saja" jawab Adji dengan tersenyum tipis pada sang Ibu.

"Apa kamu yakin nak? Kamu ini tidak bisa berbohong pada Ibu mu ini. Lalu, pipi kamu kenapa? Apa mendapatkan perlakuan kasar dari Nona Clarissa?" tanya Ibu Nining yang memegang pipi Adji.

"Nggak kok Bu, ini hanya karena aku kepanasan saja. Sama sekali bukan oleh Nona Clarissa atau apapun. Hanya kepanasan saja, kalau begitu Adji masuk ya Bu, Pak" ucap Adji yang berpamitan untuk masuk pada kedua orang tuanya.

"Ya sudah, kamu istirahatlah. Nanti Ibu akan memanggil kamu saat makan malam" ucap Ibu Nining pada Adji.

Adji langsung masuk kedalam kamarnya, dia menghela nafasnya dan mengusap pipinya yang masih terasa kebas. Walau begitu dia hanya diam dan mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh orang yang meminta jasanya sebagai konsultan bisnis.

"Ya Allah, semoga saja ini hanya sampai disini saja. Jangan biarkan dia bisa sewenang-sewenang lagi pada kami yang hanya orang tidak punya" gumam Adji saat sudah selesai dengan pekerjaan nya.

Lalu dia membaringkan tubuhnya sambil menatap kearah plapon kamarnya. Dia terus memikirkan apa akan dia lakukan selanjutnya. Apa mungkin dia akan melanjutkan pekerjaan nya yang menggantikan Bapak nya sebagai supir.

Tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama seseorang yang sudah menemaninya sejak dulu dan selalu mendukung semua keputusan yang diambil oleh Adji.

"Ada apa sayang?" tanya Adji saat mengangkat panggilan video dari seseorang yang dipanggil sayang oleh Adji.

"Nggak, aku hanya ingin melihat kamu saja Yank. Apa kamu jadi melanjutkan S2 kamu?" tanya seorang wanita yang sedang tersenyum didalam ponsel Adji.

"Aku sangat merindukan kamu sayang. Kapan kamu akan kembali kemari? Aku belum bisa melanjutkan S2 aku, aku harus membantu kedua orang tuaku" tanya Adji sambil terus tersenyum menatap wanita disebrang sana.

"Mungkin dua atau tiga tahun kedepan lagi kita akan bertemu. Kamu kan tahu, jika aku sangat merindukan kamu juga. Tapi aku harus bisa menyelesaikan kuliah aku disini, sayang jika aku tidak menyelesaikan nya. Kamu sabar saja ya Yank" ucap wanita yang sangat manis jika sedang tersenyum.

"Baiklah, aku akan sabar menunggu kamu. Selesaikan saja dulu pendidikan kamu, kapan lagi kamu bisa dapat beasiswa ke Oxford University kan. Jika saja aku juga lulus kesana, mungkin kita akan bersama disana. Tapi tidak apa-apa, kamu harus belajar yang giat dan pulang dengan predikat terbaik" ucap Adji yang terus tersenyum menatap wanita disebrang sana.

"Pasti Yank, oh iya. Aku harus kerja lagi, kebetulan aku sudah bisa kerja magang disini. Jadi aku bisa nambah-nambah uang untuk biaya aku disini. Kamu jaga hati kamu selalu buat aku, aku juga akan melakukan hal yang sama. Dah sayang, Assalamualaikum" ucap wanita cantik tersebut yang selalu membuat Adji semakin bersemangat untuk menata hidupnya.

"Iya sayang, kamu hati-hati. Jangan khawatir, hati aku selalu untuk kamu, kamu jangan nakal disana. Wa'allaikumsalam" ucap Adji yang masih menatap layar ponselnya menggelap.

"Terimakasih sayang, kamu selalu bisa membuat aku bisa menghilangkan beban fikiran aku" gumam Adji yang menatap foto seorang wanita berhijab dengan dirinya sebelum mereka berdua terpisahkan oleh jarak dan waktu.

Adji terus merenung dan dia akhirnya malah terlelap. Hingga malam menjelang, dan Ibu Nining membangunkan nya untuk makan malam bersama.

"Apa kamu akan terus melanjutkan menggantikan Bapak nak? Lebih baik kamu cari pekerjaan saja yang lebih baik lagi. Jangan seperti Bapak yang hanya seorang supir" tanya Pak Budi yang bertanya pada Adji.

"Aku akan melakukan nya Pak. Bapak diam saja dirumah, Insya Allah rezeki sudah Allah yang mengaturnya. Aku tidak mau jika Bapak masih bekerja hingga malam, untuk apa aku ada dan sudah sebesar ini" ucap Adji yang memutuskan apa yang dia ambil sekarang.

"Apa kamu yakin? Jika yakin, ya sudah. Bapak hanya bisa mendukung dan mendo'akan saja. Tapi jangan memaksakan jika belum siap menghadapi Nona Clarissa. Lebih baik jangan dulu" ucap Pak Budi yang terus menasehati dan juga agar tidak mengikuti jejaknya yang hanya seorang supir.

"Insya Allah yakin Pak, Adji sudah dewasa dan Adji juga tidak hanya menjadi supir saja. Tuan Nadi meminta Adji untuk memberikan ijazah Adji dan juga lamaran nya. Mungkin saja Adji bisa kerja kantoran juga Pak, jika supir sebagai sampingan saja. Kan lumayan buat nambah-nambah kebutuhan Ibu dan Bapak juga. Adji hanya ingin membuat kalian berdua bahagia dengan kerja keras Adji nanti. Jadi, do'akan Adji ya Pak, Bu" ucap Adji yang menanggapi nasehat dari Pak Budi dengan penuh senyuman dan dia menggenggam tangan Ibunya.

"Ibu dan Bapak selalu mendo'akan kamu nak, semoga kamu menjadi orang sukses dan selalu ingat akan Allah yang memberikan semua ini pada kamu dan kita semua. Jangan mengecewakan Tuan Nadi yang sudah sangat baik itu nak" ucap Ibu Nining yang memeluk putranya itu.

"Insya Allah Bu, Adji akan selalu ingat apa yang Ibu katakan sekarang" ucap Adji yang juga memeluk tubuh Ibunya.

Mereka kembali kedalam kamar masing-masing, setelah berbincang-bincang dan menasehati. Adji juga sangat senang memiliki orang tua yang sangat mengerti dan selalu mendukungnya.

Sebenarnya Adji ingin menceritakan tentang wanita yang menjadi pujaan hatinya selama ini. Dan mereka juga sudah menjalin hubungan sejak lama, mungkin karena sering bertemu saat kuliah dan saling mengerti keadaan satu sama lain. Jadi mereka dekat dan menjalin hubungan yang serius.

Terpopuler

Comments

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

wah si Adji ternyata dah punya tambatan hati, tp nan jauh disana
makin menarik nih ceritanya

2023-08-06

2

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

rendah hati sekali km Adji
padahal disini yg paling egois adalah Clarissa merasa dia yg selalu benar sebagai olang kaya n atasan Adji😤
malah ortunya Clarissa yg gk memandang orang kecil sebagai bawahan malah merasa salah mendidik anaknya yg kurang sopan n egois

2023-08-06

2

Ney Maniez

Ney Maniez

anak soleh 🤗🤗
tp udh punya pacar,,, kasian c cla harus ad yg bimbing💪💪

2023-08-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!